Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Baequni / Pembimbing: Buchari Lapau
S-740
Depok : FKM UI, 1994
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asri Hikmatuz Zahroh; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Mardiati Nadjib, Baequni, Taufik Hidayat
T-5698
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rosmala Atina Rusadi; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Ascobat Gani, Mardiati Nadjib, Baequni, Achmad Farich
Abstrak: Pandemi COVID 19 memberikan tantangan bagi rumah sakit dalam pelayanan maupun administrasi. Peningkatan pasien COVID 19 membutuhkan biaya relatif tinggi yang berimplikasi terhadap pendapatan rumah sakit. Berdasarkan peraturan menteri kesehatan No 56 Tahun 2016 biaya pasien penyakit infeksi emerging termasuk COVID 19 dapat diklaim kepada Kementerian kesehatan. KMK 5673 tahun 2021 adalah kebijakan berupa juknis klaim penggantian biaya pelayanan pasien COVID 19. Kebijakan ini berlaku mulai tanggal 01 Oktober 2021 yang sebelumnya telah terjadi 3 kali perubahan pada juknis klaim. Perubahan juknis berakibat perbedaan persepsi antara petugas klaim sehingga menyebabkan banyak kasus klaim pending, dispute dan klaim kadaluarsa. Berdasarkan data BPJS Kesehatan total klaim yang diajukan dari rumah sakit pada tahun 2020 sebanyak 433.077 pasien yaitu Rp. 27 triliun dengan rincian 348.046 (61,71 %) kasus sesuai, 83.931 (37,80 %) kasus dispute dan 1.097 (0,49 %) kasus tidak sesuai dimana sudah dibayarkan sebesar Rp. 35 triliun untuk 536.482 kasus. Pada Tahun 2021 total klaim Rp. 90,20 triliun dengan verifikasi selesai sebesar Rp. 50,1 triliun dengan realisasi pelunasan baru mencapai 67,36 % yaitu sebesar Rp. 28 triliun. Adanya kasus klaim pending, dispute dan kadaluarsa terjadi di wilayah RSUD dr Soehadi Prijonegoro Kab. Sragen dimana berdasarkan Gubernur Jawa Tengah no 445 menjadi salah satu rumah sakit rujukan COVID 19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan penggantian klaim biaya pasien COVID 19 di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Kabupaten Sragen di masa pandemi tahun 2020 2021. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dilakukan selama bulan maret 2022 sampai dengan Mei 2022 di RSUD dr Soehadi Prijonegoro kab. Sragen, Dinas Kesehatan Kab. Sragen, BPJS Kesehatan Cabang Surakarta dan Kementrian Kesehatan. Teknik pengumpulan data melalui Wawancara Mendalam, Observasi dan Telaah Dokumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan model Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn. Hasil penelitian di bulan April 2022 sampai dengan Mei 2022 diperoleh bahwa Implementasi kebijakan belum optimal masih banyak kendala seperti tidak ada SOP, struktur organisasi, tidak ada pelatihan, stabilisasi internet serta kurangnya peran Dinas kesehatan dalam penyelesaian kasus dispute dan pending klaim. Kesimpulan pada penelitian ini mempunyai implikasi teoritis bahwa teori Van Meter dan Van Horn dapat digunakan untuk menjelaskan keberhasilan dari Implementasi Kebijakan melalui 6 variabel yaitu ukuran dan tujuan, sumber daya, karakteristik organisasi, komunikasi antar organisasi, disposisi dan lingkungan sosial, ekonomi serta politik yang saling mempengaruhi. Saran pada penelitian ini adalah adanya penguatan koordinasi antar organisasi dan intra organisasi, pembuatan SOP serta struktur organisasi, optimalisasi peran Dinas Kesehatan dalam penyelesaian klaim pasien COVID 19
The COVID 19 pandemic poses challenges for hospitals in terms of service and administration. The increase in COVID 19 patients requires relatively high costs which have implications for hospital revenues. Based on the Minister of Health Regulation No. 56/2016, the cost of PIE patients including COVID 19 can be claimed to the Ministry of Health. KMK 5673 of 2021 is a policy in the form of technical guidelines for claiming reimbursement for COVID 19 patient services. This policy is effective from October 1, 2021, where previously there have been 3 changes to the technical guidelines for claims. Changes in technical guidelines resulted in differences in perception between claims officers, causing many cases of pending claims, disputes and claim expiration dates. Based on BPJS Health data, the total claims submitted from hospitals in 2020 were 433,077 patients, namely Rp. 27 T with details of 348,046 (61.71%) appropriate cases, 83,931 (37.80%) disputed cases and 1,097 (0.49%) inappropriate cases where Rp. 35 T for 536,482 cases. In 2021 total claims Rp. 90.20 T with completed verification of Rp. 50.1 T with the realization of new repayments reaching 67.36%, which is Rp. 28, t. There are cases of pending, disputed and expired claims occurred in the area of RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Kab. Sragen where based on Governor's Decree No. 445 became one of the COVID 19 referral hospitals. This study aims to analyze the implementation of the policy for reimbursement of claims for costs of COVID-19 patients at Dr Soehadi Prijonegoro Hospital, Sragen Regency during the 2020 2021 pandemic. This study used a qualitative method, carried out during March 2022 to May 2022 at Dr Soehadi Prijonegoro Hospital, Kab. . SRAGEN, DEPARTMENT OF HEALTH KAB. Sragen, BPJS Kesehatan Surakarta Branch and the Ministry of Health. Data collection techniques through in-depth interviews, observation and document review. This study uses the Van Meter and Van Horn Policy Implementation model approach. The results of the research from April 2022 to May 2022 showed that the implementation of the policy was not optimal, there were still many obstacles such as no SOP, organizational structure, no training, internet stabilization and the lack of the role of the Health Office in resolving cases of dispute and pending claims. The conclusions in this study have theoretical implications that Van Meter and Van Horn theories can be used to explain the success of Policy Implementation through 6 variables, namely size and objectives, resources, organizational characteristics, inter-organizational communication, disposition and the social, economic and political environment that are mutually influence. Suggestions in this study are strengthening inter-organizational and intra-organizational coordination, making SOPs and organizational structures as well as optimizing the role of the health department in resolving claims for COVID 19 patients
Read More
T-6389
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulia; Pembimbing:Adang Bachtiar; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Amila Megraini, Baequni; Fajar Ariyanti
Abstrak: Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan melaksanakan kegiatan berdasarkan pada hasil analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan. Perencanaan yang disusun melalui pengenalan permasalahan secara tepat berdasarkan data akurat dapat mengarahkan upaya yang dilakukan puskesmas untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja puskesmas dalam perencanaan kegiatan UKM di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dengan menggunakan kerangka kerja Malcolm Baldrige. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method dengan sequential eksplanatory design (urutan pembuktian) yang didahului oleh penelitian kuantitatif pada 237 orang dengan pengisian kuesioner dan dilanjutkan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, dan observasi proses minilokarya puskesmas. Variabel independen terdiri dari kepemimpinan; perencanaan strategis; fokus pelanggan; pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan; fokus tenaga kerja; dan fokus proses. Variabel dependen adalah hasil kinerja perencanaan kegiatan UKM puskesmas. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa seluruh variabel berhubungan signifikan, yaitu kepemimpinan (r = 0.516; R2 = 0.266; p = 0.001), perencanaan strategis (r = 0.540; R2 = 0.2916; p = 0.001), fokus pelanggan (r = 0.395; R2 = 0.1560; p = 0.001), pengukurananalisis- manajemen pengetahuan (r = 0.518; R2 = 0.2683; p = 0.001), fokus tenaga kerja (r = 0.526; R2 = 0.2767; p = 0.001) dan fokus pada proses (r = 0.595; R2 = 0.3540; p = 0.001). Hasil pemodelan terakhir multivariat menunjukkan hanya variabel kepemimpinan (Coef B = 0.16; p = 0.029) dan fokus pada proses (Coef B = 0.14; p = 0.005) yang signifikan dapat memprediksi hasil kinerja perencanaan kegiatan UKM puskesmas. Disarankan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar mengembangkan upaya kaderisasi untuk kepemimpinan masa datang serta memperhatikan sistem antisipasi dan manajemen bencana dalam menyusun perencanaan kegiatan UKM Puskesmas.
Read More
T-5514
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raphita Sinambela; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Purnawan Junadi, Prastuti Soewondo, Baequni, Donna Pandiangan
Abstrak: Dinas Kesehatan sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab di bidang kesehatan untuk mencapai indikator standar Pelayanan Minimal (SPM) setiap tahun. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat yang semakin meningkat saat ini, Dinas Kesehatan dapat terus berbenah dalam peningkatan kinerjanya baik dari sumber daya manusianya dan faktor organisasi. Perilaku pegawai merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan organisasi baik dilihat dari pengetahuan dan sikap pegawai untuk pencapaian SPM. Kesiapan organisasi salah satu tools yang dapat digunakan Malcolm Baldrige Assessment mencakup: kepemimpinan; perencanaan strategi; fokus pada pelanggan; penilaian, analisis, dan manajemen pengetahuan; fokus pada pekerja; manajemen proses; dan hasil. Penelitian dilakukan untuk melihat gambaran hubungan antara Perilaku Pegawai dan faktor-faktor organisasi dengan Kinerja Capaian Standar Pelayanan Minimal. Metode penelitian kuantitatif, desain crossectional, melalui pengisian kuesioner dengan google form oleh 232 responden (pegawai). Hasil penelitian seluruh variabel independen memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja capaian SPM. Variabel Pengukuran, Analisis, Pengetahuan Manajemen secara bivariat (p = 0,0001; OR = 46,12; 95% CI = 21,29 – 99,91) dan multivariat (p = 0,0001; OR = 8,288; 95% CI) merupakan varibel dominan berhubungan dengan kinerja Dinkes Kota Sibolga. Total skor kriteria Malcolm Baldrige pada hasil kinerja Dinas Kesehatan Sibolga memperoleh hasil di level Excellent pada posisi Benchamark Leader.
The Health Service as a Regional Apparatus Organization (RAO) is responsible for the health sector to achieve Minimum Service Standard (SPM) indicators every year. To meet the current increasing need for public health services, the Health Service can continue to improve its performance both in terms of human resources and organizational factors. Employee behavior is one of the factors that supports organizational success, both seen from employee knowledge and attitudes towards achieving SPM. Organizational readiness is one tool that Malcolm Baldrige can use Assessments include: leadership; planning strategy; customer focused; assessment, analysis, and knowledge management; focus on workers; management process; and result. The research was conducted to see a picture of the relationship between employee behavior and organizational factors and the performance of achieving minimum service standards. Quantitative research method, cross-sectional design, by filling out a questionnaire using Google Form by 232 respondents (employees). The research results show that all independent variables have a significant relationship with SPM performance. Measurement variables, Analysis, Management Knowledge bivariate (p = 0.0001; OR = 46.12; 95% CI = 21.29 – 99.91) and multivariate (p = 0.0001; OR = 8.288; 95% CI ) is the dominant variable related to the performance of the Sibolga City Health Office. Malcolm Baldrige's total criteria score on the performance results of the Sibolga Health Service obtained results at the Excellent level in the Benchamark Leader position.
Read More
T-6906
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Karina BR Ginting; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Baequni
Abstrak:
Vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah dilaksanakan sejak 13 Januari 2021 dan masih dilaksanakan hingga saat ini. Data capaian vaksinasi ditemukan terdapat perbedaan jumlah penerima vaksin dosis pertama dan dosis kedua. Hal ini menunjukkan terdapat masyarakat yang belum mendapatkan dosis primer lengkap. Padahal vaksin COVID-19 dapat membentuk antibodi secara optimal jika individu menerima dosis primer lengkap. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kelengkapan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat di wilayah DKI Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan melibatkan sebanyak 261 responden. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner online yang selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariate menggunakan uji chi square dengan level kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan kelengkapan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat DKI Jakarta sudah divaksinasi secara lengkap (95,4%). Terdapat hubungan yang signifikan pada pengetahuan vaksinasi (POR: 8,59), persepsi manfaat vaksinasi COVID-19 (POR: 4,47), dan self efficacy dalam melakukan vaksinasi COVID-19 (POR: 4,78) dengan kelengkapan mendapatkan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat. Pemerintah disarankan untuk melakukan reminder kembali kampanye vaksinasi COVID-19. Dinas Kesehatan disarankan untuk membuat perencanaan konten tentang COVID-19 dan vaksinasi COVID-19 yang terbaru serta fokus menyebarkan informasi melalui media sosial dan memperbaharui data capapain vaksinasi. Masyarakat disarankan untuk tetap waspada dan melaksanakan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi booster bagi yang belum melakukan.

The COVID-19 vaccination in Indonesia has been carried out since 13 January 2021 and is still being out today. Vaccination achievement data found that were differences in the number of recipients of the first dose of vaccine and the second dose. This data shows that there are people who have not received the primary doses completely. Even though the COVID-19 vaccine can optimally form antibodies if individuals receive the completeness of primary doses. This study aims to find out what factors are related to the completeness of COVID-19 vaccination in the community in the DKI Jakarta area in 2022. This study used a cross-sectional study design and involved 261 respondents. Data were collected through online questionnaires and then analyzed univariate and bivariate using the chi-square test. The results showed that the completeness of the COVID-19 vaccination in the people of DKI Jakarta had been completely vaccinated (95.4%). There is a significant relationship between vaccination knowledge (POR: 8,59), perceived benefits of COVID-19 vaccination (POR: 4,47), and self-efficacy in carrying out COVID-19 vaccinations (POR: 4,78). The government can carry out a reminder for the COVID-19 vaccination campaign. The Health Office can plan content about COVID-19 and the latest COVID-19 vaccinations and focus on spreading information through social media and updating data on vaccination achievements. The community is advised to remain vigilant and implement health protocols and carry out booster vaccinations for those who have not yet done it.
Read More
S-11204
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Baequni; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Yayuk Hartriyanti, Emma Rachmawati, Dumilah Ayuningtyas, Efo Prapriatna
Abstrak:

Dalam menghadapi kompetisi dunia yang semakin tajam, Rumah Sakit X mulai Januari 2001 telah melakukan perubahan orientasi dengan melaksanakan Service Quality Improvement. Pihak rumah sakit berharap dengan orientasi baru ini rumah sakit akan dapat menambah jumlah kunjungan pasien dan pada akhirnya akan menambah keuntungan Rumah Sakit.Oleh sebab itu, kebutuhan akan perlunya dibuat suatu instrumen yang valid dan reliabel tidak dapat dihindari lagi. Instrumen ini diharapkan akan dapat menjadi landasan manajemen rumah sakit untuk membuat perubahan-perubahan yang akan meningkatkan kepuasan pasien.Penelitian pembuatan instrumen ini menggunakan 5 dimensi Servqual yang telah disesuaikan dengan keadaan di Rumah Sakit X. Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2002 sampai dengan July 2002 dengan mengikut sertakan 203 orang responden dengan menggunakan metode systematik random sampling dan cross sectional design.Data yang didapat dianalisis dengan mengunakan metode univariate dan multi variate. Untuk mengukur validitas isi peneliti melakukan: (1) Penggunaan dimensi Servqual dalam pembuatan instrumen, (2) Melakukan elaborasi pasien dengan melakukan FGD, brainstorming dan ghost shopping. Dalam pengukuran validitas kriterium peneliti melakukan dua cara pengukuran: (1) Melihat nilai korelasi pearson diantara lima dimensi servqual , (2) Melihat nilai korelasi pearson antara nilai rasio harapan dan kenyataan secara keseluruhan dengan niat datang kembali. Kemudian didalam pengukuran konstruk validiti peneliti melakukan perbandingan nilai total item correlation dan nilai Alpha dengan nilai r tabel (dimana nilai r tabel untuk 203 responden adalah 0,138) sehingga apabila nilai item total correlation dan nilai Alpha lebih besar dari nilai r tabel dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut valid dan realiabel.Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas membuktikan bahwa 53 item pernyataan tentang kepuasan dapat digunakan dalam rangka pengukuran kepuasan pasien di Rumah Sakit X. Lebih jauh lagi dengan menggunakan kategori pembagian pasien dalam kategori puas dan tidak puas dengan cut point nilai median 0,9 terlihat bahwa proporsi responden yang puas lebih banyak dari yang tidak puas yaitu dengan proporsi 65% puas dan 35% yang tidak puas.Selain itu dari hasil penelitian didapat juga posisi item-item kepuasan pada diagram kartesius, sehingga dapat diketahui item-item mana saja yang merupakan prioritas perbaikan dan hal yang sudah mencapai harapan pasien.


 

Analysis Validity and Reliability of Ambulatory Patient's Satisfaction Instrument toward Services in the Installation Rehab Medic of Hospital X Jakarta 2002In front of global competition, Hospital X, from January 2001 has been altering their orientation for more concern with service quality improvement, with the new orientation the hospital wishes to gain more patients and get more income for the hospital.The requirement for measure patient satisfaction become essential for changing hospital facilities and management to be more consumer oriented facing the hospital patient. From these point of sight the management and researchers beginning to explore in making a valid and reliable instrument.This study applied Servqual instrument and modified it according to the situation in the hospital situation. The studies have been done on April until July 2002 and were drawn approximately 203 respondents using systematic random sampling and apply cross sectional design.The data has been analyzed with univariate and bivariate methods. Content validity have been done with: (1) Making instrument with five dimensions of Servqual, (2) Patient elaboration to get clarity, Criterion validity have been tested with two ways:(1) Value of Pearson correlation among five Servqual dimensions, (2) value of Pearson correlation between ratio wishes and reality of service and intent to come. Construct validity were tested by value of corrected item total correlation and alpha that compare with value of r table (for n = 203 value of the table is 0,138), if corrected item total correlation and alpha bigger than r table, we can conclude that these items were valid.This study proves that 53 items in the satisfaction instrument could be use for measuring patient satisfaction activity, because they are valid and reliable according to the test. More than those using 0,9 median as cut point, we conclude that 65% patients are satisfied and 35% are not satisfied.This thesis have also viewed Cartesius diagram which are useful for expanding patients satisfaction in the hospital.

Read More
T-1385
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive