Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35183 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mufti Wirawan; Promotor: Fatma Lestari; Kopromotor: Widura Imam Mustopo; Penguji: Dadan Erwandi, Indri Hapsari Susilowati, L. Meily Kurniawidjaja, Riza Yosia Sunindijo, Lana Saria, Patuan Alfon Simanjuntak
Abstrak:
Salah satu konsep dalam keselamatan dikenal dengan Safety-II. Pada Safety-II fokus pengelolaan keselamatan melihat kepada keberhasilan-keberhasilan dari keselamatan yang tercapai. Pandangan ini muncul sebagai tanggapan dari pandangan lama yang dianggap terlalu berfokus ke hal negatif seperti insiden dan kecelakaan. Hal ini kemudian membuat tantangan keselamatan semakin tinggi dan resilience menjadi tujuan baru bagi organisasi dalam pengelolaan keselamatan. Penelitian ini menggunakan metode campuran untuk menguji dan melihat penerapan Safety-II pada perusahaan pertambangan di Indonesia. Kuesioner disebarkan kepada 12 perusahaan terdiri dari 2 perusahaan owner, 4 perusahaan kontraktor, dan 6 perusahaan subkontraktor yang melibatkan 1346 responden. Kemudian melakukan wawancara kepada 38 narasumber melibatkan 2 perusahaan owner dan kontraktor di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Safety-II dapat diterapkan di perusahan pertambangan di Indonesia mengacu kepada empat dimensi: respond, monitor, learn, dan anticipate. Terdapat perbedaan skor Safety-II yang signifikan antara perusahaan owner dengan perusahaan kontraktor dan subkontraktor. Berdasarkan analisis kualitatif ditemukan 5 tematik yang dianggap berkaitan dengan potensi Safety-II, yaitu: adaptasi organisasi terhadap keselamatan, budaya k3 perusahaan, kepemimpinan keselamatan, keterlibatan pekerja, dan komitmen keselamatan perusahaan. Munculnya 5 tematik tersebut mencerminkan perlunya perubahan paradigma pengelolaan keselamatan ke arah Safety-II.

One concept in safety is known as Safety-II. In Safety-II, safety management focuses on the successes achieved in safety. This perspective emerged as a response to the old view, which was considered too focused on negative aspects such as incidents and accidents. This has led to increased safety challenges, and resilience has become a new goal for organizations in safety management. This study uses a mixed method to test and see the application of Safety-II in mining companies in Indonesia. The questionnaire was distributed to 12 companies consisting of 2 owner companies, four contractor companies, and six subcontractor companies, involving 1346 respondents and then conducted interviews with 38 resource persons involving two owner companies and contractors. The results of the study show that the concept of Safety-II can be applied in mining companies in Indonesia referring to four dimensions: respond, monitor, learn, and anticipation. There is a significant difference in Safety-II scores between the owner company, the contractor company, and the subcontractor. Based on qualitative analysis, five thematic areas related to the potential of Safety-II were identified: organizational adaptation to safety, company safety culture, safety leadership, employee involvement, and company safety commitment. The emergence of these five themes reflects the need for a paradigm shift towards Safety-II.
Read More
D-531
Depok : FKM-UI, 2024
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herna Rosalin Manullang; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Dadan Erwandi, Lana Saria, Lydia Hardiani
Abstrak:
Latar Belakang: The World Health Organization (WHO) telah menetapkan Corona Disease 2019 (COVID-19) sebagai pandemi. Untuk mengendalikan penyebaran virus SAR-CoV-2, pemerintah telah membuat berbagai kebijakan. Tempat kerja merupakan salah satu lokasi yang berpotensi menyebabkan penularan virus SAR-COV-2, salah satunya di sektor pertambangan. Di masa pandemi COVID-19, pengelolaan keselamatan pertambangan dihadapkan pada bahaya baru yaitu virus SARS-COV-2 dengan risiko penularan yang sangat cepat, yang memerlukan peningkatan pengelolaan keselamatan pertambangan dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 terjadi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengelolaan keselamatan pertambangan di perusahaan batubara sebelum dan saat pandemi COVID-19. Metode: Menggunakan desain cross sectional, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan pada perusahaan batubara pada periode Oktober hingga Desember 2021. Sampel sebanyak 35 perusahaan dianalisis dengan menggunakan data kuantitatif yaitu telaah dokumen laporan RKAB 2017 hingga 2021. Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh gambaran pengelolaan keselamatan pertambangan dengan capaian pengelolaan keselamatan pertambangan saat pandemi COVID-19 (2020-2021) lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 (2017-2019 Kesimpulan: Dalam hal ini terbukti pandemi COVID-19 mempengaruhi pengelolaan keselamatan pertambangan, bahkan perusahaan yang tidak melakukan kegiatan penambangan karena kasus terpapar COVID-19.

Background: The World Health Organization (WHO) has declared Corona Disease 2019 (COVID-19) as a pandemic. To control the spread of the SAR-CoV-2 virus, the government has made various policies. The workplace is one of the locations that has the potential to cause the transmission of the SAR-COV-2 virus, one of which is in the mining sector. During the COVID-19 pandemic, mining safety management was faced with a new danger, namely the SARS-COV-2 virus with a very rapid risk of transmission, which required improved management compared to before the COVID-19 pandemic occurred. Objective: This research is aimed to see how mining safety management in coal companies before and during the COVID-19 pandemic. Methods: Using a cross sectional design, with quantitative and qualitative approaches. The study was conducted on coal companies in the period from October to December 2021. A sample of 35 companies was analyzed using quantitative data, namely document review from the 2017 to 2021 RKAB reports. Result: Based on the research that has been done, an overview of mining safety management in the process of mining activities is obtained. Mining safety management achievement data during the COVID-19 (2020-2021) pandemic is lower than before the COVID-19 pandemic (2017-2019 Conclusion: In this case it is proven that the COVID-19 pandemic affects mining safety management, even companies that do not perform mining activities due to cases of being exposed to COVID-19.
Read More
T-6493
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria Calista; Pembimbing: Hendra; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Harry Joharsyah
Abstrak:
Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh perusahaan akan menghasilkan limbah sisa pengolahan batu-batuan yang mengandung kontaminan logam berat yang selanjutnya disebut sebagai tailing. Pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa perusahaan wajib melakukan pemanfaatan tailing guna mengurangi volume tailing di lingkungan. Proses pemanfaatan tailing merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses bisnis pertambangan dan memiliki sejumlah potensi bahaya dan risiko yang perlu dikelola. Sehingga, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses pemanfaatan tailing di industri pertambangan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan penilaian kualitatif berdasarkan Standar AS/NZS 4360:2004. Penilaian risiko dilakukan melalui analisis tahapan proses kerja, bahaya, unexpected event, dan risiko untuk mengevaluasi probabilitas, konsekuensi, dan tingkat risiko. Hasil penelitian mengidentifikasi sejumlah 86 unexpected events dari total 47 jenis bahaya dalam proses pemanfaatan tailing, yang terbagi menjadi 29 bahaya fisik, 10 bahaya kimia, dan 8 bahaya ergonomi. Penilaian risiko menunjukkan bahwa pada risiko dasar (basic risk) terdapat 8 bahaya rendah, 25 bahaya sedang, 10 bahaya tinggi, dan 4 bahaya ekstrem, sedangkan pada risiko sisa (residual risk) terdapat 32 bahaya rendah, 10 bahaya sedang, 4 bahaya tinggi, dan 1 bahaya ekstrem. Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, terdapat bahaya yang memerlukan pengendalian tambahan untuk mengurangi risiko, serta prioritas bahaya yang membutuhkan tindakan segera dan perhatian utama dari manajemen.

Mining activities conducted by the company produce waste from the processing of ore containing heavy metal contaminants, referred to as tailings. The government issued a policy that requires companies to utilize tailings to reduce the volume of tailings in the environment. The tailings utilization process is an inseparable part of the mining business process and has a number of potential hazards and risks that need to be managed. Therefore, this research was conducted with the aim of identifying and assessing occupational safety and health risks in the tailings utilization process in the mining industry. This research uses a descriptive design with qualitative assessments based on Standard AS/NZS 4360:2004. Risk assessment was carried out by analyzing the stages of the work process, hazards, unexpected events, and risks to evaluate probability, consequences, and risk levels. The research identified a total of 86 unexpected events from 47 types of hazards in the tailings utilization process, which were divided into 29 physical hazards, 10 chemical hazards and 8 ergonomic hazards. The risk assessment shows that in the basic risk (basic risk) there are 8 low hazards, 25 moderate hazards, 10 high hazards and 4 extreme hazards, while in the residual risk (residual risks) there are 32 low hazards, 10 moderate hazards, 4 high hazards, and 1 extreme danger. Based on the assessment results, certain hazards require additional controls to reduce risks, as well as prioritized hazards that need immediate action and primary attention from management.
Read More
S-11674
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astien Setianingrum; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Robiana Modjo, Alwahono, Lana Saria
Abstrak: Manajemen risiko merupakan proses mengelola risiko agar organisasi dapat mencapai tujuan. Dibutuhkan pondasi yang kuat tentang konsep manajemen risiko sebelum menerapkannya. Penelitian ini akan menganalisis manajemen risiko keselamatan pertambangan di PT HPU site PDU, DMI, KMO, dan MGA berdasarkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara. Penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Wawancara mendalam dilakukan dengan triangulasi sumber yaitu, sumber data dari pengawas tingkat Project Manager, Superintendent, dan Foreman. Hasil wawancara dilakukan analisis konten dan dibandingkan dengan dokumen PT HPU berdasarkan SMKP Minerba dilengkapi referensi lain tentang standar manjemen risiko (ISO 31000:2009, AS/NZS 4360:2004, dan ISO 45001:2018). Berdasarkan analisis konten, didapati bahwa interpretasi pengawas di PT HPU tentang manajemen risiko belum sepenuhnya sesuai dengan standar manajemen risiko karena prosedur perusahaan belum mengakomodir seluruh proses manajemen risiko. Oleh karena itu perlu adanya penyusunan prosedur tentang manajemen risiko yang terintegrasi dengan sistem manajemen keselamatan pertambangan perusahaan dan dipahami oleh setiap lini manajemen.
Read More
T-5694
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulianto Agung Ekandoko; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Chandra Satria, Dadan Erwandi, Hadi Setiyoko
T-4088
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andhika Stevianingrum; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Chandra Satrya, Astrid Wina Lestari, Siti Rahmatia Pratiwi
Abstrak: Tesis ini membahas terkait gambaran tingkat kematangan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (Safety Culture Maturity Level) serta kinerja keselamatan di PT. X, sebuah perusahaan jasa pertambangan batubara. Penelitian dilakukan dengan pendekatan semi-kuantitatif dengan desain studi cross-sectional pada pekerja di jobsite A,B,C,D pada bulan April - Juni 2022. Variabel kematangan budaya K3 nantinya dilihat keterkaitannya terhadap kinerja keselamatan di PT.X. Hasil penelitian menunjukkan hasil tingkat kematangan budaya keselamatan di PT X pada level Proaktif dengan kinerja keselamatan berdasarkan tingkat kejadian kecelakaan yang dinilai baik, sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kematangan budaya keselamatan dengan kinerja keselamatan di PT.X
Read More
T-6395
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aditya Kurnia Pratama;Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Dadan Erwandi, Ade Kurdiman, Muhammad Maududy
Abstrak: Perusahaan X adalah perusahaan kontraktor penambangan yang fokus pada eksplorasibatu bara, yang memiliki proyek di area kerja Y. Operasi penambangan perusahaan Xterdiri dari beberapa proses, seperti persiapan, pembukaan lahan, pemuatan,pengangkutan dan pembuangan. Berdasarkan data sekunder, selama 2016-2018 ada 17kasus kerusakan properti dan 3 kasus cedera meskipun HIRDC telah dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat risiko semua kegiatan perusahaan Xdengan menggunakan metode FMEA. 58 mode kegagalan potensial diidentifikasi, 18mode kegagalan diidentifikasi selama proses persiapan, 9 mode kegagalan diidentifikasiselama proses pembukaan lahan, 9 mode kegagalan diidentifikasi selama prosespemuatan, 16 mode kegagalan diidentifikasi selama proses pengangkutan, dan 6 modekegagalan diidentifikasi selama proses dumping. 8 mode kegagalan jatuh ke dalamkategori risiko extream, 27 mode kegagalan ke dalam risiko tinggi dan 23 modekegagalan ke dalam kategori risiko sedang. Rekomendasi yang diusulkan ada dalampenelitian ini..Kata kunci : failure modes and effects analysis (FMEA), Risiko Keselamatan,Kegiatan operasional kontraktor pertambangan.
Read More
T-5716
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amirullah; Pembimbing: L. Meily, Kurniawidjaja; Penguji: Zulkifli, Djunaidi, Kasyunnil, Kamal, Yuni Kusminanti
T-3041
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Desmantoh; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Mufti Wirawan, Aris Raharjo
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran iklim keselamatan di PT XY yang merupakan perusahaan jasa pertambangan yang bekerja di area divisi concentrating PT Z. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan semi kuantitatif. Data diambil pada Bulan Oktober ? November 2022 dari area North South, SAG-Mill 1, dan SAGMill 2 dengan kuesioner yang diadaptasi dari NOSACQ-50 yang meliputi 7 variabel iklim keselamatan di tempat kerja. Kemudian, dilakukan wawancara beberapa pekerja sebagai bahan analisis mendalam untuk pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan iklim keselamatan PT XY ada pada angka 3,14 (Cukup Baik). Faktor Prioritas dan komitmen manajemen menunjukkan angka 3,19 (Cukup Baik), Pemberdayaan manajemen keselamatan menunjukkan angka 3,11 (Cukup Baik), Keadilan manajemen keselamatan menunjukkan angka 3,06 (Cukup Baik), Komitmen tenaga kerja terhadap keselamatan menunjukkan angka 3,27 (Cukup Baik), Prioritas keselamatan tenaga kerja dan tidak ditolerirnya bahaya dan risiko menunjukkan angka 3,04 (Cukup Baik), Pembelajaran, komunikasi, dan inovasi menunjukkan angka 3,18 (Cukup Baik), dan Kepercayaan terhadap keefektifan sistem keselamatan menunjukkan angka 3,16 (Cukup Baik)

This study aims to obtain an overview of the safety climate at PT XY, which is a mining service company working in the area of the PT Z concentrating division. This research uses a cross-sectional study design with a semi quantitative approach. Data was taken in October - November 2022 from the North South, SAG-Mill 1, and SAG-Mill 2 areas using a questionnaire adapted from NOSACQ-50, including 7 climate variables of safety at work. Then, conducted interviews with several workers as material for in-depth analysis for discussion. The results showed that PT XY's overall safety climate was at 3.14 (Good Enough). Management safety priority, commitment, and competence factors show a score of 3.19 (Good Enough), Management safety empowerment shows a score of 3.11 (Good Enough), Management safety justice shows a score of 3.06 (Good Enough), Workers? safety commitment shows a score of 3, 27 (Good Enough), Workers? safety priority and risk non-acceptance is 3.04 (Good Enough), Safety communication, learning, and trust in co-worker safety competence is 3.18 (Good Enough), and Workers? trust in the efficacy of safety systems is indicated 3.16 (Good Enough)
Read More
T-6540
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wiskan Husein; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Dadan Erwandi, Lydia Hardiani, Tiyas Nurcahyani
T-4916
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive