Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 20510 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Hana Nika Rustia; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Bambang Wispriyono, Warmo Sudrajat
S-5722
Depok : FKM UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reyna Rachmanniar; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Ali Isha Wardhana
Abstrak: Pestisida golongan organofosfat dan karbamat adalah pestisida yang palingbanyak digunakan petani dalam membasmi serangga dan merupakan golonganpestisida yang dapat menurunkan aktifitas enzim kolinesterase dalam darahmanusia yang terpapar pestisida. Tinggi rendahnya aktivitas enzim kolinesterasemenjadi indikator tinggi rendahnya tingkat keracunan dan dapat dijadikan indikasikeberadaan pestisida dalam darah. Populasi studi penelitian ini adalah seluruhpetani holtikultura yang rentan terpajan pestisida di wilayah Desa Cibodas,Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Penelitianmenggunakan studi analitik observasional dengan desain cross-sectional, danjumlah sampel sebanyak 57 petani penyemprot. Pengumpulan data dengan carawawancara dan pemeriksaan enzim kolinesterase pada darah petani di Balai BesarLaboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta dengan metode spektrofotometri. Hasilpenelitian menunjukan 25,5% sampel darah tidak normal atau 14 orang dengankadar enzim kolinesterase dibawah 5,4 kU/L. Usia Petani penyemprot 50,9%masih berusia produktif yaitu antara 18 sampai 49 tahun. Berdasarkan statistik,faktor umur, status gizi, frekuensi pajanan, durasi kerja, penggunaan alatpelindung diri (APD) dan tingkat pengetahuan petani tentang pestisida tidakberhubungan dengan kadar enzim cholinesterase dalam darah petani sayuran.Kata kunci:Garut; Keracunan; Kolinesterase; Pestistida.
Read More
S-9546
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shinthia Suwardi; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Sri Tjahyani Budi Utami, Anis Fitriyani
Abstrak: Pestisida meningkatkan hasil 40% tanaman coklat di Amerika Latin, 33% tebu di Pakistan juga mengatasi masalah hama pada program intensifikasi di Indonesia. Pestisida memberikan dampak buruk jika penggunaannya dilakukan secara terus menerus tanpa memperhatikan aturan pemakaian dan cara mengaplikasikan yang baik dan benar. Pestisida banyak digunakan petani dengan cara disemprotkan, terutama golongan organofosfat yang dapat mempengaruhi fungsi syaraf dengan jalan menghambat kerja enzim cholinesterase. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko pajanan pestisida terhadap aktivitas cholinesterase dalam darah petani penyemprot hama padi. Desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan bulan April-Mei 2014, menggunakan data sekunder kuesioner responden serta hasil pemeriksaan cholinesterase yang dilakukan Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang di 3 Desa pada 2 wilayah kerja UPTD Puskesmas. Hasil penelitian, 81% petani mempunyai aktivitas cholinesterase normal atau tidak mengalami keracunan pestisida. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis pestisida yang digunakan, umur, berat badan, masa kerja, frekuensi kerja, durasi kerja, kontak terakhir dengan pestisida dan penggunaan APD terhadap aktivitas cholinesterase. Kata Kunci: Pestisida, Aktivitas Cholinesterase, Petani Penyemprot Hama Padi
Pesticides increase the yield of 40% cocoa in Latin America, 33% of sugarcane in Pakistan also solving pest problems in the intensification program in Indonesia. Pesticides had a devastating impact if used continuously regardless of usage rules and how to apply the rules. Pesticides are widely used by farmers by spraying, especially the organophosphate class which can affect nerve function by inhibiting the enzyme cholinesterase. The aim of research to analyze the risk factors of pesticide exposure to cholinesterase activity in the blood of farmers rice pest sprayer. The study used Cross-sectional design. The study was conducted in April-May 2014, using secondary data of the questionnaire respondents as well as the result of cholinesterase which has been conducted by Environmental Health Section of Karawang District Health on 3 villages at 2 UPTD Puskesmas. The results, 81% of farmers had normal cholinesterase activity or no pesticide poisoning. Bivariate analysis showed no correlation between the type of pesticide used, age, body weight, years of service, working frequency, duration of action, last contact with pesticides and the use of personal protective equipment against cholinesterase activity. Keywords: Pesticides, Cholinesterase Activity, Farmers Rice Pest Sprayer
Read More
S-8948
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deni Abdul Rahman; Pembimbing: Zakianis; Penguji: laila Fitria, Bambang Wispriyono, Diah Wati Soetojo, Aria Kusuma
T-4374
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mariana Raini, Iwan Dwiprahasto, Nani Sukasediati
Bulitkes Vol.32, No.3
Jakarta : Balitbangkes Kemenkes RI, 2004
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Roedie Hariyanto; Pembimbing: Abdur Rahman
S-1705
Depok : FKM UI, 1999
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raisa Afni Afifah; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Hartono, Hasnawati Amqam
Abstrak: Latar belakang: Produktivitas pertanian yang tinggi di Kabupaten Brebes berpotensi untuk menimbulkan berbagai gangguan kesehatan akibat pestisida pada pekerja tani. Beberapa penelitian sebelumnya pada lokasi yang sama menunjukan bahwa terdapat beberapa efek kesehatan, baik akut maupun kronis yang dialami pekerja tani akibat pajanan pestisida.
 
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran golongan pestisida yang banyak digunakan, aktivitas enzim kolinesterase darah, gejala gangguan saraf, dan gejala gangguan kulit serta hubungannya dengan faktor lama pajanan dan karakteristik individu.
 
Metodologi: Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes. Sampel merupakan petani dan buruh tani pada lima desa di Kecamatan Kersana yang berjumlah 121 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode quota sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur, pengukuran status gizi, dan pengukuran enzim kolinesterase darah.
 
Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa pestisida yang paling banyak digunakan adalah golongan piretroid dan avermektin (26%). Terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah gejala gangguan saraf dengan lama pajanan per minggu (p=0,015). Hubungan yang signifikan juga terdapat antara jumlah gejala gangguan kulit yang dialami dengan faktor lama bekerja (p=0,045), lama pajanan per minggu (p=0,005), umur (p=0,002), jenis kelamin (p=0,044), dan kebiasaaan cuci tangan setelah bekerja dengan pestisida (p=0,000).
 
Kesimpulan: Pestisida yang paling banyak digunakan adalah golongan piretroid dan avermektin. Terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah gejala gangguan saraf dengan lama pajanan per minggu. Hubungan yang signifikan juga terdapat antara jumlah gejala gangguan kulit yang dialami dengan faktor lama bekerja, lama pajanan per minggu, umur, jenis kelamin, dan kebiasaaan cuci tangan setelah bekerja dengan pestisida.
 

Backgrounds: Brebes Region is one of various region which has high productivity in agricultural products, so this region has a potency for any health effects due to pesticide exposure. Several studies have shown that many health effects has occured in agirucultural workers in Brebes.
 
Objectives: This research’s objectives are knowing the groups of pesticide that commonly used, red blood cell cholinesterase activity, symtomps of neurological and skin disorders and their associatons with length of exposure and individual characteristics.
 
Methods: This research is located on Kersana sub-District, Brebes District, Central Java. Samples are farmers and fam labourers who live in five village on Kersana District. The number of samples is 121 persons. Quota sampling methods hava chosen by researchers to collect the samples. Data collecting was done by structured-interview, cholinesterase measurement, and nutritional status measurement.
 
Results: The result has shown that pesticide group which commonly used are phyretroid and avermectin. There is an significant association between the number of neurological disorders and length of exposure in week (p=0,015). There are also significant association between the number of skin disorders with working periods (p=0,045), length of exposure in week (p=0,005), age (p=0,002), gender (p=0,044), and hand-washing behaviours after working with pesticides (p=0,000).
 
Conclusions: Pesticide group which commonly used are phyretroid and avermectin. There is an significant association between the number of neurological disorders and length of exposure in week. There are also significant association between the number of skin disorders with working periods, length of exposure in week, age, gender, and hand-washing behaviours after working with pesticides.
Read More
S-8529
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Clara Maria Sri Rahayu; Pembimbing: Sinaga, P.M.H.
T-27
Jakarta : FKM UI, 1980/1981
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fahmi Rasyidah; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Haryoto Kusnoputranto, Enny Wahyu Lestari
Abstrak: Penggunaan pestisida selain bermanfaat bagi pertanian namun juga berpotensi menimbulkan efek toksisitas bagi manumur dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor risiko keracunan pestisida berdasarkan konsentrasi enzim cholinesterase pada petani holtikultura. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectional dengan sampel penelitian 92 petani holtikultura penyemprot pestisida yang berada di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara umur dengan keracunan pestisida (p=0,036). Sementara itu, uji statistik bivariat pada variabel lain menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara pemakaian APD (p = 0,273), masa kerja (p = 0,392), takaran pestisida (p = 0,49), metode penyemprotan (p = 0,171), pengetahuan petani (p = 0,095), dan kebersihan badan (p = 0,947) terhadap keracunan pestisida pada petani. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor risiko umur petani berpengaruh terhadap kejadian keracunan pestisida. Pada penelitian selanjutnya diharapkan ada penelitian lebih lanjut yang mengaitkan antara konsentrasi pajanan di lingkungan dengan keracunan pestisida. Kata kunci: pestisida, keracunan pestisida, cholinesterase The use of pesticides not only give beneficial to agriculture but also potentially cause toxic effects for humans and the environment. The study design is cross-sectional and the sample study is 92 holticultural farmers who are spraying pesticides in Cikajang District, Garut Regency, West Java. Bivariate analysis showed that there was relation between age to pesticide poisoning (p=0,036). Meanwhile, there were no significant relation between personal protective equipment (PPE) usage (p = 0,273), working periode (p = 0,392), pesticide dose (p = 0,49), spray methode (p = 0,171), farmer knowledge (p = 0,095), and personal hygiene (P = 0,947) to pesticide poisoning on farmer. The conclusion of this research is behavioral risk factor has no association on the incidence of pesticide poisoning. In future studies, there is expected to be further research that analyse the association between the presence of exposure in the environment with pesticide poisoning. Keywords: pesticides, pesticide poisoning, cholinesterase
Read More
S-9424
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Euis Herna Marlyna; Pembimbing: Abddur Rahman
S-3106
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive