Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33797 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Alice Leiwakabessy; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Mayarni
Abstrak:

Tesis ini membahas tentang kepuasan pasien terhadap kualitas layanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2011. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan harus terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanannya agar dapat memberikan kepuasan kepada pasien. Pelayanan kesehatan dikatakan bermutu apabila dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan serta penyelengaraannya sesuai standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien yang dilihat dari 5 dimensi mutu dilakukan untuk mengetahui kualitas layanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PMI Bogor . Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional dengan menggunakan wawancara dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat, selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien pada dimensi tangible sebesar 88%, reliability sebesar 81%, responsiveness sebesar 88%, assurance sebesar 95%, emphaty sebesar 85%. Kualitas layanan secara keseluruhan didapatkan 59% mengatakan baik. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas layanan dilihat dari lima dimensi mutu adalah : tangible, reliability, responsiveness, emphaty. Faktor yang paling dominan terhadap kualitas layanan adalah tangible. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar Rumah Sakit PMI Bogor dapat memperhatikan kinerja dari petugas IGD agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien, dan selalu memperhatikan lima dimensi mutu dalam pelayanan kepada pasien. Kata Kunci : Kualitas Layanan, Instalasi Gawat Darurat


 

This thesis discusses the patient's satisfaction on the quality of service in the Emergency Red Hospital PMI Bogor in 2011. Hospital as a health care institution must continually strive to improve the quality of its services in order to give satisfaction to patients. Health services if the quality is said to satisfy every user services and operate according to standards and professional codes of ethics that has been set. Measurement of patient satisfaction rates seen from the five dimensions of quality is performed to determine the quality of service in the Emergency Red Hospital PMI Bogor. This research uses descriptive method with cross-sectional study design using interviews and observation. Data collected were analyzed by univariate, bivariate, and multivariate, then the data presented in tabular form. The results showed that the level of patient satisfaction in the tangible dimension by 88%, 81% reliability, responsiveness by 88%, 95% assurance, emphaty by 85%. Overall quality of service found 59% said good. Factors associated with visits of the five service quality dimensions of quality are: tangible, reliability, responsiveness, emphaty. The most dominant factor on the quality of service is tangible. Based on the results of the study recommended that the Hospital PMI Bogor can observe the performance of the ER staff in order to improve the quality of service to patients, and always pay attention to the five dimensions of quality in services to patients. Keywords: Quality of care, the Emergency Red

Read More
T-3390
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marhindayani Dewi Sarvian; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Pujiyanto, Dik Adi Nugraha, Helmi Agustian
Abstrak:

Kualitas layanan internal memiliki peran yang penting dalam peningkatan kualitas layanan yang akan diberikan oleh karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan internal terhadap kepuasan pasien melalui kepuasan kerja. Studi ini dilakukan di Rumah Sakit Izza Karawang menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui survei terhadap 154 karyawan dan 308 pasien. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling Partial Least Squares (SEM PLS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan internal, meliputi desain tempat kerja, desain pekerjaan, penghargaan, pengakuan, serta ketersediaan peralatan kerja, tidak berpengaruh signifikan secara langsung terhadap kepuasan pasien. Kualitas layanan internal berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja (t-statistik 8,588, path coef 0,621). Kepuasan kerja memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien (t-statistik 1,750, path coef 0,284), meskipun kekuatan hubungan tergolong lemah. Analisis mediasi mengindikasikan bahwa kepuasan kerja berperan sebagai variabel intervening, meskipun dengan pengaruh yang lemah.
Temuan ini mengindikasikan bahwa meskipun kualitas layanan internal dan kepuasan kerja berkontribusi pada kepuasan pasien, ada faktor lain yang lebih dominan memengaruhi kepuasan pasien. Oleh karena itu, sebagai strategi jangka panjang, manajemen Rumah Sakit IZZA Karawang disarankan untuk terus meningkatkan kualitas layanan internal dan kepuasan kerja karyawan seraya mengoptimalkan aspek layanan yang langsung berdampak pada kepuasan pasien


Internal service quality plays a critical role in enhancing the quality of services delivered by employees. This study examines the impact of internal service quality on patient satisfaction, mediated by job satisfaction. Conducted at Izza Karawang Hospital, the research employs a quantitative approach with data collected from 154 employees and 308 patients, analyzed using Structural Equation Modeling Partial Least Squares (SEM PLS). The results showed that internal service quality, including workplace design, job design, rewards, recognition, and availability of work equipment, had no significant effect directly on patient satisfaction. Internal service quality has a significant and positive effect on job satisfaction (t-statistic 8.588 > t-table, path coef 0.621). Job satisfaction has a significant effect on patient satisfaction (t-statistic 1.750 > t-table, path coef 0.284), although the strength of the relationship is weak. Mediation analysis indicates that job satisfaction acts as an intervening variable, albeit with a weak effect. The study suggests that while internal service quality and job satisfaction contribute to patient satisfaction, other factors likely have a more significant impact. As a strategic recommendation, IZZA Karawang Hospital management should prioritize continuous improvements in internal service quality and employee job satisfaction while enhancing service elements that directly influence patient experiences

Read More
T-7212
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indra Fauzia Rahmat; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Adang Bachtiar, Wachyu Sulistiadi, Jusuf Kristanto, Syifa Silvianan
Abstrak:
Loyalitas pasien adalah salah satu topik yang berkembang dalam literatur layanan kesehatan karena telah terbukti dapat memberikan banyak manfaat, seperti peningkatan keuntungan dan komunikasi mulut ke mulut (word of mouth) yang positif. RSU HGA merupakan rumah sakit swasta yang berada di Kota Depok dan berdampingan dengan beberapa rumah sakit lain sebagai kompetitor. Jumlah pasien rawat jalan di RSU HGA mengalami penurunan dari tahun 2019 dan mulai meningkat pada tahun 2023 tetapi belum seperti tahun 2018. Desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 200 responden dari populasi di unit rawat jalan RSU HGA. Ada beberapa variabel yang diteliti yaitu aksesibilitas, kepuasan, switching cost, kualitas, sikap relatif pasien yang dihubungkan dengan minat memberikan rekomendasi word of mouth pada masyarakat. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat (deskriptif) dan multivariat dengan SEM PLS. Dari analisis data didapatkan seluruh konstruk dinyatakan valid dan reliabel sesuai dengan perhitungan loading factor, AVE dan cronbach alpha. Uji hipotesis menunjukkan variabel switching cost dan kualitas pelayanan berhubungan sikap relatif, serta sikap relatif berhubungan terhadap word of mouth. Sedangkan variabel lainya ditolak yaitu aksesibilitas, kepuasan dan faktor situasional tidak berhubungan terhadap sikap relatif. Dengan mediasi sikap relatif, aksesibilitas, kepuasan dan faktor situasional tidak berhubungan terhadap word of mouth sedangkan kualitas pelayanan dan switching cost berhubungan. Dengan adanya penelitian ini, maka sebaiknya RSU HGA melakukan peningkatan program loyalitas pasien yang sesuai dengan kebutuhan dan keefektifan pelayanan kesehatan.

Patient loyalty is one of the growing topics in healthcare literature as it has been shown to provide many benefits, such as increased profits and positive word of mouth. RSU HGA is a private hospital located in Depok City and adjoins several other hospitals as competitors. The number of outpatients at HGA Hospital has decreased from 2019 and began to increase in 2023 but not yet like 2018. Cross sectional research design with a sample size of 200 respondents from the population in the outpatient unit of HGA Hospital. There are several variables studied, namely accessibility, satisfaction, switching costs, quality, relative patient attitudes related to interest in providing word of mouth recommendations in the community. Data analysis was carried out by univariate (descriptive) and multivariate analysis with SEM PLS. From the data analysis, it was found that all constructs were declared valid and reliable according to the calculation of the loading factor, AVE and Cronbach alpha. Hypothesis testing shows that switching cost and service quality variables are related to relative attitudes, and relative attitudes are related to word of mouth. While other variables are rejected, namely accessibility, satisfaction and situational factors are not related to relative attitudes. With the mediation of relative attitudes, accessibility, satisfaction and situational factors are not related to word of mouth while service quality and switching costs are related. With this research, HGA Hospital should improve patient loyalty programmes that are in accordance with the needs and effectiveness of health services.
Read More
T-7036
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hermina M. Basrie; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Hafizurrachman, Puput Oktamianti, Budi Rahayu
T-3433
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irwan Miswar; Pembimbing: Hafizzurachman; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Agustin Kusumayati, Bairizal, Ismail
Abstrak:

Kunjungan Puskesmas Sarolangun mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir. Survey awal yang dilakukan didapatkan hasil kepuasan pasien terhadap mutu layanan yang diberikan sebesar 40 %. Sementara menurut Petugas Puskesmas Sarolangun mereka mengganggap telah memberikan pelayanan dengan baik dan memuaskan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang perbedaan persepsi antara pasien dengan petugas tentang mutu layanan yang diberikan. Hasil penelitian diperoleh persepsi antara pasien dengan petugas dari dimensi tangible hampir sama, kecuali dalam hal prosedur pelayanan , rata-rata persepsi pasien lebih rendah dibandingkan dengan persepsi petugas dan perbedaan ini bermakna secara statistic. Dimensi reliability , persepsi antara pasien dengan petugas hampir sama, kecuali dalam hal penjelasan informasi tentang penyakit pasien dan sistim adminisrasi puskesmas rata-rata persepsi pasien lebih rendah dibandingkan dengan persepsi petugas dan perbedaan ini bermakna secara statistik. Persepsi pasien dan petugas dari dimensi responsibility ada perbedaan yang signifikan secara statistik, terutama pertanyaan mengenai kecepatan petugas menangani keluhan, petugas selalu memberi kemudahan saat melayani dan waktu tunggu yang cepat. Persepsi pasien dengan petugas untuk dimensi assurance terlihat ada perbedaan yang signifikan secara statistik pada pertanyaan mengenai keramahan kesabaran kesopanan dan pemeriksaan sebelum menyerahkan resep. Persepsi Kepuasan pasien dengan petugas dari dimensi empaty tidak bermakna secara statistik kecuali untuk pertanyaan mengenai perhatian petugas secara individua, persepsi pasien lebih rendah dibandingkan persepsi petugas. Dari hasil Fokus Grup Diskusi pada dua kelompok petugas terhadap komponen yang bermakna didapatkan hasil bahwa penyebab yang menjadi latar belakang perbedaan adalah perbedaan faktor individual petugas dan pasien , suasana lingkungan kerja ,beban kerja serta keterbatasan sarana dan kewenangan yang dimiliki. Hasil Penelitian diatas dapat disarankan kepada Puskesmas Sarolangun perlu meningkatkan mutu layanan terutama pada aspek dimensi Responsiveness dan assurance, serta berusaha memecahkan masalah yang menjadi latar belakang penyebab perbedaan seperti hasil Fokus Grup Diskusi.


 Sarolangun health center visits declined during the last 3 years. Initial survey of patient satisfaction results obtained for the quality of services provided by 40%. Meanwhile, according to officials they consider Sarolangun Health Center has provided good service and satisfying. For that we need to do research on the differences between patients with the officer's perception about the quality of services provided. The results obtained among patients with the officer's perception of the tangible dimension is almost the same, except in the case of service procedures, patient perception of the average lo-wer than the perceptions of officers and this difference was statistically significant. The dimen-sions of reliability, the perception among patients with officers about the same, except in terms of explanation and information about the patient's disease clinic system adminisrasi patient's per ception of the average lower than the perceptions of officers and this difference was statistically significant. Patient's perception of the dimension of responsibility and the officers there was a statistically significant difference, especially questions about the speed of handling complaints officer, the officer always provide convenience when serving and waiting times are fast. Perceptions of patients with officers for assurance dimension appears there was a statistically significant difference on the question of patience, politeness and friendliness checks before handing the recipe. Patient satisfaction with the officer's perception of the dimension empaty not statistically significant except for the question regarding the officer's attention by individual, lower than the patient's perception of officers of perception. From the results of Focus Group Discussions in two groups of workers against the significant components showed that the cause of the difference is the difference in background factors and the patient's individual officers, the atmosphere of work environment, workload and limited means and authority possessed. The results of the above studies can be recommended to the Health Center Sarolangun need to improve the quality of services especially in the dimensions Responsivnes and assurance, as well as trying to solve a problem the background causes of differences such as the Focus Group Discussion.

Read More
T-3541
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Komalasari; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Robiana Modjo, Yunita Asima Fenny Silvana S
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai budaya keselamatan pasien dan hubungannya dengan pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) di RSUP Fatmawati tahun 2024. Penelitian ini adalah penelitian mixed method dengan Embedded Design dimana penelitian kuantiatif dan kualitataif dilakukan bersamaan. Penelitian kuantitatif sebagai penelitian utama dan kualitatif sebagai penelitian penunjang. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, budaya keselamatan pasien dalam dimensi budaya keterbukaan, budaya keadilan dan budaya pembelajaran terhadap pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUP Fatmawati. Tetapi masa kerja, profesi, kontak dengan pasien dan budaya pelaporan memiliki hubungan yang signifikan terhadap pelaporan insiden keselamatan pasien setelah dikontrol dengan variabel lain. Penelitian ini menyarankan rumah sakit untuk meningkatkan pemahaman karyawan mengenai keselamatan pasien dan budaya keselamatan pasien, melakukan upaya meningkatkan keberanian karyawan untuk melapor dengan tidak memberlakukan hukuman, memperbaiki sistem, memberikan umpan balik, dan melakukan evaluasi sistem penugasan atau staffing.

The focus of this study is the patient safety culture and its relationship with patient safety incident (PSI) reporting at Fatmawati Central General Hospital in 2024. This research adopts a mixed-method approach with an Embedded Design, where quantitative and qualitative research are conducted simultaneously. Quantitative research serves as the primary investigation, while qualitative research supports the main inquiry. The findings reveal no significant correlation between age, gender, length of service, educational level, patient safety culture in terms of open culture, just culture and learning culture, and PSI reporting at Fatmawati Central General Hospital. However, lenght of service, profession, patient contact, and report culture exhibit a significant relationship with PSI reporting after controlling for other variables. This study suggests hospitals enhance employee understanding of patient safety and patient safety culture, encourage employees to report incidents without fear of punishment, improve systems, provide feedback, and evaluate assignment or staffing systems.
Read More
T-6934
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Oktarina; Pebimbing: Robiana Modjo; Penguji: Dian Ayubi, Puput Oktamianti, Jusuf Sato Kristianto
Abstrak: Kepuasan pasien merupakan salah satu indicator dalam mengukur mutu pelayanan di rumah sakit dan juga sebagai indikator standard suatu rumah sakit. Salah satu cara atau metode yang dianggap cukup objektif dalam mengukur kepuasan pasien adalah Metode Servqual (Service Quality), ada 5 (lima) dimensi mutu untuk mengukur kepuasan pasien yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien di RS PON. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional study. Sampel adalah pasien rawat jalan sebanyak 200 orang, pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Hasil penelitian yaitu nilai rata-rata kepuasan pasien adalah 64%. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara variabel umur dengan p value 0,026, variabel jenis kelamin dengan p value 0,001, variabel pendidikan dengan p value 0,001, variabel cara bayar dengan p value 0,036, variabel pelayanan administrasi dengan p value 0,003, variabel pelayanan perawat dengan p value 0,003, variabel pelayanan dokter dengan p value 0,001 dan variabel penunjang dengan p value 0,001 dengan kepuasan pasien. Karakteristik pasien yang merasa puas dengan pelayanan di instalasi rawat jalan RS. PON adalah pasien yang berumur tua, berjenis kelamin perempuan, pendidikan tinggi,cara bayar BPJS, yang mendapatkan pelayanan administrasi baik, yang mendapatkan pelayanan perawat baik, yang mendapatkan pelayanan dokter baik dan pelayanan penunjang baik. Secara keseluruhan kepuasan pasien di instalasi rawat jalan RS. PON masih rendah karena 90%.
Read More
T-5540
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Chandra Wirawan; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Robiana Modjo, Hermain, Zelvy Emmelya Sundari
Abstrak:
Bagi pasien rumah sakit, pelayanan kesehatan yang berkualitas tidak hanya dirasakan dengan sembuhnya dari penyakit secara fisik namun juga menyangkut kepuasan pasien terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Pasien akan puas apabila layanan yang diterimanya setidaknya sama atau melampaui harapan pasien. Sedangkan pasien merasa tidak puas apabila layanan yang diterimanya tidak sesuai dengan harapan pasien. Berdasarkan data capaian indikator mutu di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Mentok Tahun 2022, terdapat beberapa indikator mutu yang belum mencapai target. Selain itu angka kunjungan pasien JKN di instalasi rawat jalan RSBT Mentok Tahun 2020-2022 juga mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien dan gambaran minat kunjungan ulang pada pasien JKN di instalasi rawat jalan RSBT Mentok Tahun 2023. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel sebanyak 120 orang. Analisis statistik menggunakan uji Chi Square atau uji Fisher Exact. Berdasarkan uji statistik untuk melihat hubungan karakteristik responden dengan minat kunjungan ulang didapat hasil seluruh karakteristik responden memiliki p value > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan minat kunjungan ulang. Sedangkan hasil uji statistik antara kepuasan responden pada dimensi Tangibles dengan minat kunjungan ulang diketahui p value > 0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kepuasan responden pada dimensi Tangibless dengan minat kunjungan ulang. Dan hasil uji statistik antara kepuasan responden pada dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty dengan minat kunjungan ulang diketahui p value ≤ 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara kepuasan responden pada dimensi Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty dengan minat kunjungan ulang. Hubungan kepuasan pasien secara keseluruhan didapat hasil p value ≤ 0,05 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara kepuasan pasien dengan minat kunjungan ulang. Hasil pemetaan unsur pelayanan pada diagram Kartesius didapat hasil 5 (lima) unsur pelayanan berada pada kuadran A yang artinya menjadi prioritas utama untuk dilakukan upaya perbaikan. Kelima unsur pelayanan tersebut yaitu kondisi ruang tunggu pasien, ketersediaan alat kesehatan, ketersediaan jenis pemeriksaan di laboratorium, ketersediaan obat di instalasi farmasi rumah sakit dan kehadiran dokter sesuai jadwal pelayanan. Oleh karena itu pihak RSBT Mentok harus lebih memperhatikan unsur-unsur pelayanan yang belum memberikan kepuasan maksimal kepada pasien.

For hospital patients, quality health services are not only felt by recovering from physical illness but also regarding patient satisfaction with the attitudes, knowledge and skills of health workers in providing services and the availability of adequate facilities and infrastructure. Patients will be satisfied if the service they receive at least equals or exceeds patient expectations. Meanwhile, the patient feels dissatisfied if the service he receives does not match the patient's expectations. Based on the achievement data of quality indicators at Bakti Timah Mentok Hospital in 2022, there are several quality indicators that have not reached the target. In addition, the number of JKN patient visits at the outpatient installation at Bakti Timah Mentok Hospital in 2020-2022 has also decreased. The purpose of this study was to describe patient satisfaction and interest in revisiting JKN patients at the outpatient installation at Bakti Timah Mentok Hospital in 2023. The study design was cross sectional with a sample size of 120 people. Statistical analysis using Chi Square test or Fisher Exact test. Based on statistical tests to see the relationship between the characteristics of the respondents and the interest in repeat visits, it was found that all of the characteristics of the respondents had p value > 0.05, which means that there was no significant relationship between the characteristics of the respondents and the interest in repeat visits. While the results of statistical tests between respondents' satisfaction on the Tangibles dimension and intention to revisit, it is known that p value > 0.05, which means that there is no significant relationship between respondent's satisfaction on the Tangibles dimension and intention to revisit. And the results of statistical tests between respondents' satisfaction on the dimensions of Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy with interest in repeat visits are known to be p value ≤ 0.05, which means that there is a significant relationship between respondents' satisfaction in the dimensions of Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy with interest in repeat visits. The relationship between patient satisfaction as a whole resulted in p value ≤ 0.05, which means that there is a significant relationship between patient satisfaction and interest in repeat visits. The results of the mapping of service elements in the Cartesian diagram show that 5 (five) service elements are in quadrant A, which means they are a top priority for improvement efforts. The five elements of service are the condition of the patient's waiting room, the availability of medical devices, the availability of types of laboratory examinations, the availability of drugs in the hospital pharmacy installation and the presence of doctors according to the service schedule. Therefore, the Bakti Timah Mentok Hospital must pay more attention to service elements that have not provided maximum satisfaction to patients.
Read More
T-6771
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Linda Susanti; Pembimbing: Kusdinar Achmad; Penguji: Besral, Wachyu Sulistiadi, Dede Sri Mulyana, Verdhany Puspitasari
Abstrak: Kuesioner yang sahih merupakan persyaratan untuk menghasilkan data pengukuran yang akurat. Kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang relevan dengan keadaan yang diukur didapatkan data pengukuran yang valid dan sesuai sasaran. Data yang berasal dari hasil pengukuran digunakan sebagai alat evaluasi untuk melakukanperbaikan dalam menentukan keputusan sesuai dengan masalah yang spesifik dan prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan validitas pada dua kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta. Pengukuran kepuasan pasien di instalasi hemodialisis dengan menggunakan Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa dan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta dengan model servqual. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan analisis data kuantitatif yang meliputi analisis univariat untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien berdasarkan dua kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta, dan analisis bivariat untuk mengukur validitas Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa yang dibandingkan dengan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji model servqual. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa pada uji validitas sewaktu dan prediktif Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa menunjukkan nilai sensitivitas 81,3 %, spesifisitas 35,7%, NPP 59,1% dan NPN 62,5%. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa kurang valid dalam mengukur kepuasan pasien setelah dibandingkan dengan instrumen kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis model servqual. Kata kunci: Validitas, kuesioner, kepuasan pasien, hemodialisis, servqual A valid questionnaire is a requirement to produce accurate measurement data. Questionnaires consisting of several questions relevant to the measured condition obtained valid measurement data and targeted. The data derived from the measurement results are used as an evaluation tool to make improvements in determining decisions according to specific problems and priorities. This study aims to compare the validity of two patient satisfaction questionnaires to services at hemodialysis installation of Haji Jakarta Hospital. Measuring patient satisfaction at hemodialysis installation by using Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Hemodialisa Nursing Care Quality and patient satisfaction questionnaire on service at hemodialysis installation of Haji Hospital Jakarta with servqual model. The study used cross sectional design with quantitative data analysis which included univariate analysis to get description of patient satisfaction level based on two patient satisfaction questionnaires to service at hemodialysis installation of Haji Jakarta Hospital, and bivariate analysis to measure validity of Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Nursing Care Quality Hemodialysis compared with patient satisfaction questionnaire to service in hemodialysis installation Haji Hospital servqual model. The results and discussion of the research indicate that in the validity test at the time and predictive of Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Hemodialisa Nursing Quality showed 81,3% sensitivity value, 35,7% specificity, 59,1% NPP and NPN 62,5%. The results of this study indicate that Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Hemodialysis Nursing Quality is less valid in measuring patient satisfaction after compared with patient satisfaction instrument to service in servqual hemodialysis model installation. Keywords: Validity, questionnaires, patient satisfaction, hemodialysis, servqual
Read More
T-5106
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novitri; Pembimbing: Besral; Penguji: Adang Bachtiar, Robiana Modjo, Irianny Pudjiastuti
Abstrak:
Pelayanan kesehatan di rumah sakit harus berfokus pada mutu dan keselamatan pasien, termasuk salah satu didalamnya adalah pelayanan operasi. Pada tahun 2022 angka penundaan operasi di RSUP Fatmawati sebesar 2,3%. Secara umum adanya penundaan operasi bisa berdampak pada terjadinya cedera fisik maupun non fisik. Cedera non fisik yang terjadi adalah adanya gangguan psikologis berupa kecemasan bahkan sampai depresi. Selain itu terjadinya penundaan operasi juga berdampak pada perpanjangan lama rawat dan utility kamar operasi menjadi berkurang. Dampak dari penundaan operasi berpotensi pada terjadinya inefisiensi keuangan dimana terjadi peningkatan biaya operasional dan berkurangnya penerimaan. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui adanya hubungan penundaan operasi terhadap kecemasan pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Tahun 2023. Penelitian dilakukan dengan pendekatan observasional dan desain case control yang melibatkan 102 Responden pada penelitian kuantitatif dan 14 informan penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan nilai OR “Estimate” yaitu 0.183, artinya sebagai faktor protective sehingga dapat disimpulkan bahwa kejadian risiko kecemasan pasien yang mengalami penundaan operasi lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak mengalami penundaan operasi. Tetapi p value < 0.005 menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara penundaan operasi dengan kecemasan. Ditemukan ada hubungan kondisi pasien, hasil laboratorium dan kesiapan operator dengan penundaan operasi tetapi tidak ada hubungan signifikan antara persetujuan operasi, persetujuan penjaminan biaya dan ketersediaan ventilator terhadap penundaan operasi. Sebagai simpulannya adalah penundaan operasi berisiko menimbulkan kecemasan pasien sehingga saran penelitian ini adalah pengembangan klinik pra bedah untuk mengkaji kesiapa kondisi pasien serta meningkatkan edukasi sebelum tindakan operasi, penambahan kapasitas ruang intensive dan ventilator serta monitoring dan evaluasi.

Health services in hospitals must focus on quality and patient safety, including surgical services. In 2022 the number of postponed operations at Fatmawati General Hospital will be 2.3%. In general, delaying surgery can result in physical and non-physical injuries. The non-physical injuries that occur are psychological disorders in the form of anxiety and even depression. Apart from that, delays in surgery also have an impact on length of stay and reduced operating room utility. The impact of postponing operations has the potential to result in financial inefficiencies where operational costs increase and revenue decreases. The aim of the research carried out was to determine the relationship between postponing surgery and patient anxiety at the Fatmawati Central General Hospital in 2023. The research was carried out using an observational approach and case control design involving 102 respondents in quantitative research and 14 qualitative research informants. The research results show that the OR "Estimate" value is 0.183, meaning it is a protective factor so it can be concluded that the incidence of anxiety risk in patients who experience a delay in surgery is lower than in patients who do not experience a delay in surgery. However, p value < 0.005 indicates there is a significant relationship between delaying surgery and anxiety. It was found that there was a relationship between patient condition, laboratory results and operator readiness with surgery delays but there was no significant relationship between approval for surgery, approval for cost guarantees and ventilator availability on surgery delays. The conclusion is that postponing surgery risks causing patient anxiety, so the suggestion for this research is the development of a pre-surgical clinic to assess the patient's condition as well as increasing education before surgery, increasing the capacity of the intensive care unit and ventilator as well as monitoring and evaluation.
Read More
T-6977
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive