Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30350 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Evalinda; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Ella Nurlaela Hadi, Ahmad Syafiq, Ina Yuniati, Sri Mulyati
T-2421
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nana Diana; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Rita Damayanti, Tinte Rosmiati
S-5889
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria Sondang Margaret Simanjuntak; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono, Johanes Edy Siswanto; Penguji: Helda, Mularsih Restianingrum
Abstrak: Kelainan bawaan yang sering dijumpai pada bayi baru lahir adalah defek kongenital traktus gastrointestinal atau saluran pencernaan. Defek kongenital traktus gastrointestinal yang cukup sering dijumpai adalah gastroskisis dan omfalokel. Hingga saat ini penelitian mengenai kesintasan neonatus dengan abdominal wall defects belum pernah dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesintasan pada neonatus dengan abdominal wall defects, secara khusus pada gastroskisis dan omfalokel, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Indonesia. Penelitian kohort retrospektif ini melibatkan pasien yang dirawat di NICU RSAB Harapan Kita pada tahun 2015-2019. Data diambil dari rekam medis pasien dan meliputi usia ibu, usia kehamilan, gravida, berat bayi lahir, kelainan kromosom, kelainan jantung, komplikasi sepsis, metode lahiran bayi, tempat lahir dan operasi koreksi defek. Analisis data dilakukan secara bivariat melalui uji log-rank dan dilanjutkan dengan analisis multivariat cox regression. Sebanyak 85 subjek terlibat dalam ini, yang terdiri atas 62 subjek omfalokel dan 23 subjek gastroskisis. Median kesintasan dari subjek pada penelitian ini adalah 27 (13-41) hari, dengan median kesintasan pada kelompok omfalokel adalah 31 (22-40) hari sementara bayi kelompok gastroskisis adalah 8 (0-19) hari. Secara keseluruhan, adanya kelainan jantung merupakan faktor yang memengaruhi kesintasan pada seluruh subjek dengan defek dinding abdomen (HR 2,68; IK95% 1,38-5,18; p=0,003). Gravida pertama menjadi faktor risiko kematian subjek dengan gastroskisis (HR 4,2; IK95% 1,07-16,55; p=0,040) dan komplikasi menjadi faktor protektif terhadap kematian pada subjek dengan gastroskisis (HR 0,15; IK95% 0,03-0,54; p=0,011). Sementara itu, BBL

Gastrointestinal tract birth defects are commonly found in newborn babies. Omphalocele and gastroschisis are the two most common digestive tract birth defects. To this point, no study has previously analysed the survival of neonates with abdominal wall defects in Indonesia. This present study aims to explore the survival of neonates with abdominal wall defects, particularly in gastroschisis and omphalocele, along with their associated factors in Indonesia. This retrospective cohort study involves patients admitted to NICU of RSAB Harapan Kita during the period of 2015-2019. Data were collected from their medical records which include maternal age, gestation age, gravida status, birth weight, chromosome anomalies, cardiac anomalies, sepsis, mode of delivery, place of birth, and surgical correction of defect. Bivariate analysis was performed with log-rank test, followed by multivariate cox regression survival analysis. Eighty-five subjects were involved in this study, consisting of 62 patients with omphalocele and 23 patients with gastroschisis. Median survival of all subjects in this study was 27 (13-41) days, while the median survival of those with omphalocele was 31 (22-40) days and those with gastroschisis was 8 (0-19) days. Overall, cardiac anomalies adversely affected the survival of patients with abdominal wall defects (HR 2,68; 95% CI 1,38-5,18; p=0,003). Primigravida was a risk factor for mortality in patients with gastroschisis (HR 4,2; 95% CI 1,07-16,55; p=0,040) and sepsis was found to be protective of mortality in gastroschisis patients (HR 0,15; IK95% 0,03-0,54; p=0,011). Meanwhile, birth weight of less than 2,500 gram and the presence of cardiac anomalies were found to be risk factors for mortality in patients with omphalocele. Primigravida and sepsis were factors affecting survival in gastroschisis, while low birth weight and cardiac anomalies were factors affecting survival in omphalocele
Read More
T-6250
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Taufik, M.; Pembimbing: Toha Muhaimin; Penguji: Evi Martha, Adi Sasongko, Rachmalina Prasodjo
Abstrak: Masa remaja merupakan masa dimana seseorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah. Hal ini mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku, seperti mulai memperhatikan penampilan diri, mulai tertarik dengan lawan jenis berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta, yang kemudian akan timbul dorongan seksual.
 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya perilaku hubungan seksual pra nikah pada remaja di Kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian ini menunjukkan bahwa sumber informasi pengetahuan remaja mengenai seks pra nikah didominasi oleh teman sebaya melalui cerita-cerita dan diskusi diantara mereka.
 
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar remaja melakukan hubungan seksual pra nikah di rumah ketika mereka berada pada situasi dan kondisi rumah yang kosong tanpa pengawasan orang tua dan sebagian kecil di hotel dan rumah kost.
 
Hasil penelitian menyarankan bahwa orang tua perlu untuk meningkatkan pengawasan mereka terhadap sikap dan perilaku remaja melalui komunikasi yang intensif dan berkualitas tanpa membatasi hak anak untuk bergaul dengan lingkungannya serta perlunya peran Dinas Pendidikan dalam pengembangan kurikulum kesehatan reproduksi remaja. Bagi Dinas Kesehatan perlunya memaksimalkan pelayanan kesehatan reproduksi remaja melalui PKPR dengan pendekatan adolescent friendly yang melibatkan remaja sendiri.
 

Adolescence is a time where one individual's experience of transition from one stage to the next and a good change of emotion, body, interests, behavioral patterns, and also full of problems. This resulted in changes in attitudes and behavior, such as starting to notice the appearance myself, became interested in trying to attract the opposite sex and show feelings of love, which would then arise sexual urges.
 
This study aims to determine the cause of premarital sexual behavior among adolescents in Pontianak. This study uses qualitative methods through in-depth interviews and Focus Group Discussion (FGD). This study shows that the source of information on youth knowledge about sex before marriage is dominated by peers through the stories and discussions among them.
 
This study also shows that most teenagers have sex before marriage at home when they are in the situation and condition of the empty house without the supervision of parents and a small part in the hotels and boarding houses.
 
The results suggest that parents need to improve their oversight of adolescent attitudes and behavior through intensive communication and quality without restricting the rights of children to interact with their environment and the need for the role of Education Department in the development of adolescent reproductive health curriculum. For Public Health Service need to maximize the adolescent reproductive health services through the Adolescent PKPR friendly approach involving teenagers themselves.
Read More
T-3150
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elin Marlina; Pembimbing: Milla Herdyati; Penguji: Mieke Savitri, Dewi Dmayanti
Abstrak: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan penyebab kematian bayi dan neonatal di berbagai negara, terutama negara berkembang termasuk Indonesia. Angka kejadian BBLR berdasarkan hasil laporan Riskesdas tahun 2010 adalah 11,1% dan provinsi Jawa Barat adalah 10,9%. Data SDKI tahun 2012 menyebutkan bahwa Angka Kematian Bayi (AKB) 32 per 1000 kelahiran hidup dengan penyebab tertinggi adalah BBLR dan Prematuritas. Data kelahiran BBLR di Kota Cimahi menunjukan peningkatan pada tiga tahun terkhir Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan sumber data sekunder yang didapat dari catatan kohort ibu, laporan persalinan, register pasien. Faktor risiko terjadinya BBLR yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah faktor karakterisktik ibu, nutrisi dan pemeriksaan ANC. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan bermakna pada variabel faktor nutrisi, riwayat penyakit dan pemeriksaan ANC.
 

 
Low birth weighted baby is a cause of infant morality and neonatal all over the world. Particularly in develop country, including Indonesia. The number of low birth weighted baby based from the results of riskesdas report in 2010 is 11,1% and West Java Province is 10,9%. Data from SDKI in 2012 tells that the numbers of infant morality (AKB) 32 per 1000 birth of a baby with the highest cause are low birth weighted babies and prematurity. Data of low birth weighted baby in Cimahi city increased in the last three years of the research using case-control design with source of secondary data obtained from cohorts of mothers data, labor report, and registers patiens. the risk of low birth weighted baby becomes variable in this research is the characteristic factors of mother, nutrition and Ante Natal Care examination. The research showed a significant to the variabel nutritional factors, desease history and Antenatal Care examination.
Read More
S-8369
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Whelli Mursala; Pembimbig: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Enny Ekasari
Abstrak: Penelitian ini membahas model prediksi berat lahir bayi berdasarkan status gizi dan faktor lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Kejadian rata-rata berat lahir bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok sebesar 3172,96 gram.Untuk mengetahui model prediksi berat lahir bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok dilakukan penelitian dengan desain penelitian Cross Sectional, menggunakan data sekunder dari rekam medik ibu yang memeriksakan kehamilan atau melahirkan di Rumah Sakit tersebut.
 
Hasil penelitian rata-rata usia ibu yang melahirkan 30,29 tahun dengan pendidikan ibu di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok tertinggi SMP sebesar 50,4%, SD 22,2%, SMA 25,9%, dan Perguruan Tinggi 1,5%. Rata-rata ibu yang memeriksakan kehamilan atau melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah tidak bekerja sebesar 97,8% dengan paritas atau jumlah anak kurang dari sama dengan tiga orang sebanyak 68,9% dan rata-rata usia kehamilan ibu 38,59 minggu, rata-rata berat badan sebelum hamil sebesar 53,52 kg.
 
Hasil penelitian menyebutkan 3 variabel yang signifikan yaitu usia ibu, usia kehamilan, dan berat badan sebelum hamil dan usia kehamilan yang paling besar pengaruhnya terhadap berat lahir bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok.
 

 
This study discusses birthweight prediction model based on nutritional status and other factors at the General Hospital in Depok. This research is a quantitative study. Average incidence of birth weight babies in the General Hospital of 3172.96 grams. To determine the predictive model birth weight infants in the General Hospital in Depok conducted research with cross sectional research design, using secondary data from medical records of mothers during their pregnancy or childbirth in the hospital.
 
The results of the study the average age of mothers giving birth to 30.29 years of education of mothers in the General Hospital of Depok City junior high at 50.4%, SD 22.2%, 25.9% high school, and university 1.5% . Average mothers during their pregnancy or childbirth in the General Hospital of 97.8% does not work with parity or the number of children less than three to 68.9% and an average age of 38.59 weeks gestational mother, average The average pre-pregnancy weight was 53.52 kg.
 
The results mentioned three significant variables, namely maternal age, gestational age, and prepregnancy weight and gestational age were greatest effect on birth weight infants in the General Hospital in Depok.
Read More
S-8119
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haflina Syofianti; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Luknis Sabri, Kusharisupeni, Rustam Effendi, Sarimawar Djaja
Abstrak:

Kelahiran Bayi Barat Lahir Rendah (BBLR) erat kaitannya dengan gizi ibu hamil khususnya anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh risiko KEK pada ibu hamil dan faktor lainnya terhadap BBLR di Kabupaten Sawahlunto-Sinjunjung tahun 2007. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder, jumlah sampel 228, desain kasus kontrol. Kasus adalah BBLR dan kontrol adalah Bayi Berat Lahir Normal (BBLN). Analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis multivariat rnenggunakan multiple logistic regression. Hasil penelitian ditemukan pengaruh risiko KEK, Ante Natalcare (ANC) dan umur terhadap BBLR. Faktor yang paling domimn mempengaruhi BBLR adalah ibu hamil dengan risiko KEK (OR 4,8; 95% Cl 2,48-9,42), artinya ibu hamil dengan risiko KBK (LILA <23,5cm) berpeluang 4,8 kali melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu hamil tanpa risiko KEK (LILA >23,5cm) setelah dikontrol ANC dan umur ibu. Dengan mencegah risiko KEK dapat mengurangi kelahiran BBLR dan kematian bayi, disarankan kepada dinas kesehatan meningkatkan deteksi dini ibu hamil risiko KEK melalui ANC, mcningkatkan KIE kepada masyarakat, penanganan yang tepat, komitmen dalam evaluasi program dan feedback laporan, advokasi dengan Pemda, DPRD dan instansi terkait.


Low birth weight (LBW) really involved to the mother nutrient especially anemia and chronic malnutrition risk. The purpose of this research is to know the risk of chronic malnutrition influenced on pregnancy and another factor to LBW at district Sawahlunto-Sijunjung on 2007. This research was performed by secondary data analysis with case controls design with minimum sample amount was specified 228, Data were with chi square and multiple logistic regression. The observational result indicated there are influence on chronic malnutrition risk on pregnancy, ANC and mother age to LBW. The most dominant factor which is influence to LBW is chronic malnutrition risk on pregnancy with odds ratio 4,8 (95% Cl 2,48 - 9,42), it's mean is pregnancy with chronic malnutrition will face the risk 4,8 times to LBW compare to pregnancy with out risk chronic malnutrition after ANC and mother age controlled To avoid and settles chronic malnutrition risk on pregnancy which is expected could to reduce LBW and presses infant mortality. Recommend health district office to mothers to perform early detection on risk of chronic malnutrition on pregnancy passes through ANC, increasing elucidation (communication, information and education) to community, by performing the right treatment, commitment in evaluates program and feedback on regularly report, Advocate to Government, others institution.

Read More
T-2827
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahmah Yani; Pembimbing: Sabarinah; Penguji: Trisari Anggondowati, Eti Rohati, Hidayat Nuh Ghazali D
Abstrak:
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Depok meningkat tiga kali lipat lebih tinggi di tahun 2021 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya khususnya yang diakibatkan oleh COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan pelayanan kesehatan maternal yang sudah disesuaikan di masa COVID-19 untuk deteksi dini komplikasi serta rujukan maternal di Kota Depok tahun 2021 dari eksplorasi keluarga ibu yang meninggal dunia. Studi kasus ini diharapkan merupakan upaya penting dilakukan dalam upaya menurunkan kematian maternal, baik di tingkat fasilitas maupun di tingkat kabupaten/kota. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menggunakan desain penelitian studi kasus untuk memberikan informasi detail terkait deteksi dini komplikasi serta rujukan maternal di Kota Depok tahun 2021, penelitian dilakukan di Kota Depok tahun pada bulan Juni sampai Juli 2023 dengan jumlah informan 12 orang, data diperoleh dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen yang terdiri dua kelompok informan. Kelompok kasus adalah keluarga dari ibu hamil, bersalin, dan ibu nifas yang sudah meninggal di Kota Depok periode Januari – Desember 2021, kelompok control adalah ibu hamil, bersalin, dan ibu nifas yang tidak meninggal di Kota Depok periode Januari – Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan deteksi dini komplikasi dan di Kota Depok sebagian besar sudah baik untuk ANC namun untuk telehealth belum terintegrasi karena masih menggunakan aplikasi yang tidak memiliki data base yang baik. Terkait rujukan maternal di Kota Depok pada tahun 2021 secara umum sudah baik ditandai dengan aspek jarak ke fasilitas kesehatan tidak memiliki masalah sama sekali, namun masih terkendala pada aspek pelayanan kesehatan optimal. Hal ini dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 yang menyebabkan kendala kapasitas rumah sakit dalam hal ketersediaan tempat tidur dan kapasitas pelayanan. Keberhasilan deteksi dini dan rujukan maternal akan terwujud jika ada komitmen yang kuat dari semua pihak sehingga perlu penguatan peran dan komitmen tenaga kesehatan dalam pelaksanaan deteksi dini dan rujukan maternal sebagai bentuk dari upaya penurunan Angka Kematian Ibu .

The Maternal Mortality Ratio (MMR) in Depok City will be three times higher in 2021 compared to previous years, especially those caused by COVID-19. This study aims to look at the implementation of maternal health services that have been adjusted during the COVID-19 era for early detection of complications and maternal referrals in Depok City in 2021 from exploration of the families of mothers who died. It is hoped that this case study will be an important effort to reduce maternal mortality, both at the facility level and at the district ort city level. This type of research is qualitative research, using a case study research design to provide detailed information regarding early detection of complications and maternal referrals in Depok City in 2021, the research was conducted in Depok City from June to July 2023 with 12 informants, data obtained by in-depth interviews and document review consisting of two groups of informants. The case group was the families of pregnant, giving birth and postpartum women who had died in Depok City for the period January - December 2021, the control group were pregnant, giving birth and postpartum women who did not die in Depok City for the period January - December 2021. The results showed that the implementation of early detection of complications and in Depok City was mostly optimal for ANC but for telehealth it had not been integrated because it still used applications that did not have a good data base. Regarding maternal referrals in the city of Depok in 2021, in general, it has been good, marked by the aspect of distance to health facilities that has no problems at all, but is still constrained by aspects of optimal health services. This was influenced by the COVID-19 pandemic which caused constraints on hospital capacity in terms of bed availability and service capacity. The success of early detection and maternal referral will be realized if there is a strong commitment from all parties so that it is necessary to strengthen the role and commitment of health workers in implementing early detection and maternal referral as a form of efforts to reduce maternal mortality. Key words: Maternal mortality,Early detection, Referral system, Depok city
Read More
T-6848
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novia Fatmawati Putri; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Evi Martha, Rahmat Aji Pramono
Abstrak:
ABSTRAK Nama : Novia Fatmawati Putri Program Studi : Sarjana Kesehatan Masyarakat Judul : Analisis Pelaksanaan Program ARV Pada Lelaki Seks Lelaki (Studi Kualitatif Di Yayasan X Jakarta Tahun 2023) HIV merupakan permasalahan global yang juga menjadi permasalahan di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa strategi yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia dalam penanggulangan HIV/AIDS salah satunya dengan pengobatan ARV. Dalam penanggulangan kasus HIV, populasi kunci khusus nya LSL masih mendominasi dalam kasus HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi keberhasilan program ARV pada LSL di Yayasan X Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan 10 orang informan diantara nya 3 orang informan utama dan 7 orang informan pelengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana, petunjuk pelaksana, alat atau teknologi dan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan mempengaruhi hasil capaian ARV. Terdapat kendala pada dana pemeriksaan viral load dimana pemeriksaan tersebut gratis selama cartidgen nya masih tersedia oleh pemerintah dan jadwal pemeriksaan viral load ODHIV dengan puskesmas tidak sesuai sehingga masih banyak ODHIV yang belum melakukan pemeriksaan viral load. Diharapkan donor perlu memerhatikan lagi terkait dana penanggulangan HIV dan puskesmas memerhatikan lagi jadwal pemeriksaan viral load dengan ODHIV. Kata kunci: ARV, HIV/AIDS, LSL, ODHIV, viral load.

HIV is a global problem which is also a problem in Indonesia. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia stated that one of the strategies implemented by the government of the Republic of Indonesia in dealing with HIV/AIDS is ARV treatment. In dealing with HIV cases, the key population, especially MSM, still dominates HIV/AIDS cases. This research aims to determine the description of the successful implementation of the ARV program among MSM at the X Jakarta Foundation. The research design used is a case study with a qualitative approach. Data collection was carried out through in-depth interviews with 10 informants, including 3 main informants and 7 additional informants. The research results show that human resources, funds, facilities and infrastructure, implementing instructions, tools or technology and planning, organizing, implementing, monitoring influence the results of ARV achievements. There are problems with funding for viral load testing, where the testing is free as long as the cartridges are still available by the government and the schedule for checking ODHIV's viral load with community health centers does not match, so there are still many ODHIV who have not had their viral load checked. It is hoped that donors will need to pay more attention to funding for HIV control and community health centers will pay more attention to the viral load check schedule with ODHIV. Key words: ARV, HIV/AIDS, MSM, ODHIV, viral load.
Read More
S-11492
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Linda Amalia; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Agustin Kusumayati, Bakti Rahardjo, Yan Bani Luza
Abstrak:

ABSTRAK Angka. Kematian Bayi (AKB) Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN. Penyebab utama kematian tersebut adalah penyakit infeksi saluran nafas dan diare yang dapat dicegah antara lain dengan pemberian ASI secara benar, termasuk inisiasi pemberian ASI dalam 30 menit pertama setelah dilahirkan. Seiain dapat mempertahankan kadar hormon prolaktin, pemberian ASI segera akan mencegah pemberian makanan pralakteal pada bayi bam lahir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambamn Serta faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI segera pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cianiur tahlm 2007. Desain penelitian ini adalah potong lintang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April sampai Mei 2007. Data diperolch dari 92 orang ibu post partum yang melahirkan di RSUD Kabupaten Cianjur yang dipilih dengan cara convenience sampling. Sekitar 38% dari respondcn melaksanakan pemberian ASI segera pada bayi baru lahir. Pada analisis bivariat ditemukan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI segera pada bayi bam Iahir adalah dukungan keluarga dimana seluruh responden mendapat dukungan dari keluarganya dan perilaku penolong persalinan (0R= 0,006, 95%CI 0,00l- 0,032). Pada analisis mullivariat ditemukan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemberian AS1 segera pada bayi baru lahjr arlalah perilaku penolong persalinan. Berdasarkan hasil penelitian ini disamnkan untuk (1) meningkatkan pengetahuan tentang manfaat kolostrum, kapan bayi hams segera disusui setelah dilahirkan, yang hams dilakukan ibu untuk memperoepat keluamya ASI dan sikap ibu terhadap pentinguya pemberian ASI segera pada bayi bam lahir (2) mendorong penolong persalinan untuk memfasilimsi ibu agar dapat segera menyusui bayi yang baru dilahirkan dan (3) menyempurnakan tata laksana rumah sakit sehingga menunjang pcrnberian ASI segera pada bayi baru lahir.


ABSTRACT The number of infant mortality in Indonesia is the highest among ASEAN countries. The major causal of it is the infection of respiratory system and diarrhea that can be prevented among others by giving the baby suck correctly, and initiation the breastfeeding in the first 30 minutes after natal. This can maintain the level of prolactine hormon and this also will avoid the infant 'fiom accepting pralacteal foodThe research is carried out to find out and get the description of the factors that related to early breastfeeding initiation to newborns in Cianjur General Hospital in 2007. 'l`he design applied in the research is cross sectional. The data is collected from April to May 2007. The data is obtained by involving 92 post partum mothers who deliver the baby in Cianjur General Hospital chosen by using eonvenien sampling. About 38% of the respondent conduct the early breastfeeding initiation to newboms. Through bivariat analysis it is found that the factors related to early breastfeeding initiation to newborns is the support of the family and the behaviour of the midwife (OR=0,006, 95%Cl 0,00l~0,032). In multivariate analysis, it is found that the most dominant factor related to early breastfeeding initiation to newboms is the behaviour ofthe birth helper. Based on the result of the research, it is suggested (l) to enlarge the knowledge related to the function of colostrums andthe baby is breastfeed as soon as possible to accelerate the breast milk produced, also the attitude of mother toward the importance of breasfeeding for neonatal infant (2) to motivate the midwife and birth helper in order to facilitate the mother to give the suck as soon as possible to her baby, and (3) to complete the hospital facility that support breastfeed is easy to be conducted.

Read More
T-2562
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive