Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35245 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Qonita Rachmah; Pembimbing : Dian Mulyawati Utari; Penguji: Kusharisupeni, Isnindyarti
Abstrak: Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum karakteristik individu(usia, jenis kelamin, status pernikahan), status gizi (IMT, lingkar perut), kecukupan gizi(energi, kolesterol, karbohidrat, frekuensi konsumsi sayur & buah), dan gaya hidup(aktivitas fisik, aktivitas mengajar, durasi tidur), serta hubungannya dengan sindrommetabolik pada guru SD di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Tahun 2013.Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di 18 SD di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu128 namun berhasil didapatkan sebanyak 138 responden. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 24,6% guru sekolah dasar mengalami sindrom metabolik. Uji chi square menunjukkan adanya hubungan antara usia, status gizi, lingkar perut, aktivitas fisik, danaktivitas mengajar terhadap sindrom metabolik. Uji statistik yang sama tidakmenunjukkan adanya hubungan namun menunjukkan kecenderungan guru sekolahdasar yang menikah, kecukupan kolesterol >200 mg/hari, konsumsi karbohidrat >60%energi total, konsumsi frekuensi sayur <4x/minggu, dan durasi tidur ≤7 jam/hari lebih banyak mengalami sindrom metabolik. Sedangkan jenis kelamin, kecukupan energi, dan frekuensi konsumsi buah tidak menunjukkan hubungan maupun kecenderungan berdasarkan uji statistik. Hasil analisis multivariat menunjukkan status gizi merupakan faktor yang paling berhubungan dengan sindrom metabolik sehingga disarankan bagi guru SD untuk menjaga pola hidup demi menjaga status gizi normal.Kata kunci : sindrom metabolik, guru sekolah dasar, status gizi.
Read More
S-7769
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hadiyanti Eka Prasasti; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Kusharisupeni, Isnindyarti
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran lingkar pinggang, faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan lingkar pinggang, and faktor predominan lingkar pinggang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode purposive sampling pada 139 responden guru sekolah dasar di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan tahun 2013. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi lingkar pinggang, jenis kelamin, umur, pendapatan, pengetahuan gizi, kecukupan energi, kecukupan karbohidrat, kecukupan lemak, dan aktivitas fisik.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ratarata lingkar pinggang pada perempuan 80,40 cm dan pada laki-laki 88,04 cm. Dari penelitian ini, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, umur, dan pendapatan dengan lingkar pinggang. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin, yaitu perempuan dan umur yang semakin meningkat menjadi faktor predominan lingkar pinggang. Asupan makanan yang tepat dan diimbangi dengan aktivitas fisik yang teratur diperlukan untuk mengontrol ukuran lingkar pinggang agar tidak melebihi cut off points.
 

The objective of this study was to determine the description of waist circumference, the association of risk factors and waist circumference, and predominant factor of waist circumference. This study use a cross sectional design research with purposive sampling among 139 elementary school teacher in Cilandak District, South Jakarta in year 2013. The data have been collected on this research included waist circumference, sex, age, income, nutrition knowledge, energy sufficiency, carbohydrate sufficiency, fat sufficiency, and physical activity.
 
The result of this study showed that the mean value of waist circumference in women was 80,40 cm and in men was 88,04 cm. In bivariat analyses, sex, age, and income was significantly related to waist circumference. The result of multivariat analyses showed that sex especially in women and older age were predominant factors of waist circumference. The correct food intake and balancing the physical activity is necessary to control waist circumference in order not to exceed the cut off points.
Read More
S-7880
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evins; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Kusharisupeni, Isnindyarti
Abstrak: Dislipidemia atau abnormalitas kadar lipid dalam darah yang merupakan penyebab utama terjadinya penyakit kardiovaskular dapat diprediksi dengan melihat rasio total kolesterol/K-HDL. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor risiko yang berhubungan dengan rasio total kolesterol/K-HDL pada guru Sekolah Dasar di Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan tahun 2013.
 
Hasil penelitian menunjukkan 21,7% responden memiliki rasio total kolesterol/K-HDL berisiko (≥ 5). Hasil analisis bivariat menunjukkan jenis kelamin, lingkar pinggang, frekuensi makan sayur, dan kebiasaan merokok berhubungan secara signifikan dengan rasio total kolesterol/K-HDL. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa jenis kelamin, lingkar pinggang, dan frekuensi makan sayur dapat menjelaskan 17,7% variasi variabel rasio total kolesterol/K-HDL. Jenis kelamin dan frekuensi makan sayur merupakan faktor predominan terhadap rasio total kolesterol/K-HDL.
 
Peneliti menyarankan untuk dilakukan program Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), sehingga dapat menambah wawasan untuk mencapai rasio total kolesterol/K-HDL yang optimal.
 

Dyslipidemia or abnormality of lipid levels in the blood, which is the major cause of cardiovascular disease, can be predicted by the ratio of total cholesterol/HDL-C. This study is a cross-sectional quantitative approach and aims to explore the risk factors associated with the ratio of total cholesterol/HDL-C among primary school teachers in Cilandak District, South Jakarta in 2013. The results show 21.7% of respondents were high risk ratio (≥ 5).
 
Bivariate analysis shows that sex, waist circumference, frequency of vegetable consumption, and smoking habits are significantly associated with the ratio. Multivariate analysis shows that sex, waist circumference, and frequency of vegetable consumption explain 17.7% of variation in the ratio. Sex and frequency of vegetable consumption are relatively more predominant factors to the ratio.
 
Researcher suggests Communication Information and Education (CIE) program to be held as an insight to achieve an optimal total cholesterol/HDL-C ratio.
Read More
S-7830
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nidiananda Amelina Putri; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Dwiretno Yuliarti
Abstrak: Skripsi ini membahas perbedaan proporsi berbagai faktor risiko hipertensi pada guru sekolah dasar di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan Tahun 2013. Metode yang digunakan adalah cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2013. Sampel adalah guru sekolah dasar berusia ≥20 tahun yang bekerja di sekolah dasar yang tersebar di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 30.2%. Variabel yang menunjukkan perbedaan signifikan diantaranya Indeks Massa Tubuh (IMT) (OR 4.778 dengan p value 0.001), Riwayat Hipertensi Orang Tua (OR 4.667 dengan p value 0.000), dan Umur (OR 8.017 dengan p value 0.000). Kecukupan lemak merupakan variabel dominan kejadian hipertensi pada guru SD di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan tahun 2013.
 

This thesis aims to explain the differences of proportion of hypertension risk factors. The research method is cross sectional study during March 2013 - April 2013 with elementary school’s teachers in Cilandak, South Jakarta who are 20 years old or older as the specified sample. The result of this research shows that there are several variables with significant differences. The result of this study shows the prevalence of hypertension by 30.2%. Those variables was a significant correlation are Body Mass Indeks (IMT) (OR 4.778 and value 0.001), parent's history of hypertension, (OR 4.667 and p value 0.000), and age (OR 8.017 and p value 0.000). Fat consumption is the dominant variable that trigger the occurrence of hypertension at elementary school’s teachers in Cilandak, South Jakarta in 2013.
Read More
S-7848
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Trulyana Tantiani; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari
S-3844
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Annisa; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Trini Sudiarti, Abas Basuni Jahari
Abstrak: Kegemukan adalah salah satu masalah gizi. Kegemukan memiliki berbagai dampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak serta kondisi kesehatan jangka panjang. Tujuan umum penelitian ini adalah diketahuinya faktor dominan yang berhubungan dengan indeks massa tubuh pada siswa SD Islam As- Syafi’iyah 02 Kota Bekasi.
 
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 155 siswa. Adapun pengambilan data dilakukan pada bulan April 2013. Variabel yang diteliti yaitu indeks massa tubuh, kebiasaan sarapan, durasi tidur, asupan zat gizi makro, frekuensi konsumsi makanan cepat saji, aktivitas fisik, dan durasi menonton televisi. Analisis yang digunakan adalah uji korelasi (analisis bivariat), serta regresi linear ganda (analisis multivariat).
 
Hasil analisis akhir didapatkan bahwa kebiasaan sarapan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan indeks massa tubuh setelah dikontrol faktor frekuensi konsumsi makanan cepat saji, durasi menonton televisi, asupan karbohidrat, asupan lemak, dan asupan protein.
 

Overweight is one of nutrition problem. Overweight has various negative impacts in children’s growth, development and long-term health conditions. The objective of this study was to investigate the dominant factor of children’s body mass index in As-Syafi’iyah Islamic Elementary School, Bekasi.
 
This study used cross-sectional design with a sample size of 155 children. Data collection was conducted in April 2013. Variables studied were body mass index, breakfast habits, sleep duration, macronutrient intake, fast food consumption frequency, physical activity, and watching television duration. The data was analyzed using correlation test (bivariate analysis), and multiple linear regression (multivariate analysis).
 
The final analysis result showed that breakfast habits was the dominant factor associated with body mass index controlling for fast food consumption frequency, watching television duration, carbohydrate intake, fat intake, and protein intake
Read More
S-7865
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eugeunia Angela Andrian; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Asih Setiarini, Neni Herlina Rafida
Abstrak:
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat, terutama pada kelompok usia dewasa di wilayah perkotaan seperti Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor asupan (natrium, lemak, serat, kalium), Indeks Massa Tubuh (IMT), dan gaya hidup (aktivitas fisik, merokok, dan stres) dengan kejadian hipertensi serta mengidentifikasi faktor dominan yang memengaruhi hipertensi pada penduduk dewasa usia 45–59 tahun di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 153 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran langsung. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan prevalensi hipertensi pada responden sebesar 54,9%, hasil ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden dalam kelompok usia tersebut menderita hipertensi. Pada uji multivariat dengan memasukkan faktor asupan natrium, lemak, serat, aktivitas fisik, merokok dan stress didapatkan hasil nilai p = 0,025 pada asupan natrium (OR = 2,276) dan merokok (OR = 2,805), hal ini menjadikan keduanya sebagai faktor dominan yang berkontribusi terhadap hipertensi. 
Hypertension is one of the non-communicable diseases with a continuously increasing prevalence, particularly among the adult population in urban areas such as Jakarta. This study aims to examine the relationship between dietary factors (sodium, fat, fiber, potassium), Body Mass Index (BMI), and lifestyle factors (physical activity, smoking, and stress) with the incidence of hypertension, as well as to identify the dominant factors influencing hypertension among adults aged 45–59 years in Kemayoran District, Central Jakarta. A cross-sectional study design was employed, involving a total of 153 respondents. Data were collected through questionnaires and direct measurements. Data analysis was conducted using chi-square tests and logistic regression. The results showed a hypertension prevalence of 54.9% among respondents, indicating that more than half of individuals in this age group were affected by hypertension. Multivariate analysis, which included sodium intake, fat intake, fiber intake, physical activity, smoking, and stress, revealed that sodium intake (p = 0.025; OR = 2.276) and smoking (OR = 2.805) were the dominant contributing factors to hypertension.
Read More
S-12008
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gresia Yuli Hartyaningtyas; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Endang L. Achadi, Dewi Damayanti
S-8002
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Dewi Hayani; Pembimbing: Endang Laksminingish. Achadi; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Diah Mulyawati Utari, Nani Dharmasetiawani, Yani Suryani
Abstrak: Abstrak

Berat lahir merupakan indikator yang paling ?reliable? dipakai sebagai indikator pertumbuhan anak. Beberapa ukuran antropometri ibu selama hamil seperti pertambahan berat badan, indeks massa tubuh, dan lingkar lengan merupakan prediktor yang baik untuk berat lahir dan kelangsungan hidup anak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh (IMT) ibu hamil trimester 1 dan faktor lainnya dengan berat dan panjang lahir bayi. Penelitian dilakukan secara potong lintang menggunakan data sekunder yang berasal dari catatan rekam medis 232 pasangan ibu-bayi yang melahirkan-lahir di Puskesmas Kecamatan Makasar, Jakarta Timur tahun 2011 sampai Maret 2103. Rata- rata berat lahir±simpangan baku 3052,8±366,8gram dan rata-rata panjang lahir±simpangan baku 48,6±1,77cm. Ditemukan 41,4% bayi lahir dengan berat lahir <3000gram dan 26,7% lahir dengan panjang lahir <48cm. Rata-rata IMT ibu trimester 1±simpangan baku 22±3,58kg/m², 17,2% ibu yang mempunyai IMT trimester 1 < 18,5kg/m² dan 56,9% ibu dengan pertambahan berat badan yang tidak adekuat selama hamil.

Terdapat hubungan yang bermakna antara berat lahir bayi dengan IMT ibu trimester 1, lingkar lengan, dan usia gestasi. Terdapat hubungan yang bermakna antara panjang lahir bayi dengan IMT ibu trimester 1, lingkar lengan, dan usia gestasi. Hasil uji multivariat menyatakan bahwa IMT ibu trimester 1 merupakan faktor yang paling berhubungan dengan berat lahir bayi, dan ibu dengan IMT trimester 1 < 18,5kg/m² mempunyai peluang 2,66 kali lebih besar untuk melahirkan bayi < 3000gram dibanding ibu dengan IMT yang lebih besar. IMT ibu trimester 1 juga merupakan faktor paling yang berhubungan dengan panjang lahir bayi, dan ibu dengan IMT trimester 1 < 18,5kg/m² mempunyai peluang 2,14 kali lebih besar untuk melahirkan bayi < 48cm dibanding ibu dengan IMT yang lebih besar.


Birth weight is an indicator of the most 'reliable' is used as an indicator of the growth of children. Some mothers during pregnancy anthropometric measures such as weight gain, body mass index, and arm circumference are good predictors for birth weight and child survival. The main of this study was to determine the relationship of body mass index (BMI) first trimester pregnant women and other factors to weighing and long-born baby. A cross-sectional study was conducted using secondary data derived from medical record 232 mother-infant pairs who were born at Makasar Public Health Center, East Jakarta from 2011 until March 2103. The average birth weight was 3052.8 ± 366.8 grams and the average birth length 48.6 ± 1.77 cm. It was found that 41.4% of infants born with a birth weight <3000gram and 26.7% were born with birth length <48cm. Average the first trimester maternal BMI was obtained 22 ± 3.58 kg / m², 17.2% of women have first trimester BMI <18.5 kg / m² and 56.9% of women with weight gain during pregnancy is not adequate.

There was a significant association between birth weight infants with first trimester maternal BMI, arm circumference, and gestational age. And also a significant relationship between the length of a baby born with first trimester maternal BMI, arm circumference, and gestational age were obtained. Multivariate test results were stated that the first trimester maternal BMI was the most factor associated with infant birth weight, and maternal BMI trimester with 1 <18.5 kg / m² had a 2.66 times greater chance of having a baby <3000gram than mothers with higher BMI large. As well as,1st trimester maternal BMI is also the most factor associated with the lenght of baby born, and mothers with 1st trimester BMI <18.5 kg / m² had 2.14 times greater odds of having infants <48cm compared to mothers with a BMI greater.

Read More
T-3826
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ita Martini; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Yvonne Indrawani, Feri Ahmadi
S-4437
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive