Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33179 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Jumiaty; Pembimbing: Hafizurachman; Penguji: Purnawan Junadi, Dumilah Ayuningtyas, Kodrat Pramudho
T-3222
Depok : FKM UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Jayanti; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Dumilah Ayuningtyas, Ns. Sukihananto
Abstrak: Struktur penduduk dunia baik di Indonesia maupun dunia telah bergeser menjadi berstruktur penduduk tua. Dikatakan sebagai struktur penduduk tua, jika populasi lansia di suatu negara lebih dari tujuh persen. Pada tahun 2018 terdapat 9,27 persen (sekitar 24,49 juta) lansia di Indonesia. Beralihnya struktur ini dikarenakan meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH). Jumlah lansia di perkotaan lebih banyak diandingkan di perdesaan. DKI Jakarta merupakan ibukota negara dan pusat pemeritahan. Hal ini menjadikan Jakarta sebagai perkotaan untuk memberikan contoh pelayanan kesehatan dan sosial yang baik bagi penduduknya termasuk lansia. Terdapat sejumlah 1225 lansia bertempat tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) dan komunitas masyarakat. Tingginya jumlah lansia menjadi perhatian baik pemerintah dan masyarakat untuk memperhatikan masalah lansia. Pada institusi sosial ini, lansia, sebagai kelompok yang rentan mengalami perubahan baik secara fisik, psikologis, sosial dan lingkungan memungkinkan lansia untuk sulit beradaptasi dengan lingkungannya sehingga hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia menurut domain kualitas hidup World Health Organization Quality of Life-Bref (WHOQOL-Bref). Penelitian dilakukan dengan desain campuran, yakni penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penyebaran kuesioner, wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen dilakukan pada 80 responden lansia masingmasing 40 responden di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 1 Cipayung dan Sasana Tresna Werdha (STW) Karya Bhakti RIA Pembangunan Cibubur. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan obat, aktifitas fisik dan domain psikologis memiliki pengaruh terhadap kualitas hidup lansia dengan p value 0,04; 0,03 dan 0,034. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas hidup dan kepuasan akan kesehatan dan domain kualitas hidup antara responden PSTW dan STW. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan terkait peningkatan interaksi sosial, perbaikan kondisi lingkungan dengan pelaksanaan program dan pelatihan petugas. Diharapkan penelitian lebih lanjut terkait intervensi yang dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di institusi sosial panti werdha.
Read More
T-5754
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nie Ajeng Ayu Wandira; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Popy Yuniar, Moh. Ihsan Ramdani
S-8939
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggita Bunga Anggraini; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Kurnia Sari, Sri Idaiani, Lindawati
T-5328
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Emma Novita; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Rachmadhi Purwana
T-1846
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vida Widiani; Pembimbing: Yaslis Ilyas, Anhari Achadi; Penguji: Zakianis; Ucup Supriyadi, Nur Utomo
Abstrak: Masalah keamanan makanan saat ini sudah masalah global, sehingga yang mengambil perhatian utama dalam menetapkan kebijakan kesehatan publik. Dari hasil monitor Indonesia makanan dan obat peraturan Departemen (Badan POM RI) untuk acara wabah (KLB) keracunan makanan di Indonesia pada tahun 2016 menunjukkan bahwa telah terjadi 60 keracunan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor yang berhubungan dengan kejadian kontaminasi E. coli di rumah makan wilayah Pelabuhan Merak, Banten pada tahun 2019 dilakukan dengan populasi 31 utama. Studi ini adalah cross sectional penelitian ini pada bulan April sampai Mei 2019. Studi ini menggunakan data sekunder dan primer primer dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, pengamatan dan pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan Laboratorium pada sampel makanan yang dilakukan pada 31 rumah makan yang berada di wilayah Pelabuhan Merak Banten, diperoleh hasil rumah makan yang memenuhi syarat yakni sebanyak 45,2 % ( negatif E. coli) dan yang tidak memenuhi syarat adalah sebanyak 54,8% (positif E. coli). Hasil uji statistik untuk karakteristik penjamah makanan diperoleh faktor yang berhubungan dengan kontaminasi E. coli pada makanan antara lain kondisi kuku dan kebersihan tangan penjamah (p value 0,022), kebiasaan mencuci tangan penjamah makanan (p value 0,041). Untuk fasilitas sanitasi, faktor yang berhubungan dengan kontaminasi E. coli antara lain air yang digunakan untuk mencuci peralatan (p value 0,041), air untuk mencuci bahan makanan (p value 0,041), saluran pembuangan limbah/ air bekas cucian (p value 0,049). Serta faktor pengawasan hygiene sanitasi rumah makan (p value 0,021) yang mempengaruhi terhadap kontaminasi E coli pada makanan. Faktor yang paling berhubungan terhadap kontaminasi E. coli pada makanan di Pelabuhan Merak Banten adalah kondisi kuku dan kebersihan tangan penjamah makanan yang memiliki OR 16,404 artinya penjamah makanan yang memiliki kondisi kuku yang panjang dan kotor akan mempunyai odds (risiko) untuk mengkontaminasi makanan sebesar 16 kali lebih tinggi dibandingkan dengan penjamah yang memiliki kuku pendek dan bersih pada rumah makan di wilayah Pelabuhan Merak Banten. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kuku dan tangan serta menjadikan kebiasaan cuci tangan penjamah makanan menggunakan sabun dan air mengalir. Hal ini bisa dilakukan jika ada fasilitas sanitasi lingkungan yang memadai di sekitar wilayah rumah makan di Pelabuhan
Read More
T-5616
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewanti Hapsari; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Ascobat Gani, Ede Surya Darmawan, Hanna Elisabet Lumbangaol, Viorentina Yofiani
Abstrak:
Nyeri punggung bawah (low back pain/LBP) merupakan salah satu penyebab utama disabilitas global yang berdampak terhadap penurunan kualitas hidup secara fisik, psikologis, dan sosial. Hidroterapi sebagai bagian dari intervensi rehabilitatif dinilai memiliki potensi untuk memperbaiki kondisi fungsional pasien LBP melalui efek terapeutik media air. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh hidroterapi terhadap perubahan kualitas hidup pasien LBP serta mengidentifikasi hubungan antara faktor individu dan sosial-ekonomi dengan perubahan tersebut. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-post test tanpa kelompok kontrol. Sebanyak 40 pasien LBP di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Fatmawati yang menjalani minimal empat sesi hidroterapi diikutsertakan. Kualitas hidup diukur menggunakan instrumen EQ-5D-5L dan EQ-VAS, dengan nilai utilitas diturunkan dari value set Indonesia (Hybrid C-TTO Model). Nilai utilitas dihitung berdasarkan bobot disutility pada masing-masing dimensi EQ-5D-5L yang dikurangkan dari nilai sempurna 1,000. Hasil: Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada nilai utilitas EQ-5D-5L (sebelum: 0,64 ± 0,15; sesudah: 0,82 ± 0,12; p < 0,001) dan skor EQ-VAS (sebelum: 65,3 ± 10,2; sesudah: 78,7 ± 9,4; p < 0,001). Terdapat korelasi positif antara perubahan EQ-5D-5L dan EQ-VAS (r = 0,534; p < 0,001). Uji bivariat menunjukkan bahwa faktor individu (usia, jenis kelamin, IMT, aktivitas fisik, merokok, komorbiditas, waktu tempuh) dan faktor sosial-ekonomi (pendapatan, pendidikan, status pernikahan, kepemilikan asuransi) tidak berhubungan signifikan dengan perubahan kualitas hidup. Kesimpulan: hidroterapi terbukti efektif meningkatkan kualitas hidup pasien LBP secara signifikan, terlepas dari perbedaan karakteristik individu dan sosial-ekonomi.

Low back pain (LBP) is a leading cause of global disability that adversely affects physical, psychological, and social quality of life. Hydrotherapy, as part of rehabilitative interventions, is considered to have potential therapeutic effects in improving the functional status of LBP patients through the properties of the aquatic environment. Objective: This study aimed to evaluate the effect of hydrotherapy on quality of life changes in LBP patients and to identify the association between individual and socioeconomic factors with these changes. Methods: A pre-post test design without a control group was employed. 40 LBP patients at the Medical Rehabilitation Unit of RSUP Fatmawati who completed at least four hydrotherapy sessions were included. Quality of life was measured using the EQ-5D-5L and EQ-VAS instruments, with utility values derived from the Indonesian value set (Hybrid C-TTO Model). Utility scores were calculated based on disutility weights assigned to each EQ-5D-5L dimension and subtracted from a perfect health value of 1.000. Results: There was a significant increase in EQ-5D-5L utility scores (pre: 0.64 ± 0.15; post: 0.82 ± 0.12; p < 0.001) and EQ-VAS scores (pre: 65.3 ± 10.2; post: 78.7 ± 9.4; p < 0.001). A positive correlation was found between changes in EQ-5D-5L and EQ-VAS scores (r = 0.534; p < 0.001). Bivariate analysis showed no significant association between individual factors (age, sex, BMI, physical activity, smoking status, comorbidities, travel time) and socioeconomic factors (income, education, marital status, insurance ownership) with quality of life changes. Conclusion: Hydrotherapy is effective in significantly improving quality of life in LBP patients regardless of individual and socioeconomic characteristics.
Read More
T-7271
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riduwan; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Puput Oktamianti, Pujiyanto, Amila Megraini, Nunuk Agustina
Abstrak:

Abstrak

Cakupan K4 menggambarkan tingkat perlindungan yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil. Pencapaian cakupan K4 di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2012 sebesar 84,17%, ini jauh dibawah target. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi cakupan K4 oleh bidan di desa di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel adalah seluruh bidan di desa di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, variabel yang berpengaruh adalah lama kerja, pembinaan kelompok KIA, dan sarana. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program KIA perlu ditingkatkan kualitasnya. Bidan perlu dibekali alat yang lengkap dan sesuai standar.


Coverage of K4 describes the performance of midwives at the village level. Achievement of K4 coverage in South Bengkulu in 2012 was 84,17 %. Below the target. This study is aiming at determining the factors that effect the coverage of K4 by a midwife in South Bengkulu. This cross sectional study covered all midwives in South Bengkulu as samples.

The study revealed that length of employment, coaching for MCH groups and equipment were significantcy related to the K4 achivement. Implementation of the monitoring and evaluation of MCH programs need to be improved. Midwives need to be equipped with a complete set of tools and standards.

Read More
T-3922
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rosikin; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Mardiati Nadjib, Srinagar M. Ardjo, Utami Noor Sya`baniyah
Abstrak: Latar belakang: Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua terbesar di dunia setelah katarak. Diperkirakan akan ada 79,4 juta pasien glaukoma pada tahun 2020 di seluruh dunia, prevalensi glaukoma di Indonesia adalah 0,5%. Gejala glaukoma sering tidak disadari karena menyerupai gejala penyakit lain sehingga diagnosis glaukoma terlambat yang mengakibatkan terjadinya kebutaan total. Dari hasil penelitian seminat glaukoma tahun 2013-2014 di Poliklinik Mata RSCM didapatkan 64 pasien dengan glaukoma sudut terbuka 51,4% kondisi lanjut, 13,5% sudah buta total, 76 pasien dengan glaukoma sudut tertutup 41,4% kondisi lanjut, 26,4% buta total.
Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepatuhan kontrol pasien glaukoma di Poliklinik Mata RSUP. Dr. Cipto Mangunkusumo tahun 2017.
Metode: Penelitian menggunakan rancangan crossectional. Populasi adalah pasien glaukoma yang berkunjung di Poliklinik Mata RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo bulan Juli-September 2017. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan skala sikap.
Hasil: Kepatuhan kontrol pasien glaukoma di Poliklinik Mata RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo bulan Juli-September 2017 adalah 74%. Berdasarkan analisis bivariat didapatkan variabel yang berhubungan dengan kepatuhan kontrol pasien glaukoma adalah lama menderita (0,000), tingkat pengetahuan (0,000), motivasi berobat (0,000), dukungan keluarga (0,000) dan peran tenaga kesehatan (0,000). Berdasarkan analisis multivariat, motivasi berobat mempunyai pengruh terbesar dalam kepatuhan kontrol pasien glaukoma (OR =12.015).
Kesimpulan: Perlunya peran serta keluarga, tenaga kesehatan dalam memberikan dukungan terhadap pasien glaukoma supaya timbul motivasi untuk disiplin dalam program pengobatan dan patuh untuk kontrol sesuai jadwal.
Kata kunci: Kepatuhan kontrol, glaukoma, rumah sakit

Background: Glaucoma is the second largest cause of blindness in the world after cataracts. It is estimated that there will be 79.4 million glaucoma patients by 2020 worldwide, the prevalence of glaucoma in Indonesia is 0.5%. Symptoms of glaucoma are often unrecognized because they resemble other symptoms of the disease so that the late glaucoma diagnosis results in total blindness. From the research of glaucoma seminar in 2013-2014 in RSCM, 64 patients with open-angle glaucoma were 51,4% advanced condition, 13,5% were totally blind, 76 patients with closed angle glaucoma 41,4% advanced condition, 26, 4% total blindness.
Objective: The objective of this research is to know what factors are related to compliance control of glaucoma patients in Poliklinik Mata RSUP. Dr. Cipto Mangunkusumo in 2017.
Methods: The study used crossectional design. The population is glaucoma patients who visit the Eye Poliklinik Mata RSUP. Dr. Cipto Mangunkusumo from July- September 2017. The instrument used is questionnaire with attitude scale.
Results: Compliance of control of glaucoma patients at Eye Polyclinic of Dr. Cipto Mangunkusumo from July to September 2017 is 74%. Based on the bivariate analysis, the variables related to the control compliance of glaucoma patients were long suffering (0,000), knowledge level (0,000), treatment motivation (0,000), family support (0,000) and the role of health workers (0.000). Based on multivariate analysis, motivation of medication has the biggest influence in compliance control of glaucoma patients (OR = 12.015).
Conclusion: The need for family participation, health personnel in providing support to glaucoma patients to generate motivation for discipline in treatment programs and adherence to controls on schedule.
Keywords: Compliance control, glaucoma, hospital
Read More
T-5116
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iska Hartita; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Anhari Achadi, Muchtar Lintang
S-6426
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive