Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Berita Pokja Campak
[s.l.] : LPUI, s.a.]
KIM (Katalog Induk Majalah)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yani Haerani Nuriyah; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Tris Yunis Miko Wahyono, Gunawan Hendra, Nurholis Majid
T-4490
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Restya Sri Sugiarti; Pembimbing: Dwi Gayatri; Penguji: Tri Yunis Miko, Siti Syamsiah
S-8722
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratno Widoyo; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Besral, Tri Yunis Miko Wahyono, Syafrial, M. Edy Hariyanto
Abstrak: Pneumonia pada anak di Indonesia merupakan penyebab kematian tertinggi setelah diare. Pengendalian pneumonia dapat dilakukan dengan peningkatan cakupan imunisasi campak. Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian imunisasi campak terhadap kejadian pneumonia. Metode penelitiannya adalah cross sectional dengan memanfaatkan 13.062 data anak yang terdapat pada data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012.

Hasil analisis menunjukan prevalensi pneumonia pada anak di Indonesia adalah 5.4% sedangkan cakupan imunisasi campak 82.57%. Pemberian imunisai campak disertai dengan pemberian vitamin A dapat mencegah terjadinya kejadian pneumonia pada anak umur 12-59 bulan sebesar 26,5%. Intervensi pemberian imunisasi campak disertai pemberian vitamin A dilakukan sebagai upaya yang efektif dalam penurunan kejadian pneumonia sehingga dapat dijadiakan salah satu alternative yang dapat disarankan dalam upaya preventif.

Kata kunci : Pneumonia, Campak, Pengendalian, Ana
Read More
T-4231
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diany Litasari; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Helda; Penguji: Hakimi, Muammar Muislih
Abstrak: Penelitian ini merupakan studi ekologi dengan desain potong lintang (crosssectional) pada 514 kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2017-2018 yang bertujuan mengetahui hubungan antara kejadian campak di Indonesia Tahun 2018 dengan cakupan imunisasi campak rutin (dosis pertama pada bayi dan dosis kedua pada anak baduta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kabupaten/kota yang berada di luar Pulau Jawa berisiko 1,019 kali untuk mendapatkan kejadian campak tinggi jika cakupan imunisasi campak rutin dosis pertama pada bayi dan cakupan vitamin A tahun 2017 rendah, setelah dikontrol oleh cakupan imunisasi campak tambahan masal pada Kampanye Imunisasi MR, kepadatan penduduk, persentasi status gizi kurang dan cakupan vitamin A tahun 2018. Sementara itu, kabupaten/kota yang berada di Pulau Jawa berisiko 1,456 kali untuk mendapatkan kejadian campak tinggi, jika cakupan imunisasi campak rutin dosis pertama pada bayi dan cakupan vitamin A tahun 2017 rendah. Kabupaten/kota yang memiliki cakupan imunisasi campak rutin dosis kedua pada baduta rendah memiliki risiko 1,486 (95% CI : 0,882-2,502, p-value 0,136) lebih besar untuk mendapatkan kejadian campak tinggi. Pembuatan kebijakan utnuk pemberian imunisasi campak dosis pertama pada anak yang berusia > 1 tahun dan dosis kedua pada anak yang berusia > 2 tahun dalam kegiatan imunisasi rutin perlu dilakukan agar setiap anak mendapatkan imunisasi campak secara lengkap, sehingga meningkatkan herd immunity. Diperlukan juga sistem pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi antara imunisasi dan surveilans PD3I, khususnya campak. Melakukan imunisasi campak tambahan masal setiap 3-4 tahun sekali berdasarkan kajian epidemiologi, baik nasional/subnasional, dan penyediaan anggaran untuk promosi dan sosialisasi pemberian imunisasi campak (MR) khususnya dosis kedua pada baduta dan tentang penyakit campak.

This study is a cross-sectional design in 514 districts in Indonesia, 2017-2018 which aims to determine the relationship between the incidence of measles in Indonesia in 2018 with coverage of measles routine immunization (in infants and toddler). The results that districts outside of Java had 1,019 times risk higher to have high measles incidence if the coverage of measles routine immunization for the first dose of infants and vitamin A coverage in 2017 was low, after being controlled by coverage of MR Immunization Campaign, population density, percentage of nutritional status and vitamin A coverage in 2018. Districts in Java had risk 1,456 times higher to get high measles incidence, if the coverage of measles routine immunization first dose in infants and vitamin A coverage in 2017 was low. Districts had measles routine immunization coverage of the second dose was low, had risk 1,486 times higher to have high measles incidence. A policy which state the first dose of measles immunization to children aged >1 year and second dose to children aged >2 year in routine immunization activities needs to be done to increas herd immunity. An integrated recording and reporting system is needed between immunization and PD3I surveillance, especially measles. Implementation of Suplementary Immunization Activity (SIA) every 3-4 years based on epidemiological studies, both national/subnational, and the provision of budget for the promotion and socialization of measles immunization (MR) especially in the second dose for toddler and about measles disease.
Read More
T-5924
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hafyarie Harnan; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Rani Martina
S-8329
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Prastiwi Handayani; Pembimbing: Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Penguji: Soekidjo Notoatmodjo, Tri Yunis Miko Wahyono, Chandra Rudyanto
Abstrak:

ABSTRAK
Nama : Prastiwi Handayani
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Judul : Gambaran Respon Ibu Balita dan Petugas Kesehatan Terhadap
Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) Di Kelurahan
Jakasampurna, Kota Bekasi Tahun 2019
Pembimbing : Dr. drs. Tri Krianto, M.Kes
Salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan dengan imunisasi (PD3I) adalah campak.
Penyakit campak dan rubella adalah penyakit yang mudah menular yang disebabkan oleh
virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Kampanye imunisasi MR berakhir tanggal
31 Desember 2018. Pencapaian terendah di Jawa Barat, salah satunya kota Bekasi sebesar
85,85 persen. Dari 39 Puskesmas di Kota Bekasi terdapat lima puskesmas yang
cakupannya rendah, salah satunya yaitu Puskesmas Rawa Tembaga dengan cakupan 73%
(Bekasi, 2018). Jumlah anak yang diimunisasi di wilayah kerja Puskesmas Rawa
Tembaga, Kelurahan Jakasampurna sebanyak 12.807 anak dari target sasaran16.529
anak. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran respon ibu terhadap kampanye
imunisasi MR. Jenis penelitian kualitatif dilakukan secara singkat atau Rapid Assesment
Procedures (RAP) dengan metode wawancara mendalam. Pengumpulan data dilakukan
pada bulan Mei sampai Juni 2019 di Kelurahan Jakasampurna, Kota Bekasi. Jumlah
informan adalah 17 orang ibu yang memiliki anak usia 9 sampai 59 bulan dengan teknik
purposive (non probability). Hasil penelitian ini menunjukkan dengan adanya informasi
atau kampanye imunisasi MR baik di media massa maupun fasilitas pelayanan kesehatan
menunjukkan respon positif terhadap informan dengan membawa anaknya untuk
melakukan imunisasi MR. Informan yang bersikap negatif terhadap kampanye tidak
membawa anaknya untuk memberikan imunisasi MR dan cenderung mengabaikan
manfaat yang didapat dari memberikan imunisasi MR serta efek yang terjadi pada anak
jika tidak memberikan imunisasi pada anaknya.
Kata kunci:
Campak dan rubella, imunisasi MR, Kampanye


ABSTRACT
Name : Prastiwi Handayani
Study Program : Health Pormotion
Title : An overview of response of mothers of infants and health workers
to the Measles Rubella immunization campaign (MR) in the
Jakasampurna village, Bekasi city, 2019
Counsellor : Dr. drs. Tri Krianto, M.Kes
One of the diseases that can be prevented by immunization (PD3I) is measles. Measles
and rubella are infectious diseases that are caused by viruses and are transmitted through
coughing and sneezing. The MR immunization campaign ends on December 31, 2018.
The lowest achievement is in West Java, one of which is Bekasi city at 85.85 percent. Of
the 39 Puskesmas in Bekasi City there are five low-coverage puskesmas, one of which is
the Rawa Tembaga Health Center with a coverage of 73% (Bekasi, 2018). The number
of children immunized in the working area of the Rawa Tembaga Community Health
Center, Jakasampurna Subdistrict was 12,807 children from the target target of 16,529
children. The purpose of this study was to obtain an overview of the mother's response to
the MR immunization campaign. This type of qualitative research is carried out briefly
or Rapid Assessment Procedures (RAP) with in-depth interview methods. Data collection
is conducted from May to June 2019 in the Jakasampurna Village, Bekasi City. The
number of informants is 17 mothers who have children aged 9 to 59 months with a
purposive (non probability) technique. The results of this study indicate that with
information or MR immunization campaigns in both the mass media and health care
facilities, they showed a positive response to informants by bringing their children to do
MR immunization. Informants who were negative towards the campaign did not bring
their children to provide MR immunization and tended to ignore the benefits obtained
from providing MR immunization as well as the effects that occur on children if they did
not give immunizations to their children.
Keywords: Measles and rubella, MR Immunization, campaign

Read More
T-5776
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizal Kurniawan; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Artha Prabawa, Yuliani, R.A. Dewi Maria, Prie Helga Ismiati
Abstrak: ABSTRAK
 Jumlah kasus campak di propinsi Lampung tahun 2010 sebanyak 573 kasus dengan IR=0,75/10.000 populasi dan kejadian luar biasa sebanyak 135 kasus. Di kabupaten Lampung Tengah kasus campak dari periode 2005-2011 cenderung fluktuatif, peningkatan tajam angka incidence rate terjadi pada tahun 2011 sebesar 2,36/1000 balita. Tujuan umum penelitian ini adalah menghasilkan model sistem informasi surveilan campak yang menampilkan hasil perhitungan surveilan campak. Pendekatan studi kualitatif digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan pengembangan sistem informasi surveilan campak. Model pengembangan sistem menggunakan metode rapid application development (RAD) system prototyping yang bertujuan untuk menyusun model aplikasi surveilan penyakit campak. Dari hasil analisa kelayakan disimpulkan bahwa pengembangan sistem informasi surveilan campak dapat dilaksanakan dengan menghasilkan hasil perhitungan indikator surveilan campak berupa grafik attack rate kasus tidak campak dan tidak diketahui status imunisasi, grafik distribusi proporsi kasus campak, grafik attack rate campak yang diimunisasi, grafik efikasi vaksin, dan case fatality rate yang berguna untuk peningkatan sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit campak. Kehandalan sistem dapat dilihat dengan melakukan implementasi dan penelitian lanjut selama lebih kurang 6 bulan pada dinas kesehatan kabupaten Lampung Tengah dan puskesmas dengan melakukan asessment tentang aspek determinan. 

 ABSTRACT
 The number of cases of measles in the province of Lampung in 2010 as many as 573 cases with IR = 0.75 / 10,000 population and extraordinary events as much as 135 cases. In Lampung Tengah district regency measles cases tend to fluctuate from period 2005-2011, a sharp increase in numbers occurred in the incidence rate of 2.36 in 2011/1000 toddler. The general objective of this research is to produce a model of measles surveillance information system that displays the results of the calculation of measles surveillance. Qualitative study approach is used to evaluate the need for measles surveillance information system development. Model of system development using rapid application development (RAD) prototyping system that aims to create a model for measles surveillance applications. From the results of the feasibility analysis concluded that the measles surveillance information system development can be carried out with the calculation result of measles surveillance indicators in the form of graphs attack rate of measles cases and unknown immunization status, the proportion of cases of measles distribution charts, charts are immunized against measles attack rate, vaccine efficacy graphs, and the case fatality rate is useful for the improvement of early warning system and measles outbreaks. System reliability can be seen with the implementation and conduct further research for about 6 months in Lampung Tengah district health offices and health centers to conduct assessment and on aspects of the determinants.
Read More
T-3806
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Ishaq; Pembimbing: Mieke, Savitri; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Novita Tiurma
Abstrak: Indonesia dalam hal pengendalian campak menargetkan untuk memasuki fase eliminasi campak pada tahun 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran kinerja program pengendalian penyakit campak di Puskesmas Bojongsari dengan menggunakan metode Malcolm Baldrige pada tahun 2018. Jenis penelitian ini kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap 7 informan yang terlibat dalam pengendalian penyakit campak serta telaah dokumen. Hasil penelitian ini mendapatkan gambaran 7 kategori: kepemimpinan, strategi perencanaan, pelanggan, manajemen pengukuran, sumber daya manusia, operasional, dan hasil. Pada kategori kepemimpinan, visi dan nilai sudah dijalankan secara komunal melalu internalisasi kegiatan puskesmas, komunikasi sudah dilakukan dua arah, tata kelola organisasi dibangun melalui pohon komitmen, dan dukungan masyarakat diperoleh lewat kerja sama lintas sektor. Pada kategori strategi perencanaan, perencanaan dirumuskan berdasarkan PKP, renstra, dan hasil analisis kebutuhan yang outuputnya berupa RUK dan RPK. Pada kategori pelanggan, media untuk mengetahui kepuasan, ketidakpuasan, keluhan, saran, dan harapan didapatkan melalui sistem kancing, kotak saran, survei indeks kepuasan masyarakat, dan facebook. Pada kategori manajemen pengukuran, analisis, dan pengetahuan, sistem pencatatan dan pelaporan program surveilans campak dilakukan dengan melaporkan W2 secara mingguan ke Dinkes Jabar dan melaporkan C1 secara bulanan ke Dinkes Depok. Sistem pencatatan dan pelaporan program imunisasi campak dengan merekap kegiatan imunisasi rutin lalu melaporkan laporan secara bulanan ke Dinkes Depok. Pada kategori SDM, peningkatan kapasitas dan kapabilitas melalui pelatihan pada program imunisasi. Lingkungan kerja yang mendorong produktivitas dibangun melalui pemahaman, dukungan dari atasan, dan rasa kekeluargaan. Pada kategori operasional, sudah ada RPK tahunan dan bulanan program surveilans dan program imunisasi campak yang menjadi acuan operasional pelaksanaan program. pada kategori hasil, cakupan imunisasi campak meningkat pada tahun 2018 menjadi 92.1% dan kasus campak menurun menjadi 54 kasus. Kesimpulannya untuk mencapai target cakupan imunisasi 95%, perlu ada perbaikan di dua kategori triad hasil, yaitu kategori sumber daya manusia dan kategori operasional.
Read More
S-10143
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arleni; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Saleh Budi Santoso
S-8206
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive