Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 17609 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Tri Wahyudi; Pembimbing: Popy Yuniar; Penguji: Rico Kurniawan, Artha Prabawa, Hidayat Nuh Ghazali
Abstrak:

Campak dan Rubela merupakan penyakit menular berpotensi wabah yang dapat menimbulkan komplikasi serius bahkan kematian, terutama pada anak-anak. Namun keduanya dapat dicegah melalui pemberian imunisasi. Trend cakupan imunisasi yang menurun, terutama paska pandemi COVID-19, telah menyebabkan peningkatan Kejadian Luar Biasa (KLB) salah satunya Campak-Rubela, sehingga diperlukan respon cepat melalui pemberian imunisasi tambahan berupa Outbreak Response Immunization (ORI). Pelaksanaan ORI di sebagian besar wilayah terdampak KLB masih belum optimal, terutama dari sisi ketepatan waktu respon. Kementerian Kesehatan telah menyediakan alat bantu untuk mendukung proses pra-pelaksanaan ORI, namun penginputan masih bersifat manual dan sistem ini belum terintegrasi dengan sistem informasi lain, serta belum memiliki mekanisme verifikasi dan monitoring oleh tingkat administrasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu inovasi yang dapat memperbaiki sistem yang ada saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe sistem informasi terintegrasi guna meningkatkan ketepatan waktu pelaksanaan ORI di tingkat puskesmas dalam rangka penanggulangan KLB Campak-Rubela.
Metode yang digunakan adalah Pendekatan Rapid Evolutionary Prototyping yang memungkinkan pengembangan dilakukan bertahap berdasarkan masukan yang diperoleh selama proses implementasi dengan cakupan terbatas. Sistem dikembangkan melalui tahapan analisis kebutuhan, identifikasi masalah, desain (logis serta fisik) dan implementasi. Penelitian ini menghasilkan prototipe yang terintegrasi dengan sistem SKDR dan SMILE dilengkapi beberapa menu utama yaitu notifikasi status, penginputan data kajian epidemiologi, perhitungan kebutuhan vaksin dan pelaporan ORI secara real time. Hasil pengujian yang melibatkan informan dari Dinas Kesehatan Kota Depok, Puskesmas Pengasinan dan Depok Jaya menunjukkan bahwa prototipe Sistem Informasi Outbreak Response Immunization (SIORI) efektif dan efisien dalam mendukung penyelenggaraan ORI. Kesimpulannya, prototipe SIORI memiliki potensi memperbaiki sistem yang ada saat ini dalam meningkatkan ketepatan waktu penyelenggaraan ORI KLB Campak-Rubela.


Measles and Rubella are highly contagious infectious diseases that can lead to serious complications and even death, especially in children. These diseases could cause outbreaks, however, can be prevented through immunization. The declining trend in immunization coverage, particularly after the COVID-19 pandemic, has led to an increase in outbreaks, including Measles-Rubella, thus requiring a prompt response through supplementary immunization activities known as Outbreak Response Immunization (ORI). The implementation of ORI in most outbreak-affected areas remains suboptimal, particularly in terms of response timeliness. Although the Ministry of Health has provided supporting excel based tools to support the pre-implementation process of ORI, data entry is still manual, the system is not yet integrated with other relevant information systems and is not complemented with verification and monitoring mechanisms from higher administrative levels. Therefore, an innovation is needed to improve the current system. This study aims to improve the timeliness of ORI implementation at the primary health care level in response to Measles-Rubella outbreaks through development of an integrated information system prototype. The Rapid Evolutionary Prototyping approach was used as the system development model, which allows for incremental development based on feedback collected during implementation assessment. The system was developed through the stages of needs analysis, problem identification, logical and physical design, and implementation. This study resulted in the development of a prototype information system named SIORI, designed to improve the timeliness of ORI implementation. The system includes several key features including outbreak status notification that is integrated with the Early Warning Alert and Response System (SKDR), input for epidemiological assessment data, vaccine stock data obtained from the Electronic Immunization and Logistics Monitoring System (SMILE), vaccine needs calculation, and reporting functions covering response timeliness and immunization service data input. Implementation test involving informants from Depok City Health Office and selected health centers (Puskesmas Pengasinan and Depok Jaya) showed that SIORI is more effective and efficient in supporting ORI implementation. The conclusion is that prototype SIORI has potentials to improve the current system in to accelerating ORI implementation timeliness.

 

Read More
T-7251
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Novita Sari; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Agus Gojali
Abstrak: Difteri menjadi penyumbang kejadian luar biasa (KLB) bagi sebagian wilayah di Indonesia, tidak terkecuali dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Kejadian difteri yang tercatat pada tahun 2015 dan 2016 terekam naik. Kasus difteri meningkat dari 59 kasus menjadi 153 kasus. Kota Depok menjadi salah satu penyumbang kasus yang memiliki angka kejadian yang fluktuatif. Tren penyakit sempat menurun pada 2013-2015, namun kemudian naik pada tahun 2016 menjadi 8 kasus. Penelitian ini membahas tentang bagaimana implementasi kebijakan, yang dilihat dari sumber kebijakan, pengaturan sumber daya, karakteristik instansi pelaksana, struktur birokrasi, komunikasi, pengaruh disposisi dan keadaan sosial-ekonomi dan politik dalam pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri dan Outbreak Response Immunization (ORI) di Kota Depok tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terbatasnya sumber daya terutama SDM, kurangnya kepedulian lintas sektor dan faktor lingkungan sosial, yakni adanya penolakan dari masyarakat untuk vaksinasi, menjadi tantangan dalam pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri dan Outbreak Response Immunization (ORI) di Kota Depok. Diharapkan, kepada implementor kebijakan dapat berkomitmen untuk bekerja sama dengan baik, dan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh dalam implementasi kebijakan, serta dukungan pemerintah dalam menyediakan vaksin yang halal dan aman serta penelitian mengenai bioterorisme juga dapat dilakukan sebagai pemecahan kasus difteri yang fluktuatif setiap tahunnya.
Kata kunci: Difteri, KLB, Outbreak Response Immunization (ORI)

Diphtheria is contributor of outbreak (KLB) for some regions in Indonesia, included West Java Province. Diphtheria cases recorded increased through 2015 - 2016, cases increased from 59 cases to 153 cases. Depok City became one of the contributors of cases that have fluctuating incidents. Disease trends have declined in 2013-2015, but then increased in 2016 to 8 cases. This study discusses policy implementation, viewed from policy sources, resource arrangements, the characteristics of implementing agencies, bureaucratic structures, communications, the influence of dispositions and socio-economic and political circumstances in control of Diphtheria Outbreak and Outbreak Response Immunization ORI) in Depok City in 2017. This type of research is qualitative research with descriptive design, through in-depth interviews and document review. The results showed that the limited resources, especially human resources, the lack of cross-sectoral concern and social environment factors, like the rejection of some community for vaccination, became a challenge in controlling the Diphtheria Outbreak and Outbreak Response Immunization (ORI) in Depok City. It is expected that policy implementers can commit to working together, and taking into the influential factors in policy implementation, as well as government support in providing halal and safe vaccines and research on bioterrorism can also be done as solving cases of diphtheria fluctuating annually.
Key words: Diphteria, Outbreak, Outbreak Response Immunization (ORI)
Read More
S-9780
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ryza Jazid Baharuddin Nur; Pembimbing: Budi Utomo; Penguji: Tris Eryando, Artha Prabawa, Hakimi, Yuliandi
Abstrak: ABSTRAK Imunisasi merupakan program kesehatan paling efektif dan hemat biaya dalam mencegah PD3I. Agar berhasil dalam mencegah PD3I program imunisasi harus menjaga cakupan imunisasi dan efikasi vaksin. Sistem informasi sangat penting dalam meningkatkan dan mengevaluasi keberhasilan program imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data dan informasi yang berguna bagi program imunisasi melalui pengembangan sistem informasi vaksin (SiVaksin). Pengembangan sistem informasi ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kota, salah satu Puskesmas dan Bidan Praktik Mandiri yang ada di Kota Depok, menggunakan metode pengembangan sistem dengan pendekatan prototyping untuk menghasilan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program imunisasi di Kota Depok menghadapi masalah lemahnya sistem informasi dalam mendukung kegiatan perencanaan, pemantauan dan evaluasi. Hasil akhir penelitian ini berupa prototipe sistem informasi yang mampu menyediakan data dan informasi untuk mendukung kegiatan pemantauan suhu rantai dingin vaksin, sistem manajemen stok vaksin dan pelayanan imunisasi. Prototipe sistem informasi ini berbasis website responsive online yang dapat digunakan pada berbagai macam platform dan terintegrasi secara internal antar unit pelayanan imunisasi dan dinas kesehatan kota. Sistem informasi ini menyediakan panel informasi yang dibutuhkan bagi pelaksana imunisasi, pemegang program imunisasi, pengelola vaksin dan penentu kebijakan di dinas kesehatan kota untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik. Rekomendasi yang ditawarkan agar sistem ini dapat diimplementasikan ialah menyiapkan dana dan sumber daya, menyiapkan standar operasional prosedur, dan melakukan pelatihan kepada pengguna. Kata Kunci: Sistem Informasi, Imunisasi, Manajemen Stok Vaksin, Rantai Dingin Vaksin. Immunization is the most effective and cost-effective health program to prevent PD3I. An effective immunization program in preventing PD3I is achieved if immunization coverage and vaccine efficacy are maintained. Information systems are critical in improving and evaluating the ongoing success of immunization programs. This study aims to provide useful data and information for immunization programs through the development of vaccine information systems (SiVaksin). This information sistem was developed at Depok City Health Office, Pancoran Mas Health Center and one of Midwife Independent Practices in Depok City, using prototyping approach to develop information system according to user needs. The results showed that immunization program in Depok City faced the problem of weakness of information system in support of planning, monitoring and evaluation activities. The final product of this study is a prototype of information system which is able to provide data and information to support vaccine cold chain temperature monitoring activities, vaccine stock management system and immunization services. This prototipe of information system is based on an online responsive website that can be accessed on a variety of platforms and it is integrated between immunization service units and public health office. This information system provides dashboard for immunization officer, immunization program managers, vaccine managers and policy makers in public health office to make a better decisions. Recommendations offered to implement this information systems are prepare funds and resources, set up standard operating procedures, and conduct training to users. Keywords: Information System, Immunization, Vaccine Stock Management, Vaccine Cold Chain.
Read More
T-5357
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Frisca Anindhita; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Popy Yuniar, Ade Sutrisno
S-6005
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iqbal Ridzi Fahdri Elyazar; Pembimbing: Sudijanto Kamso, Indang Trihandini
T-1983
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Jumiati Agustina; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Popy Yuniar, Rico Kurniawan, Rodlia
Abstrak:
Salah satu sistem informasi di rumah sakit yang diperlukan dalam mendukung pelayanan rawat inap adalah sistem Bed Management. Sistem ini merupakan bagian dari Electronic Health Record (EHR) RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta dan terkait dengan indikator rawat inap yang terdiri dari BOR (Bed Occupancy Rate), TOI (Turn Over Interval), LOS (Length Of Stay) dan BTO (Bed Turn Over), GDR (Gross Death Rate) dan NDR (Net Death Rate). Beberapa kendala terkait bed management yang sering terjadi, diantaranya: keterbatasan tempat tidur sehingga pasien tidak dapat masuk ruang rawat, koordinasi antar unit yang terhambat dalam pemesanan kamar, lamanya persiapan pasien pulang, adanya kebutuhan informasi yang belum terakomodir dalam sistem, adanya kamar yang tidak dapat digunakan (inaktif). Saat ini sistem yang ada belum dapat menampilkan informasi terkait efisiensi pelayanan Bed Management secara realtime, sehingga perlu pengembangan untuk menghasilkan informasi yang lebih lengkap dan realtime terkait bed management. Rancangan Sistem ini model Systems Development Life Cycle (SDLC) dalam bentuk prototype dengan output Dashboard laporan terkait bed management. Pengembangan ini diharapkan memudahkan semua pihak yang terkait dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan sehingga dapat mempercepat pimpinan dalam pengambilan kebijakan termasuk percepatan respon terhadap permasalahan yang ada agar pelayanan berjalan lancar dan meningkatkan kepuasan pasien.

One of the hospital information systems required to support inpatient services is the Bed Management System. This system is a part of the Electronic Health Record (EHR) at RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta and is related to inpatient indicators including BOR (Bed Occupancy Rate), TOI (Turn Over Interval), LOS (Length Of Stay), BTO (Bed Turn Over), GDR (Gross Death Rate), and NDR (Net Death Rate). Some common issues related to bed management include: limited bed availability preventing patients from being admitted to the ward, hindered coordination between units in room booking, prolonged patient discharge preparation, unmet information needs within the system, and rooms that cannot be used (inactive). Currently, the existing system cannot display information related to the efficiency of Bed Management services in real-time, thus development is needed to provide more comprehensive and real-time information regarding bed management. This system design follows the Systems Development Life Cycle (SDLC) model in the form of a prototype with a Dashboard output for bed management reports. This development is expected to facilitate all related parties in monitoring and evaluating services, thereby enabling leadership to make quicker decisions and accelerate responses to existing issues, ensuring smooth service operations and improving patient satisfaction.
 
Read More
T-7097
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herly Nainggolan; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: R. Sutiawan, Dian Arief Hawindati
S-5951
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Devinita Ayu Nurcahyani; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Artha Prabawa, Nanang Setiawan
S-6302
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Selni Paressa Masakke; Pembimbing: Tris Eryando, Artha Prabawa, Penguji: Meiwita Budiharsana, Yunita, Rinni Yudhi Pratiwi
Abstrak:

Kesehatan reproduksi adalah “keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan) dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya”. Masa remaja menjadi sangat penting dalam kesehatan reproduksi karena masa remaja (10-19 tahun) merupakan saat dimana organ reproduksi manusia mengalami pematangan atau pubertas, terjadi perubahan fisik secara cepat yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan. Jika perubahan-perubahan ini tidak disertai dengan perhatian dan bimbingan yang tepat pada remaja maka akan membawa pada masalah-masalah yang dapat merugikan masa depan remaja sendiri. Masalah-masalah tersebut seperti hubungan seks pra nikah, kehamilan tidak diinginkan, PMS, anemia. Penelitian di Sumatera Selatan, Jawa Barat bagian timur, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur menunjukkan bahwa sebesar 4,7% remaja laki-laki pernah melakukan hubungan seks sebelum menikah dan pada remaja perempuan sebesar 3,2%. Prilaku beresiko lainnya seperti merokok, minum alkohol, dan penggunaan obat terlarang. Masalah kesehatan reproduksi seperti yang telah diuraikan diatas dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kurangnya pengetahuan remaja tentang masalah tersebut yang disebabkan oleh kurangnya informasi tentang kesehatan reproduksi remaja. Salah satu pemberian informasi kepada remaja dapat dilakukan melalui internet. Internet merupakan media elektronik yang sudah memasyarakat yang dapat digunakan dan penting dalam bertukar informasi salah satunya informasi kesehatan. Minat remaja untuk mencari informasi lewat situs yang menyajikan informasi mengenai dunia remaja cukup tinggi. Namun situs-situs yang menyediakan informasi bagi remaja khususnya kesehatan reproduksi masih kurang dibandingkan dengan situs-situs lainnya, karena itu perlu dibangun suatu jaringan terintegrasi yang memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja melalui internet. Membangun jaringan terintegrasi untuk informasi kesehatan reproduksi remaja ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Bogor dengan ruang lingkup pada pelaksanaan program Kesehatan Reproduksi Remaja di Klinik Konsultasi Remaja Puskesmas Bogor Timur serta pemanfaatan internet sebagai media informasi kesehatan reproduksi remaja. Metode yang digunakan dalam membangun jaringan terintegrasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja ini adalah dengan metode incremental dengan tahaptahap analisis, perancangan, pengkodean dan uji coba prototipe. Jaringan terintegrasi yang terbentuk adalah website Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja yang memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja yang mencakup proses reproduksi sehat yang bertanggung jawab, organ reproduksi dan fungsinya, menstruasi, kehamilan, metode kontrasepsi, penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS, dan gizi remaja. Daftar Pustaka : 52 (1999 – 2007)


Reproductive health is “a state of complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity, in all matters relating to the reproductive system and to its functions and processes”. Meanwhile, adolescence is known as a crucial period of time on its reproductive health. Since adolescence (10-19 years old) is also the time when human reproductive system is going to be matured (puberty) and the development of rapid changes physically (growth spurt), are occurred. In which sometimes the changes are imbalance with its psychological changes. When the changes are not properly led and guided, it can be lead to problems that can ruin their own futures, such as pre-marital sex, unwanted pregnancy, STD, and anemia. Data shows that 4.7% of boys and 3.2% of girls in Sumatera Selatan, Jawa Barat bagian timur, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur has have experience in pre-marital sex. Another risk behavior which adolescents used to engage are smoking, drinking, and drug abuses. Problems in reproductive health that have mentioned above are mostly due to lack of knowledge regarding to reproductive matters because they have less or no exposures on the information of adolescent reproductive health. One of approaches of information to reach the adolescent is through internet. Since is have known that internet is an electronic media that broadly known and used well for searching and exchanging information, as well as information on health. There is a quite high figure on adolescent who looking for the sites providing information about youth matters. However, there are only few internet sites which provides information on adolescent reproductive health compare to other information. Therefore, there is a need to develop an integrated networking on providing information on reproductive health toward adolescent through the internet. The Health Authority Office of Kota Bogor is carrying out the developing of the integrated networking as part of the implementation of the program on the adolescent reproductive health at the Consultation Clinic for Adolescent of Puskesmas Bogor Timur with its internet utilization as the media of the information on the adolescent reproductive health. The incremental method is used in developing the networking which has the stages on analysis, designing, coding, and prototype testing. The integrated networking that established is a website on the Information of the Adolescent Reproductive Health that provide any information regarding to the adolescent reproductive health, namely reproductive organs and function, menstruation, pregnancy process, contraception, sexually transmitted diseases include HIV/AIDS, and nutrition problems in youth.. Reference: 52 (1999-2007)

Read More
T-2964
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wini Wulansari; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Tris Eryando, R. Sutiawan, Herbet Sidabutar, Dyah Purwaning
Abstrak: Kasus penyalahgunaan maupun ketergantungan NAPZA akibat gangguan jiwa atau sebaliknya merupakan masalah kesehatan jiwa. Para ahli mengatakan bahwa jika seseorang yang memiliki gangguan jiwa namun tidak terdiagnosis akan mengarah kepada penyalahgunaan NAPZA. Begitu pula mereka yang memiliki risiko tinggi gangguan jiwa akibat pengaruh genetik, lingkungan, masalah sosial dan lainnya akan mendorong mereka ke arah penyalahgunaan NAPZA Laporan BNN menyebutkan bahwa hingga akhir November 2015, jumlah penyalahguna di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari 4,2 juta jiwa menjadi 5,9 juta jiwa. Sedangkan penyalahguna yang melakukan program rehabilitasi sebagai upaya pengobatan tercatat baru mencapai 100 ribu jiwa. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah perlu membuat suatu upaya pencegahan dan pengendalian penyalahgunaan NAPZA dengan membentuk masyarakat yang memiliki ketahanan dan kekebalan terhadap penyalahgunaan NAPZA. Upaya tersebut adalah melakukan skrining penggunaan zat. Skrining ini bertujuan untuk menggali informasi pasien terkait keterlibatannya dengan penggunaan NAPZA. Skrining dapat membantu petugas kesehatan untuk mencatat dan melaporkan kasus penyalahgunaan zat di wilayah Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi skrining NAPZA untuk kesehatan jiwa. Penelitian ini menggunakan skrining dengan metode ASSIST. Sistem ini memberikan informasi yang berguna bagi pasien untuk meningkatkan status kesehatannya dan memberikan gambaran kasus penyalahgunaan NAPZA yang berguna bagi Puskesmas untuk menentukan langkah yang tepat melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyalahgunaan NAPZA di wilayah kerja Puskesmas. Kata kunci: penyalahgunaan, NAPZA, skrining, ASSIST Cases of drug abuse or dependence due to mental or otherwise are mental health problems. Similarly, those who have high risk of mental disorders due to genetic, environmental, social and other influences will push them to drug abuse. The National Drugs Agency report says that by the end of November 2015, the number of drugs abuser in Indonesia has increased significantly from 4.2 million people to 5.9 million people. Drugs abuser who perform the rehabilitation program only reached 100.000 people. Based on this, the government needs to make an effort to prevention and control of drug abuse by forming a society that has resilience and immunity against drug abuse. The effort is to screen for substance use. This screening aims to explore patient information related to their involvement with drug use. Screening can help health workers to record and report substance abuse cases in the public health center area. This study aims to build a system of drug screening information for mental health. This research used screening with ASSIST method. The drugs screening information system provides useful information for people to improve their health status and provides an illustration of drug abuse cases that are useful for public health center to determine appropriate measures to implement prevention and control of drug abuse in public health center working areas. Key words: drugs user, drugs, screening, ASSIST
Read More
T-4909
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive