Ditemukan 40226 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Wanson Siburian; Pemb. Abdur Rahman; Penguji: Sri Tjahyani Budi Utami, Heni D. Mayawati
S-5143
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Analisis Risiko Kesehatan Pemulung Akibat Pajanan Gas NO2, dan SO2 di TPA Cipayung, Depok Tahun 2018
Rezha Pratiwi Eka Gharini
Abstrak:
Gas NO2 dan SO2 merupakan zat pencemar udara yang menimbulkan bau busuk dan mencemari udara di sekitar TPA. Gas-gas tersebut akan bermunculan di setiap tahap operasi penimbunan dan pemadatan sampah di TPA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat risiko pajanan gas NO2 dan SO2, dalam udara ambien terhadap gangguan kesehatan pada pemulung yang beraktivitas dan bermukim di sekitar TPA Cipayung, Depok. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni tahun 2018 dengan menggunakan metode penulisan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Hasil pengukuran NO2 dan SO2 menggunakan waktu pengukuran 1 jam dan didapatkan nilai rata-rata sebagai berikut. Untuk NO2 memiliki rata-rata hasil pengukuran adalah 31,794 µg/m3 , dan SO2 memiliki rata-rata hasil pengukuran adalah 6,365 µg/m3 . Dari hasil tersebut, masih sangat jauh dibawah Baku Mutu Udara Ambien dalam PP No. 41/1999. Nilai asupan merupakan perhitungan dari antropometri, pola aktivitas, dan laju inhalasi, sehingga didapatkan nilai asupan real time dengan pajanan konsentrasi NO2 adalah 1,079×10-3 mg/kg/hari dan pajanan konsentrasi SO2 adalah 2,5962×10-5 mg/kg/hari. Hasil rata-rata nilai asupan life span dengan pajanan konsentrasi NO2 adalah 2,15801×10-3 mg/kg/hari dan pajanan konsentrasi SO2 adalah 5,1024×10-5 mg/kg/hari. Karakteristik risiko didapatkan dari perbandingan antara asupan dengan nilai default referensi konsentrasi yang diperbolehkan. Perhitungan tingkat risiko dinyatakan dengan risk quotient (RQ) didapatkan hasil dengan masing-masing pajanan dan beberapa durasi pajanan (1, 10, 15, 20, 30 dan 300 tahun) yang mencakup real time dan life span. Nilai RQ untuk konsentrasi NO2 adalah 0,0036; 0,036; 0,0539; 0,0719; 0,108; 1,079 dan nilai RQ untuk konsentrasi SO2 adalah 0,000067; 0,00067; 0,001; 0,00134; 0,002; 0,02. Secara keseluruhan, nilai RQ adalah <1 maka udara ambien TPA Cipayung dengan pajanan NO2 dan SO2 masih aman sehingga tidak diperlukan adanya pengelolaan risiko. Kata kunci: NO2, SO2, Pencemaran Udara, TPA, Pemulung, ARKL
The result of measurement of NO2 and SO2 using 1 hour measurement time and got the average value as follows. For NO2 the average measurement result is 31.794 μg/m3 , and SO2 has an average measurement result of 6.365 μg/m3 . From these results, it is still very far below the Ambient Air Quality Standard in PP No. 41/1999. The intake value is calculated from anthropometry, activity pattern, and inhalation rate, so the real time intake value with NO2 exposure is 1.079×10-3 mg/kg/day and the concentration of SO2 is 2,5962×10-5 mg/kg/day. The mean value of life span intake with NO2 exposure concentration was 2.15801×10-3 mg/kg/day and the exposure of SO2 concentration was - 5.1024×10-5 mg/kg/day. Risk characteristics were obtained from the comparison between intake with the allowed reference reference concentration values. The calculation of the risk level expressed by the risk quotient (RQ) obtained results with each exposure and some duration of exposure (1, 10, 15, 20, 30 and 300 years) covering real time and life span. The RQ value for NO2 concentration is 0.0036; 0.036; 0.0539; 0.0719; 0.108; 1.079 and the RQ value for SO2 concentration is 0.000067; 0,00067; 0,001; 0.00134; 0.002; 0.02. Overall, the RQ value is <1 then the ambient air of Cipayung TPA with NO2 and SO2 exposure is still safe so there is no need for risk management. Key words: NO2, SO2, Air Pollution, Landfill, Scavengers, Environmental Health Risk Analysis
Read More
S-9723
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Jenny R Batubara; Pembimbing: Rahman, Abdur; Penguji: Utomo, Suyud Warno; Rochman, Abdur
S-8448
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Junaidi; Pemb. Abdur Rahman; Penguji: Rachmadi Purwana, Warmo Sudrajat
S-5183
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Syafiyah Maharani Mustarih; Pembimbing: Abdur Rahman; Penguji: Suyud Warno Utomo, Abdur Rochman
S-8112
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ayu Anastasia; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: A. Rahman, Riki M. Mulia
Abstrak:
Kota Bekasi merupakan salah satu kota berkembang di Jawa Barat, perkembangansektor industrinya memberikan kontribusi besar bagi pendapatan daerah danmasyarakat setempat. Hal ini berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhanakan kendaraan bermotor meningkat dan perkembangan tersebut turutmenyumbang pencemaran udara. Metodologi penelitian ini menggunakan studiAnalisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) dengan mengambil sampel udaraambient di sepanjang jalan Chairil Anwar hingga perempatan Bulak Kapal Bekasipada 3 titik sampling yaitu di perempatan Chairil Anwar, Terminal Bekasi, dan perempatan Bulak Kapal yang dilakukan BPLH Kota Bekasi selama tahun 2012,sedangkan data responden yang diambil sebanyak 64 responden di lokasisampling. Hasil dari penelitian, nilai intake realtime terbesar pada risk agent TSPdengan nilai rata-rata pada semua titik yaitu 0.0110 mg/kg/hari dibandingkanintake 0.0018 mg/kg/hari untuk SO2 dan 0.0017 mg/kg/hari untuk NO2. RQrealtime yang didapat 4.14 untuk TSP, 0.0951 untuk SO2, dan 0.1196 untuk NO2.Nilai RQ pada SO2 dan NO2 masih memiliki nilai kurang dari 1 (RQ<1), berbeda dengan RQ pada TSP yang sudah melebihi 1 (RQ>1), sehingga perlu melakukan manajemen risiko dengan mengurangi konsentrasi TSP dan mengurang waktukontak. Selain intake, nilai dosis-respons pun menentukan besar atau kecilnya RQ. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan RfC 0.0026 yang merupakan hasilkonversi RfC PM10 yang sebesar 0.0018.Kata Kunci : Bekasi, Kendaraan Bermotor, ARKL, TSP, SO2, NO2, dosis-respons,Intake, Karakteristik Risiko.
Bekasi is a growing city in West Java, the development of industrial sector amajor contribution to local revenue and local communities. It is directlyproportional to the increase in demand for motor vehicles is increasing andcontributing to the development of air pollution. Methodology This study uses thestudy of Environmental Health Risk Analysis (ARKL) by sampling ambient airalong the road until the intersection Bulak Anwar Bekasi Ships in 3 samplingpoints are at the intersection Anwar, Bekasi Terminal and Ship Bulak quarterBPLH Bekasi conducted during in 2012, while respondent data captured as manyas 64 respondents in the sampling location. The results of the study, the value ofrealtime intake TSP agent greatest risk to the average value at all points of the0.0110 mg / kg / day intake compared to 0.0018 mg / kg / day for SO2 and 0.0017mg / kg / day for NO2. RQ 4:14 realtime obtained for TSP, 0.0951 for SO2, and0.1196 for NO2. RQ values in SO2 and NO2 still has a value less than 1 (RQ <1),in contrast to the TSP RQ exceeds 1 (RQ> 1), so it needs to perform riskmanagement by reducing the concentration of TSP and subtraction contact time.Besides intake, dose-response values were determine RQ big or small. In thisstudy, researchers used the RFC 0.0026 which is the result of the conversion ofRFC PM10 at 0.0018.Keywords: Bekasi, Kendaraan Bermotor, ARKL, TSP, SO2, NO2, dose-response,Intake, Risk Quetient.
Read More
Bekasi is a growing city in West Java, the development of industrial sector amajor contribution to local revenue and local communities. It is directlyproportional to the increase in demand for motor vehicles is increasing andcontributing to the development of air pollution. Methodology This study uses thestudy of Environmental Health Risk Analysis (ARKL) by sampling ambient airalong the road until the intersection Bulak Anwar Bekasi Ships in 3 samplingpoints are at the intersection Anwar, Bekasi Terminal and Ship Bulak quarterBPLH Bekasi conducted during in 2012, while respondent data captured as manyas 64 respondents in the sampling location. The results of the study, the value ofrealtime intake TSP agent greatest risk to the average value at all points of the0.0110 mg / kg / day intake compared to 0.0018 mg / kg / day for SO2 and 0.0017mg / kg / day for NO2. RQ 4:14 realtime obtained for TSP, 0.0951 for SO2, and0.1196 for NO2. RQ values in SO2 and NO2 still has a value less than 1 (RQ <1),in contrast to the TSP RQ exceeds 1 (RQ> 1), so it needs to perform riskmanagement by reducing the concentration of TSP and subtraction contact time.Besides intake, dose-response values were determine RQ big or small. In thisstudy, researchers used the RFC 0.0026 which is the result of the conversion ofRFC PM10 at 0.0018.Keywords: Bekasi, Kendaraan Bermotor, ARKL, TSP, SO2, NO2, dose-response,Intake, Risk Quetient.
S-7583
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sukadi; Pembimbing: Abdur Rahman; Penguji: Budi Hartono, Abdur Rochman
Abstrak:
Indek standar pencemaran udara DKI Jakarta, parameter kritis terbanyak diKelapa Gading. Untuk mengestimasi risiko kesehatan dilakukan analisis risikokesehatan PM10 dan SO2 di Kelapa Gading. Konsentrasi risk agent diperolehstasiun pemantau udara BPLHD DKI Jakarta selama 365 hari. Berat badan, waktupajanan diukur dari 80 responden. Estimasi risiko kesehatan dinyatakan dalamRQ, dihitung dari intake risk agent dan dosis referensinya. Risiko kesehatandianggap berisiko bila RQ>1. Hasil penelitian menunjukkan RQ PM10 dan SO2pajanan realtime tidak berisiko. Pajanan lifespan konsentrasi maksimum PM10berisiko terhadap kesehatan populasi. Konsentrasi PM10 diturunkan hingga 118µg/m3,merupakan batas aman untuk semua pupolasi. Kata Kunci : Kelapa Gading, analisis risiko, PM10, SO2
Air pollution standard index of Jakarta, the most critical parameters in KelapaGading. To estimate the health risk health risk analysis of PM10 and SO2 inKelapa Gading. Concentration risk agent obtained air monitoring station BPLHDfor 365 days. Weight, measured exposure time of 80 respondents. Health riskestimates are expressed in RQ, calculated from intake and risk agent referencedose. The health risks are considered at risk if RQ>1. The results showed RQPM10 and SO2 exposure risk is not realtime. Lifespan exposure to the maximumconcentration of PM10 risk for population health. Concentration of 118 μg/m3 ofPM10 is reduced to, a safe limit for all pupolasi.Keywords: Kelapa Gading, risk analysis, PM10, SO2
Read More
Air pollution standard index of Jakarta, the most critical parameters in KelapaGading. To estimate the health risk health risk analysis of PM10 and SO2 inKelapa Gading. Concentration risk agent obtained air monitoring station BPLHDfor 365 days. Weight, measured exposure time of 80 respondents. Health riskestimates are expressed in RQ, calculated from intake and risk agent referencedose. The health risks are considered at risk if RQ>1. The results showed RQPM10 and SO2 exposure risk is not realtime. Lifespan exposure to the maximumconcentration of PM10 risk for population health. Concentration of 118 μg/m3 ofPM10 is reduced to, a safe limit for all pupolasi.Keywords: Kelapa Gading, risk analysis, PM10, SO2
S-8163
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Asri Listanti; Pem. Abdur Rahman; Penguji: Dewi Susanna, Athena Anwar
S-5000
Depok : FKM UI, 2007
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tri Kusuma Wardani; Pembimbing: Abdur Rahman; Penguji: Suyud Warno Utomo, Dian Novianti
Abstrak:
Banyak kota-kota didunia dilanda oleh permasalahan lingkungan, paling tidak adalah semakin memburuknya kualitas udara yang terpapar oleh polusi udara saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan 5 kota besar di Indonesia dalam hasil pemantauan polusi udara 1.082 kota di 91 negara. Jakarta menempati peringkat ke-238 dengan kadar PM10 sebesar 43 mikrogram/m3. Penelitian ini bertujuan menganalisis besar risiko kesehatan pajanan PM10, SO2 dan NO2 pada hari kerja, hari libur dan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) pada populasi tukang ojek, PKL, petugas parkir, petugas satuan pengamanan dan polisi lalu lintas yang berjumlah 59 orang di wilayah Bundaran HI Jl. MH Thamrin Jakarta. Desain studi penelitian ini menggunakan metode analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL). Hasil penelitian didapatkan nilai RQ untuk risk agent PM10 beresiko terhadap kesehatan populasi sampel baik perhitungan real time maupun life span.
Many cities in the world beset by environmental problems, at least the worsening of air quality that are exposed by the current of air pollution is an integral part of the life of cities around the world. World Health Organization (WHO) includes 5 major cities in Indonesia in 1082 the results of monitoring of air pollution in 91 countries. Jakarta is ranked 238 with PM10 levels by 43 mikrogram/m3. The aim of this study is to analyze the big risk of PM10, SO2 and NO2 health exposure in weekdays, weekend, and free day car with 59 of motorcycle taxi drivers, cadgers, parkers, guards, and traffic polices in Bundaran HI Jl. MH Thamrin Jakarta area as the population. The design of study uses environmental health risk analysis method. The result of the study shows that in real time or life span calculation RQ value for risk agent PM10 is risky for the population health.
Read More
Many cities in the world beset by environmental problems, at least the worsening of air quality that are exposed by the current of air pollution is an integral part of the life of cities around the world. World Health Organization (WHO) includes 5 major cities in Indonesia in 1082 the results of monitoring of air pollution in 91 countries. Jakarta is ranked 238 with PM10 levels by 43 mikrogram/m3. The aim of this study is to analyze the big risk of PM10, SO2 and NO2 health exposure in weekdays, weekend, and free day car with 59 of motorcycle taxi drivers, cadgers, parkers, guards, and traffic polices in Bundaran HI Jl. MH Thamrin Jakarta area as the population. The design of study uses environmental health risk analysis method. The result of the study shows that in real time or life span calculation RQ value for risk agent PM10 is risky for the population health.
S-7381
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Orchidita Lystia; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Budi Hartono, Indra Kusuma Cahyadi
Abstrak:
Penyakit ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang serius dinegara berkembang maupun Negara yang telah maju, tetapi jumlah angka morbiditas dan mortalitas di negera berkembang lebih banyak terutama di Indonesia. penemuan kasus ISPA menurut Data LB I SIMPUS (2017) yang dikutip dari Dinas Kesehatan Depok (2017) dengan angka kejadian sebesar 158.512 kasus, jumlah penderita ISPA merupakan data umum penderita yang merupakan gabungan dewasa dan balita. ISPA menempati urutan pertama diantara 10 penyakit besar di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui bagaimana hubungan kualitas udara ambien (NO2 dan SO2) dengan kejadian penyakit ISPA. Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif menggunakan desain studi ekologi berdasarkan tempat. Dalam penelitian ini nantinya akan dilakukan pengamatan pola kecenderungan terhadap kualitas udara ambien (NO2 dan SO2) dengan kejadian penyakit ISPA tahun 2017. Hasil penelitian menunjukan kualitas udara NO2 tidak terdapat hubungan bermakna dengan kasus ISPA (p=0,641). Variabel hubungan antara kualitas udara NO2 dengan kasus ISPA menunjukan korelasi yang searah (positif) dengan kekuatan/ keereatan hubungan yang sangat lemah (r=0,132). Sedangkan untuk kualitas udara SO2 dengan kasus ISPA tidak dapat dihitung secara statistik. Hal tersebut dikarenakan hasil data SO2 tidak terdeteksi.
Read More
S-10158
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
