Ditemukan 32455 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi dan faktor penentu terjadinya anemia pada ibu hamil. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya dan sudah mendapatkan tablet penambah darah, berjumlah 210 ibu hamil. Pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling melalui cluster sampling. Waktu penelitian April-Mei 2011, dengan teknik wawancara dan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik model prediksi). Dari hasil penelitian diketahui bahwa prevalensi kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya sebesar 52,9%. Hipotesis tentang perbedaan proporsi ibu hamil yang bermakna terdapat pada variabel pendidikan, jarak kelahiran, kelompok heme, dan suplementasi tablet. Variabel yang paling dominan menentukan kejadian anemia adalah kelompok bahan heme setelah dikontrol oleh pendidikan, suplementasi tablet Fe, pendapatan, pekerjaan, pengetahuan dan jarak. Saran pada penelitian ini adalah perlu koordinasi lintas sektor dan program untuk menanggulangi anemia ibu hamil, peningkatan kemampuan petugas tentang upaya promotif dan preventif serta konseling tentang gizi, mengembangkan kartu monitoring tablet Fe serta menetapkan pemeriksaan kadar Hb sebagai standar pelayanan yang wajib pada ibu hamil kunjungan pertama untuk deteksi resiko anemia. Kata Kunci: Anemia, Ibu Hamil
This study aims to describe the prevalence and determinants of anemia in pregnant women. Design of the study is cross-sectional. The sample in this study is 210 pregnant women residing in the region of UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya and had iron tablet. The sampling technique is probability sampling with cluster sampling. The time of research is from April to May 2011, with interview techniques and using questionnaires. The analysis uses univariate, bivariate (chi square) and multivariate (logistic regression prediction model). The results are the prevalence of anemia pregnant women in the region UPT Puskesmas Kecamtan Sukmajaya 52.9%. Hypotheses about differences in the proportion of pregnant women are significantly present in the variable education, birth spacing, the heme group, and supplemental tablets. The most dominant variable determining the incidence of anemia is the heme group that is controlled by education, iron supplementation tablets, income, employment, knowledge and spacing of pregnancy. This research suggests the need of coordination across sectors and programs to combat anemia of pregnancy, increased the ability of officers on promotive and preventive as well as counseling on nutrition, developing a monitoring card Fe tablets, and to set examination Hb as the standard of antenatal care that must be check on the first visit of pregnant women for the detection of the risk of anemia. Keywords: Anemia, Pregnant Women
Anemia pada ibu hamil dapat dicegah dengan melakukan perilaku pencegahan anemia yang meliputi makan-makanan bergizi, rutin konsumsi tablet tambah darah, dan rutin melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC). Cakupan ANC di Puskesmas Kedungkandang dibawah standar Provinsi Jawa Timur (Cakupan K1 98,2% dan pada K4 89,93%) dan Kota Malang (Cakupan K1 89,10% dan pada K4 84,41%) yaitu pada K1 sebesar 88% dan cakupan K4 sebesar 84%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungkandang Kota Malang Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, desain cross sectional pada 115 ibu hamil yang diambil secara proportional random sampling dan dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2023. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi: pengetahuan (P-value = 0,000) dan sikap (P-value = 0,000), faktor pemungkin: kelas ibu hamil (P-value = 0,012), dan faktor penguat: dukungan suami (P-value = 0,000) dengan perilaku pencegahan anemia pada ibu hamil. Untuk itu, diperlukan upaya peningkatan perilaku pencegahan anemia pada ibu hamil dengan peningkatan pengetahuan, sikap, keikutsertaan dalam kelas ibu hamil dan dukungan suami agar perilaku pencegahan anemia pada ibu hamil semakin baik.
Anemia in pregnant women can be prevented by carrying out anemia prevention behaviors which include eating nutritious foods, routinely consuming blood-boosting tablets, and carrying out routine antenatal care (ANC) visits. ANC coverage at the Kedungkandang Health Center is below the standard for East Java Province (Coverage of K1 98.2% and in K4 89.93%) and Malang City (Coverage of K1 89.10% and in K4 84.41%), namely in K1 it is 88% and K4 coverage of 84%. This study aims to determine the factors related to anemia prevention behavior in pregnant women in the Working Area of the Kedungkandang Health Center, Malang City in 2023. This research is a quantitative study, cross-sectional design on 115 pregnant women who were taken by proportional random sampling and carried out in the month June-July 2023. Data collection was carried out through interviews using a questionnaire. The results showed that there was a significant relationship between predisposing factors: knowledge (P-value = 0.000) and attitudes (P-value = 0.000), enabling factors: class of pregnant women (P-value = 0.012), and reinforcing factors: husband's support ( P-value = 0.000) with anemia prevention behavior in pregnant women. For this reason, efforts are needed to increase anemia prevention behavior in pregnant women by increasing knowledge, attitudes, participation in classes for pregnant women and husband's support so that anemia prevention behavior in pregnant women is getting better.
Hasil penelitian menunjukkan peran kader yang aktif di posyandu sebesar 45,6%. Pengetahuan merupakan faktor dominan berhubungan dengan peran kader, kader yang memiliki pengetahuan baik mempunyai peluang 27,2 kali untuk berperan aktif di posyandu dibanding kader yang pengetahuannya kurang baik setelah dikontrol oleh pendidikan, pelatihan, dukungan keluarga dan supervisi petugas kesehatan. Pengetahuan kader dapat ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi kader secara rutin dan berkesinambungan
Kata kunci : Peran kader, Posyandu
Kata kunci: Ibu bersalin; Kontrasepsi; Pasca Plasenta
Intra Uterine Device of post placenta contraceptive is one method in lowering unmeet need contraceptive to control the incidence of unwanted pregnancy and the death of the mother and the baby. In Jatinegara Subdistrict health centers the achievement of placental contraceptive has not yet reached the target and decreased from the previous year. This research aims to know the factors that relate to the use of post placental contraception on maternal maternity clinics in the region of subdistrict Jatinegara in 2017. Implemented in May-June 2017 using cross sectional design. The population was the entire birthing mothers ages 15-49 years already married and gave birth in November 2016 until April 2017 also domiciled in subdistrict Jatinegara as much as 333 people, the number of samples of 122 people taken in simple random sampling. Data collected through structured interviews with the guidelines of the questionnaire, the bivariat analysis using chi square test. Research results gained 36.9% of respondents using contraception post placental. Predisposing factors are significant related knowledge (p value < 0.005), attitude (p value < 0.005), number of children (p value = 0.018). Reinforcing factor is significant related counseling (p value = 0.005). Advice to Clinics is improve health promotion of Family Planning, do health education in the community activities, increasing the empowerment and collaboration with the community, complete the counseling information of Family Planning, making special counseling Clinic of Family Planning and Maternal & Neonatal care.
Keywords: Maternal mother; Contraception; Post - Placental
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kelangsungan pemberian ASI sampai dua tahun di wilayah kerja Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta Selatan tahun 2011. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional, dilakukan pada bulan April – Mei 2011 dengan responden ibu yang mempunyai balita berusia 25-36 bulan. Hasil penelitian didapatkan sebesar 53,6% ibu memberikan ASI sampai dua tahun, dan 55,7% ibu yang mempunyai anak berusia 25 sampai dengan 36 bulan mempunyai tingkat pengetahuan yang baik mengenai ASI. Diperoleh hubungan pengetahuan ibu dengan kelangsungan pemberian ASI sampai anak berusia dua tahun di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan, dimana ibu yang mempunyai pengetahuan baik mempunyai kecenderungan untuk memberikan ASI sampai dua tahun kepada bayinya sebesar tiga kali dibandingkan dengan ibu dengan pengetahuan kurang setelah dikontrol oleh variabel paritas dan rencana pemberian ASI (p=0,001, OR = 3,119, 95% CI=1,121-3,853). Pengetahuan ibu mengenai pentingnya memberikan ASI sampai dua tahun harus lebih ditingkatkan, mulai dari masa kehamilan, persalinan, dan masa menyusui. Kata Kunci : ASI dua tahun, pengetahuan ibu
The objective of this research was to know the relationship between mother’s knowledge and continuity breastfeeding for two years at working areas of Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta Selatan City in 2011. Cross sectional design was used in this research that was done from April to Mei 2011. The respondents were mothers with children of 25-36 months. This research found out 53,6% of mother gave breastfeeding for two years, and 55,7% have good knowledge about breastfeeding. There was a relationship between mother’s knowledge and continuity breastfeeding for two years where as mother who have good knowledge tends do breasfeeding for two years three times than mother’s who have less knowledge after adjusted by paritas and breasfeeding planning (p=0,001, OR = 3,119, 95% CI=1,121-3,853). It is importance to increase knowledge’s mother about bresfeeding for two years, since in pregnancy, delivery, and breasfeeding process. Key words : breastfeeding for two years, knowledge’s mother
Kata Kunci : Perilaku sehat Ibu, diare, balita
In 2015, the number of cases of diarrhea that occurred in the city of Bogor there were 27,289 cases. While the incidence of diarrhea in North Bogor District amounted to 5,530 cases. North Bogor Sub-district is the highest number of cases of diarrhea in Bogor City. Study aim is to determine the relationship between socioeconomic factors, behavioral factors and environmental factors with the incidence of diarrhea an children under five years old in the work area of Puskesmas Bogor Utara. This study used cross sectional design. A total of 97 mothers with toddlers were interviewed as research samples using a questionnaire. Samples were taken at 4 RW in Tanah Baru Urban Village, using quota sampling technique. This study used primary data taken using a questionnaire to assess the incidence of diarrhea, socioeconomic factors and behavioral factors. This and found 37.1% of chause got diarrhea in the area of Puskesmas Bogor Utara. The result show statistically significant a relationship between handwashing behavior, latrine ownership, clean water source and treatment of waste water disposal facility with diarrhea occurrence.
Keywords: Mother's healthy behavior, diarrhea, toddler
