Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 23061 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Muhammad Hasan; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Wachyu Sulistiadi, Yuli Prapancha Satar, Amila Megraini
Abstrak:

ABSTRAK

Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM Tipe 2) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang diakibatkan kurangnya sekresi insulin, resistensi insulin, atau keduanya. Kondisi hiperglikemia yang kronis dapat menyebabkan berbagai komplikasi salah satunya adalah kaki diabetik yang menjadi penyebab utama dilakukannya amputasi pada klien dengan DM tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman klien DM tipe 2 pasca amputasi mayor ekstremitas bawah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Hasil analisa data menghasilkan enam tema, yaitu: perubahan dalam kehidupan setelah amputasi, respon atau perasaan terkait amputasi, mekanisme koping, dukungan sosial yang diterima, makna hidup, dan pelayanan kesehatan yang diterima. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan melalui peningkatan dukungan rehabilitasi secara fisik, psikososial, dan spiritual pada klien DM tipe 2 pasca amputasi mayor ekstremitas bawah.


ABSTRACT

Type 2 Diabetes Mellitus (Type 2 DM) is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia as a result of insulin deficiency, insulin resistance, or both. Chronic hyperglycemia conditions can lead complications such as the diabetic foot as a major cause of amputation in clients with type 2 DM. The purpose of this study was to determine the experience of client with type 2 DM following major lower limb amputation. This study used a qualitative method with descriptive phenomenology approach. Result of the data analysis revealed six themes: live changes of amputees, amputation response or related feelings, coping mechanisms, social support received, the meaning of life, and health care received. The results of this research are expected to contribute positively in improving the quality of nursing care through physical, psychosocial, and spiritual rehabilitation support enhancement in client with type 2 DM following major lower limb amputation.

Read More
B-1472
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rinie Indah Chandra Wirasati; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti, Iwan Turniawan, Ida Aju Kusuma Wardani
Abstrak: Hasil kerja yang baik dan keuntungan yang optimal serta tercapainya tujuan yang diharapkan akan dapat berhasil melalui manajemen organisasi yang efektif dan efisien. Sehingga dibutuhkan suatu cara tata kelola rumah sakit yang efektif dan efisien. Untuk itu maka perlu dilakukannya penerapan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) sebagai pedoman melaksanakan tata kelola dalam organisasi RS Tk IV Singaraja hal ini berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 disebutkan bahwa rumah sakit merupakan institusi penyedia jasa layanan kesehatan perorangan yang secara paripurna mempunyai peran strategis mewujudkan derajat kesehatan setinggi-tingginya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan implementasi good corporate governance terhadap kinerja RS Tk. IV Singaraja, Buleleng, Bali, tahun 2020. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Berdasarkan hasil analisis univariat kinerja RS Tk. IV Singaraja, Buleleng, Bali saat ini dalam kondisi kinerja yang cukup baik dengan rata-rata 76,08 (SD 11,50 dan 95% CI: 73,48-78,67) serta telah terdapat implementasi prinsip-prinsip GCG di RS Tk. IV Singaraja dengan hasil penerapan prinsip transparansi cukup baik rata-rata 19,81 (SD 2,35 dan 95% CI: 19,28-20,34), akuntabilitas cukup baik dengan rata-rata 19,00 (SD 2,97 dan 95% CI: 18,33-19,67), responsibilitas cukup baik dengan rata-rata 19,21 (SD 2,75 dan 95% CI: 18,59-19,82), independensi cukup baik dengan rata-rata 18,89 (2,67 dan 95% CI: 18,29 - 19,49), kesetaraan/kewajaran cukup baik dengan rata-rata 20,12 (SD 2,27 dan 95% CI: 19,60 - 20,63). Dengan estimasi interval tersebut diatas prinsip kesetaraan/kewajaran memiliki implementasi/penerapan yang lebih dominan. Berdasarkan hasil analisis bivariat melalui uji statistik regresi linear sederhana didapatkan ada hubungan yang signifikan antara implementasi prinsip-prinsip GCG (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kesetaraan/kewajaran dengan kinerja RS Tk IV Singaraja (p = 0,0001). Berdasarkan hasil analisis multivariat melalui uji statistik regresi linear berganda, kelima prinsip GCG (transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/kewajaran) dapat menjelaskan kinerja rumah sakit sebesar 76.2 % sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang mempengaruhi. Interpretasi hubungan yang diperoleh dari implementasi prinsip-prinsip GCG dengan kinerja RS Tk. IV Singaraja, yaitu : Setiap kenaikan skor transparansi sebesar 1 skor, maka skor kinerja rumah sakit akan menurun sebesar 0.49 skor. Setiap kenaikan skor akuntabilitas sebesar 1 skor, maka skor kinerja rumah sakit akan naik sebesar 1.09 skor. Setiap kenaikan skor responsibilitas sebesar 1 skor, maka skor kinerja rumah sakit akan naik sebesar 0.91 skor. Setiap kenaikan skor independen atau kemandirian sebesar 1 skor, maka skor kinerja rumah sakit akan naik sebesar 1.84 skor. Setiap kenaikan skor kesetaraan atau kewajaran sebesar 1 skor, maka skor kinerja rumah sakit akan naik sebesar 0.43 skor. Dari interpretasi tersebut didapatkan prinsip GCG yang paling besar pengaruhnya terhadap penentuan kinerja RS Tk. IV Singaraja adalah prinsip independen atau kemandirian. Saran peneliti adalah agar kinerja rumah sakit dan penerapan prinsip-prinsip GCG di RS Tk. IV Singaraja yang sudah cukup baik perlu lebih ditingkatkan lagi dengan berbagai cara seperti sosialisasi maupun pembinaan satuan yang lebih berkesinambungan disertai komitmen yang kuat antara Pimpinan/direksi dan seluruh karyawan guna meningkatkan profesionalisme dan peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
Good work results and optimal benefits and the achievement of expected goals will be successful through effective and efficient organizational management. So that we need an effective and efficient way of hospital governance. For this reason, it is necessary to implement the principles of good corporate governance (GCG) as a guideline for implementing governance in the Tk. IV Singaraja Hospital organization. Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 44 of 2009 states that the hospital is an institution that provides individual health services which completely plays a strategic role in realizing the highest degree of health. The purpose of this study was to determine the relationship between the implementation of good corporate governance and the performance of Tk. IV Singaraja Hospital, Buleleng, Bali, 2020. This research is a quantitative study with a cross sectional design. Based on the results of the univariate analysis of the performance of Tk. IV Singaraja Hospital, Buleleng, Bali is currently in a fairly good performance condition with a mean of 76.08 (SD 11.50 and 95% CI: 73.48-78.67) and there has been an implementation of GCG principles at the Tk. IV Singaraja Hospital with the results of applying the principle of transparency is fairly good with a mean of 19.81 (SD 2.35 and 95% CI: 19.28-20.34), accountability is fairly good with a mean of 19.00 (SD 2.97 and 95% CI: 18.33-19.67), the responsibility was fairly good with a mean of 19.21 (SD 2.75 and 95% CI: 18.59-19.82), the independence was fairly good with a mean of 18 , 89 (2.67 and 95% CI: 18.29 - 19.49), the fairness was fairly good with a mean of 20.12 (SD 2.27 and 95% CI: 19.60 - 20.63). With the interval estimation above, the fairness principle has a more dominant implementation / application. Based on the results of bivariate analysis through simple linear regression statistical tests, it was found that there was a significant relationship between the implementation of GCG principles (transparency, accountability, responsibility, independence and fairness with the performance of Tk. IV Singaraja Hospital (p = 0.0001). Based on the results of multivariate analysis through multiple linear regression statistical tests, the five principles of GCG (transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness) can explain hospital performance by 76.2% while the rest is explained by other influencing factors. Interpretation of the relationship obtained from the implementation of GCG principles with the performance of Tk. IV Singaraja Hospital, namely: Every increase in the transparency score of 1 score, then the hospital performance score will decrease by 0.49 score. Every increase in the accountability score of 1 score, the hospital performance score will increase by 1.09 score. Every increase in the responsibility score of 1 score, then the hospital performance score will increase by 0.91 score. Every increase in the independence score of 1 score, then the hospital performance score will increase by 1.84 score. Every increase in the fairness score of 1 score, then the hospital performance score will increase by 0.43 score. From this interpretation, it was found that the principles of GCG had the greatest influence on the determination of the performance of Tk. IV Singaraja Hospital is the principle of independence. Researcher's suggestion is that the hospital's performance and the application of the principles of GCG in Tk. IV Singaraja Hospital, which is fairly good, needs to be further improved in various ways such as socialization and more sustainable unit guidance accompanied by a strong commitment between the leadership / directors and all employees in order to increase professionalism and improve the quality of hospital service
Read More
B-2183
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gunawan Widjaya; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Suprijanto Rijadi, Adang Bachtiar, Budi Sampurna, Liman Harijono
Abstrak: Setiap negara memiliki sejarah perkembangan rumah sakitnya, meskipun dewasa ini,dengan berbagai alasan semua negara membicarakan tata kelola rumah sakit. DiIndonesia dewasa ini Undang-Undang Rumah Sakit (UURS) tidak secara tegasmerujuk istilah corporate governance, namun demikian dalam Penjelasan Pasal 29ayat (1) butir r UURS, secara tersirat diketahui bahwa corporate governance adalahbagian dari hospital governance. Sedangkan konsepsi dan terminologi corporategovenance di Indonesia mengacu pada perseroan terbatas, khususnya perseroanterbatas terbuka. Dalam konsepsi tersebut, semua perseroan terbatas harus taat padaUndang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT), termasuk perseroan terbatas denganbidang usaha rumah sakit. Penelitian ini bertujuan membuktikan telah terjadimispersepsi penggunaan istilah corporate governance dalam manajemen rumahsakit. Penelitian ini membandingkan corporate governance dalam UURS denganUUPT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data sekunder.Triangulasi dilakukan untuk mempertahankan validitas hasil. Penelitian ini jugamenggunakan metoda perbandingan hukum untuk memahami konsep korporasi dancorporate governance dalam rangka menjelaskan pelaksanaan corporate governancedi rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UURS telah salahmenginterpretasikan status rumah sakit. UURS telah meletakkan fungsi rumah sakitsecara kurang tepat, yang seharusnya dilihat sebagai kegiatan (usaha) dari perseroanterbatas. Artinya rumah sakit harus dipandang sebagai bagian perseroan terbatas danbukan sebaliknya. Kesalahan interpretasi ini telah menyebabkan terjadinyamiskonsepsi dan kesalahan penggunaan istilah corporate governance dalam UURS.Peneliti menyarankan untuk melakukan perubahan terhadap beberapa ketentuandalam UURS agar sejalan dengan konsep yang berlaku dan dapat diterapkan secarakonsisten.Kata kunci: corporate governance, korporasi, tata kelola rumah sakit, rumah sakit
Each state has its own history on the development of hospital, eventhough nowadaysfor many different reason, all countries in the world is talking about governance inhospital. In Indonesia cuurent situation, Indonesian Hospital Law does notspecifically refer to corporate governance, however in the Elucidation of Article 29para (1) point r of the Hospital Law, it is implied that corporate governance waspart of hospital governance. Meanwhile the conception and terminology of corporategovenance in Indonesia belongs to corporation, especially public corporation. Insuch conception, all corporations must comply with Corporate Law, including allcorporations with line of business of hospital. The aim of this research is to provethat there has been a misconception of corporate governance terminology in hospitalmanagement. This research tries to contrast the conception of corporate governanceused in Hospital Law against the Corporate Law. This research uses qualitativeresearch. This reseacrh uses secondary data, with triangulation to maintain validityof result. This research also uses comparative legal method to understand theconcept of corporation and corporate governance in order to explain the applicationof corporate governance in hospital. Result of the research shows that Hospital Lawhas misinterpreted the status of hospital. It has mislead the function of hospital,which shall be seen as a line of business of a corporation. It means that hospital mustbe seen as part of the corporation as organisation and not vice versa. Researcherrecommends to make amendments to some articles of the Hospital Act in order tomake it inline with the prevailing concept and can be consistently applied.Key Words: corporate governance, corporation, governance in hospital, hospital
Read More
B-1725
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eggy Astrika; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Mieke Savitri, Achmad Muthasil
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang kepuasan kerja pegawai non Pegawai Negeri Sipil (PNS) di RSUD Pasar Rebo pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif Cross Sectional, selain itu, dalam penelitian ini peneliti juga melakukan wawancara mendalam dengan pegawai yang di pilih secara acak untuk memperkuat dan menggali lebih dalam lagi mengenai hasil penelitian yang di dapat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja dan hubungan antara karakteristik individu terhadap kepuasan kerja. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pegawai di RSUD Pasar Rebo masih dikatakan rendah dan tidak terdapat hubungan anatara karakteristik individu dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti memberikan saran kepada RSUD Pasar Rebo untuk melakukan survey kepuasan kerja secara berkala agar mengetahui dan melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang belum optimal.

This research is discussed as regards to job satisfaction of the Non-Civil Servants at Pasar Rebo General Hospital at the year 2013. Researcher use a cross sectional quantitative method, moreover, in this research, researcher also conducted in-depth interviews with employees who were randomly selected to strengthen and probe deeper into the research results obtained. The purpose of this study was to determine the level of job satisfaction and the correlation between individual characteristics on job satisfaction. The results of the study represented that the level of employee satisfaction in Pasar Rebo General Hospital still said to be less and there is no correlation between individual characteristics and job satisfaction. Based on these results, the researcher gives recommendation to the hospital to perform periodic surveys of job satisfaction in order to determine and evaluate the factors considered not optimal.
Read More
S-8114
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aprilya Mega Sietyayon; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Mieke Savitri, Ernisfi
S-7402
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zulfa Isnianto; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Mieke Savitri, Indra Maryunif
Abstrak:

ABSTRAK Ada empat kriteria dasar dalam mengukur laporan keuangan yaitu laporan realisasi anggaran, laporan neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Pembahasan mengenai laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam laporan keuangan, karena kondisi keuangan dianggap paling penting untuk menentukan perencanaan dan investasi jangka pendek dan jangka panjang. Analisa laporan keuangan di RS Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto Jakarta sangat diperlukan karena untuk memperoleh gambaran kinerja keuangan sesuai dengan Badan Layanan Umum. Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sesuai dengan jenis layanannya. Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi keuangan, BLU dapat menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik setelah mendapat persetujuan dari menteri keuangan. Dalam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dan kegiatan pelayanannya BLU menyusun dan menyajikan laporan keuangan dan laporan kinerja. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan analisa dampak Badan Layanan Umum terhadap kinerja di RS Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dalam hal yang khusus penelitian ini dapat dinyatakan sebagai penelitian tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai evaluasi, berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard an program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian akan menjelaskan suatu fenomena. Penelitian ini merupakan hasil dari analisa terhadap laporan keuangan badan layanan umum RS Bhayangkara TK.I. R Said Sukanto, analisa dilakukan secara deskriptif sehingga laporan penelitian ini akan membahas tentang Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan tahun 2010 sampai dengan 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kurang baiknya laporan keuangan seperti laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan di RS Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto. Sehingga dalam meningkatkan kinerja keuangan harus membuat sistem keuangan (billing system), penambahan sumber daya manusia yang berlatar belakang pendidikan  akuntansi dan peningkatan pada fungsi pengawan internal rumah sakit sehingga memperbaiki dalam proses pendapatan rumah sakit, rekapitulasi dan membuat laporan keuangan agar lebih akuntabilitas, manajemen dan transparansi. Kata kunci:  Laporan Keuangan, Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan.


 ABSTRACT There are four basic criteria in measuring financial report namely report budget realization report 's report cash flow and the record on financial report. Discussion on report budget realization ' s report cash flow and the record on financial report is very important in the financial report, because the financial condition considered the most important to determine planning and short-term investments and long term. Analysis of the financial report in  hospital Bhayangkara Tk. I. R. Said Sukanto  in jakarta is particularly necessary because to acquire a sense of financial performance in accordance with a public service body. Accounting and financial report blu held in accordance with the accounting standard financial , conforming to a type its service. In the event that there is no finance, the accounting standard accounting standard of public service can apply specific industrial after having obtained approval from the minister of finance. In order of responsibility for financial management and activities of its service public service arrange and present the financial statements and reports performance. To reach the goal should be done analysis the impact of a public service body on the performance in the hospital Bhayangkara Tk. I. R. Said Sukanto. This research is a research evaluation in terms of the special research this can be expressed as the research but in other respects also can be expressed as a means of evaluation, it is part of the decision making process to compare an event, activities and products with standards and programs that have been set. Evaluation as research will shed light on a phenomenon. This research is the result of analysis of financial statements public service agency hospital Bhayangkara Tk. I. R Said Sukanto, the analysis done in a descriptive so that this research report will discuss about the realization of the Budget Report, balance sheet, cash flow statement and notes to the financial statements in 2010 to 2011. This research result indicates the less good news financial report as report budget realization ' s report cash flow and the record on financial report at hospital Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto. So in improving financial performance should make financial systems (billing system) so as to improve the process of hospital revenues, and create financial statement recap for more accountability, transparency and management. Key words:  Financial Report, Report the realization of the budget, Balance sheet, Cash flow, Notes to financial statemen

Read More
B-1460
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Duma Prapwiasih Margaretha; Pembimbing: Supriyanto Rijadi; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Puput Oktaniati, Mira R. Dachlan, Atik Heru
Abstrak:

ABSTRAK Latar belakang: Pentingnya penilaian kinerja pada unit farmasi yang menyumbangkan lebih dari 50% keuntungan rumah sakit merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat untuk digali lebih dalam. Balanced Scorecard adalahsuatu metode yang penilaian kinerja yang dapat menilai kinerja secarakomprehensif, dengan menggunakan penilaian melalui 4 perpektif yaitupertumbuhan dan pembelajaran, proses bisnis internal, pelanggan dan keuangan. Masalah Penelitian: Berdasarkan hasil identifikasi di bagian Farmasi RS MH Thamrin Salemba, RS MH Thamrin Salemba belum melakukan proses penilaian bagian Farmasi rawat jalan secara menyeluruh, baik dari pertumbuhan dan pembelajaran, bisnis internal, pelanggan, serta perspektif finansial. Oleh karena itu, penelitian yang berhubungan dengan penilaian kinerja secara komprehensif sangatlah diperlukan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui secara garis besar analisis aspek pertumbuhan dan pembelajaran pada sumber daya manusia, aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan, serta aspek kinerja keuangan di instalas farmasi RS MH Thamrin Salemba. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di RS MH Thamrin Salemba. Rumah sakit ini memiliki 183 tempat tidur, penelitian ini dilakukan pada instalasi farmasi rawat jalan dengan cara deskriptif analisis dengan menggunakan data sekunder danmenggunakan telaah tesis sebelumnya maupun data sekunder yang ada di lapangan. Waktu pengumpulan data dimulai September sampai Desember 2012, data diambil secara potong lintang dengan melakukan pendataan pada tahun 2008 sampai 2012. Hasil: Dari penelitian ini, didapatkan pada hasil pertumbuhan dan pembelajaran yang dinilai dari angka turn over pegawai dapat dikatakan cukup mendukung. Dari aspek bisnis internal, yang dinilai dari waktu tunggu pasien terhadap obat dapat dikatakan cukup memuaskan. Dari aspek pelanggan, dinilai dari jumlah pelanggan yang menebus resep dan analisis tesis sebelumnya terkait kepuasan pelanggan, dapat dinilai bahwa aspek pelanggan belum berdayamaksimal. Sehingga, aspek keuangan menunjukan profit yang belum sesuai harapan. Kesimpulan: Dari hubungan keterkaitan antar variabel dapat dinilai bahwa secara keseluruhan variabel SDM cukup mendukung terlaksananya proses bisnis internal dengan baik, dengan adanya pencapaian yang sesuai dengan yang ditargetkan. Namun, pada penilaian pelanggan, kepuasan yang didapatkan belum maximal sehingga memicu salah satu faktor yang menyebabkan turunnya profit pada aspek keuangan. 


 

ABSTRACT Background: The importance of performance evaluation in the pharmaceutical unit that contributing more than 50% profit in hospitals is very useful to be known deeper. Balanced Scorecard is a performance evaluation method that comprehensively assesses performance, by using 4 perspectives, such as: learning and growth, internal business processes, customers, and financial aspect. Research problem: Based on the identification at the pharmaceutical unit in MH Thamrin Hospital Salemba, the hospital has not made the performance evaluation in outpatient pharmacy yet. So, 4 main aspects, such as learning and growth, internal business, customer, and financial should be evaluate. Therefore, the research related to evaluate performance comprehensively is needed. Objective: To determine the analysis in growth and learning aspect, internal business process aspect, customer aspect, and financial performance in hospital pharmacy Salemba MH Thamrin. Methodology: This research was conducted in RS MH Thamrin Salemba. The hospital has 183 beds. The research conducted at the outpatient pharmacy using a descriptive analytic explanation by using secondary data from the previous thesis and secondary data on the ground. Time of data collection began in September until December 2012, cross sectional data retrieved by collecting data in 2008 to 2012. Results: The findings of this study explains that the growth of employee turnover has not reach more than 10%, so that that may support the internal business process. The internal aspects of the business, which is assessed from the fulfillment of the drugs’ respond time that reach more than 90% can be quite satisfying. The customer aspect, that assessed from the number of customers who redeemed prescriptions and customer satisfaction showed that this aspect not support the financial aspect. Thus, the financial aspect has not shown expected profit percentage growth. Conclusion: From the relationship between 4 variables that can be assessed, the learning and development variable support the implementation of internal business processes, with the achievement of the targeted appropriate. However, the customer assessment, has not obtained a satisfactory target so that the factor cause a profit decline in the financial aspect.

Read More
B-1522
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sumartono; Pemb. Ede Surya Darmawan; Penguji: Hafizurrachman, Dumilah Ayuningtyas, Ucu Supriatna
B-1040
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Viesta Arsianti; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Amal C. Sjaaf, Budi Hartono, Amilia Megraini
B-1403
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Risky Irawan; Pembimbing: Amal C. Sjaaf; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Purnawan Junadi, Budi Hartono, Amila Megraini
Abstrak:

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem untuk membuat asuhan pasien lebih aman. Mengingat pentingnya pelaksanaan patient safety di rumah sakit dilakukan penelitian tentang hubungan karakteristik, pengetahuan dan motivasi terhadap perilaku patient safety pada perawat  Rumah Sakit X Kota Y. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 99 orang perawat yang dilaksanakan di bulan Februari 2012. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel yang berhubungan dengan sikap patient safety adalah pendidikan, pengetahuan dan motivasi. Variabel pengetahuan memiliki pengaruh yang paling besar dalam hubungannya dengan sikap patient safety pada perawat. Rekomendasi yang dapat diajukan untuk mengatasi kurangnya pengetahuan perawat tentang patient safety antara lain melakukan seleksi lebih ketat dengan memberikan ujian mengenai patient safety untuk penerimaan perawat baru sehingga rumah sakit memiliki perawat yang dapat dihandalkan dan dapat dengan tepat menempatkan perawat tersebut. Selain itu, rumah sakit juga dapat memberikan banyak pelatihan terkait patient safety secara berkala sehingga seluruh perawat dapat memahami tentang patient safety. Untuk tim patient safety, perlu melakukan penilaian khusus bagi karyawan yang memberikan laporan patient safety, sehingga meningkatkan motivasi perawat untuk melapor bila melakukan kesalahan Kata kunci : Patient Safety, Perilaku Perawat Daftar bacaan  : 35 ( 1989 – 2011 ).


Hospital patient safety is a system to maintain the patient nursing safer. In view of the importance of patient safety implementation in hospital, the study was conducted to assess the relation of characteristics, knowledge, and motivation toward patient safety behavior of nurses at X Hospital in Y City. Cross sectional design was employed in this study with a sample of 99 nurses in February 2012. The study showed that education, knowledge, and motivation related to the patient safety behavior. The knowledge variable had the most influence factor in relation to the patient safety behavior of nurses. It is recommended that to overcome the lack of knowledge of nurses about patient safety is to conduct more selective in recruiting the nurse by providing a patient safety test. So, the hospital will have reliable nurses and will place them in the right position. Besides, the hospital can provide more regularly trainings related to patient safety. For patient safety team, it is needed to implement a special assessment for staffs that submit the patient safety report in order to increase the motivation of nurses to convey whenever they make mistakes. Keywords : patient safety, nurse‘s behavior References    : 35 (1989—2011)

Read More
B-1406
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive