Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Aldi Dwi Putra; Pembimbing: Bambang Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Yunita Rahayuningsih
Abstrak: Manufaktur merupakan salah satu sector industri yang memiliki risiko gangguan otot rangka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2018 dengan melibatkan 51 orang operator pada area mixing rubber dan 40 orang pekerja kantor di PT X yang merupakan perusahaan manufaktur komponen kendaraan bermotor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan instrument pengambilan data berupa kuesioner QEC dan kombinasi kuesioner psikososial. Variabel independent pada penelitian ini yaitu karakteristik individu pekerja (usia, jenis kelamin, IMT, status merokok dan lama kerja), faktor fisik di tempat kerja (force, postur janggal, gerakan berulang, dan coupling) dan faktor psikososial (tuntutan kerja, kendali terhadap pekerjaan, dukungan social, skill discretion, kepuasan kerja, dan stress kerja). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan gejala pada punggung atas, lama kerja dengan gejala pada pergelangan tangan, faktor risiko fifik yang tinggi dengan gejala pada leher, skill discretion dengan gejala pada pergelangan tangan, stress kerja dengan gejala pada bahu dan punggung bawah. Oleh karena itu perlu diadakan pengendalian lebih lanjut mengenai masalah ergonomic pada PT X.
Kata kunci: gejala gangguan otot rangka, manufaktur, ergonomi,faktor fisik, faktor psikososial

Manufacture is one of the industry that has the risk of musculoskeletal disorders. The aim of this research is to analysize the risk factors from the symptoms of disorders of musculoskeletal. This research conducted on March until April 2018 by involving 51 workers on Mixing area and 40 workers on Office Area of X Corporation which is a manufacturing company who made the component of the motor vehicle. This research used Cross Sectional method by using QEC questionnaire and combination of psychosocial questionnaire as the instrument for data collection. The independent variable of this research are the characteristic of workers (age, gender, body mass index, smokimg status, and working time), physical factors on the work place (force, awkward postures, repetitive motion, and coupling) and psychosocial factors (job demands, control of the job, social support, skill discretion, job satisfaction, and work stress). The result of this research shows there is a significant correlation of body mass index with a symptoms on the top of the back, working time and skill direstion with a symptoms of the wrist, high risk of physical factor with a symptom of the neck, and work stress with a symptom of shoulders and the low part of the back. Therefore it needs to be a further control about ergonomic factor at X Corporation.
Keyword: symptoms of musculoskeletal disorder, manufacturing, ergonomic, physical factor, psychosocial factor.
Read More
S-9681
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anindya Alifa; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Jahruddin Matondang
Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko gangguan otot rangka serta gambaran keluhan gejala gangguan otot rangka yang dirasakan oleh mekanik bengkel PT X yang terbagi menjadi 2 unit pelayanan yaitu general repair dan body repair. Penelitian dengan studi cross sectional ini dilakukan pada 23 proses kerja dan juga meneliti keluhan gejala gangguan otot rangka pada 31 mekanik pada bulan April-Mei 2019. Analisis menggunakan metode REBA, kuesioner data individu serta NMQ yang diisi secara mandiri oleh mekanik. Hasil menunjukkan 52% proses kerja memiliki tingkat risiko sedang terhadap gangguan otot rangka. 84% mekanik mengeluhkan gejala gangguan otot rangka, dan proporsi terbesar berada pada bahu (18%), punggung bawah (18%), pergelangan tangan (18%), dan leher (17%). Gambaran keluhan gejala gangguan otot rangka berdasarkan umur paling banyak pada kategori > 30 tahun dengan keluhan terbanyak pada bahu, punggung bawah, dan pergelangan tangan; pada masa kerja > 4 tahun dengan keluhan terbanyak pada punggung bawah dan pergelangan tangan, pada IMT Normal dengan keluhan terbanyak pada punggung bawah, leher, dan bahu; dan pada mekanik yang merokok dengan keluhan terbanyak pada bahu, pergelangan tangan, dan leher.
Read More
S-10154
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadya Ramadani; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Pide Jayadi
Abstrak: Konstruksi merupakan salah satu sektor yang berisiko untuk terjadinya gangguan otot rangka. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka pada pekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2019 dengan melibatkan 177 pekerja di proyek X. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan lembar observasi QEC, kombinasi kuisioner psikososial, NMQ, dan lux meter. Variabel independen dalam penelitian ini, antara lain faktor risiko individu, lingkungan, fisik dan psikososial.

Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung bawah, serta adanya hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan, indeks massa tubuh dan status merokok dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut.

Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukannya hubungan yang signifikan pada faktor risiko sangat tinggi pada punggung dan bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung, serta faktor risiko tinggi dan sangat tinggi pada bahu dengan gejala gangguan otot rangka pada lutut. Sedangkan untuk faktor psikososial tidak ditemukannya hubungan yang signifikan dengan gangguan otot rangka. Oleh karena itu diperlukannya pengendalian dan intervensi lebih lanjut khususnya untuk faktor risiko fisik.
Read More
S-10113
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andhita Jasmine Setiawan; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Putri Sayekti
Abstrak: Pekerja mekanik unit Wheel & Brake Maintenance di PT. X, salah satu perusahaanMRO (Maintenance, Repair, Overhaul) pesawat terbang di Indonesia, berisikoterhadap MSDs atau gangguan otot rangka karena dibutuhkan pengangkatan bebanyang berat, postur janggal, dan gerakan repetitif dalam aktivitas kerjanya, tetapi daripenelitian ergonomi yang sudah ada di unit tersebut, belum ada penelitian yangmeneliti aspek psikososial sebagai salah satu faktor risiko gangguan otot rangka.Oleh karena itu, penelitian dengan studi cross sectional ini melakukan analisisfaktor fisik dan psikososial terhadap gejala gangguan otot rangka pada 44 pekerjamekanik yang melakukan aktivitas manual handling di unit Wheel & BrakeMaintenance PT. X pada bulan Januari - Juni 2017 dengan menggunakan metodeREBA, kuesioner yang diisi secara mandiri oleh pekerja, luxmeter, meteran, danNMQ. Hasil menunjukkan bahwa 52,2% aktivitas kerja di unit tersebut berisikosangat tinggi terhadap gangguan otot rangka. Gejala gangguan otot rangkaterbanyak terdapat pada punggung bawah (84,1%), bahu (72,7%), leher (63,5%),dan punggung atas (59,1%). Terdapat hubungan yang signifikan antara gejala padaleher dengan pekerja yang merokok (OR=3,960; 95% CI=1,069-14,671), gejalapada punggung atas dengan pekerja yang mengangkat 6-15 kg ³ 2 hari per minggu(OR=4,879; 95% CI=1,055-22,565) dan pekerja yang menggunakan perkakastangan yang bergetar ³ 1 jam per hari (OR=4,167; 95%CI=1,133-15,328), dangejala pada bahu dengan pekerja yang bekerja dalam posisi berlutut atau jongkok ³1 jam per hari (OR=5,111; 95% CI=1,128-21,279), sedangkan tidak ada hubunganyang signifikan antara faktor psikososial dengan gejala gangguan otot rangka. Jadi,simpulan dari hasil penelitian ini adalah perlu dilakukan perubahan dan intervensiuntuk mengurangi risiko terhadap gangguan otot rangka terutama pada faktor fisik,dengan memperhatikan juga pekerja yang merokok.
Kata Kunci: gejala gangguan otot rangka, mekanik MRO, manual handling,psikososial, REBA.
Read More
S-9324
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febriani Imelda; Pembimbing: Laksita Ri Hastiti; Penguji: Hendra, Lorencius Kukuh Prabowo
Abstrak: Gangguan otot rangka merupakan suatu cedera atau gangguan pada otot, saraf, tendon, sendi, tulang rawan, dan cakram tulang belakang yang dapat mempengaruhi gerakan tubuh manusia atau sistem muskuloskeletal. Pekerja pada industri konstruksi memiliki risiko tinggi untuk mengalami keluhan gangguan otot rangka karena aktivitas pekerjaanya banyak melibatkan postur yang tidak alamiah, manual handling, dan pekerjaan berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko fisik, individu, dan psikososial yang berkaitan dengan keluhan gejala gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari ? Juli 2022 yang melibatkan 55 pekerja struktur dan finishing Proyek Pembangunan Gedung Perkantoran X di Bekasi Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data diantaranya adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA), kombinasi kuesioner psikososial, dan Nordic Musculockeletal Questionnaire (NMQ). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara; faktor risiko fisik dengan keluhan pada bahu, leher dan punggung bawah dalam 12 bulan dan 7 hari terakhir, tuntutan kerja dengan keluhan pada punggung bawah dalam 7 hari terakhir, dan kendali terhadap kerja dengan keluhan pada leher dalam 12 bulan terakhir. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan intervensi lebih lanjut untuk mengurangi risiko keluhan gejala gangguan otot rangka pada pekerja struktur dan finishing.
Musculosceletal Disorders (MSDs) are injuries of the muscles, nerves, tendons, joints, cartilage, and spinal discs that can affect the movement of the human body or the musculoskeletal system. Workers in the construction industry have a high risk of MSDs because their work activities involve many unnatural postures, manual handling, and repetitive work. The purpose of this study was to analyze the physical, individual, and psychosocial risk factors associated with complaints of musculoskeletal symptoms. This research was conducted in February ? July 2022 involving 55 structural and finishing workers in the X Office Building Construction Project in Bekasi in 2022. This study used a cross sectional study design. The instruments for collected data are Rapid Entire Body Assessment (REBA), a combination of psychosocial questionnaires, and the Nordic Musculockeletal Questionnaire (NMQ). The results of this study indicate a significant relationship between; physical risk factors with complaints on the shoulders, neck and lower back in the last 12 months and 7 days, work demands with complaints on the lower back in the last 7 days, and control of work with complaints on the neck in the last 12 months. Therefore, it is necessary to carry out further control and intervention to reduce the risk of complaints of s musculoskeletal symptoms in structural and finishing workers.
Read More
S-11023
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tubagus Dwika Yuantoko; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Pide Jayadi
S-10130
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lenny Septiani Putri; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Pide Jayadi
Abstrak: Berbagai penelitian sebelumnya menunjukan bahwa terdapat hubungan antara faktor psikososial dan fisik dengan gejala gejala gangguan otot rangka. Namun, belum diketahui hubungan antara keduanya pada pekerja di perusahaan pelayanan jasa pengaturan lalu lintas udara. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui faktor risiko gejala gejala gangguan otot rangka pada pekerja kantor dan pengatur lalu lintas udara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi potong lintang (cross sectional) dan melibatkan 50 pekerja kantor dan 70 pengatur lalu lintas udara unit Area Control Center (ACC). Instrumen pada penelitian ini ialah kuesioner dan Quick Exposure Checklist (QEC). Analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan Regresi Logistik dilakukan untuk menentukan hubungan antara faktor psikososial dan faktor fisik dengan gejala gangguan otot rangka. Variabel pada penelitian meliputi faktor individu (jenis pekerjaan, gender, usia, indeks massa tubuh, status merokok, dan lama kerja), faktor psikososial (tuntutan kerja, kendali terhadap pekerjaan, peran dan tanggung jawab, dukungan sosial, kepuasan kerja, dan stres kerja), faktor fisik (postur janggal, postur statis, dan gerakan repetitif), dan faktor lingkungan (pencahayaan dan temperatur). Hasil penelitian menunjukan bahwa gejala gejala gangguan otot rangka pada leher, bahu, dan punggung bawah merupakan gejala dengan tingkat tertinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis pekerjaan dan stres kerja dengan gangguan otot rangka pada bahu dan punggung bawah, gender dan usia dengan gangguan otot rangka pada bahu, kendali terhadap pekerjaan dengan gejala gangguan otot rangka pada leher, tingkat risiko pada punggung dan pergelangan tangan dengan gejala gangguan otot rangka pada punggung bawah. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pengendalian untuk mengatasi permasalahan gejala gangguan otot rangka di tempat kerja.
Read More
S-9973
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Muhammad Zaky Tifano
S-10473
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nusyulia Nurfita; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Ahmad Safrodin
Abstrak: Pekerja konstruksi berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitianini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka padapekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 denganmelibatkan156 pekerja. Desain dari peneltian inia dalah cross sectional. Pengambilandata dilakukan dengan menggunakan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, luxmeter, dan WBGT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikanantara faktor individu (jenis pekerjaan dan status merokok) dengan gejala gangguan ototrangka. Tingkat risiko yang berhubungan dangan gejala gangguan otot rangka adalahpada tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi.. Sedangkan pada faktor psikososial yangberhubungan dengan gejala gangguan otot rangka adalah tuntutan kerja dan dukunganrekan. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangirisiko pada gangguan otot rangka melalui beberapa pengendalian terutama faktor fisikdan psikososial.
Kata kunci: Gejala gangguan otot rangka, ergonomi, pekerja konstruksi, faktor fisik,faktor psikososial
Construction workers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose ofthis research is to analyze risk factors of musculoskeletal symptomps in constructionworkers. The research was conducted in March-April 2018 involving 156 workers. Thedesign of this research is cross-sectional. Data was collected with QEC, combination ofpsychosocial questionnaire, NMQ, lux meter, and WBGT. The results show that thereare significant association between the individual factors (type of work and smoking)with the musculoskeletal symptomps. The level of risk associated with muskeletalsymptoms are high and very high risk level. While the the psychosocial factorsassociated with musculoskeletal symptoms are high job demands and low co-workerssupport. Therefore it is necessary to make changes and interventions to reduce the riskmusculoskeletal disorder through some control, especially physical and psychosocialfactors.
Keywords: Musculoskeletal symptoms, ergonomic, construction workers, physical riskfactors, psychosocial risk factor.
Read More
S-9717
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nesya Dinda Rahmaningtyas; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Ahdian Haris
Abstrak: Industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang memiliki risiko tinggi terhadap gangguan otot rangka. Pekerja manufaktur dikaitkan dengan beban kerja fisik tinggi dan menghabiskan sebagian besar waktu kerja berdiri atau duduk. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu menganalisis karakteristik individu, faktor fisik, dan faktor psikososial terhadap gejala gangguan otot rangka. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juli 2020 dengan melibatkan 94 pekerja dengan rincian 68 pekerja lapangan dan 26 pekerja kantor. Desain yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross sectional dengan menggunakan NMQ, QEC, serta kombinasi kuisioner psikososial dari JCQ, COPSOOQ, dan ERI. Variabel independen dalam penelitian ini antara lain karakteristik individu, faktor fisik, dan faktor psikososial. Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah gejala gangguan otot rangka. Hasil penelitian pada karakteristik individu menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis pekerjaan dengan gejala gangguan otot rangka pada tangan atau pergelangan tangan. Hasil penelitian pada faktor risiko fisik ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor risiko sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan gejala gangguan otot rangka pada tangan atau pergelangan tangan, dan punggung bawah. Sedangkan untuk faktor psikososial ditemukan hubungan yang signifikan antara tuntutan kerja tinggi serta stress kerja sedang dan tinggi dengan gejala gangguan otot rangka pada bahu, leher, dan punggung atas. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan intervensi untuk mengurangi risiko terhadap gangguan otot rangka. Kata kunci: Gejala Gangguan Otot Rangka, Manufaktur, Ergonomi, Karakteristik Individu, Faktor Fisik, Faktor Psikososial

Manufacturing is one of the sectors that has a high risk of musculoskeletal disorder. Manufacturing workers are associated with high physical workloads and spend most of their work time with standing or sitting. The aim of this research is to analyze individual characteristics, physical factors, and psychosocial factors of musculoskeletal disorder. This research was conducted in March-July 2020 involving 94 workers with 68 field workers and 26 office workers. The design used in this study was cross sectional with NMQ, QEC, and a combination of psychosocial questionnaires from JCQ, COPSOOQ, and ERI. The independent variables in this research are individual characteristics, physical factors, and psychosocial factors. The dependent variable of this research is musculoskeletal disorder symptoms. The results of individual characteristics found a significant relationship between the type of work with musculoskeletal disorder symptoms on the hands or wrists. The results of physical risk factors found a significant relationship between moderate, high, and very high risk with musculoskeletal disorder symptoms on the hands or wrists and upper back. Whereas for psychosocial factors found a significant relationship between high work demands and moderate high work stress with musculoskeletal disorder symptoms on shoulders, neck, and upper back. Therefore, we need control and intervention to reduce the risk of musculoskeletal disorder symptoms. Keywords: Symptoms of Musculoskeletal Disorder, Manufacturing, Ergonomics, Individual Characteristics, Physical Factors, Psychosocial Factors
Read More
S-10468
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive