Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37930 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Elmi Nuryati; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Djarot Darsono
Abstrak:

Berdasarkan data WHO (1996), dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% mendapat pengobatan, 12,5% diobati dengan baik. Penelitian ini bertujuan diketahuinya pengaruh status pekerjaan wanita menikah dengan kejadian Hipertensi tak terkendali di Provinsi Lampung. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah crossectional, untuk melihat hubungan  variabel independen dengan variabel dependen  digunakan uji regresi logistik  populasi   semua wanita menikah di Provinsi Lampung,  sampel 5353 responden  berasal dari data Riskesdas tahun 2007. Prevalensi Hipertensi pada wanita menikah di Provinsi Lampung  lebih tinggi (40,73%) dari prevalensi hipertensi menurut Depkes (31,7%). Status pekerjaan tidak berhubungan dengan kejadian hipertensi, POR 1,09 (95% CI 0.93-1.27). Variabel perancu yang berhubungan kuat adalah variabel umur pada kelompok postmenopause  POR 7,11 (95% CI  5.70-8.86)  dan  kelompok premenopause POR 2,73 (95% CI 2.36-3.16) serta IMT  POR 2,50 (95%  CI  2.15-2.91). Kata Kunci: Hipertensi, status pekerjaan, wanita menikah.


Based on WHO data (1996), 50% of patients with hypertension are known 25% who received treatment, 12.5% were treated with either. The aim of this study is to know about the influence of employment status of married women with hypertension uncontrol incidence in Lampung province. This study uses crossectional design to looking for the most effect between the independent variables and the dependent variable; using logistic regression test. Population of all married women in Lampung province; about 5353 samples derived from Riskesdas data in 2007. Hypertension in women married in Lampung province was higher (40.73%) than prevalence of hypertension according to the Ministry of Health (31.7%). Employment status did not statistically significantly affect POR 1,09 (95% CI 0.93-1.27). The most influential variable is the age postmenopause POR 7,11 (95% CI  5.70-8.86), premenopause POR 2,73 (95% CI 2.36-3.16) and IMT  POR 2,50 (95%  CI  2.15-2.91). Keywords: Hypertension, employment status, married women.

Read More
T-3657
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lamria Pangaribuan; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Ratna Djuwita, Renti Mahkota, Julianty Pradono, Sugeng Hidayat
T-3907
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deasy Eka Saputri; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Yovsyah, Nasrin Kodim, Toni Wandra, Suhardi
Abstrak: Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah dalam arteri. Apabila tidak diobati dan tidak dikontrol, hipertensi bisa mengakibatkan kematian disebabkan oleh komplikasi. Kematian pada penderita hipertensi paling sering terjadi karena stroke, gagal ginjal, jantung, atau gangguan pada mata. Pada tekanan darah tinggi, jantung memompa darah ke tubuh dengan tekanan yang luar biasa tingginya, salah satu sebabnya adalah karena stres emosional. Peningkatan tekanan darah akan lebih besar pada individu yang mempunyai kecenderungan stres emosional yang tinggi.
 
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres dengan hipertensi pada penduduk di Indonesia tahun 2007, dengan variabel kovariat: umur, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan, konsumsi rokok, konsumsi alkohol, kecukupan serat, aktifitas fisik, Indek Masa Tubuh (IMT), Diabetes Melitus (DM), pengeluaran perkapita dan daerah tempat tinggal. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari Riskesdas 2007, yang akan dilaksanakan dari bulan Maret 2010 sampai Juni 2010. Data dianalisis dengan analisis satu variabel, analisis dua variabel dan analisis multivariabel dengan uji regresi logistik ganda.
 
Hasil penelitian ini menunjukkan prevalensi hipertensi pada penduduk di Indonesia tahun 2007 adalah 33,9% sedangkan prevalensi stres sebesar 12,1%. Ada hubungan yang bermakna antara stres dengan hipertensi setelah dikontrol oleh variabel lain yaitu umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, IMT, DM dan pengerluaran perkapita serta dikontrol pula oleh adanya interaksi umur dan stres yang berinteraksi negatif (antagonism), dimana umur mengurangi efek dari stres terhadap terjadinya hipertensi. Dengan proporsi hipertensi yang disebabkan adanya interaksi tersebut sebesar 3,2%. Upaya pencegahan hipertensi dilakukan dengan melakukan intervensi terhadap stres, yaitu dengan berolahraga, relaksasi mental (rekreasi), melakukan curhat atau berbicara pada orang lain, selalu menumbuhkan emosi yang positif serta memperdalam ibadah dan agama. Perlunya melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala bagi penduduk yang berumur 40 tahun keatas dan screening kasus hipertensi oleh pengelola program pengendalian penyakit hipertensi yang diutamakan pada kelompok umur 40 tahun keatas.
 

High blood pressure (hypertension) is an increase in arterial blood pressure. If left untreated and uncontrolled, hypertension can lead to death caused by complications. Mortality in patients with hypertension most often occurs because of stroke, kidney failure, heart disease, or disorders of the eye. In high blood pressure, heart pumps blood to the body with exceptional high pressure, one reason is because of emotional stress. Increased blood pressure will be greater in individuals who have a high tendency of emotional stress.
 
The purpose of this study is to determine the relationship of stress and hypertension in the population in Indonesia in 2007, with kovariat variables: age, sex, occupation, marital status, education, cigarette consumption, alcohol consumption, adequacy of dietary fiber, physical activity, Body Mass Indeks (BMI), Diabetes Mellitus (DM), expenditure percapita and area of residence. This research is an analytical cross sectional study design using secondary data from Riskesdas 2007, which will be implemented from March 2010 until June 2010. Data were analyzed with one variable, two variable analysis and multivariable analysis with multiple logistic regression.
 
The results of this study showed that the prevalence of hypertension in the population in Indonesia in 2007 was 33.9% while the prevalence of stress by 12.1%. There is significant correlation between stress and hypertension after controlled by other variables such as age, marital status, educational level, BMI, DM and expenditure percapita and also controlled by the interaction of age and stress that the negative interaction (antagonism), in which age reduces the effects of stress against the occurrence of hypertension. With the proportion of hypertension caused by the interaction of 3.2%. Hypertension prevention efforts conducted by the intervention to stress, that is with exercise, mental relaxation (recreation), to vent or talk to other people, always cultivate positive emotions and deepening of worship and religion. The need to conduct periodic measurements of blood pressure for the population aged 40 years or older and screened in cases of hypertension by hypertensive disease control program managers who focused on the age group 40 years and older.
Read More
T-3209
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deddy Maulana Hasyim; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Renti Mahkota, Syahrizal Syarif,Yoan Hotnida Naomi Hutabarat, Yuliana Kusaeri
Abstrak: Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atautekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg yang berlangsung lama. Sering tidakmenunjukkan gejala dan tidak terdeteksi dini, baru disadari apabila telahmenyebabkan gangguan organ. Prevalensi hipertensi Provinsi Lampung cukuptinggi dan meningkat.Tujuan penelitian diketahuinya hubungan penuaan populasi,dukungan sosial, populasi menikah, kualitas SDM, produktivitas SDM, kepadatanpenduduk terhadap terjadinya hipertensi pada masyarakat Provinsi Lampungtahun 2013 setelah dikontrol kovariat umur, jenis kelamin, status pernikahan,status pekerjaan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal. Desain penelitian inistudy ekologi yang dilaksanakan bulan Januari-Juni tahun 2016 pada 21898sampel. Variabel independen menggunakan data BPS 2013 dan variabel kovariatRiskesdas 2013. Data dianalisis dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitianmenunjukkan penuaan populasi (POR=1,45,95%CI=1,32-160), kualitas SDM(POR=1,54, 95%CI=1,41-1,68), kepadatan populasi (POR=1,29,95%CI= 1,19-1,40) berhubungan dengan peningkatan hipertensi, sedangkan populasi menikah(POR=0,83, 95%CI= 0,76-0,91), produktivitas SDM (POR= 0,69, 95%CI=0,63-0,76) berhubungan manurunkan terjadinya hipertensi. Dibutuhkan kerjasamalintas sektor terkait, advokasi, KIE, screening kelompok risiko tinggi,meningkatkan dan mengaktifkan Posbindu penyakit tidak menular.Kata Kunci : Ekologi, Hipertensi, RiskesdasRefrensi : 93 (1995-2015).
Hypertension is increase systolic blood pressure ≥ 140 mmHg or diastolic bloodpressure ≥ 90 mmHg which lasted for long time. Often has no symptoms so it isnot detected early, it was realized when causes disruption organ. Prevalence inLampung Province is quite high and likely increase. Purpose this study knownrelationship aging population, social support, population married, quality humanresources, productivity human resources, population density at society LampungProvince in 2013 after controled covariate variable age, type of sex, marital status,job, education, area residence. Research design ecology study carried out January-June 2016 at 21898 sample, using data from Central Bureau Statistics asindependent variables and covariate variables Riskesdas 2013. Analyzed usinglogistic regression. Results showed relationship increases hypertension atpopulation aging (POR=1,45,95%CI=1,32-160), quality human resources(POR=1,54, 95%CI=1,41-1,68), population density (POR=1,29,95%CI=1,19-1,40), while population married (POR=0,83, 95%CI= 0,76-0,91), productivityhuman resources (POR= 0,69, 95%CI=0,63-0,76) related to lower hypertension. Ittakes cooperation among relevant sectors, advocacy, IEC, screening high-riskgroups, to improve and enable Posbindu non communicable disease.Kata Kunci : Ecologi, Hypertension, RiskesdasRefrensi : 93 (1995-2015)
Read More
T-4668
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nasrin Kodim; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah, Budi Utomo
D-77
Depok : FKM UI, 2004
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Ramadayanti; Pembimbing: Helda; Penguji: Krisnawati Bantas, Slamet
S-10410
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sekar Agustin; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Dwi Gayatri, Julianty Pradono, Yoan Hotnida Naomi
Abstrak: Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Menurut penelitian NHANES tahun 1999-2008, faktor risiko yang paling signifikan dari hipertensi pada wanita adalah obesitas. Provinsi Jawa Timur memiliki prevalensi hipertensi (26,2%) dan obesitas (28,06%) yang lebih tinggi dibandingkan prevalensi nasional (25% dan 26,23%) tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan obesitas dengan hipertensi pada wanita usia 18 tahun ke atas di Provinsi Jawa Timur dikontrol variabel umur, pendidikan, status ekonomi sosial, aktivitas fisik, konsumsi rokok, dan stres. Analisis ini menggunakan data Riskesdas 2013 dengan desain studi cross sectional yang dilaksanakan bulan Maret hingga Juni 2015. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi pada wanita usia 18 tahun ke atas di Provinsi Jawa Timur tahun 2013 adalah 33,7% dan prevalensi obesitas adalah 33,6%. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara obesitas dan hipertensi (OR 3,67; 95%CI: 2,79-4,83) setelah dikontrol umur, tingkat pendidikan, status ekonomi sosial, aktivitas fisik, konsumsi rokok, dan stres. Terdapat interaksi positif antara umur dengan obesitas dalam kaitannya dengan hipertensi. Pada perbandingan antar strata umur, umur bersama dengan obesitas meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, meningkat secara linier pada usia yang makin tua. Dalam strata umur yang sama, risiko obesitas menyebabkan hipertensi makin kecil secara linier pada usia yang makin tua. Kemenkes dan Dinkes diharapkan memperluas program posbindu ke lingkungan masyarakat dengan kerja sama antara Puskesmas dan RT setempat. Wanita disarankan untuk menjaga berat badan tetap normal dan melakukan aktivitas yang cukup.
Kata kunci: Obesitas, hipertensi, wanita, umur, Riskesdas 2013, Provinsi Jawa Timur
Read More
T-4488
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zahra Zetira Muchtar; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Helda, Telly Purnamasari Agus, Agus Triwinarto
Abstrak:

Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 12,2 juta kasus baru stroke terjadi setiap tahun secara global, dan lebih dari 6,5 juta orang meninggal akibat stroke setiap tahunnya.  Di Indonesia, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stroke pada penduduk usia ≥15 tahun tercatat sebesar 1,32%, dengan proporsi lebih tinggi pada laki-laki dan kelompok usia lanjut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara hipertensi, diabetes melitus dengan kejadian stroke pada penduduk DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data SKI 2023. Analisis dilakukan dengan regresi logistik multivariat dengan dua pendekatan yaitu, variabel hipertensi self-reported dan menggunakan hasil pengukuran tekanan darah pada 8.942 responden menggunakan pendekatan non-weighted pada multivariat. Hasil multivariat baik pendekatan self- report maupun hasil pengukuran hipertensi menjadi faktor risiko terkuat penyebab stroke dengan (OR = 13,09; 95% CI: 7,06–24,28; p < 0,001) dan (OR = 6,13; 95% CI: 2,62–14,31; p < 0,001), Laki-laki memiliki risiko stroke 2 kali lipat dibanding perempuan (p = 0,005). Usia ≥60 tahun memiliki OR tertinggi yaitu 9,09 (95% CI: 3,38–24,44; p < 0,001). Diabetes hanya signifikan dalam model pengukuran dengan OR = 6,59 (p < 0,001), untuk aktivitas fisik terbukti protektif. Dapat disimpulkan hipertensi baik berdasarkan self-report maupun hasil pengukuran merupakan prediktor kuat kejadian stroke. Aktivitas fisik memiliki efek protektif yang signifikan. Penggunaan data tekanan darah terukur memberikan estimasi risiko yang lebih konservatif namun stabil. Hasil ini menegaskan pentingnya deteksi dini hipertensi dan promosi aktivitas fisik dalam strategi pencegahan stroke.


According to the World Health Organization (WHO), approximately 12.2 million new cases of stroke occur globally each year, with over 6.5 million deaths attributed to stroke annually. In Indonesia, based on the 2023 Indonesian Health Survey (SKI), the prevalence of stroke among individuals aged ≥15 years was recorded at 1.32%, with higher proportions among males and the elderly population. This study aimed to determine the association between hypertension, diabetes mellitus, and stroke among residents of DKI Jakarta. This was an analytical cross-sectional study using SKI 2023 data, involving 8,942 respondents. Multivariate logistic regression was conducted using two approaches: self-reported hypertension and measured blood pressure. Both models were analyzed without weighting. The results showed that hypertension was the strongest risk factor for stroke, both in the self-reported model (OR = 13.09; 95% CI: 7.06–24.28; p < 0.001) and the measured blood pressure model (OR = 6.13; 95% CI: 2.62–14.31; p < 0.001). Males had twice the risk of stroke compared to females (p = 0.005). Individuals aged ≥60 years had the highest risk (OR = 9.09; 95% CI: 3.38–24.44; p < 0.001). Diabetes mellitus was significantly associated with stroke only in the model using measured blood pressure (OR = 6.59; p < 0.001). Physical activity was found to have a significant protective effect. In conclusion, hypertension—both self-reported and based on measured blood pressure is a strong predictor of stroke. Physical activity plays a significant protective role. Using objectively measured blood pressure yields a more conservative but stable risk estimate. These findings underscore the importance of early hypertension detection and the promotion of physical activity in stroke prevention strategies.

Read More
T-7428
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hasna Irbah Ramadhani; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Yovsyah, Dewi Kristanti
Abstrak: Kardiovaskular merupakan penyakit yang menyumbang angka tertinggi kematian di dunia dan di Indonesia. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko beberapa penyakit kardiovaskular dengan angka kematian tertinggi, seperti stroke dan penyakit jantung koroner. Obesitas sebagai faktor risiko dominan dalam terjadinya hipertensi, terus mengalami peningkatan prevalensi dari tahun ke tahun di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia 19-64 tahun di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional menggunakan data sekunder Riskesdas tahun 2018 yang diperoleh melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Populasi penelitian ini merupakan seluruh anggota rumah tangga berusia 19-64 tahun di Provinsi Sulawesi Utara. Terdapat sebanyak 10.870 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Sulawesi Utara tahun 2018 adalah sebesar 26,1% dan prevalensi obesitas adalah sebesar 28,8%. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dengan kejadian hipertensi dengan nilai Prevalence Ratio (PR) sebesar 2,126 (95% CI 1,865-2,424) setelah di kontrol oleh variabel usia (PR= 2,144; 95% CI 1,935-2,376) dan interaksi obesitas*usia (PR= 0,687; 95% CI 0,585-0,806). Perlu dilakukannya promosi kesehatan yang mengedukasi masyarakat terkait obesitas dan hipertensi serta hubungan antara keduanya guna meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya penyakit tersebut
Read More
S-10902
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fenida; Pembimbing: Armen Muctar
T-804
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive