Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 75 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
F. Gary Cunningham
618 CUN o
Jakarta : EGC, 2012
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Charles J.P. Siregar
615.1 SIR f
Jakarta : EGC, 2003
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Setyorini; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujianto, Erty Masiha
Abstrak: Waktu pelayanan farmasi merupakan hal yang penting dalam pelayanan Rumah Sakit. Lean Six Sigma adalah metode untuk mengurangi waste dan menurunkan variasi. Metode Lean Six Sigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah define, measure, analyze, dan improve. Setelah melakukan analisa akar masalah, perbaikan perlu dilakukan dengan visual management, 5S, perubahan lay out, evaluasi beban kerja. Sebagai perbaikan jangka panjang dengan perbaikan resep eletronik dan heijunka. Melalui Lean Six Sigma diperoleh hasil perbaikan yang diharapkan berupa pengurangan kegiatan yang merupakan waste pada pelayanan resep non racik dari 43 kegiatan menjadi 32 dengan waktu dari 31 menit menjadi 16 menit. Pada resep racikan mengurangi kegiatan dari 60 kegiatan menjadi 46 kegiatan dengan waktu dari 47 menit menjadi 25 menit.
Kata kunci: Farmasi, Lean Sigma, Lean Six Sigma Farmasi

Time service of pharmacy is the important part of the hospital excellent services. Lean six sigma is a methodology of decreasing the waste and variation. Lean six sigma method which used are : define, measure, analyze and improve. After conducting root cause analysis with the proposed improvement are visual management, 5S culture, lay out changing, evaluation of workload. As a long term porpuse with electronic prescription and heijunka. Using of lean six sigma method to reduce the waste of non compounding prescription service from 43 to 32 activities with time allocation from 31 to 16 minutes. For the compounding prescription service, could be reduce from 60 to 46 activities with time allocation from 47 to 25 minutes.
Key words: Pharmacy, Lean Sigma, Lean Sigma Pharmacy
Read More
S-9691
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Nyoman Ari Wijaya; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Ede Surya Darmawan, Pujiyanto, Heri Iswanto, Muhammad Baharuddin
Abstrak: Pelayanan Farmasi merupakan pelayanan yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi akan memengaruhi mutu layanan di rumah sakit secara menyeluruh. Demikian juga di RSU Bali Royal, didapatkan waktu tunggu diatas dari standar pelayanan minimal rumah sakit. Lamanya waktu tunggu di farmasi rawat jalan disebabkan belum berjalannya manajemen mutu yang baik di RSU Bali Royal. Peneitian ini akan melihat bagaimana proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean, di tahun 2017 dengan observational action process research, dengan melakukan observasi terhadap 15 pasien dari bulan oktober 2017 sampai dengan Januari 2018 di farmasi rawat jalan RSU Bali Royal, dengan melihat waste yang ada. Ditemukan kegiatan yang bersifat value added sebesar 45,65% dan kegiatan non value added (waste) sebesar 54,28%. Waste yang banyak ditemukan adalah waste waiting dan waste defect. Eliminasi waste yang sudah ditemukan dengan implementasi intervensi antara lain: memindahkan konter kasir, merubah lay out farmasi, membuat loket antara konter farmasi dengan ruang pengerjaan obat mengunci pintu ruang farmasi dan merubah alur layanan farmasi rawat jalan, sehingga kegiatan non value added dapat di eliminasi menjadi 18,28% dan kegiatan value added menjadi 81,72%. Dari segi outcome dapat dilihat adanya perbaikan waktu tunggu, perbaikan kepuasan pelanggan, peningkatan kunjungan dan peningkatan omset di farmasi. Peneitian ini menyimpulkan adanya peningkatan mutu layanan setelah dilakukan perbaikan proses pelayanan farmasi rawat jalan dengan menggunakan metode lean.
Kata kunci : Mutu; Lean; Farmasi

Pharmaceutical Services is a service that cannot be separated from hospital services. The length of waiting time in the pharmacy will satisfy the overall quality of hospital services. Currently the waiting time in Bali Royal Hospital pharmacy for out patient is still above the standard waiting time, which is not in accordance with the hospital guidelines. The standard waiting time for outpatient pharmacy cannot be achieved due to lack of quality management at RSU Bali Royal. This study will look at how the process of outpatient pharmacy service using lean method, in 2017 with observational action process research, by observing 15 patients from October 2017 to January 2018 at outpatient pharmaceutical RSU Bali Royal, by looking at the waste. It is founded that there are 45.65% value added activities and non-value added activities (vaste) of 54.28%. Most of the wastes that are found are waste waiting and waste defect. Elimination of waste that has been done by the implementation of intervention, among others: moving cashier counters, changing the lay out of pharmacy, making counter between the pharmaceutical counter with space lock pharmaceutical door lock and change in outpatient pharmacy service, so that non value added activities can be eliminated to 18.28% and value added activities to 81.72%. In terms of outcome can be seen the improvement of waiting time, improvement of customer satisfaction, increased visits and increased turnover in pharmacy. This study concludes that there is a significant improvement of service quality after the refinement of outpatient pharmacy service process using lean method.
Keyword : Quality; Lean; Pharmacy
Read More
B-2003
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yunita Andriani; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Ede Surya Darmawan, Wahyu Sulistiadi, Kemal Imran, Endang Adriyani
Abstrak: Pengelolaan obat adalah salah satu aspek manajemen rumah sakit yang sangat penting dalam usaha pelayanan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan proses pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan selama ini belum berjalan dengan baik terlihat dari masih tingginya angka kekosongan obat pada tahun 2017 yaitu 7,6% dari 421 jenis obat setiap bulannya dan jumlah obat kadaluwarsa yaitu sebesar 10,45% yang seharusnya 0%. Perencanaan dengan memprioritaskan pembelian kelompok VA, EA dan NA perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kekosongan obat. Untuk mencegah tingginya jumlah obat kadaluwarsa adalah dengan penghitungan jumlah obat yang dipesan berdasarkan penghitungan ROP dan Safety Stock. Kelompok VA merupakan kelompok dengan prioritas utama dalam pengadaan terdiri dari 10 macam obat dengan NS 500cc infus sebagai obat terpenting dalam kelompok. NS 500 cc infus membutuhkan Safety Stock 23.400 sebesar dengan nilai ROP 34.860.
Kata Kunci : Penglolaan, pengendalian, farmasi, obat

Drug management is one important aspect of hospital management. This study is aiming at analysing drug management in pharmacy unit National Stroke Hospital Bukittinggi. This case study was using qualitative approach. The study revealed that drug management and monitoring controlling were not well performed. A high percentage of drug stock out in 2017 was found 7,6% out of 421 drugs item each month, while number of expired drugs was high, reaching 10,45% compared to 0% as target.. Planning to prioritize purchasing of drugs using VA, EA and NA drug need to implement in order to prevent stock out. To avoid expired drug, hospital need to purchased based on ROP and Safety Stock. VA group is the highest priority that include 10 drug item where NS 500 cc infusion fluid is the top one in the group. NS 500 cc infusion fluid would need Safety Stock as much as 23.400 number as Safety Stock and ROP 34.860.
Keywords : Management, control, pharmacy, drug
Read More
B-2036
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Goklian Paraduan Haposan; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Atik Nurwahyuni, Vetty Yulianty Permanasari, Sri Diana Ginting Suka, Deriani Simatupang
Abstrak: Instalasi Farmasi Rumah Sakit merupakan salah satu unit Revenue Center di rumah sakit. Banyaknya bagian terkait unit tersebut dalam proses kegiatannya, baik secara internal maupun eksternal rumah sakit, membuat manajemen rumah sakit sebaiknya memikirkan sistem pengelolaan yang tepat dan terintegrasi pada siklus manajemennya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa implementasi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai di IFRS Provita Jayapura pada tahun 2020 berdasarkan Permenkes No. 72 Tahun 2016, adalah terimplementasi sebagian dengan rata-rata capaian skoringnya adalah 73%. Hal yang paling baik terimplementasi adalah proses pada kegiatan penyimpanan dan sarana prasarana yang dimiliki oleh IFRS Provita. Sedangkan yang tidak terimplementasi adalah proses perencanaan baik perencanaan anggaran ataupun perencanaan kebutuhan obat tahunan. Hasil penelitian menyarankan bahwa manajemen sebaiknya segera membuat regulasi tentang perencanaan anggaran dan kebutuhan obat tahunan yang terintegrasi dengan pihak-pihak terkait dan dapat dievaluasi pelaksanaannya pada tahun berjalan saat operasional rumah sakit berjalan
Hospital Pharmacy Installation is one of the units in the hospital which is often categorized as a Revenue Center unit. The large number of related parts, both internal and external to the hospital, in the process of activities at the Hospital Pharmacy Installation, makes management better think about a good and integrated management system in the management cycle. This research is a qualitative research with analytical descriptive design. The results of this study show that the implementation of the management of pharmaceutical preparations, medical devices and medical consumables at IFRS Provita Jayapura based on Permenkes No. 72 of 2016 is partially implemented with an average score of 72%. The best thing to implement is the process of storage activities and infrastructure owned by IFRS Provita, while what is not implemented is the planning process, either budget planning or annual drug demand planning. The results of this study suggest that management should immediately make regulations regarding budget planning and annual drug needs that are integrated with related parties and can be evaluated for their implementation in the current year when hospital operations are running.
Read More
B-2236
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khansa Nur Fathya; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Pujianto, Lathifa Biati Suri
Abstrak: Penyimpanan obat bertujuan untuk memelihara mutu obat, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, mengendalikan persediaan, dan memudahkan pencarian serta pengawasan. Studi ini membahas mengenai manajemen penyimpanan obat di Unit Farmasi Klinik Satelit Universitas Indonesia Makara Depok tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran manajemen penyimpanan obat di klinik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa unsur input dan proses telah dijalankan dengan cukup baik, namun ditemukan beberapa ketidaksesuaian pengaturan penyimpanan obat berdasarkan ketentuan. Studi ini menyarankan untuk mengadakan pelatihan bagi SDM dan pengaturan penyimpanan obat perlu diperbaiki.
Read More
S-10088
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Gusti Agung Putu Yudihartini; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Mieke Savitri, Pujiyanto, Endang Adriyani, Puji Triastuti
Abstrak: ABSTRAK Pasien membayar pelayanan yang telah diberikan dengan value atau manfaat yang sesuai tanpa membayar lebih terhadap waste atau pemborosan yang ada dalam proses pelayanan di rumah sakit. Menghilangkan waste dalam proses pelayanan merupakan tantangan setiap rumah sakit. Tantangan rumah sakit semakin besar saat menjadi provider BPJS dan wajib memberikan pelayanan kepada pasien JKN.Sediaan farmasi merupakan pelayanan penunjang yang sangat penting dalam pelayanan pasien dan menghabiskan biaya yang sangat besar, maka rumah sakit perlu lebih efisien dalam mengelola sediaan farmasi mulai dari perencanaan, penganggaran dan pegadaan dengan tanpa mengabaikan mutu pelayanan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang proses perencanaan, penganggaran dan pengadaan obat di unit farmasi RSIA Puri Bunda dan memberikan masukan dalam perbaikan proses siklus logistik farmasi sehingga menjadi lebih efisien. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan wawancara, observasi dan Focus Discussion Group (FGD) pada proses perencanaan dan pengadaan dengan membuat value stream mapping dari seluruh proses yang ada. Pada penelitian ini didapatkan pemborosan berupa waste defect, waste inventory, waste motion, waste human potential dalam proses perencanaan, penganggaran dan pengadaan sediaan farmasi. Perbaikan berupa kaizen dilaksanakan oleh seluruh level karyawan mulai dari staf, jajaran manajemen, dan direksi rumah sakit, maupun pemilik rumah sakit. Pelaksanan kaizen tersebut dapat meningkatkan efisiensi waktu, biaya, maupun SDM dalam proses perencanaan, penganggaran dan pengadaan sediaan farmasi. Katakunci: Lean, farmasi,rumah sakit Patients will pay for services that have been provided with the appropriate value or benefit without paying more or wasting that is in the process of service in the hospital. Eliminating waste in the service process is the challenge of every hospital. Nowadays the hospital challenge is getting bigger when becoming provider of BPJS and obliged to give service to JKN patient. Pharmacy is a very important support services in patient care and costly. Hospitals need to be more efficient in managing pharmaceuticals from planning, budgeting, and procurement without neglecting service quality. Aim of this research is to get an overview of the planning, budgeting, and procurement process of medicines at pharmacy Puri Bunda Hospital and provide inputs to improve the pharmaceutical logistics cycle process. The study was conducted by interviewing, and observatian made with planning and procurement process by creating a value stream of the entire process. In this research, there was of waste defect, waste inventory, waste motion, waste human potential in planning process, budgeting, and procurement of pharmaceutical preparation. Kaizen improvements are performed by all levels of staff, management, and hospital directors, as well as to hospital owners. The implementation of kaizen can improve the efficiency of time, cost, and human resources in the process of planning, budgeting, and procurement of pharmaceutical preparations. Keyword : Lean, Pharmacy, Hospital
Read More
B-1989
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Retno Palupi; Pembimbing: Agustin Kusumayati, Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Mulyadi Muchtar, Sarah Zaidan
Abstrak: Abstrak

Persaingan antar rumah sakit memberikan pengaruh dalam manajemen rumah sakit baik milik pemerintah, swasta dan asing dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan pelayanan Sarana pelayanan kesehatan di era globalisasi ini, berupaya meningkatkan kualitas jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Pelayanan farmasi di rumah sakit merupakan suatu bagian atau fasilitas di rumah sakit. Unit farmasi adalah salah satu revenue center di rumah sakit dimana mempunyai pengaruh besar terhadap pendapatan rumah sakit. Kinerja layanan unit farmasi dapat diukur dari lamanya waktu tunggu pelayanan dalam proses penyiapan obat sesuai resep dokter.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab ketidak berhasilan pencapaian Key Performance Indikator (KPI) unit farmasi rawat jalan,melakukan pengembangan standar yang dibutuhkan, mengidentifikasi gap analysis yang ada dan membuat action plan guna peningkatan kualitas pelayanan.

Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara pengamatan (observasional), telaah dokumen dan wawancara mendalam. Teknik penelitian ini adalah teknik triangulasi data, guna penguatan informasi-informasi dengan beberapa cara untuk mengurangi bias yang ada.

asil penelitian ini menunjukkan tren jumlah resep yang masuk pada hari, shift dan jam tertentu, dimana berguna untuk pengaturan komposisi staf yang ada. Selain itu penelitian ini menunjukkan adanya ketidak efisen an waktu proses pada tahap penerimaan resep dan penyerahan resep. Dan penelitian ini menyarankan adanya pengitungan ulang terhadap pola ketenaan unit farmasi rawat jalan.


Competition among hospitals provide hospital management influence in both government-owned, private and foreign with the ultimate goal is to improve health care facilities in this era of globalization, working to improve the quality of services offered to the public. This is because the quality of service can be used as a tool to achieve competitive advantage.

Pharmacy services in hospitals is a part of the hospital or facility. Pharmaceutical unit is one revenue center at the hospital, which had a major impact on hospital revenue. Pharmaceutical unit service performance can be measured by the length of the waiting time in the service of the process of preparing the drug as prescribed.

This study aims to determine the cause of the unsuccessful achievement of Key Performance Indicators (KPI) outpatient pharmacy unit, to develop the required standards, identifying a gap analysis of existing and create action plan to improve the quality of care.

This is a descriptive study, with quantitative and qualitative approaches in the observations (observational), document review and in-depth interviews. This research technique is the technique of triangulation of data, in order to strengthen the information in several ways to reduce the bias that exists.

Results of this study show a trend in the number of prescriptions coming days, shifts and hours specified, which is useful for setting the composition of existing staff. Moreover this study showed a lack of time efisen an admission process at the stage of recipes and recipe submission. And this study suggests a re-calculation of the pattern ketenaan outpatient pharmacy unit.

Read More
T-3963
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annisaa Perica Rasyid; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Jaslis Ilyas, Wahyu Sulistiadi, Netry Listriani, Khafifah Any
Abstrak: Waktu tunggu yang lama pada pelayanan resep obat akan mengurangi kepuasan pelanggan dan menyebabkan pelayanan tidak efisien. Lean merupakan salah satu metodologi yang dapat digunakan untuk menangani ketidakefisienan dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode lean dalam mengurangi waktu tunggu pelayanan resep obat pada instalasi farmasi rawat jalan RSUD Pasar Minggu tahun 2017.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif (analitik observasional) untuk melihat alur pelayanan resep obat dan mengidentifikasi pemborosan pelayanan resep obat. Dan didukung oleh penelitian kuantitatif (analisis deskriptif) untuk memperoleh data perhitungan waktu setiap tahapan proses pelayanan resep obat.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata waktu tunggu pelayanan resep obat non racikan selama 89.6 menit (88.17% kegiatan menunggu) dan 124.70 menit (82.10% kegiatan menunggu) pada pelayanan resep obat racikan.

Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa terdapat 8 jenis pemborosan (DOWNTIME) pada pelayanan resep obat. Usulan perbaikan dengan metode lean diharapkan dapat menurunkan waktu tunggu menjadi 66.67% pada pelayanan resep obat non racikan dan 56.67% pada pelayanan resep obat racikan.

Kata kunci : farmasi; metode lean; pemborosan; waktu tunggu

Long waiting times on prescription services will reduce patient satisfaction and lead to inefficient services. Lean is one of the methodologies that can be used to deal with inefficiencies in health services. This study aims to analyze the application of lean method in reducing waiting time of outpatient prescription services at Pasar Minggu public hospital in 2017.

This study used qualitative research methods (observational analytics) to examine the flow and identify waste of prescription drug services. And also supported by quantitative research (descriptive analysis) to get the exact calculation of every step of prescription drug services.

Based on the result of the research, it is known that the average waiting time of medicine prescription services is 89.6 minutes (88.17% waiting activity) and 124.70 minutes (82.10% waiting activity) of personalized medicine prescription services.

The study identified that there were 8 types of waste (DOWNTIME) in prescription services. The future improvement by lean method is expected to reduce waiting time to 66.67% on medicine prescription services and 56.67% on personalized medicine prescription services.

Keywords : pharmacy; lean methode; waste; waiting times
Read More
B-1897
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive