Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38729 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Priyanti Soepandi; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Mardiati Nadjib, Prastuti C. Soewondo, Erlina Burhan, Dyah Armi Riana
Abstrak:

ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang hasil pengobatan dan variasi biaya TBMDR/ XDR di RSUP Persahabatan Jakarta dengan menggunakan strategi Programatic Management Drug Resistance Tuberculosis (PMDT), yang memerlukan jangka waktu pengobatan yang lama 18-24 bulan serta memerlukan biaya yang sangat tinggi. Tujuan umum adalah mengetahui hasil pengobatan dan variabel-variabel biaya TB-MDR/XDR. Penelitian ini adalalah penelitian operasional dengan metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Sampel adalah semua pasien TB-MDR/XDR yang mulai diobati Agustus 2009 sampai 31 Desember 2010, berjumlah 104 pasien. Hasil pada penelitian ini lama pengobatan TB-XDR lebih panjang dan angka keberhasilan (lengkap dan sembuh) lebih rendah yaitu 42,9 % dan 80,9% jika dibandingakan dengan TB-MDR, tetapi angka keberhasilan ini jauh lebih tinggi dari angka keberhasilan di dunia. Biaya pasien sampai sembuh dan lengkap pada pasien TB-XDR Rp 91.704.767,33 lebih tinggi dari TB-MDR Rp 72.260.081,73. Biaya pasien TB-XDR yang meninggal Rp 63.246.069,- lebih tinggi dari TB-MDR Rp 34.142.692,44. Hal ini juga terjadi pada total biaya pengobatan TB-XDR dengan efek samping ringan lebih tinggi biayanya dari pada pasien TB-MDR. Penambahan lama pengobatan mempunyai peluang peningkatan biaya sebesar Rp 115.205,- per hari Jenis kelamin laki-laki yang bertempat tinggal di Jakarta Timur dengan lama pengobatan kurang dari 569 hari memiliki peluang 1.7 kali lebih tinggi mengalami kesembuhan dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan, yang bertempat tinggal di daerah dan lama pengobatan yang sama. Kesimpulan : Angka keberhasilan pada TB-MDR dan TB-XDR pada penelitian ini lebih tinggi dari angka keberhasilan di dunia . Biaya total pengobatan TBXDR jauh lebih tinggi dari TB-XDR dan terdapat keeratan hubungan antara variabel biaya pengobatan dengan lama pengobatan.

ABSTRACT This research captured the Programmatic Management of Drug resistant Tuberculosis (PMDT) at Persahabatan Hospital, Jakarta which required long treatment duration which is 18-24 months and especially the treatment outcome and variation cost. The study aimed to know regarding the treatment outcome as well as cost variaties of MDR/XDR-TB patients. This is a operational research using a mixture of quantitative and qualitative methods. The samples were all treated MDR/XDR-TB patients who started treatment from August 2009 until December 31, 2010. Total number of sample were 104 patients. The results of this study revealed that duration of treatment for XDR-TB patients is longer than MDR-TB patients with lower success rate which are 42,9% and 80,9% respectively and was statistically significant. However this result is relatively higher than reports from many countries in the world. The cost per patient for those who cured and completed treatment was US$ 9,357 and US$ 7,373 for the XDR-TB patients and MDR-TB patients respectively which was statistically significant. The cost spent for XDR-TB patients who died during treatment was higher compare to MDR-TB ones, US$ 6,453 and US$ 3,484 respectively. The same finding was similar higher when comparing the total cost of mild side effect for XDR-TB and MDR-TB. Additional time for length of treatment would give the probability of spending US$ 11,75 per day. Male patients who live in East Jakarta with length of treatment was less than 569 days have the chance to cured 1.7 fold compare to females patient with the same condition in term of length of stay and residencial. Conclusion: Success Rate of MDR/XDR-TB in this study is higher than those being reported worldwide. Cost for XDR-TB is extremely high than for MDR-TB. There is an association found between cost and length of treatment.

Read More
B-1570
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rita Rogayah; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Mieke Savitri, Amal Chalik Sjaaf, Sardikin Giriputro, Dyah Ami Riana
Abstrak: Telah dilakukan penelitian mutu pelalyanan Programatic Management Drug ResistanceTuberculosis (PMDT) di RSUP Persahabatan. Tujuan umum: mengetahui mutu pelayananstrategi PMDT di RSUP Persahabatan. Penelitian ini dilakukan dengan disain penelitiandengan metode kualitatif yaitu menggali informan dengan wawancara mendalam dan telaahdokumen. Sampel adalah pasien TB-MDR September 2009 sampai 31 Desember 2011.Hasil penelitian: pasien yang berobat di poli DOTS Plus berjumlah 814 pasien didapatkan319 (39,2%) pasien TB-MDR, pasien melakukan pengobatan sebanyak 231 (72,4%) pasiendan tidak kembali ke rumah sebanyak 88 (27.6%). Pada penelitian ini dokter dan perawatsudah memenuhi syarat, dana pengobatan masih mendapat bantuan, kebijakan RSsudah dilaksanakan, sarana dan prasarana sesuai PPI TB, laboratorium sudahtersetifikasi WHO hanya masih terjadi kendala hasil pemeriksaan uji resisitensidengan media padat (Ogawa/LJ), MGIT lebih dari 45 hari pada tahun 2009 sampaidengan tahun 2011, hal ini menyebabkan salah satu keterlambatan pengobatan. Pasienyang telah didiagnosis TB MDR masih didapatkan yang menunda pengobatan (delayedtreatment) sebesar 156 pasien (67,5%), dengan lama penundaan 2 minggu - >12 bulan.Penangan pasien mangkir masih belum tercatat dengan baik, Angka keberhasilanpengobatan pasien sembuh/komplit didapatkan 60,2%, putus berobat 15,2%, meninggal 16 %,gagal 1,3% serta on treatment 6,9%. Pasien sembuh/komplit merasakan pengobatan di rumahsakit terjadi kemudahan dalam mengambil obat karena dapat diluar jam kerja dan dapat salingbertukar pengalaman dengan sesama penderita. Pasien penundaan pengobatan karena perlukesiapan diri dan dukungan keluarga untuk pengobatan selama 2 tahun. Pasien putus berobatmerasakan pengobatan menganggu aktivitas, perlu biaya, dan tidak mendapat dukungan darikeluarga. Pelayanan satelit belum maksimal, masih didapatkan memberikanpelayanan pengobatan lanjutan. Edukasi yang masih dirasakan kurang untuk pasiendan keluarga.Kesimpulan: Mutu pelayanan dinilai dari angka keberhasilan pengobatan, pada penilitian inididapatkan angka keberhasilan pengobatan 60,2 %, angka ini belum mencapai target PMDTNasional. Hal ini dapat disebabkan edukasi yang masih kurang dan layanan satelit puskesmasyang belum maksimal.Kata kunci ;Mutu pelayanan , TB-MDR, PMDT
Read More
B-1588
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Priyanti Zuswayudha Soepandi
ARSI Vol.1, No.1
Depok : Pusat Kajian AKK FKM UI, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Ganesha Asturini; Pembimnbing: Kurnia Sari; Penguji: Atik Nurwahyuni, Rahmi Handayani
Abstrak:

ABSTRAK Keberhasilan universal health coverage di Indonesia sangat ditentukan oleh utilisasi sumber daya yang efisien di rumah sakit. Variasi biaya yang tinggi untuk perawatan tertentu menunjukkan indikasi bahwa rumah sakit belum cukup efisien dalam memanfaatkan sumber dayanya untuk menyediakan pelayanan. Length of stay (LOS) adalah salah satu faktor penting penentu biaya yang banyak digunakan sebagai indikator efisiensi rumah sakit dalam penggunaan sumber daya. LOS dan biaya perawatan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang merupakan karakteristik pasien maupun faktor terkait manajemen di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi seberapa besar hubungan antara karakteristik pasien dengan variasi LOS dan biaya perawatan,dan mengetahui gambaran penerapan clinical pathway sebagai upaya kendali mutu dan biaya pada pasien JKN rawat inap di RSUP Fatmawati dari tahun 2015 – September 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi usia, jumlah diagnosis, jumlah prosedur dan kelas rawat hanya dapat menjelaskan sedikit variasi LOS dan biaya perawatan (R 2 <34%). Sementara itu clinical pathway sebagai salah satu pendekatan manajemen untuk kendali mutu dan biaya belum diterapkan secara optimal. Berbagai upaya kreatif perlu dilakukan manajemen antara lain implementasi care plan, difungsikannya kembali case manager, pengisian CP secara elektronik dan identifikasi inefisiensi dalam pelayanan menggunakan data unit cost rumah sakit. Kata kunci: Length of stay (LOS), biaya (costs), efisiensi, clinical pathway, CMG


ABSTRACT Efficient use of resources in hospitals will contribute to successful implementation of universal health coverage in Indonesia. Substantial variation in hospital costs for certain diagnosis or procedure is an indication of resource use inefficiency. Length of stay is a well-accepted measure of resource utilization and a key driver to hospital costs. Variation in LOS and costs can be influenced by patient demographic and clinical factors that are outside a hospital’s control, in the meanwhile there are also factors within the control of a hospital. This research focuses on five Casemix Main Groups and aims to identify how patient characteristic factors contribute to variation in LOS and costs, and to investigate qualitatively the implementation of Clinical Pathway as a management approach to control LOS as well as hospital costs for JKN patients at RSUP Fatmawati, a class-A teaching hospital in Jakarta, from 2015 to September 2017. The result indicates that the variance in LOS and cost is not significantly correlated to patient’s age, number of diagnoses, number of procedures and room types as independent variables. The hospital has numerous clinical pathways that have not been optimally implemented yet for LOS and cost control. This research provides information for hospital management team to improve LOS performance by implementing care planning, intensive case management and to use cost data for identification of inefficiency of certain types of care. Keywords: Length of stay (LOS), costs, efficiency, clinical pathway, CMG

Read More
B-1945
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nickolai Bayu Indrarajasa; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Mardiati Nadjib, Atikk Nurwahyuni, Yuliantini
Abstrak: Latar belakang, melalui peraturan presiden nomor 12 tahun 2013 tentang jaminankesehatan ditetapkan pembayaran pelayanan kesehatan tingkat lanjut di rumah sakitmenggunakan pembayaran pra upaya yaitu menggunakan pola INA-CBG. Penerapantarif INA-CBGs menimbulkan polemik bagi rumah sakit karena terdapat selisihbayar yang cukup besar antara tarif rumah sakit dan tarif INA-CBG. Salah satukomponen yang harus dipersiapkan oleh rumah sakit adalah membuat suatu systemkendali biaya berbasis clinical pathways. Penelitian ini menggunakan metodepenelitian kuantitatif deskriptif dan kualitatif dengan mendapatkan data berupawawancara secara mendalam untuk mengetahui persepsi para pimpinan RS.PMIBogor dan dokter bedah umum atas kesiapan RS.PMI Bogor untuk melakukankendali biaya pada pasien-pasien yang menggunakan jaminan BPJS.Hasilnyadisimpulkan bahwa terdapat variasi biaya antar penjamin terhadap pasienappendicitis akut tanpa penyulit dan komplikasi yang dirawat di kelas 3 di RS.PMIBogor, dan rumah sakit belum melakukan kendali biaya secara efektif atas pasien-pasien BPJS karena hanya mengandalkan pengalamannya untuk mengelola pasien-pasien Jamkesmas dan Jamkesda di kelas 3.Kata Kunci : Kendali biaya, Clinical Pathway, INA-CBG
Background,through a presidential decree No. 12 of 2013 on health insurance set uppayment of health services at the hospital level using prospective payment systemthat based on INA-CBGs. Implementation of INA-CBGs rates for hospital ispolemical, because there is some gap between the hospital tariffs and INA-CBGstariff. One of the components that must be prepared by the hospital is making afinancial cost containment program based on clinical pathways. This study usesdescriptive quantitative and qualitative research to get the data in the form of in-depth interviews to determine the perceptions of leaders RS.PMI Bogor and generalsurgeon on the readiness of PMI Bogor Hospital to control costs in patients who useBPJS.The research concluded that there are variations in costs between theguarantors against acute appendicitis patients without complications that are treatedin class 3 room and board in PMI Bogor Hospital, and hospitals do not performeffective control costs on patients BPJS because it only rely on its experience tomanage patients JAMKESMAS and JAMKESDA.Keywords: cost control, Clinical Pathway, INA-CBG
Read More
B-1688
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah Andini; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Puput Oktamianti, Purnawan Junadi, Yassir, Sumijatun
Abstrak:

Perawat sebagai salah satu sumber daya manusia di rumah sakit merupakan ujung tombak pelayanan yang harus direncanakan secara matang, baik secara kuantitas (beban kerja) maupun kualitas (kompetensi kerja). Dalam penelitian ini akan dibahas tentang analisa kebutuhan tenaga keperawatan di Instalasi Hemodialisa RSUP Persahabatan berdasarkan beban kerja (menggunakan time and motion study kepada 8 perawat kemudian diolah dengan Metode Ilyas) dan kompetensi kerja (depth interview kepada tiga informan dengan fokus kepada pengetahuan seputar pekerjaan, keterampilan dan sikap). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat satu dan atau dua tenaga perawat dengan kualifikasi minimal lulusan D3 keperawatan yang telah diikutkan pelatihan hemodialisa.


Nurses, as one kind of the human resources in hospitals, act as a frontline service that should be planned thoroughly, both in its quantity (based on workload) and quality (based on competencies). This research was about needs assessment of nursing personnel in the Hemodialysis Installation of RSUP Persahabatan based on workload (using time and motion study technique then manipulated by Ilyas Method) and competencies (depth interview focusing on job knowledge, skill and attitude, on three subjects). The research concluded that there is one or two nursing shortage, having qualification of D3 of nursing (as minimal education) and hemodialysis training.

Read More
B-1473
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sigit Sugiyanto; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Kurnia Sari, Septiara Putri, Imas Rahmi, Darnus
Abstrak: Latar Belakang : Osteoarthritis (OA) adalah penyakit yang paling banyak dari kelainan sendi yang ditemui pada orang dewasa di dunia, menurut WHO didalam laporannya yang berjudu The Burden of Musculoskeletal Conditions at The Start of The New Millenium, menuliskan bahwa osteoatritis adalah merupakan salah satu penyebab utama morbiditas di dunia dan berpengaruh besar terhadap beban biaya Kesehatan. Tujuan : Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan variasi biaya Tindakan total knee artrhoplasty di rsud dr. Chasbullah abdulmadjid (rscam) kota bekasi Metode : Pendekatan yang dipakai pada penelitian ini secara kuantitatif dan dilakukan Uji Anova pengaruh antara variable independent dan variable dependent. Sampel yang digunakan adalah 29 pasien yang diambil sesuai kriteria inklusi yang meliputi meliputi usia, jenis kelamin, LOS, kelas kamar, severity level dan biaya perawatan yang terdiri dari akomodasi, visit dokter, konsultasi, penunjang medis, tindakan medis, obat serta alkes. Hasil : Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia bahwa usia muda sebanyak 11 orang (37.9%), usia tua 15 orang (51.9%) dan usia lanjut sebanyak 3 orang (10.3%), dengan responden terbanyak adalah wanita 24 orang (82.8%). Jumlah kelas rawat terbanyak adalah pada kelas 3 sebanyak 16 orang (55.2%) dan sverity level terbanyak adalah severity level I sebanyak 16 orang (55.2%), dimana LOS terbanyak selama perawatan adalah 5-10 hari sebanyak 25 orang (66.2%). Rata-rata total biaya pada akomodasi sebesar Rp.1.937.29.37, untuk visit dokter Rp.9.848.04, konsultasi Rp.5.8442.31, penunjang medis Rp.118.834.96, tindakan medis Rp. 508.153.50, obat Rp. 36.554.39 dan rata-rata biaya pelayanan Alkes Rp. 650.165.39. Pada Hasil Uji Anova didapatkan usia dan Length Of Stay memiliki hubungan yang signifikan terhadap biaya perawatan dengan nilai P 0.033 untuk usia dan nilai P 0.000 untuk LOS.
Background : Osteoarthritis (OA) is the most common disease of joint disorders found in adults in the world, according to WHO in its report entitled The Burden of Musculoskeletal Conditions at The Start of the New Millennium, writing that osteoarthritis is one of the main causes of morbidity. in the world and has a major impact on the burden of health costs. Goal :Analyze factors related to cost variation Total action knee arthroplasty at dr. Chasbullah Abdulmadjid (RSCAM) Bekasi City Methode : The approach used in this research is quantitative and the ANOVA test is carried out on the influence between the independent variable and the dependent variable. The samples used were 29 patients who were taken according to the inclusion criteria which included age, gender, LOS, room class, severity level and treatment costs consisting of accommodation, doctor visits, consultations, medical support, medical procedures, drugs and medical equipment. Result : The frequency distribution of respondents based on age is 11 people (37.9%), old age 15 people (51.9%) and elderly people are 3 people (10.3%), with the majority of respondents being 24 women (82.8%). The highest number of treatment classes is in class 3 as many as 16 people (55.2%) and the highest severity level is severity level I as many as 16 people (55.2%), where the highest LOS during treatment is 5-10 days as many as 25 people (66.2%). The average total cost for accommodation is Rp.1,937.29.37, for doctor visits Rp.9,848.04, consultation Rp.5.8442.31, medical support Rp.118,834.96, medical treatment Rp. 508.153.50, medicine Rp. 36,554.39 and the average cost of medical equipment services is Rp. 650.165.39. In the ANOVA test results, age and length of stay have a significant relationship with treatment costs with a P value of 0.033 for age and a P value of 0.000 for LOS
Read More
B-2249
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Taufiqurrahman; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Atik Nurwahyuni, Pujiyanto; Chairulsjah Sjahruddin, Amila Megraini
Abstrak: Clinical Pathway (CP) Apendisititis Akut (AA) memberikan gambaran secara rinci tahap-tahap pelayanan yang akan diberikan kepada pasien. Implementasi CP AA di RSI Ibnu Sina Pekanbaru diharapkan dapat mengendalikan variasi proses perawatan dalam upaya meningkatkan kendali mutu dan kendali biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran implementasi CP AA dalam meningkatkan efisiensi biya apendiktomi pasien JKN di RSI Ibnu Sina Pekanbaru. Desain penelitian ini adalah cross sectional menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menghitung tagihan biaya pasien yang menjalani apnediktomi sebelum dan sesudah implementasi CP AA dan diolah dengan uji statistik. Pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dengan informan yang terkait dalam implementasi CP AA. Hasil penelitian terjadi pemendekan Length of Stay (LOS) secara bermakna (P<0.001) pada kelompok pasien sesudah implementasi CP dibandingkan sebelumnya. Terjadi penurunan rata-rata total biaya apendiktomi sebelum dan sesudah implementasi CP (Rp. 5.214.188.02 vs Rp. 4.436.438.37) yang bermakna (P<0.001) dengan persentase selisih 17,5%. Penurunan varian pelayanan berupa utilisasi alat kesehatan (Alkes), obat dan pemeriksaan laboratorium mempengaruhi peningkatan efisiensi biaya apendiktomi. Adanya varian dalam implementasi CP AA menjadi masukan untuk mencapai implementasi CP yang ideal. Varian berupa pengurangan pelayanan yang seharusnya diberikan kepada pasien harus ditinjaklanjuti dengan melakukan penilaian outcome pasien seperti tingakat kejadian readmission dan kondisi pasien ketika melakukan kontrol setelah pulang dari Rumah Sakit (RS).
Read More
B-2075
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tricy Helisane
B-990
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ervin Yamani Amouzegar; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Yuli Prapancha Satar, Rokiah Kusumapradja
B-996
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive