Ditemukan 35479 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Diabetes melitus (DM) menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, yang menduduki peringkat ke-5 dunia dengan jumlah penderita terbanyak, diperkirakan akan meningkat menjadi 29 juta kasus pada tahun 2045. Keparahan DM sering kali dikaitkan dengan komplikasi jangka panjang seperti gangguan jantung, stroke, dan kerusakan saraf. Salah satu indikator untuk mengukur keparahan DM adalah kadar HbA1c, yang mencerminkan kontrol gula darah dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keparahan diabetes melitus pada pasien di RS Universitas Indonesia (RS UI) Poli IPD Tahun 2022-2023, dengan menggunakan kadar HbA1c sebagai indikator keparahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik pengambilan data dengan purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan membuka website cengkeh.ui.ac.id bagian CPPT (SOAP Notes) untuk membaca catatan dokter dan ners, serta membuka Medical Support Result untuk membaca lebih lanjut hasil lab yang dijalani pasien. Total data yang dikumpulkan oleh peneliti sebanyak 129 orang dari data rekam medis pasien DM 2022-2023 di Poli IPD RS UI. Peneliti akan mengolah data dengan cara analisis univariat untuk mendeskripsikan distribusi frekuensi, serta analisis bivariat menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38,8% pasien DM di RS UI dalam kondisi parah dengan kadar HbA1c ≥8%, dengan mayoritas pasien (78,3%) berusia lanjut (≥60 tahun), 53,5% berjenis kelamin perempuan, dan 70,5% menggunakan pembiayaan melalui BPJS. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel usia, GDP kadar LDL, trigliserida, dan riwayat keluarga dengan tingkat keparahan DM (p-value <0,05).
Diabetes mellitus (DM) is a major health issue in Indonesia, ranking 5th worldwide with the highest number of sufferers, and it is estimated to increase to 29 million cases by 2045. The severity of DM is often associated with long-term complications such as heart disease, stroke, and nerve damage. One of the indicators used to measure the severity of DM is the HbA1c level, which reflects long-term blood glucose control. This study aims to identify factors that are related to the severity of diabetes mellitus in patients at the RS Universitas Indonesia (RS UI) Internal Medicine Outpatient Department (IPD) from 2022 to 2023, using HbA1c levels as an indicator of severity. The method used in this study is cross-sectional with data collection techniques using purposive sampling. Data collection was carried out by opening the cengkeh.ui.ac.id website in the CPPT (SOAP Notes) section to read the doctor's and nurse's notes, as well as opening the Medical Support Results to read more about the patient's lab results. The total data collected by researchers was 129 people from medical records of 2022-2023 DM patients at the UI Hospital IPD Polyclinic. Researchers will process the data using univariate analysis to describe the frequency distribution, as well as bivariate analysis using the chi-square test to see the relationship between variables. The results showed that 38.8% of DM patients at UI Hospital were in severe condition with HbA1c levels ≥8%, with the majority of patients (78.3%) being elderly (≥60 years), 53.5% female, and 70 .5% uses financing through BPJS. Bivariate analysis showed a significant relationship between the variables age, fasting plasma glucose, LDL levels, triglycerides, and family history with the severity of DM (p-value <0.05).
ABSTRAK Nama : Nurchajatie Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul :Model Prediksi Perubahan Status Gizi Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Ruang Rawat Inap RSUP Fatmawati Tahun 2018. Pembimbing : Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc, Ph.d Status gizi kurang akibat malnutrisi rumah sakit merupakan penurunan status gizi karena kurangnya asupan atau daya terima makanan selama perawatan, dan menjadi masalah gizi pasien di rawat inap dan sering mendapat sorotan. Status gizi kurang seringkali dijadikan prediksi lama rawat pasien di rumah sakit. Malnutrisi rumah sakit atau penurunan status gizi selain akibat dari kekurangan asupan makanan, peningkatan kebutuhan sehubungan dengan kondisi penyakitnya dan juga kepuasan terhadap pelayanan gizi, umur, jenis kelamin, selera makan, dan kepatuhan diet. Tujuan penelitian adalah mengetahui model prediksi perubahan status gizi pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian perubahan status gizi berdasarkan IMT rata-rata -0,2 ± 0,3 kg/m 2 . Dari hasil analisis regresi linier multivariate diperoleh model prediksi perubahan status gizi = - 0,764 + 0,004*Asupan Makan - 0,01*Kepatuhan diet – 0,014*Kepuasan terhadap pelayanan gizi + 0,011*Selera makan. Kesimpulan: Apabila asupan makan , nilai skor kepatuhan diet, nilai skor kepuasan terhadap pelayanan gizi serta nilai skor selera makan menurun, maka perubahan status gizi akan semakin negatif (menurun) dan asupan makan merupakan variabel yang berpengaruh dalam perubahan status gizi pasien DM tipe 2. Kata kunci: perubahan status gizi, diabetes melitus , malnutrisi rumah sakit.
ABSTRACT Name : Nurchajatie Study Program : Public Health Title : Prediction Model of the Change in Nutritional Status of Hospitalized Diabetes Melitus (type 2) Patients in Fatmawati General Hospital in 2018. Counsellor : Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc, Ph.d Lack of nutrition caused by malnutrition during hospitalization is a decreasing nutritional status which is caused by lack of intake or the decreasing ability to accept food intake during hospitalization and become a nutrition problem for a patient of which often becomes focus of attention. Patient's lack of nutrition is often used to predict the length of treatment in the hospital. Malnutrition or decreasing nutrition status caused by lack of food intake, moreover caused by increasing need related to the condition of the sickness and also the satisfaction toward the services in nutrition provision, age, sex, appetite, and diet obedience. The main research objective is to know the model of prediction in the change of nutritional status of diabetes mellitus type 2. This research is an analytical observational research using cross sectional approach. The research result in the change of nutritional status is based on average IMT -0.2 ± 0.3 kg/m2. From the result of multivariate linear regression, it is obtained the prediction model of the change in nutritional status = -0.764 + 0.004*Food intake - 0.01*Diet obedience - 0.014*Satisfaction towards services in nutrition provision + 0.011*Appetite. Conclusion: if the food intake, the score of satisfaction towards services in nutrition provision, and the score of eating appetite are decreasing, then the change in nutritional status tends to be more negative (decreasing) and the food intake is an influential variable in the change of DM type 2 patient's nutritional status. Key words: change in nutritional status, diabetes mellitus, hospital malnutrition.
