Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 17330 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Kayla Anissa Haztari; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Puput Oktamianti, Dimas Gatra Diantoro
Abstrak:

Transformasi digital di bidang kesehatan menjadi prioritas nasional melalui kebijakan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, salah satunya mewajibkan setiap fasilitas
pelayanan kesehatan untuk mengimplementasikan Rekam Medis Elektronik (RME)
sebagaimana diatur dalam Permenkes No. 24 Tahun 2022. Namun, keberhasilan
implementasi RME tidak hanya ditentukan oleh kesiapan organisasi sebelum
pelaksanaan, tetapi juga pasca implementasi guna memastikan keberlanjutan sistem.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan organisasi pasca implementasi
RME di Klinik Diana Medika serta menganalisis interaksi antara kapasitas struktural dan
psikologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Analisis data dilakukan berdasarkan kerangka penilaian California Association of Family Physician (CAFP) dan teori kesiapan organisasi dari Weiner (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan secara psikologis di Klinik Diana Medika tergolong tinggi, yang tercermin dari komitmen terhadap perubahan dan efikasi perubahan individu. Namun, dari sisi struktural, terdapat beberapa kerentanan seperti belum adanya struktur formal pengelola RME, ketergantungan pada vendor, keterbatasan pelatihan berkelanjutan, serta belum adanya anggaran khusus. Ditemukan pula adanya kesenjangan antara pengetahuan dan tindakan (knowing-doing gap) serta fenomena gunung es, di mana kesiapan yang tampak secara psikologis tidak sepenuhnya mencerminkan kesiapan struktural. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun individu dalam organisasi memiliki kesiapan psikologis yang kuat, tetap diperlukan penguatan aspek struktural untuk mencapai implementasi RME yang optimal dan berkelanjutan.


Digital transformation in the health sector has become a national priority under the policy  of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, one of which mandates the  implementation of Electronic Medical Records (EMR) in all healthcare facilities, as  regulated in Ministerial Regulation No. 24 of 2022. However, the success of EMR  implementation depends not only on organizational readiness prior to implementation but  also on post-implementation evaluation to ensure sustainability. This study aims to  evaluate the organizational readiness after EMR implementation at Diana Medika Clinic  and to analyze the interaction between structural and psychological readiness. The study  employs a qualitative approach using in-depth interviews. Data analysis was conducted  using the Californian Association of Family Physician (CAFP) framework and Weiner’s  theory of organizational readiness for change (2009). The findings indicate that  psychological readiness at Diana Medika Clinic is high, reflected in strong commitment  to change and high efficacy among staff. However, structural readiness shows several  vulnerabilities, such as the absence of a formal EMR management team, dependency on  vendors, limited ongoing training, and the lack of a dedicated budget. The study also  identified a knowing-doing gap and an iceberg phenomenon, where the visible  psychological readiness does not fully reflect the underlying structural conditions. In  conclusion, although individuals in the organization demonstrate strong psychological  readiness, structural aspects must be strengthened to achieve optimal and sustainable  EMR implementation

Read More
S-12057
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhia Ticha Pertiwi; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Agus Mutamakin
Abstrak: Penerapan teknologi pada bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan mutu,efisiensi dan efektivitas biaya. Rekam medis elektronik merupakan data medis pasienyang diproses secara digital dalam sistem manajemen rumah sakit yang juga bertujuanuntuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Pemanfaatan rekam medis elektronikrumah sakit di Indonesia baru mulai berkembang dan belum optimal. Perlu dilakukanpenilaian kesiapan sebagai kegiatan pra-implementasi untuk menggambarkan kondisiorganisasi rumah sakit saat ini demi mencapai keberhasilan implementasi suatu program.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor beserta indikator dalam penilaiankesiapan implementasi rekam medis elektronik pada rumah sakit di Indonesia. Penelitianini menggunakan metode literature review terhadap studi yang berlatar tempat negaraberkembang dengan basis data PubMed, ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, danGaruda. Hasil penelitian berdasarkan 10 studi terinklusi, ditemukan terdapat 4 faktor,yaitu budaya organisasi (budaya, keterlibatan seluruh pihak, pengembangan rencana),manajemen dan kepemimpinan (tim eksekutif, finansial, rencana strategis, peningkatanmutu dan pelayanan), kesiapan operasional (desain alur kerja, integrasi sistem, kebijakan,manajemen vendor, kebutuhan staf, pelatihan) dan kesiapan teknis (penggunaan sistemsaat ini, penilaian kebutuhan teknis, manajemen dan staf teknologi informasi). Sebaiknya,rumah sakit perlu melakukan penilaian kesiapan dengan menggunakan instrumen yangtelah dibuat dalam penelitian ini.
Kata kunci:penilaian kesiapan; rekam medis elektronik; teknologi informasi kesehatan
The application of technology in the health sector is to improve quality, efficiency, andcost-effectiveness. Electronic medical records is a patient data that require digital inhospital management systems are needed to improve quality and patient safety.Publishing electronic medical records in Indonesia is just beginning to be developed andnot optimal. It is necessary to discuss the pre-implementation process or readinessassessment that aims to evaluate the preparedness of the organization component toachieve the successful implementation of the program. This study aimed to prove thefactors and indicators that comply with a readiness assessment for electronic medicalrecords in Indonesian hospitals. This study uses a literature review method with PubMed,ProQuest, Google Scholar, Sinta Indonesia, and Garuda databases. The results based on10 pieces of research, found 4 factors, such as organizational culture (culture, theinvolvement of all parties, project plan development), management and leadership(executive teams, finance, strategic plans, quality improvement and care management,),operational readiness (workflow design, integration system, policy, vendor management,staff needs, training), and technical readiness (use of existing technology, technical needsassessment, management and staff of information technology). The researcherrecommended for the hospital to do the readiness assessment by using the instrumentsthat have been made in this study.
Key words:electronic medical record; health information technology; readiness assessment.
Read More
S-10389
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-2050
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rheina Agil Didan; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Puput Oktamianti, Mieska Despitasari
Abstrak:
Telemedicine menjadi solusi potensial untuk meningkatkan akses layanan kesehatan, terutama di wilayah terpencil, namun adopsinya di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Indonesia masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesiapan FKTP dalam menyediakan layanan telemedicine melalui pendekatan literature review terhadap artikel ilmiah yang diterbitkan pada 2020–2025, diperoleh dari basis data SCOPUS, PubMed, dan Google Scholar. Dari total pencarian, enam artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Hasil sintesis menunjukkan bahwa kesiapan FKTP berada pada tingkat “cukup” hingga “siap” tergantung pada aspek yang dikaji, seperti infrastruktur teknologi, kapasitas sumber daya manusia, dukungan manajerial, serta keberadaan kebijakan dan regulasi yang mendukung. Tantangan utama meliputi keterbatasan jaringan internet, kurangnya pelatihan tenaga kesehatan, serta budaya organisasi yang belum sepenuhnya mendukung transformasi digital. Oleh karena itu, dibutuhkan penguatan aspek-aspek tersebut agar implementasi telemedicine di FKTP dapat berjalan optimal dan berkelanjutan. 


Telemedicine offers a promising solution to improve healthcare access, particularly in remote areas, yet its adoption in Indonesia’s Primary Healthcare Facilities (FKTP) remains suboptimal. This study aims to describe the readiness of FKTP in providing telemedicine services through a literature review of scientific articles published between 2020 and 2025, sourced from SCOPUS, PubMed, and Google Scholar. Of the articles found, six met the inclusion criteria and were analyzed further. The synthesis revealed that FKTP readiness ranged from “moderate” to “ready,” depending on the assessed aspects such as technological infrastructure, human resource capacity, managerial support, and the presence of supportive policies and regulations. The main challenges include limited internet connectivity, insufficient training for healthcare workers, and organizational cultures that are not yet fully supportive of digital transformation. Strengthening these factors is essential to ensure that telemedicine implementation in FKTP can be optimized and sustained.
Read More
S-12136
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yustina Gultom
L-200
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
S1 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-1925
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reynatha Kusumaningtyas; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Pujiyanto, Ahmad Doantanto Riztama
Abstrak:
Aplikasi Mobile JKN diluncurkan untuk meningkatkan aksesibilitas layanan informasi dan kepesertaaan yang berkaitan dengan program JKN bagi peserta BPJS Kesehatan. Namun, tingkat pemanfaatan aplikasi ini masih tergolong rendah sehingga masih banyak peserta BPJS Kesehatan yang belum merasakan kemudahannya.  Di Poliklinik Denma Mabesad, Jakarta Pusat hanya sekitar 1,46% dari total peserta yang tercatat menggunakan aplikasi Mobile JKN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi pemanfaatan aplikasi Mobile JKN di Poliklinik Denma Mabesad menggunakan pendekatan teori Technology Acceptance Model (TAM). Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data secara wawancara mendalam dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah pengguna dan petugas Poliklinik aplikasi Mobile JKN menyatakan bahwa aplikasi Mobile JKN bermanfaat dan merasakan kemudahkan untuk memperoleh informasi dan pelayanan kepesertaan di Poliklinik Denma Mabesad. Namun, masih terdapat kendala yang dialami seperti rendahnya pengetahuan peserta, keterbatasan pulsa dan penyimpanan data di handphone serta kemampuan peserta yang belum terbiasa dengan aplikasi Mobile JKN. 


The Mobile JKN application was launched to enhance accessibility to information and membership services related to the Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) for BPJS Kesehatan participants. However, the utilization rate of this application remains relatively low, resulting in many BPJS Kesehatan participants not yet experiencing its benefits. At the Poliklinik Denma Mabesad in Central Jakarta, only approximately 1.46% of the total registered participants are recorded as users of the Mobile JKN application. This study aims to explore the implementation of the Mobile JKN application at Poliklinik Denma Mabesad using the Technology Acceptance Model (TAM) approach. This research was conducted using a qualitative approach with in-depth interviews and observation. The result is reveal that both users and healthcare staff at the polyclinic consider the Mobile JKN application to be beneficial and convenient in accessing information and membership services. However, several obstacles hinder optimal utilization, including limited participant knowledge, insufficient phone credit and storage space, as well as participants’ unfamiliarity with using the Mobile JKN application.
Read More
S-12069
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Retnoningsih; Pembimbing: Pattinama, Peter A.W; Hasyim, Salma
L-195
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
S1 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dudung Abdul Malik; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Anhari Achadi, Wahyu Sulistiadi, Ade Saprudin, Ucup Supriatna
Abstrak: Program BOK di Kabupaten Kuningan meningkatan dana operasional Puskesmas tahun 2011 dan 2012 menjadi 2 kali lipat, tetapi hal tersebut tidak berbanding positif dengan pencapaian cakupan indikator SPM bidang kesehatan. Ini mengindikasikan bahwa implementasi program BOK di Puskesmas Kabupaten Kuningan belum berjalan sesuai harapan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan BOK di Puskesmas Kabupaten Kuningan berdasarkan variabel kondisi lingkungan, hubungan antar organisasi, sumber daya organisasi, serta karakteristik dan kapabilitas instansi pelaksana.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dilakukan antara Bulan Maret-April 2013 berlokasi di 4 Puskesmas dan Dinas Kesehatan dengan jumlah informan 23 orang. Pelaksanaan BOK di Kabupaten Kuningan tahun 2011-2012 memberikan banyak manfaat kepada Puskesmas khususnya operasional kegiatan preventif dan promotif. Tetapi ini tidak berpengaruh positif terhadap pencapaian SPM bidang kesehatan. SPM cenderung menurun dan item tidak mencapai target cenderung meningkat.

BOK programs in Kuningan District to improve operational funds of public health centers in 2011 and 2012 to 2-fold, but it is not comparable positive with the achievement coverage of health SPM indicators. This indicates that the implementation of BOK programs in public health centers of Kuningan District has not run as expected. The purpose of this study to analyze the factors that influence implementation of the BOK policy in public health centers of Kuningan District, based on variable environmental conditions, inter-organizational relationships, organizational resources, as well as the characteristics and capabilities of executing agencies.

This study uses a qualitative method and conducted between March-April 2013 and is located at 4 public health centers with the Health Department informant number 23. Implementation of BOK programs in Kuningan district in 2011-2012 provides many benefits to the public health center especially operational to preventive and to promotive activities. But this is not a positive influence on the achievement in health SPM. SPM tends to decrease and the item does not reach the target is likely to increase.
Read More
T-3930
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gian Novianti; Pembimbing: Megraini, Amila; Hidayat, Saeful
L-193
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
S1 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive