Ditemukan 33642 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Liliyarni; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Zarfiel Tafal, Pujiyanto, Hermanto Setiahadi, P.A. Kodrat Pramudho
T-3050
Depok : FKM UI, 2009
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fajrin Violita; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi, Hadi Pratomo; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Linda Siti Rohaeti, Sri Lilestina Nasution
T-5322
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Randie Ananda Agam; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: C. Endah Wuryaningsih, Muchtar Hendra Hasibuan
S-6230
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lissa Ervina; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tri Krianto, Anwar Hassan, Yuniarti Situmorang, Yoan Hotnida Naomi Hutabarat
T-4112
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Donal Simajuntak; Pembimbing: Rita Damayanti; Agustin Kusumayati; Penguji: Dewi Susanna, Calvin Watimena
T-3062
Depok : FKM-UI, 2009
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Miranda Adriani; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Evi Martha, Hadi Pratomo, Elis Rohmawati
Abstrak:
Penyakit gigi dan mulut memiliki hubungan dengan kehamilan dan resiko kelahiranyang merugikan seperti BBLR, preeklamsia dan kelahiran prematur. Pemeriksaan gigidan mulut saat kehamilan memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayinya, namun, angkautilisasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut dari penelitian sebelumnya di Indonesiamasih rendah. Kunjungan ibu hamil di KIA Puskesmas Pancoran Mas tahun 2016sebanyak 2648 kunjungan, namun, di tahun yang sama hanya terdapat 24 kunjungan dipelayanan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut oleh ibu hamil diKecamatan Pancoran Mas Kota Depok. Penelitian menggunakan desain potong lintangdengan jumlah sampel sebanyak 162 responden. Penarikan sampel menggunakan teknikrandom sampling yang terdiri dari ibu hamil dan ibu yang memiliki anak berusia sampaidengan satu tahun yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok.Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden dan atauwawancara dengan responden. Data dianalisis menggunakan regresi logistik ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 25,9% ibu yang melakukanpemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan. Variabelkepemilikan asuransi kesehatan (p=0,028), perceived need (p=0,009) dan keterpaparaninformasi (p=0,026) memiliki hubungan yang signifikan dengan kunjungan ke doktergigi selama kehamilan. Dibutuhkan adanya kebijakan, inovasi program dan strategipreventif untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut olehibu hamil serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai pentingnyamenjaga kesehatan gigi dan mulut saat hamil.
Kata kunci:Kehamilan, utilisasi, pelayanan kesehatan gigi dan mulut
It has been known that dental and oral health problems are correlated with pregnancyand adverse pregnancy outcomes such as low birth weight, pre-eclampsia and pretermbirth. Seeking dental health services when pregnant has many benefits, however,previous studies showed that utilization of dental health service by pregnant womenwere low in Indonesia. In 2016, there were 2648 pregnant women utilized maternal andchild health care in Pancoran Mas Depok Public Health Center, however, only 24pregnant women utilized dental health care. The objective of this study was to identifyfactors related to utilization of dental health services among pregnant women inPancoran Mas District, Depok. This study was conducted using cross sectional designwith a total sample of 162 respondents. Random sampling method was applied forstudy subject selection that consists of pregnant women and mother who has child witha maximum age of one year living in the work area of Pancoran Mas Depok PublicHealth Center. Data collection was done by self-administered questionnaires andinterview. Data was analyzed using multiple logistic regression. The results showed thatonly 25,9% visit dental health care services during pregnancy. Health insuranceownership (p=0.028), perceived need (p=0.009) and exposure to information aboutcorrelation between dental health and pregnancy (p=0.026) have a significantrelationship with dental visits during pregnancy. These findings suggest that policies,innovation programs and prevention strategies are needed to improve dental health careservices by pregnant women and increase the knowledge and awareness of pregnantwomen about the importance of maintaining oral health during pregnancy.
Key words:pregnancy, utilization, dental health care services.
Read More
Kata kunci:Kehamilan, utilisasi, pelayanan kesehatan gigi dan mulut
It has been known that dental and oral health problems are correlated with pregnancyand adverse pregnancy outcomes such as low birth weight, pre-eclampsia and pretermbirth. Seeking dental health services when pregnant has many benefits, however,previous studies showed that utilization of dental health service by pregnant womenwere low in Indonesia. In 2016, there were 2648 pregnant women utilized maternal andchild health care in Pancoran Mas Depok Public Health Center, however, only 24pregnant women utilized dental health care. The objective of this study was to identifyfactors related to utilization of dental health services among pregnant women inPancoran Mas District, Depok. This study was conducted using cross sectional designwith a total sample of 162 respondents. Random sampling method was applied forstudy subject selection that consists of pregnant women and mother who has child witha maximum age of one year living in the work area of Pancoran Mas Depok PublicHealth Center. Data collection was done by self-administered questionnaires andinterview. Data was analyzed using multiple logistic regression. The results showed thatonly 25,9% visit dental health care services during pregnancy. Health insuranceownership (p=0.028), perceived need (p=0.009) and exposure to information aboutcorrelation between dental health and pregnancy (p=0.026) have a significantrelationship with dental visits during pregnancy. These findings suggest that policies,innovation programs and prevention strategies are needed to improve dental health careservices by pregnant women and increase the knowledge and awareness of pregnantwomen about the importance of maintaining oral health during pregnancy.
Key words:pregnancy, utilization, dental health care services.
T-5340
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dame Artha Ria Marbun; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Dadan Erwandi, Evi Martha, Ruri Mutia Ichwan, Nur Isnaeni Evry Kurnia
Abstrak:
Read More
Program Keluarga Berencana (KB) memiliki tujuan meminimalkan kepadatan penduduk yang mengalami kenaikan setiap tahunnya dan menaikkan mutu sumber daya manusia. Alat Kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk menunda, menjarangkan kehamilan, serta menghentikan kesuburan di mana salah satu jenisnya meliputi AKDR(Intra Uterine Device). Namun penggunaan kontrasepsi jenis AKDR pada Profil Kesehatan Indonesia terhitung masih rendah hanya mencapai 8,0% di tahun 2021, sementara itu AKDR memiliki efektivitas tinggi mencapai 99,7% dan terbukti lebih baik dibanding jenis lainnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui determinan penggunaan AKDR pada akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Jatinegara tahun 2024. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Jatinegara, dengan jumlah subjek sebanyak 160 responden. Variabel yang diteliti berupa determinan penggunaan AKDR. Jenis data yang dikumpulkan menggunakan data primer dari kuesioner. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, chi-square untuk menilai hubungan antar variabel, dan uji regresi logistik berganda model determinan. Hasil Penelitian didapatkan bahwa pengguna AKDR sebesar 45,6%, sedangkan yang tidak sebesar 54,4%. Pendidikan, pengetahuan, dan sikap, memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan AKDR sedangkan variabel usia dan dukungan tenaga sebagai variabel pengontrol. Pendidikan tinggi berisiko sebesar 4,223 kali lebih tinggi menggunakan AKDR dibandingkan pendidikan rendah (aOR: 4,223: 95% CI 1,613-11,057). Pengetahuan tinggi berisiko sebesar 3,831 kali lebih tinggi menggunakan AKDR dibandingkan pendidikan rendah (aOR: 3,831; 95% CI 1,742-8,425). Selain itu, terdapat variabel sikap bahwa sikap positif memiliki risiko 6,690 kali lebih tinggi menggunakan AKDR dibandingkan sikap negatif (aOR 6,690 95% CI; 3,023-14,780). Adapun faktor yang paling dominan penggunaan AKDR pada penelitian ini adalah sikap positif. Pentingnya peningkatan kompetensi penyuluh keluarga berencana dan peningkatan pemanfataan kemajuan teknologi informasi dalam pelayanan KB sehingga masyarakat secara menyeluruh dapat mengetahui informasi mengenai KB terutama KB AKDR dengan baik. Kata kunci : Alat kontrasepsi, Pendidikan, Pengetahuan, AKDR
The Family Planning Program (KB) aims to minimize the population density that increases every year and improve the quality of human resources. Long-term contraceptive methods (LARC) are contraceptive tools used to delay, space out pregnancies, and stop fertility, with one type including the IUD (Intra Uterine Device). However, the use of IUD contraceptives in the Indonesian Health Profile is still low, reaching only 8.0% in 2021, while IUDs have a high effectiveness rate of 99.7% and are proven to be better compared to other types. This study aims to determine the factors influencing IUD use among KB acceptors in the working area of Jatinegara Health Center in 2024. The research uses a quantitative method with a cross-sectional approach. The study was conducted in the working area of Jatinegara Health Center, with a total of 160 respondents. The variables studied include determinants of IUD use. The type of data collected uses primary data from questionnaires. The analysis used includes descriptive analysis, chi-square to assess the relationship between variables, and multiple logistic regression tests for the determinant model. The study results showed that 45.6% used IUDs, while 54.4% did not. Education, knowledge, and attitude have a significant relationship with IUD use, while age and support from healthcare workers serve as control variables. Higher education poses a 4.223 times greater risk of using IUDs compared to lower education (aOR: 4.223; 95% CI 1.613-11.057). Higher knowledge poses a 3.831 times greater risk of using IUDs compared to lower education (aOR: 3.831; 95% CI 1.742-8.425). Additionally, the attitude variable shows that a positive attitude poses a 6.690 times greater risk of using IUDs compared to a negative attitude (aOR 6.690; 95% CI 3.023-14.780). The most dominant factor influencing IUD use in this study is a positive attitude. It is important to improve the competence of family planning counselors and enhance the use of technological advancements in family planning services so that the community as a whole can be well-informed about family planning, especially IUD KB. Keywords: Contraceptive tools, Education, Knowledge, IUD
T-7138
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dewi Ayumaruti; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Dian Ayubi, Evi Martha, Yaslinda Yaunin, Eunice Margarini
Abstrak:
Read More
Literasi kesehatan mental merupakan pengetahuan serta keyakinan individu tentang masalah atau gangguan jiwa yang membantu proses pengenalan, pengelolaan, atau cara pencegahannya yang kemudian dapat digunakan untuk melakukan suatu tindakan yang bermanfaat khususnya bagi kesehatan mental individu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat literasi kesehatan mental mahasiswa program S1 reguler di Universitas Andalas dan faktor - faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan data Studi Literasi Kesehatan 2019 dengan menggunakan sampel dari mahasiswa angkatan 2018 di 15 fakultas di Universitas Andalas (n=363). Instrumen yang digunakan untuk pengukuran literasi kesehatan mental adalah kuesioner Mental Health Literacy Scale (MHLS) yang telah diadaptasi kedalam konteks budaya dan Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor tingkat literasi kesehatan mental yang relatif rendah yaitu 59,96 dalam skala 1-100. Hasil analisis bivariat adalah determinan yang berasosiasi signifikan dengan literasi kesehatan mental yaitu jenis kelamin, suku, status tempat tinggal, status pacaran, rumpun ilmu, dan kepemilikan asuransi kesehatan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan tingkat literasi kesehatan mental adalah rumpun ilmu, kepemilikan asuransi kesehatan, dan status pasangan/pacaran. Yang merupakan variabel dominan adalah rumpun ilmu kesehatan. Diperlukan intervensi untuk meningkatkan literasi kesehatan mental yang berfokus pada topik yang terkait dengan mahasiswa laki – laki dan mahasiswa non kesehatan melalui peningkatan edukasi serta pengembangan dan pemanfaatan pusat informasi kesehatan mental di Universitas Andalas.
Mental health literacy is individual knowledge and beliefs about mental problems or disorders that help the process of recognizing, managing or preventing them which can then be used to take action that is especially beneficial for individual mental health. The purpose of this study was to describe the level of mental health literacy of regular undergraduate students at Andalas University and the influencing factors. This study used data from the 2019 Health Literacy Study using samples from class 2018 students in 15 faculties at Andalas University (n=363). The instrument used for measuring mental health literacy is the Mental Health Literacy Scale (MHLS) questionnaire which has been adapted to the cultural context and the Indonesian language. The results showed that the average score for mental health literacy was relatively low, namely 59.96 on a scale of 1-100. The results of the bivariate analysis show that there are determinants that are significantly associated with mental health literacy, namely gender, ethnicity, residence status, dating status, academic background, and health insurance ownership. The results of the multivariate analysis show that the variables associated with the level of mental health literacy are knowledge cluster/major, ownership of health insurance, and partner/dating status. Which is the dominant variable is the health science cluster/major. Interventions are needed to increase mental health literacy that focuses on topics related to male students and non-health students through increased education and the development and utilization of mental health information centers at Andalas University.
T-6779
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nurfaizah; Pembimbing: Caroline Endah Wuryanigsih; Penguji: Dian Ayubi, Dadang Suhermawan
Abstrak:
Studi pada penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan dari determinan perilaku pencegahan COVID-19 berdasarkan model kepercayaan kesehatan pada masyarakat kelompok usia >15 tahun di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sebanyak 315 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling berpartisipasi dengan melakukan pengisian kuesioner berbasis online melalui google form.
Read More
S-10692
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nia Kurniatillah; Pembimbing: Zarfiel Tafal; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Kusharisupeni, Nurce Arifiati, Muklasin
T-3592
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
