Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35452 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dewa Ayu Putu Mariana Kencanawati; Promotor: Evi Martha; Kopromotor: Sabarinah, Ermi Ndoen; Penguji: Dewi Susanna, Purwadi Soeriadiredja, Lukman Hakim, Indra Supradewi, Bringiwatty Batbual
Abstrak:
Pencegahan malaria dalam kehamilan dilakukan melalui penggunaan kelambu berinsektisda sepanjang kehamilan yaang diperoleh melalui layanan ANC terpadu dengan pelayanan malaria. Faktor sosial budaya menjadi penentu ibu hamil untuk mengakses layanan ANC dan mendapatkan kelambu berinsektisida. Kecamatan Kodi Utara merupakan salah satu daerah endemis malaria di Pulau Sumba. Ibu hamil yang tinggal di wilayah ini beresiko tinggi terinfeksi malaria namun akses ibu hamil terhadap kelambu dan pemanfaatannya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun sebuh model pemberdayaan masyarakat berbasis sosial budaya untuk dapat meningkatkan penggunaan kelambu berinsektisida di Kecamatan Kodi Utara.  Desain pada penelitian ini menggunakan mix method dengan desain exploratory sequensial dengan subjek penelitian adalah ibu hamil. Jumlah sampel pada penelitian sebesar 144 ibu hamil yaitu  71 ibu hamil pada kelompok kontrol dan 73 ibu hamil pada kelompok intervensi. Efek intervensi diketahui dengan menggunakan analisis  diference in difference. Setelah dilakukan identifikasi  sosial budaya dan bentuk partisipasi masyarakat terkait penggunaan kelambu berinsektisida, kemudian disusun model pemberdayaan masyarakat berdasarkan hasil identifikasi tersebut dan kemudian intervensi dilakukan selama 2 bulan pada kelompok intervensi terdapat peningkatan pengetahuan ibu sebesar 21,13% dan praktik penggunaan kelambu yang benar  sebesar  20,83% lebih baik daripada kelompok kontrol. Peneliti menyarankan agar dalam menyusun sebuah strategi pencegahan malaria dalam kehamilan dengan mempertimbangkan faktor sosial budaya dan melibatkan secara aktif setiap komponen masyarakat. selain itu secara regulasi perlu untuk membuat aturan turunan mengenai edukasi penggunaan kelambu berinsektisida kepada ibu hamil yang dilakukan saat pembagian kelambu ru tin pada layanan malaria terinterasi KIA di Kabupaten Sumba Barat Daya 

Malaria prevention during pregnancy is achieved through the use of insecticide-treated mosquito nets, which can be obtained through integrated ANC services that include malaria services. Socio-cultural factors are determinants of pregnant women's access to ANC services and obtaining insecticide-treated mosquito nets. Kodi Utara District is one of the malaria-endemic areas on Sumba Island. Pregnant women who live in this area are at high risk of being infected with malaria, but pregnant women's access to mosquito nets and their utilization are still low. This study aims to develop a model of community empowerment based on socio-culture to increase the use of insecticide-treated mosquito nets in the Kodi Utara District. The design in this study used a mixed-methods method with an exploratory sequential design with pregnant women as the research subjects. The number of samples in the study was 144 pregnant women, namely 71 pregnant women in the control group and 73 pregnant women in the intervention group. The effect of the intervention was known using difference-in-difference analysis. After the identification of socio-cultural and forms of community participation related to the use of insecticide-treated mosquito nets, a community empowerment model was then prepared based on the results of the identification and then the intervention was carried out for 2 months in the intervention group there was an increase in maternal knowledge by 21.13% and the practice of using mosquito nets correctly by 20.83% better than the control group. The researcher suggests that in developing a malaria prevention strategy in pregnancy, consideration should be given to socio-cultural factors and actively involving every component of society. In addition, in terms of regulation, it is necessary to make derivative rules regarding education on the use of insecticide-treated mosquito nets for pregnant women, which is carried out during routine mosquito net distribution at integrated malaria services for KIA in West Sumba Regency
Read More
D-583
Depok : FKM-UI, 2025
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asep Surahman; Promotor: Sudijanto Kamso; Kopromotor: Purwantyastuti, Purnawan Junadi, Penguji: Ella Nurlaela Hadi, Soewarta Kosen, Nana Mulyana, Bambang Setiaji
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Rendahnya cakupan penemuan kasus TB di Indonesia berdampak padaberlanjutnya proses transmisi infeksi Mycobacterium Tuberculosis M.tb dimasyarakat. Pondok pesantren merupakan populasi rentan dan berisiko dengankarakteristik hunian relatif padat, sanitasi lingkungan kurang sehat. Beberapakasus TB terjadi di pondok pesantren, akibat rendahnya kesadaran santri terhadapgejala TB sehingga berdampak pada akses layanan kesehatan. Perlu upayapengendalian TB dengan melibatkan masyarakat sebagai solusi ketika pemerintahkurang memiliki kapasitas menyediakan layanan dan menjangkau penderita TB.Permasalahan yang sama terjadi di Kabupaten Garut, yaitu terbatasnya sumberdaya kesehatan untuk menjaring dan mengawasi penderita TB. Kegiatanpemberdayaan santri sebagai kader TB di pondok pesantren merupakan inovasidalam upaya menjembatani suspek dan penderita TB untuk mendapatkan akses kefasilitas kesehatan atau active case finding TB. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui dampak positif pemberdayaan santri kader TB terhadap aksesibilitaslayanan TB di fasilitas kesehatan. Metode yang digunakan adalah metodekuantitatif dengan menggunakan desain quasi eksperimen rancangan ldquo;nonequivalent control group design rdquo;, dan metode kualitatif menggunakan wawancaramendalam. Studi ini dilakukan di enam pondok pesantren dengan jumlah sampel493 orang, masing-masing tiga pondok pesantren intervensi sampel 232 orang dantiga pondok pesantren non-intervensi jumlah sampel 236 orang.Penelitian ini membuktikan bahwa pemberdayaan santri kader TB padapondok pesantren di Kabupaten Garut memberikan pengaruh yang signifikanyaitu peningkatan proporsi aksesibilitas layanan TB di fasilitas kesehatan sebesar41.4 pada kelompok intervensi. Santri yang tinggal di pondok pesantrenintervensi berpeluang 3.9 kali lebih besar untuk mengakses layanan TB di fasilitaskesehatan dibandingkan yang tinggal di non-intervensi. Intervensi ini jugaberhasil menemukan 14 kasus TB positif di pondok pesantren dengan tingkatkeberhasilan convertion rate dan cure rate masing-masing sebesar 100 .Program ini perlu direplikasi di wilayah lain mengingat di Indonesia terdapatpondok pesantren dengan kondisi tidak jauh berbeda dengan lokasi dan kondisipenelitian ini.Kata kunci : Santri, Kader TB, akses layanan TB, pondok pesantren
 

 
ABSTRACT
 
 
The low coverage of cases of TB in Indonesia has an impact on thecontinuation of the process of transmission of infection with Mycobacteriumtuberculosis M.tb in the community. Students in Islamic Boarding Schools arevulnerable and are at risk populations with relatively dense residentialcharacteristics and poor environmental sanitation. Some cases of TB occurred inthe boarding school due to the low knowledge TB symptoms among students.This problem, in turn, leads to low access to health care. There is a need forinvolving the community when the government lacks the capacity to provideservices and reach out to people with TB. The same problems occur in Garut,namely the limited health resources and workforce to recruit and supervise TBpatients. The empowerment of students as a cadre of TB in a boarding school is aneffort to bridge suspected TB patients to gain access to a health facility or activeTB case finding. This study aims to determine the positive impact of empoweringstudents as TB Cadre on the accessibility of TB health services. The method usedis quantitative by using a quasi experimental design non equivalent controlgroup design, and qualitative method in the form of interviews. The study wasconducted in six boarding schools with a sample size of 493 people, Theintervention group consists of three boarding schools with 232 students, while therest of the boarding schools with 236 students was chosen as the non interventiongroup.This study proves that the empowerment of students cadre of TB in theboarding school in Garut has a significant and positive impact. It is observed thatthere was an increased in the proportion of service accessibility TB in healthfacilities as much as 41.4 in the intervention group. Students who live in theintervention group were 3.9 times more likely to access TB services in healthfacilities compared to those living in non intervention. This intervention alsomanaged to find 14 positive TB cases in the boarding school with a conversionrate and cure rate of 100 . This program needs to be replicated in other regions inIndonesia, considering that there are many boarding schools with similarconditions across Indonesia.Keywords Students, TB Cadre, Access to TB service, Islamic Boarding School
Read More
D-359
Depok : FKM-UI, 2017
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jumhati, Siti; Promotor: Sabarinah; Kopromotor: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Agustin Kusumayati, Artha Prabawa, Kemal Nazaruddin Siregar, Sabarinah, Sudarto Ronoatmodjo, Maryati, Arietta Pusponegoro, Ade Jubaedah, Trihono
Abstrak:
Hasil Long Form sensus penduduk 2020 (LF SP 2020) AKI di Indonesia sebesar 189 per 100.000 KH, sementara AKI di Provinsi Banten sebesar 127/100.000 KH. Penurunan angka kematian ibu dari hasil LF SP2020 mencapai 45 persen. Meskipun AKI pada tahun 2020 sudah ada penurunan dibanding dengan AKI pada tahun 2015, akan tetapi masih perlu usaha keras untuk mencapai target SDGs. Deteksi dini preeklampsi pada ibu hamil adalah bagian dari asuhan antenatal yang merupakan salah satu kunci intervensi utama untuk menurunkan angka kematian ibu dan mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah diterapkan diberbagai Negara. Tujuan penelitian ini untuk menguatkan keaktifan bidan dan kader Kesehatan di Puskesmas dalam mempengaruhi ibu hamil melakukan deteksi dini preeklampsia menggunakan mHealth. Metode penelitian ini menggunakan desain Mixs Methods Exploratory Sequential. Penelitian kualitatif dilakukan untuk pengembangan intervensi. Informan pada penelitian kualitatif terdiri dari Dinas Kesehatan, Ibu hamil, keluarga ibu hamil, bidan Puskesmas, kader kesehatan dan masyarakat. Penelitian kuantitatif menggunakan desain Quasi eksperimental. Penelitian dilakukan di Kecamatan Angsana, Kaduhejo (intervensi) dan Cikupa Pandeglang, Cadasari (kontrol) di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Populasi penelitian seluruh ibu hamil umur 15-49 tahun, di Kabupaten Pandeglang. Sampel penelitian yaitu Ibu hamil umur 15-49 tahun, usia kehamilan ≤ 34 minggu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, besar sampel 100 orang. Teknik pengambilan sampel dengan Purposive sampling. Pada kelompok intervensi dilakukan edukasi menggunakan mHealth untuk penguatan pemeriksaan deteksi dini preeklampsi pada ibu hamil oleh bidan dan kader, pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi. Analisa data dengan menggunakan analisa univariat, bivariat, multivariat: Risk Ratio (RR), Attributable Risk (AR), AR% (absolute) dan Difference in Difference (DiD). Hasil studi kualitatif Ibu hamil mempersepsikan bahwa tidak sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan terkait deteksi dini preeklampsi, dan orang tua adalah orang yang paling banyak memberikan saran dan masukan selama kehamilan. Meskipun demikian mayoritas ibu hamil masih belum melakukan pemeriksaan deteksi dini preeklampsi dengan baik, dan masih ada beberapa ibu hamil yang tidak ingin memeriksakan kehamilannya ke bidan maupun ke dokter kandungan. Hasil studi kuantitatif variabel yang paling dominan mempengaruhi perilaku deteksi dini preeklampsi adalah Intervensi bidan dan kader kesehatan, sikap dan dukungan tenaga kesehatan terhadap deteksi dini preeklampsi dengan nilai (p-value < 0,05). Intervensi edukasi menggunakan mHealth oleh bidan dan kader secara signifikan (p value < 0,05) memberikan dampak meningkatkan perilaku well detection terhadap preeklampsi pada ibu hamil sebesar 47,1 % (AR) dan 38% (DiD).


The results of the Long Form Population Census 2020 (LF SP 2020) showed that the MMR in Indonesia was 189 per 100,000 KH, while the MMR in Banten Province was 127/100,000 KH. The reduction in maternal mortality from the LF SP2020 results reached 45 per cent. Although the MMR in 2020 has decreased compared to the MMR in 2015, it still needs hard efforts to achieve the SDGs target. Early detection of preeclampsia in pregnant women is part of antenatal care which is one of the key interventions to reduce maternal mortality and achieve Sustainable Development Goals (SDGs) targets that have been implemented in various countries. The purpose of this study was to strengthen the activeness of midwives at Puskesmas in influencing pregnant women to do early detection of preeclampsia using mHealth. This research method uses Mixs Methods Exploratory Sequential design. Qualitative research was conducted for intervention development. Informants in qualitative research consisted of the Health Office, pregnant women, families of pregnant women, Puskesmas midwives, health cadres and the community. Quantitative research used a Quasi-experimental design. The study was conducted in Angsana, Kadu Hejo (intervention) and Cikupa, Cadasari (control) sub-districts in Pandeglang Regency, Banten Province. The study population was all pregnant women aged 15-49 years, in Pandeglang Regency. The study sample was pregnant women aged 15-49 years, gestational age ≤ 34 weeks who met the inclusion and exclusion criteria, a sample size of 100 people. Purposive sampling technique. In the intervention group, education using mHealth was carried out to strengthen the early detection of preeclampsia in pregnant women by midwives and cadres, in the control group no intervention was carried out. Data analysis using univariate, bivariate, multivariate: Risk Ratio (RR), Attributable Risk (AR), AR% (absolute) and Difference in Difference (DiD). Qualitative study results Pregnant women perceive that it is not difficult to access health services related to early detection of preeclampsia, and parents are the people who provide the most advice and input during pregnancy. However, the majority of pregnant women still do not perform early detection of preeclampsia properly, and there are still some pregnant women who do not want to check their pregnancy with a midwife or obstetrician. The results of the quantitative study of the most dominant variable affecting the early detection of preeclampsia was the Educational interventions using mHealth by midwives and , and health worker support. Educational interventions using mHealth by midwives and CHWs significantly (p value <0.05) had an impact on improving the early detection behaviour of preeclampsia in pregnant women by 47,1% (AR) and 38% (DiD).
 
Read More
D-536
Depok : FKM UI, 2024
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lastri Mei Winarni; Promotor: Rita Damayanti; Kopromotor: Sabarinah, Yati Afiyanti; Penguji: Ahmad Syafiq, Elizabeth Kristi Poerwandari, Jubaedah, Fidiansyah, Risatianti Kolopaking
Abstrak:
Kesejahteraan psikologis merupakan komponen penting untuk menunjang status kesehatan mental ibu hamil pada tingkat yang baik. Ibu hamil yang memiliki kesejahteraan psikologis yang baik akan memiliki sikap dan emosi positif. Hal ini akan mendorong peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mengenai perawatan kesehatan selama kehamilannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efikasi penerapan intervensi psikoedukasi untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis ibu hamil. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif menggunakan desain deskriptif, sedangkan pada penelitian kuantitatif menggunakan desain kuasi eksperimental. Penelitian ini menerapkan sebuah intervensi psikoedukasi yang dikembangkan dengan kerangka Behavior Centered Design (BCD). Penelitian ini dilaksanakan dalam lima tahapan, yaitu Asses, Build, Create, Deliver dan Evaluation. Lokasi penelitian ini adalah di Kota Tangerang, dengan melibatkan 23 Puskesmas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan 0-34 minggu di Kota Tangerang, dengan sampel 196 responden yang dibagi menjadi dua kelompok, 96 responden masuk ke dalam kelompok intervensi dan 100 responden masuk ke dalam kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan Clustered random sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan psychological wellbeing scale, prenatal distress scale dan dikembangkan untuk mengukur variabel kovariat. Analisis data yang akan dilakukan adalah univariat, uji T-Test berpasangan, Mann Whitney dan difference in difference untuk melihat perbedaan skor kesejahteraan psikologis dan efikasi intervensi. Hasil penelitian ini adalah terbentuklah intervensi psikoedukasi bernama Kelas Ibu Hamil Terintegrasi yang diaplikasikan dalam kelompok intervensi. Efek intervensi sebesar 3,184 dalam skor kesejahteraan psikologis lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p value 0,0001 < 0,05) dan R-square 60%. Terdapat peningkatan rata-rata pada variabel pengetahuan (mean: 1,91; R2 45%), sikap (mean: 6,29; R2 33%) dan perilaku ibu (mean: 1,39; R2 45%) mengenai perawatan kehamilan antara sebelum dan setelah intervensi psikoedukasi. Implikasi intervensi Kelas Ibu Hamil Terintegrasi ini memperkuat program edukasi Kelas Ibu Hamil yang telah ada dengan memperhatikan struktur kegiatan kelas yang baru, serta menambah kegiatan pembelajaran yang membuat kejutan, reevaluasi, dan peningkatan kinerja dengan permainan yang menyentuh emosi dan penugasan sederhana.

Psychological well-being is an important component to support the mental health status of pregnant women at a good level. Pregnant women who have good psychological well-being will have positive attitudes and emotions. This will encourage increased knowledge, attitudes and behavior of mothers regarding health care during pregnancy. The purpose of this study was to determine the efficacy of implementing psychoeducational interventions to improve the psychological well-being of pregnant women. This research method uses qualitative and quantitative research. The qualitative research used a descriptive design, while the quantitative research used a quasi-experimental design. This study applies a psychoeducational intervention developed within the Behavior Centered Design (BCD) framework. This research was carried out in five stages, namely Assess, Build, Create, Deliver and Evaluation. The location of this research is in the City of Tangerang, involving 23 Community Health Centers. The population in this study were all pregnant women with a gestational age of 0-34 weeks in Tangerang City, with a sample of 196 respondents who were divided into two groups, 96 respondents entered the intervention group and 100 respondents entered the control group. The sampling technique used Clustered random sampling. Data collection instruments used the psychological wellbeing scale, prenatal distress scale and were developed to measure covariate variables. The data analysis that will be carried out is univariate, paired T-test, Mann Whitney and difference in difference to see differences in scores of psychological well-being and intervention efficacy. The results of this study is the formation of a psychoeducational intervention called the Integrated Antenatal Class which was applied in the intervention group. The intervention effect of 3.184 in the psychological well-being score was higher in the intervention group than the control group (p value 0.0001 <0.05) and R-square 60%. There was an average increase in the variables of knowledge (mean: 1,91; R2 45%), attitudes (mean: 6,29; R2 33%) and behavior (mean: 1,39; R2 45%) of mothers regarding pregnancy care between before and after the psychoeducation intervention. The implications of this Integrated Maternity Class intervention strengthen the existing Maternity Class education program by taking into account the new class activity structure, as well as adding learning activities that surprise, re-evaluate, and improve performance with games that touch emotions and simple assignments.
Read More
D-489
Depok : FKM-UI, 2023
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adrianto Sugiarto Wiyono; Promotor: Zulkifli Djunaidi; Kopromotor: Widura Imam Mustopo; Penguji: Fatma Lestari, Samuel Gandang Gunanto, Juliater Simarmata, Surya Kresnanda, Khairil Anwar Abu Kassim
Abstrak:

Pendahuluan: Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan berat menduduki peringkat kedua setelah sepeda motor di Indonesia, namun rasio jumlah kendaraan dengan korban, kendaraan berat menduduki peringkat pertama. Sepanjang 2019 – 2021, 41% kecelakaan kendaraan berat yang ditangani oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait dengan kegagalan pengereman (rem blong). Mayoritas kegagalan pengereman disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dari pengemudi, sistem rem yang bermasalah, dan terjadi di jalan menurun. Kasus kegagalan ini melibatkan faktor manusia sebesar 84,6%, untuk itu faktor manusia menjadi hal penting yang perlu ditindaklanjuti. Untuk meningkatkan pengetahuan pengemudi khususnya tentang teknik pengereman di jalan menurun dan pemeriksaan sistem rem kendaraan sebelum keberangkatan perlu dilakukan pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan permainan papan (board game) yang didesain khusus untuk materi ini. Terdapat tiga materi yaitu prosedur pengereman, pemeriksaan sistem rem hidraulis, dan pemeriksaan sistem rem pneumatis.
Metode: Rancangan penelitian adalah dengan menggunakan metode kuasi-eksperimen pre-test dan post-test dengan kelompok kontrol, dan juga diukur perubahan keyakinan diri, sikap, dan minat perilaku pada pengemudi kendaraan berat di Indonesia. Kelompok kontrol merupakan peserta pelatihan yang pernah mendapatkan pelatihan tentang pengereman di jalan menurun dengan metode konvensional. Data tentang kelompok kontrol diperoleh dari perusahaan yang pernah mengikutsertakan dalam pelatihan tersebut. Kedua kelompok dibandingkan untuk kemudian dianalisis lebih lanjut.
Hasil: Baik metode kovensional maupun permainan papan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil akhir pembelajaran, namun metode konvensional hanya naik sebesar 20,61 poin, sedangkan metode permainan papan terjadi kenaikan sebesar 35,46 poin. Pelatihan metode konvensional mampu memberikan konfirmasi atas pengetahuan pengemudi tentang pengereman di jalan menurun karena adanya komunikasi interaktif dengan narasumber. Pelatihan keselamatan mengemudi belum cukup memberikan pengetahuan tentang pengereman di jalan menurun. Persepsi konten perlu adanya penyesuaian pada materi pemeriksaan sistem pengereman pneumatis. Metoda pembelajaran dengan menggunakan permainan papan dapat diterima oleh peserta pelatihan. Keyakinan diri, sikap, dan minat perilaku untuk melaksanakan hasil pelatihan juga menunjukkan perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah pelatihan.
Simpulan: Pelatihan dengan metode permainan papan dapat diterima oleh berbagai pihak dan efektif digunakan dalam peningkatan pengetahuan tetang pengereman di jalan menurun untuk kendaraan berat, namun demikian perlu adanya pengembangan lebih lanjut agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Permainan papan yang digunakan tidak cukup untuk membangun komunikasi dengan narasumber yang diharapkan terjadi interaksi untuk mengonfirmasi pengetahuan sebelumnya yang dimiliki oleh peserta pelatihan.


Introduction: Traffic accidents involving heavy vehicles rank second after motorcycles in Indonesia, but the ratio of the number of vehicles to victims, heavy vehicles rank first. Throughout 2019 - 2021, 41% of heavy vehicle accidents handled by the National Transportation Safety Committee (KNKT) were related to braking failure (brake failure). The majority of braking failures are caused by lack of driver knowledge, problematic brake systems, and occur on downhill roads. This failure case involves human factors by 84.6%, therefore the human factor is an important thing that needs to be followed up. To improve driver knowledge, especially about braking techniques on downhill roads and checking the vehicle's brake system before departure, training is needed. The training is carried out using a board game specifically designed for this material. There are three materials, namely braking procedures, checking the hydraulic brake system, and checking the pneumatic brake system.
Method: The research design is to use a quasi-experimental pre-test and post-test method with a control group and changes in self-confidence, attitudes, and behavioral interests in heavy vehicle drivers in Indonesia. The control group was participants who had received training on braking on downhill roads using conventional methods. Data on the control group were obtained from companies that had participated in the training. The two groups were compared for further analysis.
Results: Both conventional methods and board games had a significant effect on the final learning outcomes, but the conventional method only increased by 20.61 points, while the board game method increased by 35.46 points. Conventional method training was able to confirm the driver's knowledge of braking on downhill roads because of interactive communication with the resource person. Driving safety training did not provide enough knowledge about braking on downhill roads. The perception of content needs to be adjusted to the pneumatic braking system inspection material. The learning method using board games is acceptable to the training participants. Self-confidence, attitudes, and behavioral interests to implement the training results also showed significant differences between before and after training.
Conclusion: Training using the board game method is acceptable to various parties and is effective in increasing knowledge about braking on downhill roads for heavy vehicles; however, further development is needed to be in accordance with the learning objectives. The board games used were not sufficient to build communication with the resource person, which was expected to result in interaction to confirm the previous knowledge possessed by the training participants.

Read More
D-560
Depok : FKM UI, 2025
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andi Alfian Zainuddin; Promotor: Umar Fahmi Achmadi; Ko-Promotor: Syafruddin; Penguji: Purnawan Junadi, Agus Suwandono, Tris Eryando, Dewi Susana, Lukman Hakim
Abstrak: Indonesia masih menjadi negara yang belum terbebas dari malaria. Terdapat kesenjangan kasus malaria di Indonesia dengan prevalensi tertinggi di Provinsi Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur.
 
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model manajemen malaria berbasis wilayah yang nantinya dikembangkan menjadi algoritma manajemen malaria berbasis wilayah. Desain penelitian ini adalah desain penelitian analitik yang menggabungkan studi ekologi dan studi potong lintang. Sampel diambil dari empat desa yang berdekatan di Kecamatan Kodi Balaghar Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki perbedaan prevalensi malaria dan perbedaan ekosistem yaitu Desa Mata Kapore, Desa Waikarara, Desa Kahale dan Desa Karang Indah.
 
Hasil penelitian menunjukkan terdapat variabilitas dinamika transmisi di antara keempat desa tersebut yaitu jenis parasit, densitas parasit, kepadatan nyamuk, perilaku pemajanan, jarak rumah dari tempat perindukan nyamuk. Terdapat variabilitas respons imun di antara keempat desa yaitu kadar IgG dan alel gen MSP2. Pola persebaran kasus dan alel gen MSP2 di masing-masing desa memiliki karakteristik tertentu. Ada hubungan antara jarak rumah dari tempat perindukan nyamuk (p=0,041) dan alel gen MSP2 (p=0,032) dengan densitas parasit. Model akhir menunjukkan alel gen MSP2 memiliki hubungan dengan densitas parasit.
 
Penelitian ini menyarankan algoritma manajemen malaria berbasis wilayah yang memuat manajemen kasus, manajemen faktor risiko, integrasi dan keterlibatan lintas sektor.
 

Indonesia is not malaria-free country. There is a gap of malaria cases in Indonesia with the highest prevalence in the province of Papua, West Papua and East Nusa Tenggara.
 
This study aims to obtain spatial management of malaria model which will be developed into an spatial management of malaria algorithms. This study design is an analytic study designs that combines ecological study and cross-sectional study. Samples taken from four adjacent villages in the district of Kodi Balaghar Southwest Sumba Regency East Nusa Tenggara Province which have differences in prevalence of malaria and ecosystem diversity. They are Mata Kapore Village, Waikarara Village, Kahale Village and Karang Indah Village.
 
The results showed there are variabilities in the transmission dynamics among the four villages. The variabilities are the type of parasite, parasite density, density of mosquitoes, behavioral exposure, the distance of house from breeding places. There are variabilities in immune response among the four villages. They are IgG level and MSP2 gene alleles. Distribution patterns of cases distributif and MSP2 gene alleles in each village have certain characteristics. There is a association between the distance of house from breeding place (p=0,041) and MSP2 gene alleles (p=0,032) with parasite density. The final model shows MSP2 gene alleles have a relationship with parasit density.
 
This study suggested spatial management of malaria algorithm that includes case management, risk factor management, integration and cross-sector involvement.
Read More
D-321
Depok : FKM-UI, 2015
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mochammad Bagus Qomaruddin; Promotor: Soekidjo Notoatmodjo; KO-Promotor: Anhari Achadi, Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Purnawan Junadi, Sudarti Kresno, Trihono, Kodrat Pramudho, Bambang Setiaji
D-274
Depok : FKM-UI, 2013
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yudhia Fratidhina; Komisi Pembimbing; Rizanda Machmud, Artha Budhi Duarsa; Ketua Program Studi: Delmi Sulastri
D-368
Padang : Andalas, 2017
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evi Martha; Promotor: Hadi Pratom; KoPromotor: Kemal Nazaruddin Siregar, Meutia F. Swasono; Sudarti Kresno, Rulina Suradi, Anna Alisyahbana, Dwi Susilowati, Endang L. Achadi, Agustin Kusumayati
D-258
Depok : FKM-UI, 2012
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irenel; Promotor; Haryoto Kusnoputranto; Kopromotor: I Made Djaja, Dewi Susana; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Sudijanto Kamso, Bambang Wispriyono, Tri Edhi Budhi Soesilo, Toni Wandra
D-245
Depok : FKM-UI, 2011
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive