Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34284 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Vilcka Wahidatul Wildah Asy-syifa; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Robiana Mo, djo, Wachyu Sulistiadi, H. Aceng Solahudin Ahmad, Wulan Nur Insani
Abstrak:
Latar Belakang : Pentingnya peran tenaga Kesehatan dalam peningkatan derajat Kesehatan. Salah satu Tindakan yang diambil oleh pemerintah adalah memeperluas cakupan pelyanan bidan di fasilitas Kesehatan dasar. Dalam melaksanakan tugasnya bidan harus memenuhi standar yang menjamin kualitas pelayanan yang diberikan. Tingkat efektifitas dan efesiensi layanan Kesehatan ibu dan anak dapat diukur melalui indicator cakupan K1, K4, KF3 dan pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan. Peran kinerja bidan desa di Kabupaten Sumedang belum maksimal sehingga perlu dilakukan analisis hubungan kualitas kehidupan kerja dengan kinerja Bidan Desa di Kabupaten Sumedang tahun 2023 sebagai tujuan penelitian. Metode: metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional menggunakan data premier berupa kuesioner. Populasi penelitian ini yaitu seluruh Bidan Desa Kabupaten Sumedang dengan sampel penelitian sebanyak 80 responden. Variabel independent yaitu kinerja bidan desa dan variable dependennya yaitu Kualitas Kehidupan Kerja. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan metode analisis data chi square. Hasil: di dapatka bahwa kinerja bidan yang baik sebanyak (42%) dan kinerja bidan kurang baik sebanyak (58%) dilihat dari capaian 4 indikator asuhan kebidan K1,K4,KF3 dan pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan. Hasil statistika diketahui tidak ada hubungan yang bermakna (p value >0,05) antara kualitas kehidupan kerja dengan kinerja bidan desa. Simpulan: tidak ada hubungan antara kualitas kehidupan kerja dengan kinerja bidam desa di Kabupaten Sumedang tahun 2023. Saran : Diperlukan monitoring dan evaluasi kinerja bidan desa secara periodic sehingga dapat diketahui perencanaan yang perlu disusun berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kebidanan.

Background: The importance of the role of healthcare professionals in improving health status. One of the measures taken by the government is to expand the coverage of midwifery services in basic healthcare facilities. In carrying out their duties, midwives must meet standards that ensure the quality of the services provided. The effectiveness and efficiency of maternal and child health services can be measured through indicators such as coverage of K1, K4, KF3, and childbirth assistance by healthcare professionals. The performance of village midwives in Sumedang Regency has not been optimal, so an analysis of the relationship between the quality of work life and the performance of Village Midwives in Sumedang Regency in 2023 is needed as the research objective. Method: This research uses a quantitative method with a cross-sectional research design using primary data in the form of a questionnaire. The population of this study is all Village Midwives in Sumedang Regency, with a sample of 80 respondents. The independent variable is the performance of village midwives, and the dependent variable is the Quality of Work Life. This study uses a questionnaire with chi-square data analysis method. Results: It is found that good midwifery performance is 42%, and less good midwifery performance is 58%, based on the achievement of 4 midwifery care indicators (K1, K4, KF3, and childbirth assistance by healthcare professionals). Statistical results show no significant relationship (p-value > 0.05) between the quality of work life and the performance of village midwives. Conclusion: There is no relationship between the quality of work life and the performance of village midwives in Sumedang Regency in 2023. Recommendations: Periodic monitoring and evaluation of the performance of village midwives are needed to determine planning based on the evaluation results, aiming to improve the quality of midwifery services.
Read More
T-6857
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fera Hasnita; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Agustin Kusumayati, Wachyu Sulistiadi, Fajar Ariyanti, Amila Megraini
Abstrak: Abstrak

Tesis ini membahas hubungan antara komponen kualitas kehidupan kerja (quality of work life) dengan kinerja bidan puskesmas di wilayah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat adanya penurunan kinerja bidan pada tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional.

Teori yang digunakan untuk melihat kualitas kehidupan kerja bidan adalah teori Cascio (2013) yang terdiri dari sembilan komponen yaitu keterlibatan pegawai, kompensasi yang adil atau seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah dan komunikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen QWL yang signifikan berhubungan dengan kinerja adalah keterlibatan pegawai sekaligus komponen QWL yang paling kuat hubungannya dengan kinerja bidan puskesmas.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar bidan sebagai tenaga kerja yang profesional harus bekerja sesuai dengan peraturan dan standar operasional yang berlaku. Puskesmas sebagai tempat kerja harus memperhatikan semua komponen QWL yang berhubungan dengan kinerja bidan dan Dinas Kesehatan sebagai pembuat kebijakan harus melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin, memenuhi kebutuhan kesehatan dan keselamatan kerja di puskesmas serta melakukan reward and punishment terhadap kinerja pegawai.


This thesis studies the relationship between component of quality of work life to the performance of midwife clinics in Central Bangka regency in 2013. This research was conducted because researchers saw a decrease in performance midwife in 2012. This study is an observational study with cross-sectional design.

Theory is used to see the quality of work life midwife is the theory Cascio (2013) which consists of nine components: employee participation, job security, save environment, pride, career development, wellness, conflict resolution and communication.

The results showed that a significant component of QWL is related to the employee participation and become the most powerful component of QWL do with performance midwife clinic.

Based on the research results, the researchers suggested that midwives as professional workforce to work in accordance with the regulations and standards applicable operational. Health centers as workplaces should pay attention to all components of QWL related to the performance of the Department of Health as a midwife and policy makers must undertake monitoring and evaluation on a regular basis, to meet the needs of health and safety in the clinic and do reward and punishment on employee performance.

Read More
T-3980
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Grara Vema Tuzauna; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Puput Oktamianti, Adang Bachtiar, Casini, Haeria
Abstrak: Latar belakang: Bidan merupakan tenaga kesehatan profesional yang sangat diharapkan kinerjanya dalam meningkatkan derajat kesehatan dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu. Sehingga, bidan dalam melaksanakan tugas dan fungsi nya harus memenuhi standar yang dapat menjamin kualitas pelayanan yang diberikan. Namun kenyataannya cakupan pelayanan kesehatan ibu yaitu cakupan kunjungan ibu hamil (K4), persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, dan kunjungan nifas ketiga (KF3) belum merata di wilayah kerja Kabupaten Cirebon sehingga dapat diasumsikan bahwa kinerja bidan puskesmas secara makro belum maksimal dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Kinerja bidan dapat dipengaruhi oleh kualitas kehidupan kerja (keterlibatan pegawai, kompensasi yang adil/seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah, dan komunikasi) di tempat bekerja karena kualitas kehidupan kerja dinilai dapat menumbuhkan partisipasi bidan terhadap organisasi atau institusi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kualitas kehidupan kerja dengan kinerja bidan puskesmas di Kabupaten Cirebon. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional menggunakan data primer berupa kuesioner. Unit analisis dalam penelitian ini adalah bidan puskesmas. Sampel yang digunakan sebanyak 57 bidan. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Proporsi kinerja bidan tertinggi yaitu bidan yang memiliki kinerja baik sebanyak 34 (59,6%). Berdasarkan uji chi square, kinerja bidan memiliki hubungan yang signifikan dengan keterlibatan pegawai (p = 0,051), kompensasi yang adil/seimbang (p = 0,018), keselamatan lingkungan kerja (p = 0,048), rasa bangga terhadap institusi (p = 0,002), pengembangan karir (p = 0,002), fasilitas yang tersedia (p = 0,0005) dan penyelesaian masalah (p = 0,015). Sedangkan kinerja bidan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan rasa aman terhadap pekerjaan (p = 0,056) dan komunikasi (p = 0,072). Berdasarkan uji regresi logistik, kompensasi yang adil/seimbang memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja bidan setelah dikontrol oleh lama masa kerja dan usia bidan (p = 0,006 dan OR = 7,019), rasa bangga terhadap institusi memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja bidan setelah dikontrol oleh pendidikan bidan (p = 0,007 dan OR = 23,189) dan komunikasi memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja bidan setelah dikontrol oleh status perkawinan dan usia bidan (p = 0,031 dan OR = 5,468). Kesimpulan: Keterlibatan pegawai, kompensasi yang adil/seimbang, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, dan penyelesaian masalah dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja bidan puskesmas di Kabupaten Cirebon. Saran: Diperlukan monitoring dan evaluasi kinerja bidan secara periodik sehingga dapat diketahui perencanaan yang perlu disusun berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kebidanan
Read More
T-6362
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Didah Rosidah; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Purnawan Junadi; Amila Megraini
S-7393
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gita Swisari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Mulyana Abdulhaq, Prastowo Nugroho
Abstrak: Upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan neonatal merupakan suatu program prioritas pada prinsipnya diutamakan pada peningkatan pelayanan Antenatal disemua fasilitas pelayanan dengan kualitas yang baik serta jangkauan pelayanan yang maksimal, peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, peningkatan deteksi dini risiko tinggi oleh tenaga kesehatan, peningkatan pelayanan neonatal dengan kualitas yang baik. Hal tersebut harus ditunjang oleh kualitas kinerja dari tenaga kesehatan, terutama tenaga bidan. Cakupan persalinan oleh tenaga bidan di kota serang 54,8%, cakupan K1 64,4% cakupan K4 54,5%. Cakupan KN1 62,2%, cakupan KN2 58,5% dan masih berada dibawah target nasional. Kualitas kinerja bidan dapat dipengaruhi oleh faktor predisposing (umur, lama bekerja,status kepegawaian, status pernikahan, pengetahuan, pendidikan) faktor enabling (pelatihan, sarana), faktor Reinforcing (supervisi, Dukungan Pimpinan, dukungan masyarakat). Penelitian ini bertujuan diperolehnya informasi mengenai karakteristik dan kualitas kinerja bidan dalam pelayanan kesehatan ibu dan neonatal di Kota Serang Tahun 2009. Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah survei analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. populasi adalah seluruh Bidan di Puskesmas di Kota Serang.
 

The effort to improve maternal and neonatal health care is a priority program, principally focused on improving antenatal care services in all facilities with good quality and maximum service coverage, improving aid delivery by health personnel, improving early detection of high risk by health workers, improved neonatal care with good quality. This must be supported by quality performance of health workers, particularly midwifes. Coverage of deliveries by midwifes in the Serang City 54.8%, 64.4% coverage K1, K4 coverage 54.5%. KN1 coverage 62.2%, KN2 coverage 58.5% and is below the national target. Quality performance can be affected by the midwife predisposing factors (age, working time, employment status, marital status, knowledge, education) enabling factors (training, tools), reinforcing factors (supervision, leadership support, community support). This study aimed at obtaining information about the characteristics and performance quality of midwifes in maternal and neonatal health services in the city of Serang Year 2009. The research design was chosen in this research is quantitative analytical survey with cross sectional approach. Population is all the midwives at health centers in the city of Serang.
Read More
T-3252
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Viera Rebina Lubis; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Evi Martha, Puput Oktamianti, Jusuf Kristianto, Ingan Ukur Tarigan
Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional (potong lintang) bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan kepuasan kerja pegawai terhadap kinerja pegawai puskesmas di Kabupaten Belitung Tahun 2017. Sampel dalam penelitian ini adalah PNS yang terdapat pada 9 (sembilan) puskesmas di Kabupaten Belitung yang berjumlah 180 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel karakteristik yang berhubungan dengan kinerja pegawai puskesmas di Kabupaten Belitung adalah pendidikan terakhir. Variabel kepuasan kerja yang berhubungan dengan kinerja pegawai Puskesmas Kabupaten Belitung adalah kompensasi. Dari variabel karakteristik dan kepuasan kerja yang berhubungan setelah diuji secara bersamasama (simultan) ada tiga variabel yang signifikan yaitu kompensasi, hubungan dengan rekan kerja dan pengawasan. Dan variabel yang memiliki hubungan yang paling dominan adalah pengawasan. Kata kunci: Kinerja Pegawai, Karakteristik, Kepuasan kerja, Pegawai

This study is quantitative research using cross sectional design to know the relationship of characteristic and job satisfaction on performance of Public Health Care officer in Belitung Regency in 2017. The sample in this research is civil servant which is found in 9 (nine) PHC in Belitung Regency which amounts to 180 people. The results showed that the characteristic variables related to the performance of PHC employee in Belitung Regency were the last education. Job satisfaction variable related to performance of PHC employee of Belitung Regency is compensation. The variable of characteristics and job satisfaction are related after tested together (simultaneous) there are three significant variables are compensation, relationship with colleagues and supervision. And the variable that has the most dominant relationship is supervision. Key words: Employee Performance, Characteristic, Job Satisfaction, Employee
Read More
T-5089
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arfah Husna; Pembimbing: Besral; Penguji: Luknis Sabri, Agustin Kusumayati, Rustam Effendi, Orisinal
Abstrak:

ABSTRAK Penelitian ini bertujuau untuk mengetahui gambaran kinerja bidan di desa (bides) dan faktor-falctor yang berhubungan dengan kinerja bidan di desa dalam pelayanan kebidanan program JPKMM di'Kabupaten Aceh Selaian tahun 2007. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuautitatif dan dianalisa secara univariat, bivariat dan multivariat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bides yang bertugas di wilayah Aceh Selatan tahun 2007 berjumlah 117 orang dan yang menjadi sampel adalah bides yang sudah bertugas minimal 1 tahun pada bulan Agustus 2006 berjumlah 104 orang. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar kinerja bides dalam pelayanan kebidanan program JPKMM di Kabupaten Aceh Selatan tahun 2007 kurang (56%), Faktor yang dominan berhubungan dengan kinerja adalah pesaing, pembiusan, pengetahuan dan motivasi. Faktor yang tidak berhubungan dengan hides adalah umur, status pernikahan, status kepegawaian, domisili, jumlah desa, sikap, imbalan, kemampuan dan pendidikan. Perlu adanya bememtaan pembinaan kepada bides dan memberikan penghargaan kepada Bidan untuk meningkatkan motivasi bidan di desa dalam melakukan pelayanan kebidanan program JPKMM.


ABSTRACT This Research aimed to find out the picture of village midwife performance and what factors that related to village midwife performance in midwifery service of program JPKMM in Aceh Selatan District, year 2007. This Research was done by a cross sectional method with quantitative approach and imivariate, `bivarite, multivariate analyzed. The Population was all village midwives in Aceh Selatan District in 2007 amormt to l 17 people and that become sampel was village midwife. Researches Result shows a large part of village midwife performances in midwifery service of program JPKMM in Sub-Province of Aceh Selatan year 2007 less (56%), Dominant Factor relaters to village midwife performance aria: competitor, supervision, knowledge and motivation. Factors which unrelated to village midwife performance are : age, marriage status, employe status, domicile, amount village, attitude, reward, ability and education. Must existence of supervision generalization to village midwife and give reward to village midwife to improve village midwife motivation in conducting service of program midwifery JPKMM.

Read More
T-2797
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ziska Herawaty; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Achmad Kusdinar
Abstrak: Dokter memiliki peranan strategis bagi rumah sakit karena merupakan kelompok penting dalam proses pelayanan di rumah sakit, karena merupakansentral dari proses pelayanan. Kepuasan kerja memiliki fungsi hubungan yangdipersepsikan antara apa yang diinginkan dan apa yang dalam kenyataan dialami.Ketidakpuasan kerja dokter juga memiliki dampak terhadap turnover intention.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja dokterdengan turnover intention di RS. Rumah Sehat Terpadu di kapupaten BogorTahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif eksplanatory dengan design crosssectional menggunakan data primer yang diambil dengan cara memberikankuesioner, wawancara mendalam, observasi. Penelitian ini dilakukan pada bulanMei tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 orang dengan kriteriadokter yang aktif bekerja di RS.Rumah Sehat Terpadu bersedia untuk menjadi responden dan menjawab pertanyaan, masa kerja minimum 1 bulan, bukan dokter penganti. Hasil analisis kuantitatif diketahui (42,9%) kurang puas bekerja sebagai dokter di RS.Rumah Sehat Terpadu. Responden yang mempersepsikan puasterhadap kepuasan kerja tetapi memiliki keinginan turnover sebesar 56,3%,sedangkan responden yang kepuasan kerjanya tidak puas tetapi memiliki keinginan keluar sebesar 16,7% . Kepuasan kerja hubungan memiliki hubungan antara dengan turnover intention (p value = 0,054, CI 95%).Kata Kunci: Kepuasan kerja dokter, turnover intention
The doctor has a strategic role for the hospital because it is an importantgroup in the process of care in the hospital, because it is central to the serviceprocess. . Job satisfaction has a function of the perceived relationship betweenwhat is desirable and what is the reality experienced. Physician job dissatisfactionalso have an impact on turnover intention. This study aims to determine therelationship of job satisfaction with turnover intention doctor at the hospital.Rumah Sehat Terpadu hospital in Bogor kapupaten 2014. Present study isdescriptive explanatory with cross sectional design using primary data collectedby giving questionnaires, in-depth interviews, observation. This study wasconducted in May 2014. Samples in this study amounted to 28 people with thecriteria physicians who actively work in the Irumah Sehat Terpadu hospital bewilling to answer questions and respondents, 1 month minimum employmentperiod, not a substitute for your doctor. The results of quantitative analysis known(42.9%) were less satisfied working as a doctor in Rumah Sehat Terpadu hospital.Respondents who perceive satisfied with job satisfaction but has the desireturnover amounted to 56.3%, while the respondents were not satisfied hissatisfaction but has the desire out of 16.7%. Job satisfaction has a relationshipwith the relationship between turnover intention (p value = 0.054, CI 95%).Key words: physician job statisfaction, Turnover Intention
Read More
T-4160
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endah Purwanti; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Dian Ayubi; Penguji: Agustin Kusumayati, Eni Gustina, Yunimar Usman
T-2671
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive