Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Firyal Resa Azhari; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Wahyudin Lihawa
Abstrak: ABSTRAK Industri baja memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan karyawannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui iklim keselamatan di area rolling mill PT X dengan besar sampel 166 orang. Hasilnya dimensi iklim keselamatan yang paling kuat adalah dimensi individu (3,21), dengan faktor iklim keselamatan tertinggi adalah komitmen pekerja (3,28). Semakin tinggi tingkat pendidikan, jabatan dan semakin lama orang bekerja maka semakin tinggi nilai iklim keselamatannya. Kata kunci: Safety Climate ABSTRACT The steel industry has a high risk to the health and safety of its employees. The purpose of this research is to know the safety climate in rolling mill area of PT X with a large sample of 166 people. The result of the most robust dimension of the safety climate is the individual dimension (3.21), with the highest safety climate factor being workers' commitment (3.28). The higher the level of education, position and the longer the people work the higher the safety climate. Key words: Safety Climate
Read More
S-9684
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tati Suryati
Bulitsiskes Vol.19, No.2
Surabaya : Balitbangkes Kemenkes RI, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Septyani Prihatiningsih; Pembimbing: Baiduri; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Dadan Erwandi, Kusninanti
T-4929
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dihartawan; Pembimbing: Chandra Satrya, Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Bagus B. Edvantoro, Yudhi Indharto
T-4530
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Olivinia Qonita Putri; Pembimbing: Meily Kurniawidjadja; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Septyaningrum
Abstrak: Kedirgantaraan berisiko tinggi ancaman keselamatan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran safety climate di PT X Operator Helikopter tahun 2016, menggunakan desain survei dengan pendekatan semikuantitatif untuk pengolahan data. Besar sampel 68 responden diambil dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan skor safety climate sebesar 8,1 atau sangat kuat. Dimensi yang paling kuat adalah Persepsi Karyawan sebagai Individu terhadap nilai safety (8,4), sedangkan variabel yang menunjukkan nilai paling tinggi adalah Kebutuhan Pribadi terhadap Safety (8,9). Skor safety climate paling tinggi ada pada kelompok tingkat jabatan manajer (8,3), masa kerja 10- <15 tahun 5 tahun (8,5) dan departemen Operation (8,6). Kata Kunci: Safety Climate, Safety, Operator Helikopter. Aviation is a high risk industry that has health and safety hazard. This study aims to ascertain safety climate description of PT X Helicopter Operator in 2016 using survey design and semi-quantitative approach. Sample size is 68 respondents using Simple Random Sampling. The result displayed that safety climate score of PT X is 8,1 or very strong. Strongest dimension is Safety as Individual Perception (8,4) whilst the strongest variable is Personal Need for Safety (8,9). The highest safety climate score found from the group of managerial position (8,3), 10- <15 years of working in the company (8,5) and operation department (8,6). Keywords: Safety Climate, Safety, Helicopter Operator
Read More
S-9199
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novia Astarina Simangunsong; Pembimbing: Rachmadi Purnawan; Penguji: Carolina Rusdy Akib
Abstrak: Demam berdarah dengue di Kota Administrasi Jakarta Selatan mengalami fluktuasi selama 5 tahun terakhir dan pada tahun 2016 angka insiden naik lebih dari 3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor iklim (curah hujan, kelembaban, suhu) dan kepadatan penduduk dengan angka insiden DBD. Studi ini merupakan studi ekologi time series dan dianalisis dengan uji korelasi. Data angka insiden DBD diperoleh dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan. Data iklim bulanan diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jakarta. Data kepadatan penduduk diperoleh dari Badan Pusat Statistika DKI Jakarta. Hasil penelitian menyatakan bahwa suhu dan kepadatan penduduk tidak memiliki hubungan bermakna dengan angka insiden DBD (p > 0,05). Angka insiden DBD memiliki hubungan yang bermakna dengan curah hujan (r = 0,384 ; p = 0,002), kelembaban (r = 0,496 ; p = 0,000).
Kata kunci: demam berdarah dengue (DBD); iklim

Dengue hemorrhagic fever (DHF) in South Jakarta Administration City was fluctuating during 2012 - 2016 and in 2016 the incidence rate (IR) was more than tripled from the previous year. This study aims to determine the relationship between climatic factors (rainfall, humidity, temperature) and population density with the incidence rate (IR) of DHF. This study is a time series ecology study and was analyzed by correlation test. Incidence rate (IR) data was obtained from the South Jakarta District Health Office. Monthly climate data was obtained from the Meteorology, Climatology and Geophysics Department of Jakarta. Population density data was obtained from the Central Statistics Department of DKI Jakarta. The results demonstrate that temperature and population density have no significant correlation with dengue incidence rate (p > 0,05). The incidence rate (IR) had a significant correlation with rainfall (r = 0.384; p = 0.002), humidity (r = 0.496; p = 0,000).
Key words: climate; dengue
Read More
S-9418
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ekin Hagana Imanuel Sembiring; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Yuni Kusminanti
Abstrak: Penelitian cross sectional ini berisi tentang asesmen safety leadership,safety climate dan safety behavior di PT. X tahun 2016. Dibutuhkan gambaranaspek kepemimpinan, iklim serta perilaku pekerja di PT.X yang dapat digunakansebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengembangan K3. Terdapat 183item pada kuesioner yang telah diisi oleh 87 responden yang merupakan pekerjaPT.X dengan jabatan pelaksana dan lama kerja minimal 6 bulan. Data yang telahdiperoleh selanjutnya diolah untuk mengetahui nilai rata-rata persepsi respondenterhadap ketiga variabel, yaitu safety leadership, safety climate dan safetybehavior.Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan diperoleh hasil bahwa safetyleadership atasan responden yang terdiri atas 5 indikator, yaitu: safety caring,safety cocahing, safety controlling, participative decision making dan leading byexample masuk pada kategori baik dengan nilai mean sebesar 76,34%. Hasilasesmen safety climate yang terdiri dari 6 indikator yaitu: management safetypriority, commitment and competence, safety communication, learning and trustin co-worker safety competence, workers safety commitment, workers safetypriority and risk non acceptance, organizational environment dan work pressuremasuk kedalam kategori baik dengan nilai mean sebesar 75,62%. Selain itu,variabel safety behavior juga masuk kedalam kategori baik dengan nilai meansebesar 75,26% yang terdiri atas 2 indikator yaitu safety compliance dan safetyparticipation.Kata kunci: asesmen;safety behavior;safety climate;safety leaderhip.
Read More
S-9277
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulianto Agung Ekandoko; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Chandra Satria, Dadan Erwandi, Hadi Setiyoko
T-4088
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Triarko Nurlambang, Nurrrokhmah Rizqihandari
JKI Vol.VII, No.2
Jakarta : LIPI, 2012
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyah Utari; Pembimbing: Syahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra; Chandra Satrya, Bayu Rahadian
Abstrak:

ABSTRAK

Dalam beberapa dekade terakhir, perhatian pemberi layanan kesehatan mulai berfokus kepada keselamatan pasien. Rumah sakit serta berbagai instansi layanan kesehatan yang lain semakin sadar akan pentingnya patient safety. Patient safety akan mudah diwujudkan apabila instansi tersebut mempunyai patient safety climate positif. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu rumah sakit tipe B milik pemerintah yang berencana membuat program patient safety sehingga membutuhkan pengukuran patient safety climate sebagai langkah awal dalam pembuatan program. Penelitian melihat hubungan faktor manajemen, lingkungan kerja dan individu terhadap patient safety climate serta faktor apa yang paling mempengaruhinya. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor lingkungan kerja dan individu mempunyai hubungan dengan patient safety climate, sedangkan faktor individu mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap patient safety climate.


ABSTRACT

In the last decade, there is increasing interest in healthcare provider about issues relevant to patient safety. Hospital and another healthcare organization are become aware of the important to improve patient safety. It would be more easy for that organization to increase patient safety if they have a positive patient safety climate. This research was held in one of the government hospital, as first step to make patient safety programme. In this research analyzed relationship between management, work environment and individual factor to patient safety climate. Significant relationship was found between patient safety climate to work environment and also individual factor. The finding conclude that individual factor has the greatest influence to patient safety climate

Read More
T-3834
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive