Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30066 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Emma Aprilia; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Purnawan Junadi, Amal Chalik Sjaaf, Budi Hartono, Amila Megraini
Abstrak:

Dokter adalah tenaga kesehatan yang memiliki peran dan otoritas dalam penulisan resep obat untuk pasien. Proses seleksi dan pemilihan obat seharusnya dilakukan secara rasional dan mengikuti pedoman panduan obat yang ditetapkan oleh World Health Organization. Masih banyak ditemui peresepan obat di luar formularium di Rumah Sakit Risa Sentra Medika, 70 % dari 100% target penggunaan formularium. Penelitian ini bertujuan mengetahui motivasi dokter dalam penulisan resep. Faktor yang mempengaruhi dilihat dari faktor motivasi instrinsik (persepsi, kepentingan, dan aspirasi) faktor ekstrinsik (diagnosis, konsistensi, dan kerjasama), organisasi (kepemimpinan, sosialisasi, supervisi, fee), industri farmasi (promosi dan imbalan), serta implementasi kebijakan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dan dilengkapi dengan observasi dan telaah dokumen sebagai bentuk triangulasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dokter dalam menuliskan resep dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain, diagnosis penyakit, kondisi keuangan pasien, imbalan dari hasil kerjasama dengan industri farmasi. Imbalan dari pihak luar memberikan pengaruh yang kuat pada dokter dalam menuliskan resep. Sebagai saran untuk tindak lanjut, diperlukan peraturan yang jelas mengenai penerapan formularium oleh Direktur Rumah Sakit Risa Sentra Medika. Hal lain yang penting untuk diperhatikan dalam proses pelaksanaan penggunaan formularium adalah pemberian imbalan dan sanksi yang jelas bagi para dokter.


 Doctor are health profesionals who have a role and authority in prescribing drugs to patients. Selection process and selection of drugs should be done rationally and follow the guidelines established drug guidelines by the World Health Organization. There are mostly found outside the formulary prescriptions at Risa Hospital Medical Center, 70% of the 100% target of the use of formularies. This study aims to find motivation in the prescribing physician. Factors influencing views of intrinsic motivation factors (perceptions, interests, and aspirations), extrinsic factors (diagnosis, consistency, and cooperation), organization (leadership, socialization, supervision, fee), the pharmaceutical industry (promotion and compensation), as well as policy implementation. The research was conducted with a qualitative approach and case study designs. Primary data obtained from interviews and observations and is equipped with a document review as a from of triangulation. This study concluded that the motivation of doctors in prescribing is influenced by many factors, among others, the diagnosis of diseases, the financial condition of the patient, the rewards of collaboration with the pharmaceutical industry. Remuneration from an outside party provides a strong influence on the prescribing physician. As a suggestion for a follow-up, needed clear rules for the application of the formula by the Director Risa Hospital Medical Center. Another important point to consider in the process of implementing the use of formularies is giving a clear rewards and sanctions for physicians.

Read More
B-1433
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herni Budiyanti; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Sandi Iljanto, Hafizurrachman, Ahmad Husni, Budiman Widjaja
Abstrak:

Kegiatan logistik di rumah sakit mempunyai peran yang sangat besar karena berkaitan dengan semua unit pelayanan di rumah sakit. Pembelanjaan terbesar rumah sakit setiap bulannya adalah untuk pembelian obat-obatan dan bahan habis pakai. Banyak dan beragamnya item obat yang harus disiapkan untuk pelayanan sehingga mempunyai nilai investasi yang paling besar dengan persediaan lainnya, di Rumah Sakit Risa Sentra medika sekitar 49-56% pembelanjaan obat dalam trimester pertama tahun 2012 dibandingkan dengan total biaya operasional Rumah Sakit Risa Sentra Medika. Gudang farmasi RS Risa Sentra Medika belum melakukan perhitungan safety stock yang sesuai sehingga sering terjadi kekosongan stock. Oleh karena itu, maka untuk menjaga agar stock selalu tersedia saat dibutuhkan maka perlu di adakan sistem pengendalian persediaan obat yang sesuai seperti pengendalian persediaan dengan safety stock. Jenis penelitian ini adalah analitik kualitatif untuk melihat perhitungan safety stock di Rumah Sakit Risa Sentra Medika selama periode Januari hingga Maret 2012. Obat antibiotik yang fast moving di bulan januari dengan jumlah 84 item dengan nilai persediaan sebesar Rp 126.889.911, pada bulan februari sebanyak 93 item dengan nilai persediaan Rp 135.524.014 dan pada bulan maret 2012 di dapatkan 85 item antibiotik yng tergolong fast moving dengan nilai persediaan Rp 117.021.085 berarti jumlah total pembelian dalam tiga bulan adalah Rp 379.435.010 sehingga didapatkan rata-rata pembelian perbulan adalah Rp 126.478.337. Data penjualan ini diolah menjadi rencana anggaran pembelian obat-obatan khususnya golongan antibiotika yang fast moving. Peneliti menyarankan untuk perhitungan safety stocknya menggunakan metode pemakaian maksimum dikurangi pemakaian rata-rata dikalikan dengan lead time. Metode ini sederhana namun bisa diterapkan. Peneliti juga menyarankan untuk membuat rencana anggaran berdasarkan omset.


  Logistics activities in hospitals have a very big role as it pertains to all service units in hospitals. Largest expenditure is the hospital every month for the purchase of medicines and consumables. Many and varied items that drugs should be prepared for the ministry which has the largest value of investments with other supplies, in Risa Sentra Medika Hospital of approximately 49-56% drug spending in the first trimester of 2012 compared to the total operational cost of Risa Sentra Medika Hospital. Risa Sentra Medika Hospital pharmacy logistic has not made the appropriate safety stock calculations that are common stock blanks. Therefore, it is to keep the stock is always available when needed it is necessary to invent a drug inventory control system such as inventory control in accordance with safety stock. This type of qualitative research is to see the analytic calculation of safety stock in Risa Sentra Medika Hospital from January to March 2012. Antibiotic drugs are fast moving in January to 84 the number of inventory items with a value of Rp 126 889 911, in February a total of 93 items with a value of Rp 135 524 014 inventories in March 2012 and get 85 items in yng antibiotic belonging to the fast moving supply of Rp 117 021 085 the total number of purchases within three months is Rp 379 435 010 so we get the average purchase per month is Rp 126 478 337. Sales data is processed into the budget plan the procurement of medicines particularly fast moving class of antibiotics. Researchers suggest stocknya safety calculations using the maximum use of reduced consumption multiplied by the average lead time. The method is simple but can be applied. Researchers also suggested creating a budget plan based on turnover.

Read More
B-1405
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ida Ayu Eka Tirta Arini; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari, Pujiyanto; Penguji: Purnawan Junadi, Agus Rahmanto, Yuli Prapanca Satar
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Ida Ayu Eka Tirta Arini Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit Judul : Kelengkapan Pengisian  Informed Consent  Pada Pasien Operasi di Rumah Sakit Risa Sentra Medika Mataram Tahun 2016 Tesis ini membahas tentang kelengkapan pengisian  informed consent  pada pasien operasi di Rumah Sakit Risa Sentra Medika tahun 2016 dan  faktor – faktor yang berhubungan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional Study. Sampel diambil secara acak, yaitu 235 lembar informed consent pada rekam medis pasien operasi bulan Januari hingga Desember 2016 di Rumah Sakit Risa Sentra Medika serta pengisian kuisioner oleh 10 orang dokter spesialis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata pengisian lembar  informed consent pada pasien operasi di Rumah Sakit Risa Sentra Medika tahun 2016 adalah  21 item terisi atau sebesar 61% dan bagian yang paling banyak tidak terisi adalah bagian pemberian informasi yaitu sebesar rata – rata 7 item terisi (41%). Bagian informasi yang paling jarang diberikan adalah informasi tentang alternatif tindakan, yaitu hanya sebanyak 51 lembar dari 235 lembar informed consent yang didata (21,7%). Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank, faktor yang memiliki hubungan dengan kelengkapan pengisian informed consent tersebut adalah faktor motivasi dan jenis tindakan operasi. Hal yang dapat disarankan  adalah melakukan penyegaran pengetahuan tentang informed consent  dan komunikasi efektif kepada dokter spesialis; lembar  informed consent juga perlu dikaji ulang agar sesuai aturan identifikasi pasien. Kata kunci : informed consent , dokter spesialis, komunikasi efektif


ABSTRACT Name : Ida Ayu Eka Tirta Arini Study Program : Master of Hospital Administration Title : The Completeness of  Informed Consent  Sheets In Surgery Patients at Risa Sentra Medika Hospital Mataram in 2016 This thesis discusses the completeness of informed consent in surgery patients at Risa Sentra Medika Hospital in 2016 and related factors. This research is a quantitative research with cross sectional study design. Samples were taken at random, ie 235 informed consent sheets in medical records of surgery patients from January to December 2016 at Risa Sentra Medika Hospital and filled out questionnaires by 10 specialist doctors. The results showed that the average of filling of informed consent sheet in operation patients at Risa Sentra Medika Hospital in 2016 was 21 items filled or 61% and the most unfilled part was the information giving section which was 7 items in average ( 41%). The most rarely informed section of information is information on alternative actions, ie only 51 sheets of 235 informed consent sheets (21.7%). Based on Spearman Rank correlation test, factors that are related to the completeness of the filling of informed consent are motivational factors and types of surgical measures. It may be suggested to refresh knowledge of informed consent and effective communication to a specialist; the informed consent sheet also needs to be reviewed to fit the patient identification rules. Keywords : informed consent  , specialist, effective communication

Read More
B-1966
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
IGL Roni Supatra; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Amal C. Sjaaf, Purnawan Junadi, Budi Hartono, Amila Megraini
Abstrak:

Pemanfaatan pelayanan bersalin bersifat personal dan dapat dipengaruhi oleh mutu layanan rawat jalan di rumah sakit. Sebanyak 77,5% pasien ibu hamil di unit obstetri rawat jalan RS Risa Sentra Medika tidak memilih bersalin di rumah sakit tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan bersalin pada pasien ibu hamil di unit obstetri rawat jalan Rumah Sakit Risa Sentra Medika. Dengan desaign cross sectional dengan jumlah sampel 104 reponden. Untuk menggali lebih mendalam permasalahan rendahnya pemanfaatan pelayanan bersalin, penelitian dilengkapi dengan pendekatan kualitatif melalui diskusi kelompok terarah dengan pihak manajemen mengenai permasalahan yang ada. Jarak dan waktu tempuh menjadi variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan bersalin dari hasil penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Berbeda dengan hasil pendekatan kualitatif yang memperlihatkan bahwa justru fasilitas yang lebih mempengaruhi pemanfaatan pelayanan bersalin pada pasien ibu hamil di unit obstetri rawat jalan di rumah sakit ini. Rekomendasi yang dapat diajukan dari penelitian ini diharapkan untuk memperbaiki fasilitas di unit obstetri rawat jalan RS Risa Sentra Medika atau merelokasinya sehingga pasien ibu hamil akan merasa lebih nyaman. Diharapkan manajemen RS Risa Sentra Medika melakukan Customer Relationship Management pada pasien ibu hamil yang melakukan antenatal care di unit obstetri rawat jalan RS Risa Sentra Medika, serta melakukan pendirian klinik rawat inap atau klinik bersalin sebagai jejaring RS Risa Sentra Medika, dengan terlebih dahulu melakukan studi kelayakan.


 The Utilization of maternity service are personal and could be influence by the quality of outpatient service in hospitals. As total of 77.5% of pregnant women patients in outpatient obstetric unit at Risa Sentra Medika Hospital choose not to dilivered at this hospital. The goal of this study is to determine the factor affecting the utlization of maternity service for pregnant patients in aoutpatient hospital obstetric unit at Risa Sentra Mediak Hospital. The study was condected with a cross sectional design, the number of samples taken by 104 respondents. To probe about the low utilization of maternity service, this study equipped with qualitative research through focus group discussions with management and a quantitative study. The quantitative study results that distance and time as factors related to service utilization. Through a qualitative approach to the results obtained show a different matter where the facilities is a further factor affecting the utilization of maternity service that may be filed. Recommendations of the study were expected the Risa Sentra Medika Hospital managemant to improve the facilities on an outpatient obstetric unit or relocated so that the pregnant patient will feel more comfortable. Also encourage Risa Sentra Medika Hospital management to maintain Customer Relationship Management in pregnant patients who did antenatal care in hospital outpatient obstetric unit at Risa Sentra Medika Hospital. Another option is to established inpatient clinic or birthing center as a network for Risa Sentra Medika, by first conducating a feasibility study.

Read More
B-1458
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I wayan Hendrawan; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Ede Surya Darmawan, Puput Oktamianti, Chairulsjah Sjahruddin, Jusuf Kristianto
Abstrak:

ABSTRAK Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Penulisan Resep Sesuai Formularium RSU Prima Medika Denpasar Salah satu unsur dalam peningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah terjaminnya aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau. Pengelolaan obat yang tidak efisien dapat memberikan dampak negatif secara medik dan ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah ketidakpatuhan dokter dalam meresepkan obat sesuai dengan formularium. RSU Prima Medika merupakan salah satu rumah sakit swasta di Denpasar yang telah memiliki formularium sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai formularium RSU Prima Medika Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain crossectional. Sampel adalah 120 dokter yang memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) di RSU Prima Medika. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan data kepegawaian. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat dengan software statistik. Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih banyak dokter laki-laki dengan rerata umur 44.4 ± 11.7 tahun dan paling banyak dokter spesialis. Gambaran kepatuhan sesuai fomularium RSU Prima Medika Denpasar adalah 27.5%. Faktor yang berhubungan terhadap kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai dengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Pengetahuan, Informasi, Penghargaan, Sosialisasi, Supervisi, dan Lingkungan Tempat Kerja sedangkan faktor yang tidak berhungan  kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai dengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Jenis Kelamin, Pendidikan, Lama Praktek, Sanksi, Permohonan Pasien, Pihak Membayar, dan Industri Farmasi. Variabel yang diteliti pada penelitian ini berhubungan terhadap kepatuhan penulisan resep sesuai dengan formularium RSPM sebesar 60.2%, sedangkan sisanya sebesar 39.8% dipengaruhi oleh variabel lain Disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai dengan formularium RSU Prima Medika Denpasar masih cukup rendah. Faktor yang paling berhubungan adalah penghargaan, pengetahuan, dan informasi. Disarankan kepada pihak manajemen untuk membuat suatu sistem kebijakan penghargaan dan sanksi, membuat buku saku formularium yang praktis, format dan tampilan yang menarik serta didistribusikan ke seluruh dokter praktek serta melakukan sosialisasi dan supervisi berkala. Kata Kunci: kepatuhan, dokter, penulisan resep, formularium RS, RSU Prima Medika Denpasar


ABSTRACT Complience Analysis of Formularium Drug Prescription in Prima Medika Hospital Denpasar One of component to increase hospital’s quality service is assurance of safe drug’s accessibility, beneficial, quality and affordable. Unefficient of drug management lead to medically and economicall negative effects. Prima Medika Hospital Denpasar is one of the private hospital in Denpasar which had their own formularium. In 2016, various types of excessive inventory drug lead to stuck and expired which have detrimented hospital. Aims of this study were to analyze factors related to doctor’s complience about formularium drug prescription in Prima Medika Hospital Denpasar. This was a quantitative study using crossectional design. Samples were 120 doctors who had legal permit practice in Prima Medika Hospital Denpasar. Data were collected by interview using structured questionnaires and analyzed univariate, bivariate dan multivariate with statistic software. Results showed that most doctors were male, mean of age is 44.4 ± 11.7 year; most of Specialist Doctors. Rate for complience of drug prescribing following formularium Prima Medika Hospital Denpasar is 27.5%. Factors related to compliance knowledge, information, reward, socialization, supervision, and Working environment. Meanwhile factors which were not related were gender, education, working experience, punishment, patient request, payment type, and Pharmaceutical industry. Variable on this study were 60.2% related with compliance and 39.8% were related to other factors. In conclution, complience of drug prescribing following formularium Prima Medika Hospital Denpasar is low. The most related factors including rewards, knowledge, and information. It can be suggested that hospital management to produce a sistem of rewards and punishment as well as periodically socialized and supervised for the prescription. Key words: complience, doctors, drug prescribing, hospital formularium, Prima Medika Hospital Denpasar

Read More
B-2015
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Regina Angelia Suwignjo; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Purnawan Junadi, Dumilah Ayuningtyas, Mohammad Baharudin, P. Lanjar Sugiyanto
B-1597
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putu Sudarsana; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Jaslis Ilyas, Mieke Savitri, Chairulsjah Sjahruddin, I Gede Made Arnata
Abstrak: Abstrak Kepatuhan terhadap pengobatan merupakan faktor penting dalam kesehatan lanjutan dan kesejahteraan pasien, kepatuhan dan ketaatan juga prasyarat untuk keefektifan pengobatan berdasarkan formularium yang telah ditentukan. Pengetahuan dokter pada formularium Rumah Sakit diperoleh dari buku maupun dari orang lain. Tindakan ini akan berpengaruh terhadap keputusan seorang dokter dalam menuliskan resep. Penelitian ini merupakan penelitian korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan keyakinan terhadap kepatuhan dalam menulis resep sesuai formularium dengan jumlah sampel 62 responden dan teknik pengambilan sampel total sampling. Kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan data sudah dilakukan uji reliabilitas dan validitas Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan keyakinan dengan kepatuhan dalam penulisan resep sesuai dengan formularium dengan p-value < 0,05. Hasil uji multivariat dengan regresi logistik menunjukkan keyakinan merupakan variabel yang paling dominan dengan p-value 0,004 < 0,05 dengan OR 7, 227 lebih tinggi dibandingkan variabel pengetahuan (OR:4,446) dan sikap (OR: 4,244). Hal ini berarti keyakinan sebanyak 7,227 meningkatkan kepatuhan dalam penulisan resep sesuai formularium. Pendidikan seorang dokter yang diperoleh pada tingkat tertentu akan mempengaruhi tindakan yang berdasar pada kemampuan intelektual. Sikap seorang dokter yang menggambarkan suka atau tidak suka terhadap formularium rumah sakit. Sikap ini diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman dokter lain. Keyakinan merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Keyakinan seorang dokter terhadap obat yang diperoleh dari orang yangdapat dipercaya, hal ini merupakan bagian yang sulit dirubah. Key word: Pengetahuan, sikap, keyakinan dan kepatuhan dalam menulis resep sesuai Formularium Abstract Adherence to treatment is an important factor in continued health and patient wellbeing, adherence are also prerequisites for the effectiveness of treatment based on established formularies. The doctor's knowledge on hospital formulary is obtained from books as well as from others. This action will affect the decision of a doctor in prescribing. This research is a correlative research that aims to determine the relationship of knowledge, attitudes and beliefs to compliance in prescribing recipes according to formulary with a total sample of 62 respondents and total sampling technique. Questionnaires used to obtain the data have been tested reliability and validity The results showed that there was a significant correlation between knowledge, attitude and belief with compliance in prescribing writing in accordance with formulary with p-value <0,05. The result of multivariate test with logistic regression showed that belief was the most dominant variable with pvalue 0.004 <0.05 with OR 7,227 higher than the knowledge variable (OR: 4,446) and attitude (OR: 4,244). This means belief as much as 7,227 improves compliance in prescribing writing according to formulary. The education of a physician acquired at some level will influence actions based on intellectual ability. The attitude of a doctor who describes likes or dislikes hospital formulary. This attitude is derived from the experience itself and the experience of other doctors. Belief is an attitude that is shown by man when he feels quite know and conclude that he has reached the truth. Because beliefs are an attitude, one's beliefs are not always true or, beliefs alone are not a guarantee of truth. A physician's belief in drugs obtained from a trusted person, this is a difficult part to change. Key words: Knowledge, attitudes, beliefs and compliance in writing appropriate recipes formulary
Read More
B-2027
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fransisca Mayer; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Puput Oktamianti, Lanjar Sugianto, Yessy Susanti
B-1700
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
B-492
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Puspito Sari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Puput Oktamianti, Eva Mundyastuti, Budi Hartono
Abstrak:

Salah satu indikator untuk menunjukkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap. Rekam medis yang lengkap dapat memberikan gambaran secara keseluruhan tentang pasien yang akan digunakan untuk berobat kembali. Rekam medis adalah bukti otentik jika terjadi tuntuntan di pengadilan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik dokter dalam kelengkapan pengisian rekam medis dan faktor-faktor ekstrinsik yang mempengaruhinya. Jenis penelitian ini adalah metode observasional. Data diambil secara potong lintang sebanyak 50 rekam medis selama bulan September-November 2011 yang diisi oleh 10 dokter spesialis, serta dilakukan wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Hasil analisis menunjukkan variabel beban kerja (Pvalue=0,001), prosedur kerja (Pvalue 0,001), dan supervisi teknis (Pvalue=0,036) mempengaruhi langsung kelengkapan pengisian rekam medis. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kelengkapan rekam medis adalah variable dengan nilai coeff. B paling besar yaitu status prosedur kerja dengan coeff B=13,7. Saran yang diberikan kepada RS. Hermina Depok ialah melakukan sosialisasi dan pelatihan pengisian rekam medis secara rutin. Selainitu, melakukan pemeriksaan dan pengawasan dalam hal pengisian rekam medis secara tepat dan sesuai dengan periode yang ditetapkan. Kata kunci: Karakteristik Individu, Motivasi Ekstrinsik, Kinerja, Rekam Medis


 One of the indicators of the health service quality in the hospital is the comprehensive information from patients’ medical records. A comprehensive medical record could display the whole patient’s condition which can be used for their next treatment. A medical record, in addition, is also important legal evidence used in the court, provided there is any lawsuit. This research is carried out to illustrate the link between Doctors’ individual characteristics with the completion of patients’ medical records together with other external related factors. Observational study is the method used in the research, with cross sectional data from 50 patients’ medical records in September-November 2011, filled out by 10 specialist doctors; as well as data collection from interview with the use of questionnaires. The Results indicate: workload variable (Pvalue=0,001), work procedures (Pvalue 0.001), and supervisory techniques (Pvalue=0,036) affecting the completion of the medical records directly. The most dominant variable affecting the completion of health records is the one with the highest Coeff B value work procedures with Coeff B value=13.7. Suggestion given to RS HerminaDepok is to perform regular training and socialization, as well as to carry out checks and supervision in regard to the correct completion of patients’ medical records based on the indicated period. Key words: Individual characteristics, External motivation, Work performance, Medical Record

Read More
B-1359
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive