Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33206 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Lismarni; Pembibing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Toha Muhaimin, Sutanto Priyo Hastono, Sulistyo, Trisiana Giyantini
Abstrak:

Tuberkulosis (TBC) paru masih merupakan penyakit menular yang mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penderita TBC paru terbesar ketiga di dunia. Diperkirakan terjadi 300 kematian akibat TBC paru setiap hari dan 100.000 kematian pertahunnya di negara ini. Tingginya morbiditas dan mortalitas akibat penyakit ini menunjukkan masih rendahnya cakupan dan intervensi dari kesehatan lingkungan. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa lingkungan fisik rumah merupakan faktor risiko terhadap kejadian TBC paru. Faktor intensitas cahaya, terutama cahaya matahari dalam rumah, luas ventilasi dan kepadatan penghuni rumah sangat berperan dalam penularan TBC paru.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan pengaruh dari lingkungan fisik rumah terhadap tersangka penderita TBC paru di Indonesia tahun 2004. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan model yang fit guna memprediksi tersangka penderita TBC paru di Indonesia.

Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data Susenas 2004. Sampel adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang terpilih di daerah perkotaan dan perdesaan Indonesia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, dimana variabel exposure dan variabel outcome dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Data diperoleh dari daflar pertanyaan dalam kuesioner Susenas 2004, modul perumahan dan kesehatan. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariabel, bivariabel dan multivariabel dengan menggunakan teknik analisis regresi logistik untuk pengujian hipothesis.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa jumlah tersangka penderita TBC paru di Indonesia masih tinggi (6,17%), daerah perdesaan (6,41%) lebih tinggi dibanding perkotaan (5,83%). Penelitian juga membuktikan bahwa faktor lingkungan fisik rumah yaitu kepadatan hunian, ventilasi dan pencahayaan alami dalam rumah merupakan faktor risiko terhadap tersangka penderita TBC paru dengan nilai yang bervariasi antar wilayah.

Agar sumber penular di populasi dapat segera diketahui dan diobati maka penjaringan tersangka penderita sebaiknya dilakukan melalui upaya active case finding. Gerakan masyarakat peduli TBC dapat dilakukan dengan jalinan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan berbagai organisasi di masyarakat. Peran dan wewenang dins kesehatan pada masing-masing pemerintah daerah jugs perlu ditingkatkan.


 

Lung Tuberculosis is one of infectious disease that still threatening public health in the world, especially in developing countries. Indonesia is the third largest developing country in number of lung tuberculosis victim. There is an estimated of 300 death per day and 100.000 per year due to this disease. The high of morbidity and mortality of this disease shows that the inclusiveness and environmental health intervention are still low. Some research proves that physical house environment is a risk factor of lung tuberculosis incident. Light intensity factor, especially sunlight that coming through into the house, sufficient ventilation and density of house inhabitant are also determine infection factor of disease.Purpose of the research is to get a description and influence of physical house environment to suspected lung tuberculosis in Indonesia of 2004. This research is in order to get an analysis model that suit to predict number of suspected lung tuberculosis in Indonesia.This is an advance analysis research of National Social Economic Survey 2004. Sample of the research is citizen of rural and urban in Indonesia, with age 15 years above. Design of the research is cross sectional design, where exposure and outcome variables are collected simultaneously. Data is collected by using questionnaire of National Social Economic Survey 2004, housing and health modules. Univariable, bivariable and multivariable analysis will be conducted by using logistic regression analysis technique for hypothesis tests.The result of this research shows that total number of suspected lung tuberculosis in Indonesia is still high (6,17%), where incident rate in the rural area (6,41%) higher than urban area (5,83%). The research also proves that the factors of physical house environment; density of house inhabitant, ventilation and natural lighting are risk factor to suspected lung tuberculosis with various range among the district.Active case finding is recommended to be done to detect the suspect lung tuberculosis victims therefore source of infection can immediately be identified and cured. Public movement for tuberculosis may also be done with a solid cooperation between government and public organizations. Roles and responsibilities of health department in each local authority is also need to be developed.

Read More
T-2288
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elvi Debora P Panggabean; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Sudijanto Kamso, Feri Ahmadi
Abstrak: Penyakit Tuberkulosis paru masih termasuk salah satu prioritas nasional untukprogram pengendalian Tuberulosis di Indonesia. Prevalensi penduduk Indonesiayang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan tidak berbeda pada tahun 2007dan tahun 2013 sebesar 0,4%, (Riskesdas, 2013). Sampai saat ini, status ekonomirendah (kemiskinan) masih diduga sebagai salah satu penyebab meningkatnyabeban Tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari gambaran kasusTB Paru yang pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan dan pengaruh statusekonomi terhadap kasus TB Paru yang pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunderdari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Analisis logistik dilakukan padasampel 722.329 responden yang menjawab pertanyaan A18 (Apakah pernahdidiagnosis Tuberkulosis Paru oleh tenaga kesehatan?). Hasil penelitianmultivariabel didapatkan bahwa ada perbedaan proporsi kasus TB Paru sebesar0,1% lebih tinggi pada status ekonomi rendah dibandingkan status ekonomi tinggidi wilayah perkotaan dengan rasio odds sebesar 1,33. Sedangkan untuk wilayahperdesaan hampir tidak ditemukan beda proporsi status ekonomi rendah dibandingpada status ekonomi tinggi. Dari hasil analisis ditemukan bahwa ada perbedaanpengaruh kejadian Tuberkulosis Paru pada beda status ekonomi dengan bedawilayah. Oleh karena itu, penting dilakukan pendekatan pencegahan Tuberkulosisparu pada status ekonomi rendah di wilayah perkotaan, dimana menurut BadanPusat Statistik (BPS) proyeksi persentase penduduk di daerah perkotaancenderung akan meningkat dari tahun 2015 (53,3%) sampai 2035 (66,6%).Kata kunci: gambaran kasus tuberkulosis paru oleh tenaga kesehatan; pengaruhstatus ekonomi terhadap tuberkulosis paru.
Read More
S-9208
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Heriyanto; Pembimbing: Besral, Sudijanto Kamso; Penguji: R. Sutiawan. Desak Made Wismarini, Ubiet Junita Sari
Abstrak:

Tujuan: Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperkirakan kejadian hipertensi serta pengaruh indeks massa tubuh terhadap kejadian hipertensi penduduk umur ≥ 25 tahun di Indonesia yang pada awalnya bebas hipertensi. Prevalensi hipertensi menunjukkan peningkatan selama beberapa periode. Sejalan dengan peningkatan hipertensi, prevalensi overweight dan obesitas juga mengalami peningkatan. Metode: 12623 penduduk umur ≥ 25 tahun pada IFLS4-2007 yang diambil dari kerangka sampel IFLS2-1997 yang bebas hipertensi. Indeks massa tubuh diukur berdasarkan berat badan dibagi tinggi badan dikuadratkan. Sedangkan hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hasil: Kejadian/insiden hipertensi yang pada sampel awal tahun 1997 0% menjadi 21,8% pada tahun 2007. Rata-rata indeks massa tubuh awal pada IFLS2-1997 adalah 21,0 kg/m 2 . Setelah follow up 10 tahun (IFLS4-2007) rata-rata indeks massa tubuh mengalami peningkatan menjadi 22,8 kg/m 2 . Indeks massa tubuh pada kelompok obesitas (IMT ≥ 30,0 kg/m 2 ) setelah dikontrol ix Universitas Indonesia umur, IMT terkini, status perkawinan, status pekerjaan, konsumsi ikan asin, dan kolesterol memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kejadian hipertensi dengan risiko relatif (RR) 1,34 (95% CI: 1,04-1,73). Kata kunci : Indonesia, hipertensi, indeks massa tubuh.


 

Objectives: The main purpose of this study was to estimate the incidence of hypertension and body mass index effect on the incidence of hypertension population aged ≥ 25 years in Indonesia, which were initially free of hypertension. The prevalence of hypertension showed an increase over several periods. In line with the increase in hypertension, the prevalence of overweight and obesity are also increasing. Method: 12623 population aged ≥ 25 years at IFLS4-2007 samples drawn from IFLS21997 framework that is free of hypertension. Body mass index is measured by weight divided by height squared. While hypertension is defined as systolic blood pressure ≥ 140 mmHg or diastolic blood pressure ≥ 90 mmHg. Results: The incident of hypertension in the initial sample of 1997 0% to 21.8% in 2007. The average initial body mass index on IFLS2-1997 was 21.0 kg/m2. After 10 years of follow-up (IFLS4-2007) the average body mass index increased to 22.8 kg/m2. Body mass index in obese group (BMI ≥ 30.0 kg/m2) after controlling for age, current BMI, marital status, employment status, salted fish consumption, and cholesterol have a significant influence on the incidence of hypertension with a relative risk (RR) 1.34 (95% CI: 1.04 - 1.73). Key words: Indonesia, hypertension, body mass index.

Read More
T-3385
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurmiati; Pembimbing: Besral, Sabarinah B. Prasetyo; Penguji: Soetanto Priyo Hastono, Rustam Effendi
T-2835
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Ratih Chaerunisa; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Poppy Yuniar, Telly Purnamasary
Abstrak: Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan tempat tinggal terhadap kejadian malaria pada ibu hamil di daerah perdesaan Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2010 dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat (faktor risiko). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang tinggal di rumah tidak permanen memiliki risiko 1,45 kali lebih besar untuk mengalami malaria klinis setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan, ibu hamil yang di sekitar rumahnya tidak ada ternak memiliki risiko 1,62 kali lebih kecil untuk mengalami malaria klinis setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan, dan ibu hamil yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan/petanu memiliki risiko untuk terkena malaria klinis 1,58 kali lebih besar daripada responden yang berkerja selain bertani/nelayan.
 

 
This study was made in order to determine the relation between neighboorhood factors in the incidence of malaria in pregnant women at rural areals in Indonesia. This study uses data Riskesdas 2010 with univariate, bivariate, and multivariate analysis (risk factors). The results showed that pregnant women who stay at home do not permanent 1.45 times greater risk for experiencing clinical malaria once controlled by work variables, pregnant women arround the house there are no cattle had 1.62 times the risk of developing clinical malaria once controlled by the occupation variable, and pregnant women who have jobs as fisherman/farmers are at risk for clinical malaria is 1.58 times greater than the respondents who worked in addition to farmers/fishermen.
Read More
S-7831
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lanova Dwi Ardem; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Milla Herdayatai, Wenita Indrasari
S-6708
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurhayati; Pembimbing: Pandu Riono, Sudarti Kresno; Penguji: Sahat M. Ompusunggu, Sabar Paulus, Renti Mahkota
T-2193
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sugiharti; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Fatmah; Kristanti, Ch.M., Julianty Pradono
Abstrak: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengetahui determinan diabilitas pada lanjut usia di Indonesia, khususnya mengenai ketidakmampuan melakukan kegiatan membersihkan seluruh tubuh seperti mandi dan mengenakan pakaian, dengan menggunakan data Riskesdas tahun 2007.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan disabilitas pada lanjut usia di Indonesia adalah tempat tinggal, umur, status kawin, pendidikan, penyakit jantung, diabetes, gangguan sendi, hipertensi, merokok, status ekonomi, dan aktifitas fisik.
 
Faktor yang paling dominan hubungannya dengan kejadian disabilitas pada lanjut usia adalah aktifitas fisik. Untuk meningkatkan aktifitas fisik lanjut usia disarankan untuk aktif dalam mengikuti kegiatan kelompok lanjut usia seperti kegiatan olahraga, pertemuan kekeluargaan dan rekreasi.
 

This research used cross-sectional design that aimed to identify disability determinants in Indonesia, in relation with inability for bathing and dressing, by using Basic Health Research Data in 2007.
 
The results of study showed that determinants of disability among elderly in Indonesia were urban and rural, age, marital status, education, heart disease, diabetes, musculoskeletal disorders, hypertension, smoking habit, economic status and physical activity.
 
The most dominant determinants of disability among elderly were lack of physical activity. To increase physical activity is recommended for elderly people active in participating in the elderly group activities such as sports activities, family meetings and recreation.
Read More
T-3156
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hermita Bus Umar; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Sudijanto Kamso, Besrak, Felly P Senewe, Robert Saragih
Abstrak:

Saat ini tetjadi transisi epidemiologi dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat adalah penyakit diabetes. Dari beberapa survei epidemiologi didapatkan angka prevalensi diabetes di Indonesia dari 1,7% pada tahun 1982 menjadi 5,7% pada tahun 1993, kemudian pada tahun 2001 menjadi 12,8%. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2003, diabetes merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Rumah Sakit Umum di Indonesia tahun 2002, nomor tiga terbanyak pada pasien rawat jalan rumah sakit di Indonesia tahun 2003 dan nomor lima terbanyak pada pasien rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan faktor determinan kejadian diabetes pada orang dewasa di Indonesia, merupakan analisis data sekunder dari SKRT 2004, menggunakan rancangan potong lintang (cross sectional). Populasi studi adalah orang dewasa umur 25 tahun atau lebih, sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sadalah 4.860 orang. Pengambilan sampel dan variabel-variabel yang diteliti disesuaikan dengan yang ada pada SKRT 2004. Analisis dilakukan secara bertahap mulai dari analisis univariabel, bivariabel dan multivariable. Analisis multivariable menggunakan analisis regresi logistik ganda, dimulai dengan identifikasi kovariat potensial. Hasil penelitian menunjukkan proporsi kejadian diabetes pada orang dewasa di Indonesia adalah 12,5%. Dari analisis multivariable didapat hubungan yang bermakna antara IMT, umur dan jenis kelamin dengan kejadian diabetes. IMT >27kg/m2 merupakan faktor detenninan yang paling dominan terhadap kejadian diabetes, dengan nilai OR 1,90; 95% Cl (1,45-2,49). Disarankan perlunya promosi tentang penyakit degeneratif. Perlunya pencegahan dan penanggulangan serta surveilans faktor risiko diabetes, Bagi orang yang berisiko perlunya pemantauan berat badan, mengubah pola hidup, pengaturan pola makan dan perilaku sehat seperti latihan jasmani yang teratur.

Read More
T-2305
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deti Adipriati; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Fadida Mutiarawati, Hani Herianto, Shirley Ivonne M
T-2364
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive