Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34029 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Awal Safar M; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Jaslis Ilyas, Wachyu Sulistiadi, Budi Hartono, Lies Dina Liastuti
Abstrak:

Penelitian ini mengevaluasi hubungan manajemen sumber daya manusia (HRM), seperti
seleksi, rekrutmen, pelatihan, penilaian kinerja, dan penghargaan, dengan penerapan
sistem E-Medical Record (EMR) di Rumah Sakit LNG Badak. Selain itu, penelitian
menganalisis sistem EMR melalui aspek perceived usefulness, perceived ease of use,
attitude toward usage, dan behavioral intention to use. Data dikumpulkan secara
kuantitatif melalui kuesioner dari tenaga medis, kesehatan, dan non-kesehatan. Hasil
menunjukkan perceived usefulness berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention
to use, sedangkan perceived ease of use memengaruhi attitude toward usage. Pelatihan
dan penghargaan berkontribusi positif terhadap perceived usefulness dan ease of use,
namun hubungan seleksi, rekrutmen, dan penilaian kinerja dengan penerapan EMR
kurang signifikan. Temuan ini menekankan pentingnya pelatihan, penghargaan, dan
pengalaman pengguna dalam adopsi EMR. Keterbatasan penelitian meliputi sampel dari
satu rumah sakit, sehingga generalisasi hasil perlu kajian lanjutan. Penelitian mendatang
disarankan menggunakan metode kualitatif dan menganalisis faktor eksternal yang
memengaruhi penerapan teknologi di rumah sakit.


This study examines the relationship between HRM practices—selection, recruitment, training, performance appraisal, and rewards—and the implementation of the E-Medical Record (EMR) system at LNG Badak Hospital. It also analyzes EMR adoption through perceived usefulness, ease of use, attitude toward usage, and behavioral intention to use. Data from medical, health, and non-health personnel show perceived usefulness impacts behavioral intention, while ease of use influences attitude. Training and rewards enhance perceived usefulness and ease of use, but selection, recruitment, and performance appraisal show weaker links. The study highlights training, rewards, and user experience as key, with further research recommended to explore external factors.

Read More
B-2500
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Risna Mulyanti; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Helen Andriani, Purnawan Junadi, Endang Adriyani, Vitrie Winastri
Abstrak:
Permasalahan yang sering dihadapi dalam pengelolaan persediaan obat di RS LNG Badak adalah sulitnya mengontrol jumlah stok yang optimal karena tidak adanya distributor obat di Kota Bontang, sehingga sering terjadi kekurangan stok. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial dan terhambatnya pelayanan kesehatan.: Pengelolaan persediaan obat di rumah sakit merupakan hal yang krusial untuk menjamin ketersediaan obat bagi pasien. Salah satu metode yang efektif untuk mengoptimalkan pengelolaan persediaan adalah Metode Analisis ABC Indeks Kritis. Untuk menganalisis dan menerapkan Metode Analisis ABC Indeks Kritis dalam pengelolaan persediaan obat di Rumah Sakit LNG Badak, Bontang, Kalimantan Timur pada tahun 2024. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara mendalam kepada para informan serta pengisian kuesioner nilai kritis obat dan data sekunder berupa data pemakaian obat selama periode tertentu. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan Metode Analisis ABC Indeks Kritis dengan mengklasifikasikan item obat berdasarkan nilai, volume penggunaan dan tingkat kepentingan setiap item obat. Kemudian dihitung jumlah obat yang harus dipesan (Economic Order Quantity), stok pengaman (Safety Stock) dan titik pemesanan kembali (Reorder Point). Hasil Analisis ABC Nilai Pakai pada Kelompok A dengan jumlah pemakaian 589.695 (70%) menunjukkan pemakaian yang paling besar, disusul oleh kelompok B dan kelompok C. Dari sisi pemakaian, kelompok A merupakan prioritas yang harus diperhatikan dalam perencanaan obat. Hasil Analisis ABC Nilai Investasi pada Kelompok A dengan jumlah investasi sebanyak  4.708.882.160 (70%) menunjukkan investasi yang paling besar, disusul oleh kelompok B dan kelompok C. Dari sisi investasi, kelompok A merupakan prioritas yang harus diperhatikan dalam perencanaan obat.  Hasil Analisis ABC Indeks Kritis pada Kelompok A dengan nilai kritis rata-rata 10.36 menunjukkan kekritisan yang paling tinggi, disusul oleh kelompok B dengan nilai 8.6 . Dari sisi kekritisan, kelompok A merupakan prioritas yang harus diperhatikan dalam perencanaan obat. Diperlukan penghitungan EOQ, SS dan ROP dalam perencanaan dan pengendalian obat di RS LNG Badak. Integrasi nilai EOQ, SS, dan ROP ke dalam SIM Rumah Sakit akan membuat proses perencanaan dan pengendalian persediaan farmasi menjadi lebih akurat dan otomatis. Hasil analisis akan digunakan untuk memberikan rekomendasi pengelolaan persediaan obat yang lebih efektif. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan obat di Rumah Sakit LNG Badak, serta dapat menjadi referensi bagi rumah sakit lain dalam menerapkan Metode Analisis ABC Indeks Kritis. 

The problem often encountered in the management of drug supplies at Badak LNG Hospital is the difficulty of controlling the optimal amount of stock due to the absence of drug distributors in Bontang City, so that stock shortages often occur. This can result in financial losses and obstruction of health services: The management of drug inventory in hospitals is crucial to ensure the availability of drugs for patients. One effective method to optimize inventory management is the Critical Index ABC Analysis Method. To analyze and apply the Critical Index ABC Analysis Method in managing drug supplies at Badak LNG Hospital, Bontang, East Kalimantan in 2024. The research method used is a qualitative descriptive method. The data used are primary data in the form of in-depth interviews with informants and filling out drug critical value questionnaires and secondary data in the form of drug usage data during a certain period. The data were then analyzed using the Critical Index ABC Analysis Method by classifying drug items based on the value, volume of use and importance of each drug item. Then calculate the amount of drugs that must be ordered (Economic Order Quantity), safety stock (Safety Stock) and reorder point (Reorder Point). The results of ABC Analysis of Use Value in Group A with a total usage of 589,695 (70%) show the greatest usage, followed by group B and group C. In terms of usage, group A is a priority that must be considered in drug planning. The results of ABC Analysis of Investment Value in Group A with a total investment of 4,708,882,160 (70%) show the largest investment, followed by group B and group C. In terms of investment, group A is a priority that must be considered in drug planning.  The results of the ABC Analysis of Critical Index in Group A with an average critical value of 10.36 show the highest criticality, followed by group B with a value of 8.6. In terms of criticality, group A is a priority that must be considered in drug planning. EOQ, SS and ROP calculations are needed in drug planning and control at Badak LNG Hospital. The integration of EOQ, SS, and ROP values into the Hospital SIM will make the pharmaceutical inventory planning and control process more accurate and automated. The results of the analysis will be used to provide recommendations for more effective drug inventory management. It is hoped that this research can contribute to improving the efficiency of drug inventory management at Badak LNG Hospital, and can be a reference for other hospitals in applying the Critical Index ABC Analysis Method.
Read More
B-2504
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Puspitasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Puput Oktamianti, Lia Gardenia Partakusuma, Lies Dina Liastuti
Abstrak:
Selama 40 tahun berdiri, unit rahat inap RS LNG Badak belum memberikan performa terbaiknya, baik dalam kinerja operasionalnya maupun dari sisi pendapatan. RS LNG Badak juga belum pernah memiliki rencana strategis yang seharusnya menjadi dasar strategi bisnis rumah sakit. Tujuan Penelitian ini adalah terbentuknya rencana strategis peningkatan kinerja dan pendapatan di unit Rawat Inap RS LNG Badak. Metode yang digunakan adalah action research yang mengolah data primer dan sekunder dimana data primer didapatkan melalui wawancara mendalam (deep interview) dan dipertajam dengan Focused Group Discussion (FGD) sedangkan data sekunder didapatkan melalui data laporan unit rawat inap, rekam medis, marketing dan keuangan. Hasil telitian mendapatkan, positioning RS LNG Badak adalah Hold and Maintain. Sehingga untuk dapat berada di posisi growth and built, maka RS LNG Badak perlu melaksanakan 6 strategi alternatif seperti Pengembangan Produk Layanan Rawat Inap, Pengembangan Sarana dan Prasarana di Rawat Inap. , Pengembangan Teknologi dengan melengkapi alat medis modern di Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Ruang Intensif; service of excellent, peningkatan kerjasama dan sistem rujukan dengan Perusahaan potensial dan faskes sekitar serta penambahan spesialisasi di RS LNG Badak.

During its 40 years of existence, the inpatient unit of Badak LNG Hospital has not given its best performance both in operational performance and in terms of revenue. Badak LNG Hospital also has never had a strategic plan that should be the basis of the hospital's business strategy. The purpose of this research is to form a strategic plan to improve performance and revenue in the Inpatient unit of Badak LNG Hospital. The method used is action research that processes primary and secondary data where primary data is obtained through in-depth interviews and sharpened with Focused Group Discussion (FGD) while secondary data is obtained through inpatient unit report data, medical records, marketing and finance. The results of the research found that the positioning of Rhino LNG Hospital is Hold and Maintain. So that to be in the position of growth and built, Badak LNG Hospital needs to implement 6 alternative strategies such as Inpatient Service Product Development, Development of Facilities and Infrastructure in Inpatient. Technology Development by equipping modern medical equipment in the Operating Room, Maternity Room, Intensive Care Unit; service of excellence, increasing cooperation and referral systems with potential companies and surrounding health facilities and adding specialisations at Badak LNG Hospital.
Read More
B-2506
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Nurhayati; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Pujiyanto, WFP Kaunang, Yudianto Budi Saroyo
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa hubungan penerapan operasi sesar metode ERACS (Enhanced Recovery After Sectio Surgery) dengan efisiensi biaya dan mutu layanan di RS Hermina Galaxy tahun 2022. Rancangan penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Kesimpulan pada penelitian ini bahwa dengan menggunakan metode ERACS pada pasien tindakan operasi bedah sesar didapatkan efektivitas biaya dengan mutu layanan yang baik. Mutu layanan yang dinilai pada penelitian ini adalah mobilisasi yang lebih cepat, lama hari rawat yang lebih singkat, dan infeksi daerah operasi tidak ditemukan. Disarankan pada RS Hermina Galaxy untuk menggunakan metode ERACS pada pasien tindakan operasi bedah sesar agar mutu layanan meningkat dan menyebabkan pasien menjadi lebih nyaman pasca operasi SC dan biaya layanan menjadi lebih rendah daripada SC metode konvensional.

This study aims to analyze the relationship between the implementation of the ERACS (Enhanced Recovery After Sectio Surgery) method and the cost efficiency and quality of service at Hermina Galaxy Hospital in 2022. The research design used was a retrospective cohort with a quantitative and qualitative approach. The conclusion in this study is that by using the ERACS method in patients with cesarean section surgery, cost effectiveness with good service quality is obtained. The quality of service assessed in this study was faster mobilization, shorter length of stay, and no surgical site infections were found. It is recommended for Hermina Galaxy Hospital to use the ERACS method for cesarean section patients so that the quality of service increases and causes patients to be more comfortable after SC surgery and service costs are lower than conventional SC methods.
Read More
B-2346
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nidia Renaningtyas; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Mardiati Nadjib, Prastuti Soewondo, Agus Rahmanto , Amila Megraini
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran biaya satuan rumah sakit khususnya tindakan sectio caesarea agar pihak manajemen dapat melakukan berbagai upaya efisiensi kedepannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengolah data sekunder pasien melalui telaah dokumen dan wawancara mendalam serta menggunakan pendekatan Activity Based Costing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya Tindakan sectio caesarea rata-rata sebesar Rp 14.697.705,- dimana biaya satuan untuk tindakan sectio caesarea setiap kelas rawatnya memiliki besaran yang berbeda-beda dan biaya Tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan clinical pathway. Terdapat kesenjangan rata-rata sebesar Rp 8.327.328,- jika dibandingkan dengan biaya tindakan berdasarkan layanan aktual yang diberikan kepada pasien. Efisiensi yang dapat dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengurangi tingginya variasi obat dan bahan medis habis pakai dengan evaluasi clinical pathway sectio caesarea. Untuk mengurangi besaran biaya dan biaya satuan untuk tindakan sectio caesarea efisiensi yang dapat dilakukan adalah dengan menaikkan jumlah kunjungan pasien ke RS LNG Badak Kota Bontang Kalimantan Timur.
Kata kunci:Biaya Satuan, Efisiensi, Sectio Caesarea


This research aims to quantify the unit cost of a hospital, particularly for cesarean section procedures, enabling management to implement various efficiency strategies. Employing a qualitative methodology, the study analyzes secondary patient data through document review and in-depth interviews, utilizing an Activity Based Costing approach. Findings reveal an average cesarean section cost of Rp 14.697.705,- with varying unit costs across different inpatient class rooms. The procedure aligns with the established clinical pathway. A significant disparity of Rp 8.327.328,- exists when compared to the cost based on actual patient procedures. To enhance efficiency, the study suggests reducing the high variability in drug and medical supply usage by evaluating the cesarean section clinical pathway. Increasing the number of patient visits to RS LNG Badak Kota Bontang, East Kalimantan, is proposed as a strategy to reduce both overall and unit costs for cesarean section procedures. 

Read More
B-2509
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cahya Adriani Putri; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Adang Bachtiar, Wachyu Sulistiadi, Heidar Dwirganis, Eka Ginanjar
Abstrak:
Latar Belakang: Loyalitas pelanggan merupakan kunci sukses bagi rumah sakit di tengah industri rumah sakit swasta yang telah berkembang pesat. Kualitas pelayanan merupakan hal yang mendasar untuk mencapai keberhasilan dan kesinambungan dalam persaingan bisnis yang ketat. Customer relationship management (CRM) merupakan proses dinamis dalam mengelola hubungan antara pelanggan dan perusahaan dan mempertahankan komunikasi bahkan ketika pasien sudah keluar dari rumah sakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan dan loyalitas pasien dengan CRM sebagai mediator. Metode: Data primer diambil dari pengisian kuesioner online oleh 107 pasien di Klinik Fertilitas dan focus group discussion pada karyawan rumah sakit. Kualitas pelayanan terdiri dari dimensi tangible, empathy, responsiveness, reliability, assurance. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukan penilaian dengan kategori baik pada dimensi tangible sebesar 43,9%, empathy 40,2%, responsiveness 49,5%, reliability 41,1%, assurance 33,6%, CRM dinilai baik sebesar 41,1% oleh responden, serta kategori pasien loyal sebanyak 35,5%. Hasil analisis bivariat menunjukan hubungan bermakna antara seluruh dimensi kualitas pelayanan dan loyalitas pasien. Regresi logistik ganda menunjukan dimensi tangible memiliki hubungan paling erat dengan loyalitas pasien (OR=39,055) setelah dikontrol oleh dimensi kualitas pelayanan lainnya. Hasil regresi linier menunjukan CRM sebagai mediator hubungan antara kualitas pelayanan dan loyalitas pasien secara parsial. Kesimpulan: Upaya peningkatan kualitas pelayanan diperlukan untuk meningkatkan loyalitas pasien yang diikuti dengan implementasi CRM secara konsisten.

Background: Customer loyalty is the key to success for hospitals in the midst of a rapidly growing private hospital industry. Service quality is fundamental to achieve success and continuity in intense business competition. Customer relationship management is a dynamic process in managing the relationship between customers and companies and maintaining communication even after patient leaves the hospital. Objectives: This study aims to determine the relationship between service quality and patient loyalty with CRM as a mediator. Methods: Primary data was taken from filling out online questionnaires by 107 patients at the Fertility Clinic and focus group discussions with hospital employees. Service quality consists of dimensions of tangible, empathy, responsiveness, reliability, assurance. Results: Univariate analysis showed tangible dimension was considered good by 43.9%, empathy 40.2%, responsiveness 49.5%, reliability 41.1%, assurance 33.6%, CRM was considered good by 41.1%, and the category of loyal patients was 35.5%. Bivariate analysis show a significant relationship between all dimensions of service quality and patient loyalty. Multiple logistic regression shows that the tangible dimension has the closest relationship with patient loyalty (OR=39.055) after controlling other dimensions of service quality. The results of linear regression showed that CRM mediated the relationship between service quality and patient loyalty partially. Conclusion: Efforts to improve service quality are needed to increase patient loyalty followed by consistent CRM implementation.
Read More
B-2387
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Purnama Dewi Ritonga; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Puput Oktamianti, Kurnia Sari, Supriyantoro, Vrilia Adirasari
Abstrak: Rekam medis elektronik (RME) telah diimplementasikan di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit AN-NISA Tangerang sejak Februari 2019 yaitu di poliklinik rawat jalan. Hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap RME. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif (mixed methods) dengan desain sequential explanatory untuk menganalisis pengaruh persepsi pengguna tentang aspek presentation, information, economics, control, efficiency dan service terhadap penerapan RME. Penelitian kuantitatif dilakukan terlebih dahulu dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh pengguna RME yaitu dokter, perawat, administrator, staf radiologi, staf farmasi, dan staf laboratorium sebanyak 206 responden, sedangkan penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linier. Pada penelitian ini, dari hasil analisis deskriptif, 67.0 % responden menyatakan bahwa aspek presentation pada penerapan RME adalah baik, pada aspek information 60,2 % responden menyatakan baik, pada aspek economics 47,6% responden menyatakan baik, pada aspek control 55,8 % responden menyatakan cukup, pada aspek efficiency 82,5% responden menyatakan baik, dan pada aspek service 85,4% responden menyatakan baik. Seluruh variabel penelitian yaitu aspek Presentation, Information, Economics, Control, Efficiency dan Service berpengaruh terhadap penerapan RME. Hasil analisis kuantitatif sejalan dengan analisis kualitatif dimana masih dijumpai beberapa variabel yang belum optimal pelaksanaannya di poliklinik rawat jalan RS AN-NISA Tangerang dikarenakan dalam aplikasi RME masih ada yang harus dilengkapi.
Read More
B-2123
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raymond Surya Tan; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Prastuti Soewondo, Dian Ekawati, Iing Ichsan Hanafi
Abstrak:
Latar Belakang:. Rekam medis elektronik (RME) merupakan teknologi informasi yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengakses data dalam sistem informasi manajemen RS. Grup RS Hermina mulai menerapkan RME paling pertama pada November 2022. Untuk menjaga keberlangsungan serta meningkatkan pengembangan RME, grup RS Hermina perlu melakukan analisis implementasi RME. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk menganalisis implementasi penggunaan RME di grup RS Hermina. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang di grup RS Hermina selama bulan April hingga Mei 2024 dengan melibatkan 49 RS di Indonesia. Terdapat 12.429 karyawan tenaga medis yang terdiri dari bidan/ perawat, dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis, 149 karyawan direksi/ manajemen RS, dan 277 karyawan rekam medis. Penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner Human Organization Technology net benefit (HOT-fit) digital sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Responden pengguna diambil dengan proportional sampling. Sampel responden pengguna terdiri dari bidan/ perawat, dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis sebanyak 200 orang. Sampel responden manajemen diambil dengan total sampling yaitu sebesar 149 orang. Sementara itu, seluruh perwakilan responden rekam medis dari masing-masing RS Hermina diambil untuk mengetahui widget mana yang masih dikerjakan secara manual. Data yang diperoleh dilakukan analisis univariat, bivariat, hingga multivariat dengan kemaknaan p<0,05. Penelitian ini telah lolos dari komite etik riset FKM UI. Hasil: Kuesioner HOT-fit modifikasi dilakukan uji validitas dengan hasil seluruh pernyataan valid dan reliabel. Setelah dilakukan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan responden yang berpartisipasi dalam penelitian ialah 392 responden. Dari sisi pengguna, sebagian besar memberikan respon positif (>50% setuju atau sangat setuju) pada pernyataan yang ada di faktor manusia, organisasi, teknologi, dan manfaat dari implementasi RME. Hasil analisis multivariat menunjukkan ketiga faktor memiliki hubungan bermakna dengan manfaat efektivitas RME. Pada manajemen, terdapat 34 responden yang melakukan pengisian kuesioner. Hasil jawaban manajemen menunjukkan respon positif (>50% setuju atau sangat setuju) pada pernyataan yang ada di faktor organisasi, teknologi, dan manfaat dari implementasi RME). Diskusi: Implementasi RME di grup RS Hermina dapat dikatakan efektif dilihat dari cara mendapatkan informasi lebih cepat dan efisien, mengurangi angka kesalahan penulisan diagnosis, kemudahan konsultasi, alat legal untuk klaim BPJS, serta meningkatkan keamanan data pasien. Dari hasil penelitian, hal yang dapat ditingkatkan meliputi RME dikurangi tingkat error melalui alokasi dana untuk peningkatan jaringan dan perlu standar prosedur operasional jika terjadi kendala RME. Selain itu, tampilan menarik, sederhana, dan mudah digunakan dapat diperbaiki melalui adanya focused group discussion antara pengguna dengan vendor penyedia RME. Kesimpulan: Implementasi RME di grup RS Hermina sudah efektif dan ketiga faktor baik faktor manusia, organisasi, maupun terknologi memiliki hubungan dengan efektivitas RME. Kuesioner HOT-fit modifikasi ini dapat digunakan untuk menilai analisis implementasi RME di masing-masing grup RS Hermina.

Background: Electronic medical record (EMR) is an information technology for collecting, saving, processing, and accessing data in hospital management information system. The Hermina Hospital Group began implementing EMR firstly in November 2022. To maintain sustainability and enhance the EMR development, the Hermina Hospital Group needs to conduct an analysis of EMR implementation. Objective: This study aims to analyze the implementation of EMR usage in the Hermina Hospital Group. Methods: This study used a a cross-sectional method in the Hermina Hospital Group from April to May 2024 involving 49 hospitals around Indonesia. There were approximately 12,429 medical staffs consisting of midwives/nurses, general practitioners, dentists, and specialists, 149 hospital management/ director staffs, and 277 medical record staffs.. The study was carried out through the distribution of the modified Human Organization Technology Net Benefit (HOT-fit) digital questionnaire according to inclusion and exclusion criteria. User respondent samples were taken using proportional sampling. User respondent samples consisted of 200 midwives/nurses, general practitioners, dentists, and specialists. Management respondent samples were taken with a total sampling of 149 people. Meanwhile, all representative respondents of medical records from each Hermina Hospital were taken to determine which widgets were still being manually processed. Data obtained were analyzed univariately, bivariately, and multivariately with significance p50% agree or strongly agree) to the statements in the human, organizational, technological, and benefits factors of EMR implementation. Multivariate analysis showed that these three factors had a significant relationship with the effectiveness benefits of EMR implementation. In management, there were 34 respondents who completed the questionnaire. The management response results showed positive responses (>50% agree or strongly agree) to the statements in the organizational, technological, and benefits factors of EMR implementation. Discussion: The implementation of EMR at Hermina Hospital Group can be considered effective based on quicker and more efficient information retrieval, reduced diagnostic error rates, ease of consultation, legal compliance for BPJS claims, and enhanced patient data security. Areas for improvement identified from the study include reducing EMR error rates through increased network funding and establishing standard operational procedures for EHR challenges. Additionally, improving user interface attractiveness, simplicity, and usability could be achieved through focused group discussions between users and EHR vendors. Conclusion: EMR implementation at Hermina Hospital Group has been effective with all three factors—human, organizational, and technological—demonstrating a relationship with EHR effectiveness. This modified HOT-fit questionnaire can be used to reproduce for analysis of EMR implementation in each Hermina Hospital group.
Read More
B-2453
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erta Rahmawati; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti, Indah Rosana Alpisahar, Anasthasia Lumantik
Abstrak: Tingginya angka perputaran perawat di RS Prikasih > dari 10% menimbulkanberbagai permasalahan diantaranya, meningkatnya biaya operasional,terganggunya kegiatan operasional dan menimbulkan permasalahan moralperawat yang tinggal. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desainkuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tipe budaya organisasi(klan, adhrokrasi, pasar, hierarki) dan komitmen organisasi (afektif, normatif,berkelanjutan). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahuihubungan antara berbagai tipe budaya organisasi, komitmen organisasi tersebutdengan turnover intention (keinginan pindah kerja) di Rumah Sakit Prikasih, sertamengidentifikasi jenis hubungan yang paling dominan. Penelitian inimenggunakan metode cross-sectional (potong lintang) dengan respondensebanyak 102 perawat, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasilanalisis korelasi dan regresi menunjukkan adanya hubungan bermakna antarabudaya organisasi (klan, pasar, hirarki), komitmen organisasi (afektif, normatif,berkelanjutan) dengan turnover intention. Hubungan yang paling dominan adalahantara komitmen afektif dengan turnover intention.Universitas IndonesiaviiiKata kunci : perawat, budaya organisasi, komitmen organisasi, turnoverintention
The high rate of nurse turnover > 10% at Prikasih hospital causes a variety ofproblems, increased operating cost, disruption operations and raising moral issuesin nurse who stay, This research is a quantitative analytical research aiming todescribe the types of organizational culture (clan, adhocracy, market, hierarchy)and organizational commitment (affective, normative, continuance). The researchalso aims to illustrate the relations between the different types of organizationalculture and organizational commitment, and the association with turnoverintention at Prikasih hospital as well as to identify the most dominant factor ofrelations. The research uses cross-sectional method with 102 nurses asrespondents, using questionnaires. The result correlation and regresion analysisshows that there is correlation between organizational culture (clan, market,hierarchy), organizational commitment (affective, normative, continuance) withturnover intention. Affective commitment exhibits as the most dominant variablein relation to turnover intention.Keyword : nurse, organizational culture, organizational commitment, turnoverintention
Read More
B-1739
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rachel Amanda Indaryati; Pembimbing; Suprijanto Rijadi; Penguji: Pujiyanto, Wachyu Sulistiadi, Khofifah Any
Abstrak:

Penelitian ini membahas hubungan kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain studi crosssectinal. Dengan adanya penurunan kunjungan pasien lama antara tahun 2005 – 2009, RS PGI Cikini memiliki tantangan untuk meningkatkan kinerjanya. Analisis data menggunakan analisis univariat , bivariat  dan multivariat (regresi logistik). Hubungan signifikan diperlihatkan responsiveness, empathy dan assurance serta waktu tempuh dengan loyalitas pasien. Analisis regresi logistik menunjukan responsiveness  dan waktu tempuh memberikan pengaruh yang paling kuat untuk loyalitas pasien. Kata Kunci: kualitas pelayanan, loyalitas pasien


 This study explores the relationship of service quality and patient loyalty. This research is a quantitative research study design with cross-sectional. With a decrease in patient visit between the years 2005 – 2009, CCI Cikini Hospital have challenges to improve its performances. Analysis using univariate, bivariate, and multivariate (logistic regression). Significant relationships are shown between responsiveness, empathy and assurance as well as travel time with patient loyalty. Logistic regression analysis showed responsiveness and travel time provides the most powerful influence for patient loyalty. Key words : quality of service, patient loyalty

Read More
B-1300
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive