Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31196 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Khairunnisa Callista Ardinigrum; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Popy Yuniar, Novita Dwi Istanti
Abstrak:
Satu Sehat sebagai platform integrasi data akan memiliki kemampuan interoperabilitas berbasis rekam medis elektronik (RME). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 mengintruksikan seluruh rumah sakit untuk dapat mengimplementasikan RME yang sesuai standar interoperabilitas yang dirilis pemerintah. Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto masih mempersiapkan RME yang terintegrasi baik dalam internal pelayanan maupun Satu Sehat. Penilaian kesiapan diperlukan untuk mengidentifikasi kendala dan optimalisasi implementasi RME. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan menganalisis kesiapan rumah sakit dalam mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik (RME) dalam mendukung Satu Sehat meninjau aspek budaya organisasi, manajemen dan kepemimpinan, operasional, dan teknis. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitihan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, telaah data sekunder, dan focus group discussion. Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara keseluruhan rumah sakit siap dalam mengimplementasikan RME yang dapat terintegrasi dengan Satu Sehat dari keempat aspek tersebut serta telah terdafar pada Satu Sehat. Meski demikian, terdapat bebeapa hal yang dapat ditingkatkan dalam implementasi RME diantaranya, penyusunan dan pendokumentasian SPO dan alur kerja RME, penambahan tenaga IT dan rekam medis, sosialisasi KLPRM, pembaharuan buku pedoman RME, penyusunan blue print manajemen TI, mitigasi risiko downtime, serta penyusunan KPI yang mengevaluasi vendor.

Satu Sehat as a data integration platform will have interoperability capabilities based on electronic medical records (RME). Minister of Health Regulation No. 24 of 2022 instructs all hospitals to be able to implement RME that complies with interoperability standards released by the government. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto Hospital is still preparing an integrated RME in both internal services and Satu Sehat. Readiness assessment is needed to identify obstacles and optimize EMR implementation. This study aimed to determine and analyze the hospital's readiness to implement Electronic Medical Records (EMR) in supporting Satu Sehat by reviewing aspects of organizational culture, management and leadership, operational, and technical. The research method used was qualitative research with data collection through in-depth interviews, observation, secondary data review, and focus group discussions. The results of this study found that overall the hospital is ready to implement RME that can be integrated with Satu Sehat from all four aspects and has been registered with Satu Sehat. However, there are several things that can be improved in the implementation of RME, including the preparation and documentation of SOP and RME workflows, the addition of IT and medical records personnel, socialization of KLPRM, updating the RME guidebook, preparing an IT management blue print, mitigating downtime risks, and preparing KPIs that evaluate vendors.
Read More
S-11538
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gita Erysha Minarni; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Wavyu Sulistiadi, Febiana
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai bentuk kebijakan Zero Complaint serta implementasinya di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I R Said Sukanto yang ditinjau dari kondisi lingkungan rumah sakit, hubungan antar unit rumah sakit, sumber daya rumah sakit, serta karakteristik dan kapabilitas Unit Humsar Dumas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Hasil penelitian mengatakan bahwa dalam implementasi kebijakan Zero Complaint masih ada faktor yang belum mendukung terlaksananya implementasi kebijakan Zero Complaint. Faktor yang belum mendukung yaitu dari kondisi lingkungan rumah sakit, terdiri dari kendala sumber daya, sosio kultural, keterlibatan penerima program, dan infrastruktur, dari faktor sumber daya rumah sakit yaitu komitmen birokrasi, dan dari faktor karakteristik dan kapabilitas Unit Humsar Dumas yaitu keterampilan petugas, komunikasi dalam unit, kepemimpinan kepala unit, dan komitmen pelaksana. Meskipun demikian hasil implementasi kebijakan Zero Complaint sudah mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dan berhasil menciptakan perubahan yang lebih baik bagi rumah sakit baik secara internal dan eksternal.
 

This study is focusing on the Zero Complaint policy and its implementation in Bhayangkara Tk I R Said Sukanto Hospital. The study reviewed hospital environmental conditions, the relationships between unit in hospital, hospital resources, and characteristics and capabilities of Humsar Dumas Unit. This study is a descriptive qualitative research. The study revealed that there are several factors which are not supporting the implementation of Zero Complaint policy, which include human resources constraints, socio-cultural, the involvement of program beneficiaries from environmental condition factor, commitment of bureaucracy, personnel skills, communication within the unit, unit leadership, and executive commitment from characteristic and capabilities of Humsar Dumas Unit. Nevertheless the results of policy implementation Zero Complaint has reached a predefined goal and managed to create a better change for the hospital, both internally and externally.
Read More
S-7438
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Leti Ratna Kusumawati; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Wahyu Sulistiadi, Asep Hendradiana, Setioningsih Diponegoro
Abstrak:
Pengukuran kinerja rumah sakit dapat memberikan dasar yang kuat bagi penyelesaian masalah yang ada dan sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Tesis ini menilai kinerja mutu organisasi rumah sakit menggunakan Malcolm Baldrige For Performance Excelence berdasarkan tujuh kriteria yaitu Leadership, Startegy Planning, Costumers Focus, Meassurement, analysis and Management Knowledge, Work Focus, Operation Focus dan Result. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengumpulkan informasi mengenai kinerja organisasi melalui wawancara mendalam, dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, dalam setiap kriteria juga dijabarkan peluang perbaikan yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk meningkatkan kinerja mutu organisasi. Hasil analisis yang didapat menunjukkan hasil skor Ruang Radiologi RS Bhayangkara Pusat R. Said Sukanto Kramat Jati dengan skor total 247,9. berada pada posisi Early Development. Hal ini disebabkan karena ada beberapa hal di RS Bhayangkara R. Said Sukanto Kramat Jati dalam menerapkan Approach be-lum sistematik karena masih belum ada metode-metode khusus yang digunakan secara efektif yang sesuai dengan key factor. Deployment atas Approach (pen-dekatan) yang sudah digunakan di dalam organisasi hanya terbatas pada area ter-tentu saja belum dapat secara menyeluruh

Meassurement of hospital performance can provide a strong foundation for solving existing problems and is needed to improve the quality of care service. This thesis assesses the quality performance of hospital organization using Malcolm Baldrige For Performance Excellence based on seven criteria: Leadership, Strategy Planning, Costumers Focus, Meassurement, Analysis and Management Knowledge, Work Focus, Operation Focus and Result. This research is based on a qualitative research by collecting information about organizational performance through in-depth intervies and secondary data. Based on the results of the study, in each criteria also elaborated opportunities for improvement that can be done by the hospital to improve the quality performance of the organization. This research is a descriptive analytic research with qualitative approach which represent the condition of The Radiology Installation Of The R. Said Sukanto Kramat Jati Central Police Hospital based on Malcolm Baldrige Criteria. The result of the analysis showed that the score of 247,9 is in Early Development. With the result, in applying the Approach not yet systematic because there are still no special methods that are used effectively in accordance with the key fac-tor. Deployment of the Approach that has been used in the organization is only limited to certain areas but cannot be thoroughly explored.

Read More
T-5893
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhia Ticha Pertiwi; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Agus Mutamakin
Abstrak: Penerapan teknologi pada bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan mutu,efisiensi dan efektivitas biaya. Rekam medis elektronik merupakan data medis pasienyang diproses secara digital dalam sistem manajemen rumah sakit yang juga bertujuanuntuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Pemanfaatan rekam medis elektronikrumah sakit di Indonesia baru mulai berkembang dan belum optimal. Perlu dilakukanpenilaian kesiapan sebagai kegiatan pra-implementasi untuk menggambarkan kondisiorganisasi rumah sakit saat ini demi mencapai keberhasilan implementasi suatu program.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor beserta indikator dalam penilaiankesiapan implementasi rekam medis elektronik pada rumah sakit di Indonesia. Penelitianini menggunakan metode literature review terhadap studi yang berlatar tempat negaraberkembang dengan basis data PubMed, ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, danGaruda. Hasil penelitian berdasarkan 10 studi terinklusi, ditemukan terdapat 4 faktor,yaitu budaya organisasi (budaya, keterlibatan seluruh pihak, pengembangan rencana),manajemen dan kepemimpinan (tim eksekutif, finansial, rencana strategis, peningkatanmutu dan pelayanan), kesiapan operasional (desain alur kerja, integrasi sistem, kebijakan,manajemen vendor, kebutuhan staf, pelatihan) dan kesiapan teknis (penggunaan sistemsaat ini, penilaian kebutuhan teknis, manajemen dan staf teknologi informasi). Sebaiknya,rumah sakit perlu melakukan penilaian kesiapan dengan menggunakan instrumen yangtelah dibuat dalam penelitian ini.
Kata kunci:penilaian kesiapan; rekam medis elektronik; teknologi informasi kesehatan
The application of technology in the health sector is to improve quality, efficiency, andcost-effectiveness. Electronic medical records is a patient data that require digital inhospital management systems are needed to improve quality and patient safety.Publishing electronic medical records in Indonesia is just beginning to be developed andnot optimal. It is necessary to discuss the pre-implementation process or readinessassessment that aims to evaluate the preparedness of the organization component toachieve the successful implementation of the program. This study aimed to prove thefactors and indicators that comply with a readiness assessment for electronic medicalrecords in Indonesian hospitals. This study uses a literature review method with PubMed,ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, and Garuda databases. The results based on10 pieces of research, found 4 factors, such as organizational culture (culture, theinvolvement of all parties, project plan development), management and leadership(executive teams, finance, strategic plans, quality improvement and care management,),operational readiness (workflow design, integration system, policy, vendor management,staff needs, training), and technical readiness (use of existing technology, technical needsassessment, management and staff of information technology). The researcherrecommended for the hospital to do the readiness assessment by using the instrumentsthat have been made in this study.
Key words:electronic medical record; health information technology; readiness assessment.
Read More
S-10389
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Susi Andriani; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Aenul Wardah
S-5991
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zayyinatul Fathonah; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Gunawan Santoso
Abstrak:
Perubahan lingkungan bisnis yang menekankan pada penggunaan transformasi digital dapat menjadi peluang dan tantangan baru yang harus dihadapi dalam layanan kesehatan. Rumah Sakit X menanggapi hal tersebut melakukan trasformasi digital pada penggunaan rekam medis elektronik (RME). Proses implementasi RME perlu dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja sistem informasi yang lebih baik salah satunya dengan menggunakan HOT-Fit Model. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran implementasi RME dan hubungan human, organization dan technology terhadap net benefit RME pada pelayanan rawat jalan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan sampel total sejumlah 49 orang pengguna RME pada pelayanan rawat jalan yang datanya akan diambil menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran implementasi RME berdasarkan human, organization, technology dan net benefit sudah berjalan dengan baik. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara human (kepuasan pengguna dan penggunaan sistem), organization (struktur organisasi) dan technology (kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan) terhadap net benefit. Sementara itu ditemukan bahwa organization (struktur organisasi) tidak memiliku hubungan terhadap net benefit.

In healthcare, changes in the business environment that emphasize the use of digital transformation can become new opportunities and challenges that must be faced. Hospital X responded to this by carrying out digital transformation in the use of electronic medical records (EMR). The EMR implementation process needs to be evaluated to improve better information system performance, one of which is by using the HOT-Fit Model. The purpose of this study was to determine the description of EMR implementation and the relationship between human, organization and technology to the net benefits of EMR in outpatient services. This research is a quantitative study using a cross-sectional study design. The sample selection uses a total sample of 49 EMR users in outpatient services whose data will be taken using questionnaire. The results of this study indicate that the description of EMR implementation based on human, organization, technology and net benefits has gone well. This study also shows the relationship between human (user satisfaction and system usage), organization (organizational structure) and technology (system quality, information quality and service quality) to net benefits. Meanwhile, its was found that organization (organization structure) has no relationship to net benefits.
 
Read More
S-11624
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kartika Wira Cahyaningtyas; Pembimbing: Pujianto; Penguji: Budi Hidayat, Febiana
S-7463
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amelia Intan Atthahirah; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Aprizal
Abstrak:
Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komponen kesiapan RSUD Cileungsi dalam implementasi rekam medis elektronik pada tahun 2023. Penelitian ini adalah penelitian analitik kuantitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 42 responden. Responden adalah staf yang berperan dan terlibat dalam implementasi rekam medis elektronik dan menggunakan teknik total sampling. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi menjadi tabel distribusi frekuensi dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling Partial Least Square untuk membentuk model kesiapan sebagai variabel laten. Hasil penelitian menunjukkan RSUD Cileungsi telah cukup siap dalam implementasi rekam medis elektronik berdasarkan skor total kesiapan dan dengan rincian sebanyak 66% responden memberikan nilai cukup siap. Pada persamaan struktural model yang dibentuk, komponen budaya kerja organisasi dan komponen sumber daya manusia berhubungan signifikan pada kesiapan rekam medis elektronik sedangkan komponen infrastruktur dan komponen tata kelola memiliki hubungan yang tidak signifikan. Hasil penelitian menujukkan masih tersedianya ruang untuk perbaikan dan pengembangan RME dengan fokus pada komponen budaya kerja organisasi dan komponen sumber daya manusia.

This study aims to analyze of RSUD Cileungsi’s readiness of each component in implementing electronic medical records in 2023. This study is a quantitative analytic study with a survey method using a questionnaire distributed to 42 respondents. Respondents are staff who play a role and are involved in the implementation of electronic medical records and sample are chosen using the total sampling technique. The collected data were then tabulated into a frequency distribution table and analyzed using the Structural Equation Modeling Partial Least Square method to form a readiness model as a latent variable. The results showed that RSUD Cileungsi was quite ready in implementing electronic medical records based on the total readiness score and with details as many as 66% of respondents gave a score of quite ready. In the structural equation model formed, the organizational work culture component and the human resources component have a significant relationship to the readiness of electronic medical records while the infrastructure component and the governance component have an insignificant relationship. The results indicate that there is still room for improvement and development of RME with a focus on the organizational work culture component and the human resources component.
Read More
B-2365
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fibrian Yusefa Ardi; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Vetty Yulianty, Syaifuddin Zuhri
S-8811
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kayla Anissa Haztari; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Puput Oktamianti, Dimas Gatra Diantoro
Abstrak:

Transformasi digital di bidang kesehatan menjadi prioritas nasional melalui kebijakan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, salah satunya mewajibkan setiap fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik (RME)
sebagaimana diatur dalam Permenkes No. 24 Tahun 2022. Namun, keberhasilan
implementasi RME tidak hanya ditentukan oleh kesiapan organisasi sebelum
pelaksanaan, tetapi juga pasca implementasi guna memastikan keberlanjutan sistem.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan organisasi pasca implementasi
RME di Klinik Diana Medika serta menganalisis interaksi antara kapasitas struktural dan
psikologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Analisis data dilakukan berdasarkan kerangka penilaian California Association of Family Physician (CAFP) dan teori kesiapan organisasi dari Weiner (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan secara psikologis di Klinik Diana Medika tergolong tinggi, yang tercermin dari komitmen terhadap perubahan dan efikasi perubahan individu. Namun, dari sisi struktural, terdapat beberapa kerentanan seperti belum adanya struktur formal pengelola RME, ketergantungan pada vendor, keterbatasan pelatihan berkelanjutan, serta belum adanya anggaran khusus. Ditemukan pula adanya kesenjangan antara pengetahuan dan tindakan (knowing-doing gap) serta fenomena gunung es, di mana kesiapan yang tampak secara psikologis tidak sepenuhnya mencerminkan kesiapan struktural. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun individu dalam organisasi memiliki kesiapan psikologis yang kuat, tetap diperlukan penguatan aspek struktural untuk mencapai implementasi RME yang optimal dan berkelanjutan.


Digital transformation in the health sector has become a national priority under the policy  of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, one of which mandates the  implementation of Electronic Medical Records (EMR) in all healthcare facilities, as  regulated in Ministerial Regulation No. 24 of 2022. However, the success of EMR  implementation depends not only on organizational readiness prior to implementation but  also on post-implementation evaluation to ensure sustainability. This study aims to  evaluate the organizational readiness after EMR implementation at Diana Medika Clinic  and to analyze the interaction between structural and psychological readiness. The study  employs a qualitative approach using in-depth interviews. Data analysis was conducted  using the Californian Association of Family Physician (CAFP) framework and Weiner’s  theory of organizational readiness for change (2009). The findings indicate that  psychological readiness at Diana Medika Clinic is high, reflected in strong commitment  to change and high efficacy among staff. However, structural readiness shows several  vulnerabilities, such as the absence of a formal EMR management team, dependency on  vendors, limited ongoing training, and the lack of a dedicated budget. The study also  identified a knowing-doing gap and an iceberg phenomenon, where the visible  psychological readiness does not fully reflect the underlying structural conditions. In  conclusion, although individuals in the organization demonstrate strong psychological  readiness, structural aspects must be strengthened to achieve optimal and sustainable  EMR implementation

Read More
S-12057
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive