Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Siti Nur Latifah; Pembimbing: Vetty Yulianty; Penguji: Anhari Achadi, Reza Rahman
Abstrak: Skrining kesehatan merupakan salah satu program BPJS Kesehatan dalam upaya kendali biaya pelayanan kesehatan. Namun, pada tahun 2016 ketercapaian program masih mencapai 17% dari target. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi skrining kesehatan diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Jakarta Timur tahun 2017. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, telaah dokumen dan wawancara mendalam dengan informan di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) dan BPJS Kesehatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya masalah dari sisi komunikasi, sumber daya, sikap implementor, struktur birokrasi dan implementasi kegiatan skrining kesehatan. Penulis menyarankan agar dilakukan upaya perbaikan pada sosialisasi skrining ke FKTP, perencanaan SDM yang matang, pembuatan SOP skrining di FKTP dan memaksimalkan pemanfaatan BPJS mobile skrining.
Kata Kunci: Implementasi, Skrining Kesehatan

Health screening is one of the BPJS Kesehatan programs in order control health care costs. However, in 2016 the achievement program only reaches 17% of the target. The purpose of this research is to perceive the implementation of health screening for type 2 Diabtes Melitus and hypertension at BPJS Kesehatan, Branch Office, East Jakarta, 2017. This study used qualitative method, in which data was obtained from observation, document review, and in-depth interview with informants at Primary Care and BPJS Kesehatan. Research result indicate that there are issues regarding communication, resources, attitude of implementor, and implementation of health screening. Author suggests that improvement efforts are to be made regarding screening socialization toward Primary Care, human resource planning, screening Standard Operation Procedure (SOP) at Primary Care, and maximize the utilization of BPJS mobile screening.
Keyword: implementation, health screening
Read More
S-9363
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jorra Putri Anggun Kusumasari; Pembimbing: Prastuti Soewondo; Penguji: Adang Bachtiar, Purnawan Junadi, Yunita Arihandayani, Sri Puji Wahyuni
Abstrak:

Tingginya prevalensi gangguan jiwa di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, belum diimbangi dengan capaian target skrining kesehatan jiwa nasional. Puskesmas Palmerah menunjukkan keberhasilan signifikan dalam mencapai target skrining melalui implementasi E-Jiwa. Tujuan: menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tercapainya target program skrining kesehatan jiwa di Puskesmas X. Metode: Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan telaah dokumen terhadap pelaksanaan program. Hasil: tercapaianya target program skrining dengan E-Jiwa di Puskesmas Palmerah DKI Jakarta karena didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, infrastruktur dan teknologi berbasis digital seperti E-Jiwa, serta manajemen yang efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Masih terdapat beberapa tantangan terkait tenaga kesehatan yang rangkap tugas dan belum terintegrasinya sistem skrining E-Jiwa dengan SIMKESWA. Puskesmas mampu mencapai target hingga 96,3% hingga trwiulan ketiga. Kesimpulan: bahwa program skrining dengan E-Jiwa di Puskesmas Palmerah telah berjalan sesuai regulasi yang ada, namun masih membutuhkan improvisasi pada beberapa komponen seperti SDM dan teknologi sagar dapat berjalan lebih optimal.

Kata kunci: e-jiwa, kesehatan jiwa, puskesmas, skrining


The high prevalence of mental disorders in Indonesia, especially in DKI Jakarta, has not been balanced with the achievement of the national mental health screening target. Puskesmas Palmerah has shown significant success in achieving the screening target through the implementation of E-Jiwa. Research aims:  analyze the factors that affect the achievement of the target of the mental health screening program at the Puskesmas Palmerah. Method: This study uses a qualitative approach with an in-depth interview method and document review of the implementation of the program. Results: the achievement of the target of the screening program with E-Jiwa at the Puskesmas Palmerah DKI Jakarta because it is supported by adequate human resources, digital-based infrastructure and technology such as E-Jiwa, as well as effective management in planning, implementation, and supervision. There are still several challenges related to health workers who have dual duties and the E-Jiwa screening system has not been integrated with SIMKESWA. The health center was able to achieve the target of up to 96.3% until the third trimester. Conclusion: the screening program with E-Jiwa at Puskesmas Palmerah has been running according to existing regulations, but still needs improvisation on several components such as human resources and technology so that it can run more optimally.  Key words: e-jiwa, health center, mental health, screening 

Read More
T-7202
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putu Dian Karmana; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Popy Yuniar, Rico Kurniawan, I Made Sudarma Adiputra, Lanawati
Abstrak:
Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis karena rentan terhadap masalah kesehatan. Penjaringan kesehatan adalah salah satu program UKS/M untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan siswa, mendukung tercapainya kondisi fisik dan mental yang baik agar potensi belajar dan prestasi optimal. Pengelolaan data hasil pemeriksaan penjaringan kesehatan siswa SD di Puskesmas I Denpasar Barat masih manual sehingga penulis berkeinginan membuat rancangan sistem informasi kegiatan penjaringan Kesehatan siswa Sekolah Dasar di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Barat kota Denpasar. Metode penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu mendata kebutuhan pengguna, menyusun prototype, mengevaluasi prototype, membuat aplikasi serta mengevaluasi efektifitas penggunaan dan kepuasan. Hasil evaluasi penggunaan aplikasi berbasis web untuk menjaring data kesehatan anak sekolah di lingkungan Puskesmas I Denpasar Barat Kota Denpasar dinilai menggunakan kuesioner dengan hasil 100% responden setuju dengan efektifitas aplikasi serta >75% responden menyatakan puas dan sangat puas dengan aplikasi tersebut. Saran pada penelitian ini adalah Puskesmas I Denpasar Barat dapat menggunakan aplikasi pada kegiatan penjaringan siswa Sekolah Dasar. Sistem ini dapat disosialisasikan kepada instansi terkait sehingga menjadi model yang dikembangkan untuk wilayah yang lebih luas, dikembangkan untuk siswa pada jenjang yang lebih tinggi serta dapat terintegrasi dengan aplikasi sejenis untuk memperoleh data yang komprehensif.

School-aged children are a critical age group because they are vulnerable to health problems. Health screening is one of the UKS/M programs to maintain and improve student health, supporting the achievement of good physical and mental conditions for optimal learning potential and achievement. Data management of health screening examination results for elementary school students at West Denpasar Community Health Center I is still manual, so the author wishes to design an information system for health screening activities for elementary school students in the work area of West Denpasar Community Health Center I, Denpasar city. This research method consists of several stages, namely recording user needs, compiling a prototype, evaluating the prototype, creating an application, and evaluating the effectiveness of use and satisfaction. The results of the evaluation of the use of a web-based application to collect health data for school children in the West Denpasar Community Health Center in Denpasar City were assessed using a questionnaire with the results of 100% of respondents agreeing with the effectiveness of the application and >75% of respondents stating they were satisfied and very satisfied with the application. The suggestion in this research is that West Denpasar Community Health Center can use the application in elementary school student screening activities. This system can be socialized to relevant agencies so that it becomes a model developed for a wider area, developed for students at a higher level, and can be integrated with similar applications to obtain comprehensive data.
Read More
T-6881
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hilda Septania Sapari; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Vetty Yulianty Permanasari, Saprita Aliance, Trisnasari
Abstrak:
Penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia mengalami kenaikan setiap tahunnya, hal ini berkolerasi dengan peningkatan pembiayaan BPJS. Oleh sebab itu BPJS membuat suatu kuesioner skrining riwayat kesehatan berbasis online, untuk mengetahui faktor risiko 4 jenis penyakit tidak menular yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner dan Ginjal kronis pada peserta JKN berusia 15 tahun keatas agar dapat ditindaklanjuti sedini mungkin. Skrining ini dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta dengan menggunakan gawai, atau datang ke FKTP dengan pendampingan petugas. Setiap tahun BPJS menetapkan target skrining sampai ke tingkat FKTP. Puskesmas Pabuaran Indah merupakan salah satu FKTP di Kabupaten Bogor yang berhasil melampaui target capaian pada tahun 2022, namun tidak dapat memanfaatkan data tersebut karena tidak adanya akses. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan data skrining riwayat kesehatan BPJS dalam upaya deteksi dini penyakit tidak menular, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan disain studi kasus di Puskesmas Pabuaran Indah untuk melihat input, proses dan output program ini. Pengumpulan informasi dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan telaah dokumen. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa BPJS Pusat belum membuka akses data skrining riwayat kesehatan untuk FKTP sehingga Puskesmas Pabuaran Indah tidak dapat melakukan upaya tindak lanjut terhadap peserta dengan faktor risiko sedang dan tinggi PTM, sementara itu kesadaran peserta JKN yang mengisi skrining secara mandiri untuk berkonsultasi kembali ke FKTP pun masih rendah, sehingga tujuan deteksi dini PTM dan meningkatkan angka kontak peserta masih belum dapat direalisasikan. Sementara itu di tingkat Cabang, BPJS Cabang Cibinong memanfaatkan data skrining riwayat kesehatan terbatas pada evaluasi target capaian di wilayah saja. Pemanfaatan data skrining riwayat kesehatan telah dilakukan di tingkat Pusat, selain untuk evaluasi data skrining juga telah digunakan untuk pengembangan program serta menjadi salah satu pertimbangan dalam penyusunan kebijakan. Perlu dilakukan pembukaan akses terbatas untuk pihak eksternal khususnya FKTP agar peserta JKN dengan risiko sedang dan tinggi PTM dapat ditindaklanjuti. Data skrining riwayat kesehatan BPJS diharapkan dapat dimanfaatkan hingga level terbawah sehingga upaya deteksi dini PTM di Indonesia berjalan optimal.

Sufferers from non-communicable diseases (NCDs) in Indonesia increase every year, this correlates with increased BPJS funding. For this reason, BPJS created an online-based health history screening questionnaire, to determine the risk factors for 4 types of non-communicable diseases, namely Diabetes Mellitus, Hypertension, Coronary Heart Disease and Chronic Kidney in JKN participants aged 15 years and over so that they can be followed up as early as possible. This screening can be carried out independently by participants using a device, or by coming to the FKTP with the assistance of an officer. Every year BPJS sets a screening target up to the FKTP level. Pabuaran Indah Community Health Center is one of the FKTPs in Bogor Regency which has succeeded in exceeding the achievement target in 2022, but cannot utilize this data due to lack of access. This research aims to determine the use of BPJS health history screening data in efforts to detect non-communicable diseases early, using a qualitative approach and case study design at the Pabuaran Indah Community Health Center to see the input, process and output of this program. Information was collected by conducting in-depth interviews, Focus Group Discussions (FGD) and reviewing documents. The results of this research found that the Central BPJS has not opened access to health history screening data for FKTP so that the Pabuaran Indah Community Health Center cannot follow-up on participants with medium and high risk factors for NCDs, meanwhile the awareness of JKN participants who fill out the screening independently to consult FKTP is still low, so the goal of early detection of NCDs and increasing participant contact rates cannot yet be realized. Meanwhile at the branch level, BPJS Cibinong Branch uses limited health history screening data to evaluate achievement targets in the region only. The use of health history screening data has been carried out at the central level, apart from evaluating screening data, it has also been used for program development and has become a consideration in policy formulation. It is necessary to open limited access to external parties, especially FKTP, so that JKN participants with medium and high risk of PTM can be followed up. It is hoped that BPJS health history screening data can be utilized at the lowest level so that early detection for NCDs in Indonesia run optimally.
Read More
T-6872
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anindya Naila Sabahat; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Wiku Bakti Bawono Adisasmito, Untung Suseno Sutarjo, Anhari Achadi
Abstrak:

Obesitas merupakan salah satu tantangan utama dalam kesehatan masyarakat di Indonesia, dengan prevalensi yang terus meningkat, terutama pada kelompok usia produktif di wilayah perkotaan. Kondisi ini berdampak pada penurunan kualitas hidup, peningkatan risiko penyakit tidak menular (PTM), serta beban ekonomi terhadap sistem kesehatan nasional. Jepang berhasil menurunkan prevalensi obesitas melalui kebijakan Metabo Law, yaitu program skrining tahunan dan intervensi gaya hidup berbasis risiko metabolik yang terintegrasi dalam sistem asuransi nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemungkinan adopsi kebijakan Metabo Law ke dalam sistem kebijakan kesehatan Indonesia. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan desain studi kebijakan, yang didukung oleh kerangka teori Policy Cycle (pada tahap adopsi kebijakan) dan Diffusion of Innovation. Data diperoleh melalui studi dokumen dan wawancara mendalam dengan informan dari sektor akademik, pembuat kebijakan, dan praktisi klinis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pengendalian obesitas di Indonesia masih bersifat terfragmentasi dan belum terintegrasi dalam sistem skrining kesehatan nasional secara berkelanjutan. Di sisi lain, kebijakan di Jepang terbukti efektif berkat dukungan regulasi, pendanaan, serta komitmen multisektoral yang kuat. Potensi adopsi kebijakan serupa di Indonesia cukup besar, khususnya dalam konteks reformasi sistem kesehatan, bonus demografi, dan meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya deteksi dini. Namun, implementasi kebijakan ini memerlukan penyesuaian terhadap konteks lokal, penguatan kapasitas kelembagaan, serta dukungan politik dan lintas sektor.
Kesimpulannya, kebijakan skrining tahunan berbasis risiko metabolik seperti Metabo Law memiliki potensi sebagai strategi nasional pengendalian obesitas di Indonesia. Rekomendasi yang dihasilkan mencakup integrasi skrining ke dalam kebijakan nasional, penguatan peran pemerintah daerah, serta pengembangan pendekatan edukatif dan regulatif yang berkelanjutan, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.

Obesity is one of the major public health challenges in Indonesia, with a steadily increasing prevalence, particularly among the productive-age population in urban areas. This condition contributes to a decline in quality of life, a higher risk of non-communicable diseases (NCDs), and imposes a significant economic burden on the national health system. Japan has successfully reduced obesity prevalence through the Metabo Law, a policy of annual health screening and lifestyle interventions based on metabolic risk, integrated into the national insurance system. This study aims to analyze the potential adoption of the Metabo Law into Indonesia’s health policy system. A qualitative approach was employed using a policy study design, supported by the Policy Cycle theory (focusing on the adoption stage) and the Diffusion of Innovation framework. Data were collected through document analysis and in-depth interviews with key informants from academia, policymakers, and clinical practitioners. The findings indicate that Indonesia’s current obesity control policies are still fragmented and not yet integrated into a sustainable national screening system. In contrast, Japan’s policy has proven effective due to strong regulatory support, sustainable financing, and multisectoral commitment. The potential for adopting a similar policy in Indonesia is considerable, particularly in the context of ongoing health system reform, demographic bonus, and growing awareness of early detection. However, implementation requires contextual adaptation, institutional capacity building, and political and cross-sectoral support. In conclusion, a risk-based annual health screening policy such as the Metabo Law could serve as a national strategy for obesity prevention in Indonesia. The study recommends integrating screening into national policies, strengthening the role of local governments, and developing sustainable educational and regulatory approaches in line with the vision of Indonesia Emas 2045.

 

Read More
T-7369
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive