Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 25230 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Astrid Novita; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Ahmad Syafiq, Zarfiel Tafal, Oktarinda, Sri Nurherwati
Abstrak:

Kekerasan terhadap perempuan dapat ditetapkan sebagai pelanggaran hak manusia. Berdasarkan analisa atas kasus-kasus kekerasan, terungkap pula berbagai jenis kekerasan yang dilakukan suami terhadap istrinya. Kekerasan terhadap Istri (KTI) merupakan bagian dari kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga (KDRT). Kekerasan dalam rumah tangga mencakup kekerasan terhadap anak, anggota keluarga yang lain, dan bahkan pembantu rumah tangga. Tetapi melihat beberapa hasil penelitian dan kasus-kasus yang ada, fenomena kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki (suami) terhadap istrinya terbukti yang paling banyak terjadi. Kekerasan terhadap istri adalah kekerasan terahdap perempuan yang terjadi di wilayah domestic/pribadi, dimana korbannya adalah perempuan yang berposisi sebagai istri dan dilakukan oleh suaminya. Kekerasan terhadap istri tidak hanya akan berdampak secara fisik (seperti meninggalkan bekas memar, biru, berdarah, dan sebagainya), tetapi juga berdampak secara psikologis. Terjadi adanya peningkatan laporan mengenai kasus kekerasan terhadap perempuan terutama KTI. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan layanan pendamping LBH APIK Jakarta oleh 4 orang korban KTI tahun 2008. Penelitian ini juga beranjak dari asumsi yang juga terdapat dalam salah satu teori mengenai perilaku pencarian pelayanan kesehatan yaitu Health Belief Models. Penggalian informasi didapatkan melalui wawancara mendalam (ndept interview) dan observasi. Untuk validitas data dalam penelitian ini hanya digunakan triangulasi sumber. Untuk triangulas! sumber, cara yang dilakukan adalah wawancara mendalam dengan keluarga korban dan pendamping dari LBH APIK. Oleh sebab itu, metode penelitan yang digunakan peneliti adalah kualitatif. Agar diperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai pengetahuan serta latar belakang korban KTI dalam perilaku pencarian dan penggunaan layanan pendamping. Didapatkan 4 orang informan utama (korban KTI), | orang teman dekat korban, | orang keJuarga korban (adik) dan 2 orang pendamping dari LBH APIK. Alasan penentuana jumlah informan sebanyak 4 orang, karena sudah terjadi pengulangan informasi mengenai beberapa hal yang ditanyakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tingkat pendidikan istri, tidak dapat--menjamin seseorang/istri tersebut untuk terlepas dari tindakan kekerasan yang dilakukan suami. Namun demikian, untuk istri yang pendidikannya lebih tinggi (Sarjana), terlihat ada upaya yang lebih besar untuk mencari penanganan masalahnya, termasuk untuk perilaku menggunakan layanan pendamping, Keterlitbatan istri dalam perekonomian rumah tangga tidak selalu dapat menghentikan kekerasan yang terjadi. Perilaku pencarian dan penggunaan layanan pendamping pada korban KTI, menunjukkan proses yang berbeda-beda. Upaya bertahan dengan kondisi rumah tangga yang penuh konflik, adalah hal yang ditempuh oleh sebagian istri yang terkena kekerasan sebelum mereka mencari dan menggunakan layanan pendamping. Pertimbangan anak-anak dan stigma masyarakat yang menjadi alasan untuk bertahan. Budaya malu yang dimiliki korban KTI untuk tidak membuka permasalahan mengenai tindak kekerasan yang dialaminya secara dini, masih merupakan hal yang menyebabkan keterlambatan dalam penanganan pada korban KTI. Dari penelitian ini, pengetahuan informan secara keseluruhan dikatakan baik. Hal tersebut dikarenakan selama mengikuti pendampingan, informan mendapatkan berbagai pemahaman mengenai KTI dan cara penanganannya. Sebagian besar informan mempunyai kecendrungan untuk rentan terkena kekerasan serta berpendapat bahwa KT] merupakan hal yang sangat serius untuk segera ditangani. Karakteristik istri yang rentan menjadi korban KTI adalah istri yang terlalu penurut, sclalu mengalah dan juga istri yang tidak mau menuruti keinginan suaminya. Karakteristik suami dan keadaan yang rentan untuk terjadinya tindakan kekerasan terhadap istri adalah tabiat suami yang sering berselingkuh dengan perempuan lain serta campur tangan pihak suami yang berlebihan. Dalam penelitian ini, seluruh informan berpendapat bahwa KTI dapat dicegah. KTI merupakan masalah yang serius dan memerlukan penanganan segera. Faktor utama yang dirasakan informan menjadi hal yang serius untuk menangani KTI adalah karena perasaan tidak nyaman dan ketakutan yang sangat terhadap berulangnya KTI. Manfaat dari layanan pendampingan sangat dirasakan oleh seluruh informan. Peran keluarga dan kerabat merupakan faktor motivasi yang utama untuk korban KTI dalam menangani masalahnya. Sumber informasi yang paling dominan membantu korban KT! dalam menemukan informasi mengenai layanan pendamping adalah media cetak dan sosialisasi program pendampingan melalui institusi dan seminar

Violence against women (VAW) can be stated as human rights abuse. Based on analyses toward cases of violence, it is revealed that some abuses are done by a husband toward his wife. A husband to wife abuses is one of type of violence against woman that taking place at the household, or called domestic violence (DV), as the victims is mostly a woman (the wife) that receive abuses from a man (the husband). Domestic violence can be also in the form of violence against children, and other household members, including the maid. But the most frequent cases found for domestic violence !s abuses toward the wife. The violence against the wife is not only have physicaily (like contusion, bruises or bleeding), but its also have psychological effects. According to the increasing of cases reported on violence against women, especially the domestic violence, then the study has aims on describing the supporting care services of LBH APIK Jakarta that utilized by 4 victims of DV at the year of 2008. The study is also based on assumption on one of theories on health seeking behavior, the Health Belief Models. The study has a qualitative approach, with the information is expiored by an in-depth interview and observations towards the victim. The data validation used by a triangulation of sources which are cared out toward victim’s family members and the buddy (supporter/assistant) of LBH APIK. Therefore, the knowledge and the circumstances that build up the health seeking behavior and the utilization on supporting care service by the victim can be explored. Informants of the study is consists of: 4 main informants (the DV victims), | closest friend of the victim, 1 victim’s relatives (brother or sister), and two buddies of LBH APIK. The determination of these informants is due to some information that has already asked before. The study revealed that the wife’s level of education can not assure that tle wife can get rid of the husband abuses. However, for women who have high level of education (a bachelor) seems to be more likely to icok for asking help from others, such as behavior in using the supporting care services. Wife’s involvement in family economic ts also not stopped the evident of domestic violence. Help seeking behavior and utilization on supporting care services by the victims of DV is shows different process. Trying to survive with the full of conflicts condition at the household is a common things that women used to do before they try to asking for help or using the supporting care service. Considering the child/children that they already have and stigma within the community are reasons that they still keep their condition in secret. The victim’s embarrass culture usuaily bring about secrecy of the problems in early occurrence of violence. The situation that makes the problem unraveling and victim’s seeking for help have delayed. From the study, the overall knowledge of informants are good, due to of during the assistance, mostly informants receive some information about DV and how to deal with it. Most informants are likely to be vulnerable with abuses, and have opinion that DV is a serious problem and should be controlled as soon as possible. The nature of wife that vulnerable to abuse is kind of wife who too comply with the husband, always mengalah, and also a type of wife who always refuse to comply. Of the husband characteristics who at risk to do the DV, the nature of men who always having affair with other women, and too much imvolyement from the husband side toward the household or family matters is always set the situation of DV to be done. Meanwhile, all informants are agreed that DV can be prevented. DV is a Serious problem and need to handle immediately. The main reason is because the uncomfortable feeling they have and the feeling of fear that there might be another abuses. Ail informants stated that the advantages of the supporting care service are useful. The role of family and relatives is the main factor of motivation for the victim to deal with the problemi. The most important of the source of information that help the DV’s victim to find out information about supporting care service is printed media and program socialization through institution and seminars.

Read More
T-2960
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yusrina Hidayati; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Evi Martha, Toha Muhaimin, Teti Tejayanti, Valentina Gintings
Abstrak: Kejadian kekerasan paling tinggi yaitu kekerasan dalam rumah tangga, perempuan yang mempunyai sikap tidak setuju terhadap tindak kekerasan mampu melawan dan melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh suami. Sikap pada istri terhadap kekerasan dipengaruhi oleh faktor individu, keluarga dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap istri terhadap tindak kekerasan suami dalam rumah tangga di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dengan desain studi cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 19.418 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 19.418 wanita usia 15-49 tahun di Indonesia terdapat 71,1% istri mempunyai sikap tidak setuju terhadap tindak kekerasan suami. Wanita yang mempunyai sikap tidak setuju dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan, daerah tempat tinggal, status ekonomi dan jumlah anak. Usia memiliki pengaruh yang besar dengan nilai OR 1,5 ibu dengan usia ≥35 memiliki sikap tidak setuju terhadap tindak kekerasan suami dari pada ibu yang memiliki usia 15-24 tahun. Masalah kekerasan dapat diselesaikan dengan upaya kampanye isu KDRT kepada masyarakat dilakukan secara intensif dengan pola pendekatan individu, keluarga, kelompok masyarakat dan sesuai budaya masyarakat setempat
The highest incidence of violence is domestic violence, women who have an attitude of disapproval of violence are able to fight and report acts of violence committed by their husbands. Attitudes towards wives towards violence are influenced by individual, family and community factors. This study aims to determine the factors related to the attitudes of wives towards violence against husbands in household in Indonesia. This study used secondary data from the 2017 Indonesian Health Demographic Survey (IDHS) with a cross sectional study design. The number of samples was 19,418 people. The results of this study indicate that out of 19,418 women aged 15-49 years in Indonesia, 71.1% of wives have a disagreement with husband's violence. Women who have a disagreement attitude are influenced by factors of age, education, area of residence, economic status and number of children. Education has a great influence with an OR value of 1.5 mothers with higher education have more disagreement with husband's violence than mothers who have low education. The problem of violence can be resolved by campaigning the issue of domestic violence to the community which is carried out intensively with a pattern of approaching individuals, families, community groups and according to the culture of the local community
Read More
T-6029
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Astrid Farmawati Sianipar; Pembimnbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Ahmad Syafiq, Rinni Yudhi Pratiwi
S-6441
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Ariestina; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Sandra Fikawati, Rini Yudhi Pratiwi
S-5518
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rovika Trioclarise; Pembimbing: Sabarinah; Penguji: Evi Martha, Fitra Yelda, Mutia Prayanti Errufana, Herry Haerul Fattah
Abstrak: Abstrak

Penelitian membahas KDRT yang berakibat tidak terpenuhinya hak reproduksi istri. Tujuannya untuk mengidentifikasi kekerasan fisik, psikis, ekonomi, dan seksual serta akibatnya terhadap pemenuhan hak reproduksi, tempat korban mencari pertolongan, dan harapan terhadap pemerintah. Penelitian bersifat deskriptif kuantitatif dan cross setional. Respondennya adalah perempuan menikah. Hasil analisis didapatkan KDRT sebanyak 86,2%, kekerasan psikis 77,7%, kekerasan ekonomi 59,8%, kekerasan seksual 53,1% dan 23,6% kekerasan fisik. Akibatnya terhadap tidak terpenuhi hak reproduksi istri sebanyak 58%. Kekerasan ekonomi, seksual, fisik bermakna secara statistik. Tempat korban mengadu adalah orang tua, 41,1%. Harapan kepada pemerintah adalah diberikannya bantuan hukum, 41,5%.


The research is aimed at describing the domestic violence occured in Indonesia which brings about the unfulfillment of the rights of wives. The objectives of the research are to identify physical, psychological, economical, and sexual violence and the impacts to the fulfillment of the rights of sexual reproduction, to figure out the place where the victims gets protection, and to explain the expectations of the victims toward the government. The research is qualitatively and descriptively done and cross sectional. Subject is the women who have been married. Having analyzed the data, it is found that 86.2 percentage of respondents had ever been the victims of domestic violence within their marriage, 77,7 % psychological, 59.8 % of the economical, 53.1% of sexual, and 23,6 % of physical violence. The impacts experienced are unfulfillment 58%. These violences are statistically meaningful. Parents are those to whom the violence mostly complain (41.1%). Around 41.5 % of the victims expect that the government will give them judicial support.

Read More
T-4009
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ria Rizki Palupi; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Tiska Yumeida, Endang Sri Wahyuningsih
Abstrak: Bayi yang diberi kesempatan untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) denganmenyusu pada 1 jam pertama setelah kelahiran dan dilakukan kontak kulit ibu dengan bayiselama minimal 1 jam dapat menekan angka kematian bayi. Sedangkan, peran dan komitmendari instansi kesehatan dan pemberi pelayanan sangat diperlukan untuk mendukungpelaksanaan IMD. Untuk tercapainya hal tersebut perlu dilakukannya inovasi yang bisameningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan mediaKomunikasi, Informasi Edukasi (KIE) dalam pelaksanaan IMD oleh bidan di PuskesmasJakarta Timur Tahun 2018. Jenis penelitian quasy eksperimen dengan jumlah sampel 42bidan yang terbagi menjadi 21 bidan kelompok intervensi dan 21 bidan kelompok kontrol.Peneliti membuat suatu media KIE berupa poster dan booklet mengenai alur tahapanpelaksanaan IMD dalam asuhan bayi baru lahir yang menarik, mudah diingat dansebelumnya belum pernah ada, kemudian media tersebut diberikan pada kelompokintervensi. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2018. Data yang terkumpuldianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji-t independen.Hasil penelitian didapatkan bahwa, pada analisis univariat jumlah nilai rata-rata skorpelaksanaan IMD pada kelompok intervensi lebih tinggi sebesar 97.41 dibandingkan nilairata-rata pada kelompok kontrol sebesar 78.28. Sedangkan hasil analisis bivariat dengan uji-tindependen didapatkan nilai p = 0.001 yang artinya nilai p < 0.05 dan secara statistikterdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor pelaksanaan IMD antara kelompokintervensi dan kelompok kontrol.Nilai skor pelaksanaan IMD oleh bidan pada kelompok intervensi yang mendapatkanKIE dengan media poster dan booklet lebih tinggi secara bermakna dibandingkan bidan padakelompok kontrol. Sehingga terdapat pengaruh media KIE terhadap pelaksanaan IMD.Kata Kunci : Media KIE, Bidan, Inisiasi Menyusu Dini
Infants given the opportunity to early initiation of breastfeeding by suckling in thefirst hour after birth and making skin contact with a baby for at least 1 hour can reduceinfant mortality. Meanwhile, the role and commitment of health agencies and providers ofservices is needed to support the implementation of early initiation of breastfeeding. Toachieve this it is necessary to do innovations that can increase knowledge and skills ofmidwives.This study aims to determine the influence of the use of communication, information,education media in the implementation of early initiation of breastfeeding by midwife incommunity health centers East Jakarta 2018. Type of quasy experimental research with asample of 42 midwives divided into 21 midwives of the intervention group and 21midwives of the control group. The researcher made a communication, information,education media in the form of posters and booklets about the flow of IMD implementationstage in newborn care that is interesting, easy to remember and never before, then themedia is given to the intervention group. The study was conducted from April to May 2018.Collected data were analyzed univariat and bivariate using independent t-test.The results showed that, in univariate analysis, the mean value of early initiation ofbreastfeeding implementation score in intervention group was higher by 97.41 than themean score in the control group was 78.28. While the results of bivariate analysis withindependent t-test obtained p value = 0.001 which means the value of p <0.05 andstatistically there is a significant difference in the average score of early initiation ofbreastfeeding implementation between the intervention group and the control group.The scores of early initiation of breastfeeding implementation scores by the midwivesin the intervention group that received of communication, information, education mediawith poster and booklet media were significantly higher than the midwives in the controlgroup. So that there is influence of communication, information, education media media onearly initiation of breastfeeding implementation.Keywords: communication, information, education media, Midwife, early initiation ofbreastfeeding.
Read More
T-5425
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Masyitoh; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dadan Erwandi, Diyah Waryanti
Abstrak: Pendidikan seks adalah suatu pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin dan bermanfaat untuk menghilangkan pendapat-pendapat yang salah seputar seks serta membantu anak mempersiapkan perubahan-perubahan yang terjadi akibat pertumbuhannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak oleh orang tua di Kelurahan Tengah Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2015 dengan metode cross sectional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, pengetahuan, sikap, keterpaparan informasi, dan peran orang tua memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak. Peran orang tua merupakan faktor yang paling berhubungan dengan perilaku pemberian pendidikan seks untuk anak (OR = 6,3).

Kata Kunci: Pendidikan, pendidikan seks, pendidikan seks anak
Read More
S-8757
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive