Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 24708 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Diah Nursanti Imron; Pembimbing: Surya Ede Darmawan; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Vetty Yulianty Permanasari, Meutia Elda
B-1260
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vitrie Winastri; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Surya Ede Darmawan, Amal C. Sjaaf, Radianti
B-1333
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Juliet M.N. Pieter; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Adang Bachtiar, Mardiati Nadjib, Jhon S.T. Marbu, Ati Nirwanawati
Abstrak: Pelayanan kesehatan dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial ekonomi dan pemerintahan. Undang Undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 40 ayat 1 disebutkan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun sekali. Selanjutnya dikeluarkan Permenkes 129/Menkes/ PER/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal yang menjadi panduan bagi daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan SPM di Rumah Sakit. Salah satu model pengukuran yang sudah dikenal dan terbukti secara efektif untuk mengukur mutu manajemen adalah dengan pendekatan Malcolm Baldrige Assessment. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu kinerja RSUD Cempaka Putih. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dengan melihat gambaran pencapaian SPM sebelum dan sesudah akreditasi. Posisi skor kinerja RSUD Cempaka Putih berdasarkan MBA didapatkan hasil 259 (self assessment) dan atau 241 (penilaian peneliti), maka masuk dalam kisaran/ rentang 0-275, berada dalam jenjang predikat early development. RSUD Cempaka Putih dapat mengembangkan bagian yang menjadi opportunity for improvement. MBA dapat digunakan untuk melakukan penilaian mutu organisasi secara umum dan juga secara khusus seperti penilaian yang dilakukan untuk melihat pencapaian SPM sebelum dan sesudah akreditasi di RSUD Cempaka Putih.

Basic health care is a basic and essential type of public service to meet the needs of society in socio-economic and governance. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 of 2009 on hospital article 40 paragraph 1 mentioned that in an effort to improve the quality of hospital services must be done accreditation periodically at least 3 years. Subsequently issued Permenkes 129 / Menkes / PER / II / 2008 on Minimum Service Standards that become guidance for the region in implementing the SPM in the Hospital. One well-known and proven measurement model that effectively measures quality management is the Malcolm Baldrige Assessment approach. The purpose of this research is to analyze the quality of RSUD Cempaka Putih performance. The type of this research is descriptive analytic research with qualitative approach by looking at the achievement of MSS before and after accreditation. The position of RSUD Cempaka Putih performance score based on the MBA obtained 259 results (self assessment) and / or 241 (assessment of researchers), then entered in the range / range 0-275, is in the level of early development predicate. RSUD Cempaka Putih can develop part which become opportunity for improvement. The MBA can be used to assess the quality of the organization in general as well as in particular the assessment undertaken to see the achievement of MSS before and after accreditation at RSUD Cempaka Putih. Basic health care is a basic and essential type of public service to meet the needs of society in socio-economic and governance. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 of 2009 on hospital article 40 paragraph 1 mentioned that in an effort to improve the quality of hospital services must be done accreditation periodically at least 3 years. Subsequently issued Permenkes 129 / Menkes / PER / II / 2008 on Minimum Service Standards that become guidance for the region in implementing the SPM in the Hospital. One well-known and proven measurement model that effectively measures quality management is the Malcolm Baldrige Assessment approach. The purpose of this research is to analyze the quality of RSUD Cempaka Putih performance. The type of this research is descriptive analytic research with qualitative approach by looking at the achievement of MSS before and after accreditation. The position of RSUD Cempaka Putih performance score based on the MBA obtained 259 results (self assessment) and / or 241 (assessment of researchers), then entered in the range / range 0-275, is in the level of early development predicate. RSUD Cempaka Putih can develop part which become opportunity for improvement. The MBA can be used to assess the quality of the organization in general as well as in particular the assessment undertaken to see the achievement of MSS before and after accreditation at RSUD Cempaka Putih.
Read More
B-1937
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nindy Fairiska; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Adang Bachtiar, Amal Chalik Sjaaf, Yeni Restuti ; Siti Ainun Dwiyanti
Abstrak:
Rebranding adalah aktivitas yang mempunyai tujuan untuk melakukan transformasi kedudukan brand dibenak pemilik kepentingan dan menjadikan label serta personalitas pembeda dengan lembaga lain. Upaya rebranding yang dilakukan rumah sakit daerah milik Pemerintah DKI Jakarta mempunyai tujuan untuk memperbaharui posisi brand dibenak masyarakat melalui perubahan nama, logo, posisi brand, dan meningkatkan kesan yang positif serta peningkatakan fasilitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pelayanan dan tingkat keparahan penyakit sebelum dan sesudah dilakukannya rebranding ‘Rumah Sehat Untuk Jakarta’ di RSUD Pasar Minggu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan studi perbandingan antara dua waktu, sebelum dan sesudah rebranding ‘Rumah Sehat Untuk Jakarta’ di RSUD Pasar Minggu pada bulan Mei 2024 dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan kualitas pelayanan yang terlihat signifikan perubahannya pada dimensi bukti fisik (tangible) dan tidak terdapat program promotif dan preventif yang khusus dibuat sesudah adanya rebranding. Namun, promosi kesehatan pada media sosial terjadi perbaikan dari segi visual dan konten, serta peningkatan intensitas penggunaannya. Tingkat keparahan penyakit belum bisa diukur perbedaannya karena waktu penelitian yang masih sedikit. Kesimpulannya, rebranding ‘Rumah Sehat Untuk Jakarta’ memiliki tujuan yang baik, dengan perubahan signifikan terlihat pada logo, sarana prasarana, surat menyurat, dan seragam petugas. Dampak rebranding terhadap tingkat keparahan penyakit memerlukan analisis jangka panjang. Saran peneliti diharapkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan keberlanjutan untuk rebranding ‘Rumah Sehat Untuk Jakarta’ dengan menginisiasi program promotif dan preventif dan RSUD Pasar Minggu diharapkan terus berkomitmen melaksanakan makna dari ‘Rumah Sehat Untuk Jakarta’ dalam memberikan layanan kepada pasien.

Rebranding is an activity that has aim of transforming the the brand’s position in the stakeholders’s mind and making the label and personality different from other institutions. The rebranding efforts carried out by regional hospitals belonging to the DKI Jakarta Goverment have the aim of renewing brand’s position in the public’s mind through changes in name, logo, brand position, increasing positive impressions and improving service facilities. This study aims to determine the comparison of services and severity level of illness before and after rebranding of ‘Rumah Sehat Untuk Jakarta’ at RSUD Pasar Minggu. This research is a descriptive qualitative approach by conducting a comparative study between two period, before and after rebranding 'Rumah Sehat Untuk Jakarta’ at RSUD Pasar Minggu in May 2024, through in-depth interviews with selected informants. The research results show that the comparison of service quality shows significant changes in the dimension of physical evidence (tangible) and there are no specific promotive and preventive programs created after the rebranding. However, health promotion on social media has improved in terms of visuals and content, as well as an increase in the intensity of its use. The difference in the severity level of illness cannot be measured because the research period. In conclusion, the rebranding ‘Rumah Sehat Untuk Jakarta’ has a positive purpose, with the significant changes observed in the logo, infrastructure, correspondence and staff uniforms. The impact of rebranding on severity level of illness requires long-term analysis. Researchers suggest that the DKI Jakarta Health Office should continue the rebranding efforts of 'Rumah Sehat Untuk Jakarta' by initiating promotive and preventive programs and RSUD Pasar Minggu is expected to continue committing to the essence of 'Rumah Sehat Untuk Jakarta' in providing patient services.
Read More
B-2464
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mutiara Arcan; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Ferdy Dani Tiwow, Mohamad Ihsan Ramdani
Abstrak: Tesis ini membahas kelayakan dan kesiapan Rumah Sakit (RS) Awal Bros Panam di Pekanbaru menjadi RS Kelas B di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Standar pelayanan, SDM, peralatan dan sarana prasarana yang dimiliki RS saat ini telah melebihi standar RS kelas C. Perubahan sistem pembayaran fasilitas kesehatan menjadi prospective payment dengan Indonesian Case based group (INACBG), menetapkan tarif INACBG RS kelas B lebih tinggi daripada RS kelas C. Desain penelitian adalah operasional (operational research) dengan mengumpulkan data primer dan sekunder dari RS Awal Bros Panam, RS Awal Bros Pekanbaru dan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Cabang Pekanbaru. Tahap pertama penelitian adalah penilaian kelayakan perubahan kelas RS dengan menggunakan standar Permenkes no 56 tahun 2014. Kemudian tahap kedua menilai kesiapan rumah sakit melalui analisis situasi era JKN dengan membandingkan jumlah kasus dan klaim INACBG antara RS Kelas C dan Kelas B. Hasil penelitian menunjukkan RS Awal Bros Panam telah layak dan siap untuk berubah menjadi RS kelas B berdasarkan standar pelayanan, SDM, peralatan dan bangunan serta sarana prasarana. Namun masih tetap harus melengkapi beberapa kekurangan pada standar-standar tersebut. Ruang lingkup analisis situasi masih berfokus pada aspek internal sehingga perlu dipertimbangkan lebih lanjut analisis kondisi eksternal RS seperti kebijakan Pemerintah dan Kebijakan BPJS Cabang Pekanbaru untuk benar-benar memastikan kelayakan dan kesiapan RS. Kata kunci : Rumah sakit, kelayakan dan kesiapan, Rumah sakit kelas C, Rumah sakit kelas B, Jaminan Kesehatan Nasional. This thesis discusses the feasibility and ability of Awal Bros Panam Hospital to become class B hospital by considering National Health Insurance era. The current standard of services, human resources, equipment and infrastructure owned by hospital has exceeded the standard of class C hospital. Changes in payment system with prospective payment known as INACBG, determine INACBG rate for class B Hospital is higher than the class C hospital. This study is an operational research, by collecting primary and secondary data from Awal Bros Panam Hospital, Awal Bros Pekanbaru Hospital and Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Pekanbaru branch. The first stage of the study is by assessing the feasibility of the changes using the regulation from Ministry of Health number 56, 2014. The second stage is by assessing the ability of hospitals through the situational analysis which comparing the number of cases and claims INACBG between Class C hospital and Class B hospital. The results showed Awal Bros Panam hospital has been feasible and able to become class B hospital based on the standard of services, human resources, equipment, buildings, and infrastructure. However there are some standards that still must be completed. The further analysis of external conditions such as the Government and BPJS policies must be considered to ascertain feasibility and ability of Awal Bros Panam Hospital to become class B hospital. Keywords: Hospitals, feasibility and ability, class C Hospital, class B Hospital, the National Health Insurance.
Read More
B-1851
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ani Muthia; Pembimbing: Amal C. Sjaaf
B-699
Depok : FKM UI, 2003
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratih Linda Sari; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Dumilah Ayunigtyas, Mieke Savitri, Mamahit
Abstrak:

Kebijakan Swadana sesuai Kepmendagri no.92/1993 dan Kepres no.38/1991 memberikan kewenangan Rumah Sakit dalam penggunaan pendapatan fungsionalya secara langsung, bertujuan terciptanya manajemen Rumah Sakit yang sehat dan mandiri, peningkatan peran serta dan tanggug jawab masyarakat dan perbaikan ksejahteraan karyawan. Kemudian UU no.1/2004 dan PP no.23/2005 yang memberikan fleksibilitas bagi Rumah Sakit dalam pola pengelolaan keuangannya yang disebut Badan Layanan Umum (BLU), bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum clan mencerdaskan kehidupan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sistem pengelolaan keuangan Swadana dan BLU dalam penganggaran dan pelaksanaan anggaran yang telah diterapkan di RSUD Tangerang. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan analisis terhadap dokumen-dokumen rumah sakit dan wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait di Rumah Sakit. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa penganggaran dalam pengelolaan keuangan Swadana menerapkan metode hystorical budgeuing dan penyustman anggaran seeara &dim up dan menggunakan format Rencana Kerja Atiggarau (RICA), dan harus mendapatkan pengesahem Bupati dan DPRD. Sedangkan penganggaran dalam pengelolaan keuangan BLU masih menerapkan metode hystorical budgeting dan penyusunan anggaran masih swam. buuom up, sehingga dalam metode dan prosedur penyusunan anggaran antara Swadana dan BLU harnpir sama yang diterapkan di RSUD Tangerang, seharusnya RSUD Tangerang telah menerapkan penganggaran berbasis kinerja sesuai &Ivau pola pengelolaan keuangan BLU. Sedangkan format isian reneana kerja telah sesuai dengan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), sehingga penganggaran RSUD Tangerang telah menerapkan Reneana Bisnis dan Anggaran yang sesuai dengati penganggaran BLU, dan penganggarannya hams diketahui Bupati dan tak memerlukan pengesahaan DPRD sehingga lebih efektif. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa palaksanaan anggaran Swadana harus mendapatkan persetujuan bupati dan pengesahan DPRD, dan harus sesuai dengan digit dan keIompok anggaran dan tertuang dalam Daftar Rencana Kerja (DRK) sehingga pelaksanaan anggaran Swadana sangat strik dan tidak boleh mengadakan pergeseran anggaran, sehingga tidak efisien dan saldo anggaran harus masuk ke kas Dearah dan penggunaannya hams persetujuan Bupati dan DPRD, sehingga tidalk efektif dan produktif. Sedangkan pelaksanaan anggaran BLU sangat fleksibel karena diberikan keleluasan dalam pengelolaan keuangan path batas-batas tertentu yang dapat dikeeualikan dari ketentuan yang berlaku umum, sehingga tidak harus sesuai dengan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran),dan menerapkan praktek bisnis yang sehat yang menyelanggarakan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian la.yanan yang bemutu dan berkesimbangunan, dan dapat mengadakan perubahan anggaran dengan diketahui Bupati dan tak perlu pengesahaan DPRD sehingga lebih efektif, serta saldo anggaran dapat dipergunakan sebagai investasi/belanja modal daft dapat dimasukkan ke dalam RBA tahun anggaran beikutnya sehingga pelaksanaan anggaran lebih efisien dan produktif.


Self-financing Policy according to the Domestic Minister Decree number 9211993 and the President Decree number 38/1991 provide hospital authorities to use its functional income directly. This policy is aimed at creating healthy hospital management and its self-adjusting, as well as exagurating societies participation and reponsibilities and employees' welfare as well. In addition to the constitution number 1/2004 and the government constitution number 23/2005 that gives flexibilities to the government office in financial management, by the name of Public Services Board (Badan Layanan Umum—BLU) is aimed at increasing services to the public in the frame of increasing public welfare and educating nation way of life. This research is aimed at knowing the comparison of the Self-financiang Management System and the Public Services Institution in budgeting plan and budgeting implementation run at the Tangerang Domestic Public Hospital. The research is qualitative descriptive, in which the data collection is done through analysis of existing documents and deep interview with related persons at the hospital. From the research it is found that budgeting in self-financing management uses hystorical budgetting system by its means butt= up and uses the form of Budgeting Work Plan assigned by Bupati and legislative. In the meantime, the budgeting and financial management of BLU is still using hystorical budgeting methode by its means the buttom-up line as assigned the similarity of methode in budgeting plan between self-financing and public service board implemented at Tangerang Hospital. Meanwhile, it is a must that Tangerang Domestic Hospital already implemented performance bases budgeting inline with the financial management system of BLU. While the form of working plan should be based on Budgeting and Business Plan (Rencana Bisnis dan Anggaran-RBA) as used in BLU financial system, in which it is assigned by Bupati needless the endorsement of legislative in order to be more efective. Through this research it is found that self-financing implementation should be assigned by Bupati and endorsed by the legislative strictly bases on the digit and budgeting group as listed in working plan (Daftar Rena= Kerja-DRIC). This is assigned that the use of self-financing budget is highly strick and nomore change of budgeting. This system causes inefficiency, infective and unproductive approved by namely financial rest should be posted into domestic treasurer book keeping while its uses should be assigned by Bupati and legislative. Principly bases of BLU budgeting implementation is highly flexible by giving full authorities in using finance by the frame that is generally ak.nowleged. By this system, the use of finance is not strictly follow the Budgeting Plan Document (Dokumen Pelaksanaan Anggaran-DPA). But the manager has a flexibilities to implement a healthy business ethiques by riming organization function based on good and clean management system in providing quality and continually improvement of sevices. In practice, the manager can change the budgeting plan by assigned of Bupati and not necessarily endorsement of legislative while the budgeting rest can be used as investment and put into previous year budgeting plan to be more efficien, effective and productive.

Read More
B-1074
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Islami Rusdianawati; Pembimbing: Ayuningtyas Dumilah; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Albani Nasution, Jalil
Abstrak: Tesis ini membahas tentang penyusunan Rencana Strategi Bisnis RSUD Palabuhanratu tahun 2012-2016 sebagai prasyarat untuk menjadi PPK BLUD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah). Tujuan penelitian ini adalah disusunnya rencana strategi bisnis yang paling sesuai dan realistik dengan kondisi internal dan eksternal RSUD Palabuhanratu.
 
Penelitian ini merupakan penelitian operasional dengan pendekatan analisis masalah secara deskriptif analisis menggunakan alat formulasi strategi berupa Analisis SWOT, Matriks EFE, Matriks IFE, Matriks IE dan Matriks TOWS. Strategi terpilih hasil analisis adalah Product Development dan Market Penetration. Selanjutnya dari strategi terpilih dibuat alternatif strategi yang aplikatif untuk diimplementasikan langsung oleh RSUD Palabuhanratu.
 
Berdasar hasil penilaian dengan QSPM, maka strategi terpilih yang diimplementasikan dari strategi Product Development adalah : Meningkatkan Jenis Layanan, anatar lain dengan pembukaan poli eksekutif, penambahan jenis poli spesialis, dan pembangunan ruang VVIP. Adapun strategi yang akan diimplementasikan dari Market Penetration adalah : Pelayanan Luar Gedung, seperti pelayanan poli spesialis di Puskesmas, kerjasama dengan klinik-klinik perusahaan dalam hal pelayanan medis, penyediaan obat-obatan, layanan ambulan dan lain-lain.
 

This thesis discusses the preparation of the Strategic Business Plan for Hospital Palabuhanratu years 2012 - 2016 as a prerequisite for the KDP BLUD. The BLU policy is one of government's efforts to improve the quality of its Public Service including hospitals. The purpose of this study is to review the most appropriate and realistic formulation of business strategy plan due the condition of internal and external conditions Palabuhanratu hospitals.
 
This study is an operational research approach focusing on problem analysis and descriptive analysis using strategy formulation tools in the form of a SWOT analysis, EFE matrix, IFE Matrix, IE Matrix and Matrix tows. Based on strategy analysis and TOWS matrix IE result, this research chosen Product Development and Market Penetration. Furthermore, based from the chosen strategy this thesis made applicable alternative strategies to be implemented directly by the Palabuhanratu Hospital.
 
Based on the assessment results with QSPM, which is an instrument of strategic decision-making, then selected the strategy which is implemented from the Product Development strategy is to: improving the service type, such as opening executive poly, the addition of specialists poly types and the construction of VVIP room. Another strategy would be implemented from Market Penetration is: Foreign Service Buildings, such as poly specialist services in health centers, clinics cooperation with companies in terms of medical services, provision of drugs, ambulance services and others.
Read More
B-1392
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Leonardo Wibawa Permana; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito
B-778
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fera Retno Mangentang; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Amila Megraini, Budi Santosa
Abstrak: Resume medis merupakan ringkasan seluruh masa perawatan dan pengobatan yangdilakukan oleh dokter kepada pasien. Kelengkapan resume medis adalah cerminanmutu rekam medis dan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Penulisandiagnosis diisi lengkap dan sesuai arahan pada ICD-10. Penelitian dengan mixmethod, penelitian kuantitatif desain potong lintang untuk mengetahui hubungankarakteristik dokter dengan kelengkapan resume medis dan kesesuaian penulisandiagnosis berdasarkan ICD-10 sebelum dan sesudah JKN. Penelitian kualitatif untukmenggali informasi kelengkapan resume medis dan kesesuaian penulisan diagnosisberdasarkan ICD-10. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik dokter berhubungandengan kelengkapan dan kesesuaian penulisan diagnosis berdasarkan ICD-10. Rumahsakit harus menerapkan SIMRS guna peningkatan kecepatan dan ketepatan pengisianrekam medis termasuk resume medis.Kata kunci: Diagnosis, ICD-10, resume medis
Medical Resume is summary of the whole treatment and medication that performedby doctor to patient. Resume medical completeness is reflections of the medicalrecord quality and service which given by Hospital. Diagnosis Writing filledcomplete and according to ICD-10. Research with mix method, Quantitative researchdesign cross-sectional to know relationship doctor characteristic with MedicalResume completeness and diagnosis writing suitability based on ICD-10 before andafter JKN. Qualitative Research for dig information medic resume completeness anddiagnose writing suitability based on ICD-10. Research Result showing the doctorcharacteristic correspond with completeness and suitability diagnosis writing basedon ICD-10. The hospital must apply SIMRS in order to increase speed and accuracymedical record filling including medical resume.Key word : Diagnosis, ICD-10, Medical Resume,
Read More
B-1704
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive