Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Agustina Ayu Wulandari ... [et al.]
JPPP Edisi 6
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rifda Amalia Choirunnisa; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Dwi Sarwani Sri Rejeki
Abstrak: Vaksinasi merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka mencegah dan mengurangi angka penyebaran COVID-19. Namun hingga saat ini belum juga mencapai target sasaran yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang takut dan menolak untuk divaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan dan praktik terhadap Vaksinasi COVID-19 pada penduduk Desa Tunjung Kecamatan Jatilawang Banyumas Jawa Tengah tahun 2022. Penelitian ini mengidentifikasi beberapa variabel independen yang terkait dengan penerimaan terhadap vaksinasi COVID-19, seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan tentang COVID-19, pengetahuan tentang vaksinasi COVID-19 dan lima faktor persepsi dari konstruksi HBM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, desain studi cross sectional dengan besar sampel 211 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling pada responden berusia 15 tahun keatas. Data dikumpulkan antara 27 Mei hingga 10 Juni 2022 dengan mengisi kuesioner online kemudian dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menemukan bahwa sebagian besar (69%) responden menyatakan menerima vaksinasi COVID-19. Sekitar 79,6% responden telah melakukan vaksinasi COVID-19. Analisis chi-square menunjukkan bahwa variabel jenis kelamin (p-value: 0,031), pendidikan (p-value: 0,011), pengetahuan tentang COVID-19 (p-value: <0,001), pengetahuan tentang vaksinasi COVID-19 (p-value: <0,001), persepsi keparahan terhadap COVID-19 (p-value: 0,007), persepsi manfaat vaksinasi COVID-19 (p-value: <0,001), dan persepsi efikasi diri terhadap vaksinasi COVID-19 (p-value: <0,001) berhubungan secara signifikan terhadap penerimaan vaksinasi COVID-19. Persepsi efikasi diri terhadap vaksinasi COVID-19 merupakan faktor pendorong terkuat untuk penerimaan (POR: 5,45). Dan terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan vaksinasi COVID-19 dengan praktik vaksinasi COVID-19 (p-value: <0,001). Hal ini mengindikasi bahwa penerimaan terhadap vaksin dapat mempengaruhi praktik vaksinasi COVID-19 sehingga terdapat beberapa saran, seperti meningkatkan pengetahuan penduduk terkait COVID-19 dan vaksin COVID-19, menekankan pada cara penularan COVID-19, risiko terifeksi COVID-19, dampak terinfeksi COVID-19, manfaat vaksinasi COVID-19, keamanan dan efektivitas vaksinasi COVID-19 serta meningkatkan edukasi dan promosi vaksinasi COVID-19 melalui media elektronik terutama televisi.
Vaccination is a government policy in order to prevent and reduce the spread of COVID-19. However, up to now this target has not been achieved. This is because many people are still afraid and refuse to be vaccinated. This study aims to determine the acceptance and practice toward COVID-19 vaccination among residents of Tunjung Village, Jatilawang Sub-District, Banyumas, Central Java in 2022. This study identified several independent variabel related to acceptance of COVID-19 vaccination, such as gender, age, education, occupation, income, knowledge of COVID-19, knowledge of COVID-19 vaccination and five factors of perception of the HBM construction. This study uses a quantitative approach, a cross sectional study design with a sample size of 211 people. Sampling was carried out using quota sampling technique on respondents aged 15 years and over. Data was collected between 27 May 10 June 2022 by filling out an online questionnaire and then analyzed by univariate and bivariate. The results of the study found that the majority (69%) of respondents stated that they accept the COVID-19 vaccination. Approximately 79.6% of respondents have been vaccinated against COVID-19. Chi-square analysis showed that the variables gender (p-value: 0.031), education (p-value: 0.011), knowledge about COVID-19 (p-value: <0.001), knowledge about COVID-19 vaccination (p-value: <0.001), perceived severity of COVID-19 (p-value: 0.007), perceived benefit of COVID-19 vaccination (p-value: <0.001), and perceived self-efficacy against COVID-19 vaccination (p-value: <0.001) was significantly related to the acceptance of COVID-19 vaccination. Perceived self-efficacy against COVID-19 vaccination was the strongest driving factor for acceptance (POR: 5.45). And there is a significant relationship between acceptance of COVID-19 vaccination and the practice of COVID-19 vaccination (p-value: <0.001). This indicates that the acceptance of vaccines can affect the practice of COVID-19 vaccination, so there are several suggestions, such as increasing the population knowledge regarding COVID-19 and COVID-19 vaccine, the mode of transmission of COVID-19, the risk of being infected with COVID-19, the impact of COVID-19 infection, the benefits of COVID-19 vaccination, safety and effectiveness of COVID-19 vaccination, as well as increasing education and promotion of COVID-19 vaccination program through electronic media, especially television.
Read More
S-10965
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gracia Ivanna Caroline; Pembimbing: Meiwita Budiharsana; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Anindita Dyah Sekarpuri
Abstrak: Secara umum, unmet need KB didefinisikan sebagai persentase wanita subur dan aktifsecara seksual, belum/tidak ingin hamil, namun tidak menggunakan kontrasepsi apapun.Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), persentase unmet needKB di Indonesia stagnan di angka 11% sejak tahun 2012 lalu. Sementara itu, persentaseunmet need KB di Jawa Tengah pada tahun 2017 tidak berada jauh dari rata-rata nasional,yakni pada angka 10,8%. Angka tersebut masih perlu diturunkan terlebih lagi JawaTengah memiliki kontribusi yang besar sebagai salah satu provinsi penyangga utama KBnasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungandengan kejadian unmet need KB di Jawa Tengah berdasarkan analisis data SDKI Tahun2017. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah potong lintang sementarasampel penelitian ini meliputi seluruh respomden wanita usia subur yang sudah berstatuskawin/sedang tinggal bersama pasangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktoryang berhubungan dengan kejadian unmet need KB adalah usia, tingkat ekonomi,dukungan suami, serta paparan informasi KB oleh petugas kesehatan. Disarankan bagipetugas kesehatan untuk melakukan sosialisasi program KB yang sensitif gender kepadapasangan usia subur, khususnya pria/suami, untuk meningkatkan pemahaman dandukungan suami terhadap program KB.
Kata kunci:Unmet Need, Keluarga Berencana (KB), Kontrasepsi, Jawa Tengah.
Read More
S-10443
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Septiani; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Soedarto Ronoatmodjo, Teguh Tri Kuncoro
Abstrak: Penyakit ginjal kronis merupakan masalah yang cukup serius baik di dunia maupun di Indonesia. Prevalensi penderita penyakit ginjal kronis di dunia tahun 2017 mencapai 9,1 % berdasarkan populasi. Sedangkan di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,2%. Di Jawa Tengah pada tahun 2013-2018 mengalami kenaikan prevalensi sebesar 0,12%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyakit ginjal kronis pada lansia di Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah nested case control.Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah Riskesdas 2018. Sebanyak 67 responden termasuk ke dalam kelompok kasus dan 201 responden termasuk ke dalam kelompok kontrol. Berdasarkan analisis didapatkan bahwa responden yang menderita diabetes mellitus terdapat 6%, hipertensi 32,8%, dan obesitas 15,3%, memiliki perilaku merokok 44,8% , memiliki aktivitas fisik buruk 31%, memiliki tingkat pendidikan rendah 87,3%, dan berjenis kelamin perempuan 45,5%. Diabetes mellitus yang memiliki hubungan signifikan dengan OR sebesar 3,27 dengan 95%CI (1,18~9,09). Untuk itu, penting dilaksanakannya deteksi dini mengenai Diabetes Mellitus dan Penyakit Ginjal Kronis dengan menambahkan tes dipstik urin pada program Posbindu PTM. Sedangkan, lansia yang menderita diabetes mellitus diharapkan untuk melakukan tes fungsi ginjal minimal setahun sekali. Selain itu, promosi kesehatan mengenai hidup sehat perlu ditingkatkan kembali
Chronic kidney disease is a serious problem both in the world and in Indonesia. The prevalence of chronic kidney disease sufferers in the world in 2017 reached 9.1% based on population. While in Indonesia in 2013 it was 0.2%. In Central Java in 2013-2018 there was an increase in prevalence of 0.12%. This study aims to determine the risk factors for chronic kidney disease in the elderly in Central Java. The method used in this study is Universitas Indonesia viii nested case control. The data source used in this study is Riskesdas 2018. A total of 67 respondents belong to the case group and 201 respondents belong to the control group. Based on the analysis, it was found that 6% of respondents who suffer from diabetes mellitus, 32.8% hypertension, and 15.3% obesity, have smoking behavior 44.8%, have poor physical activity 31%, have a low level of education 87.3%, and 45.5% female. Diabetes mellitus had a significant relationship with the OR of 3.27 with 95% CI (1.18~9.09). For this reason, it is important to carry out early detection of Diabetes Mellitus and Chronic Kidney Disease by adding a urine dipstick test to the PTM Posbindu program. Meanwhile, the elderly who suffer from diabetes mellitus are advised to have a kidney function test at least once a year. In addition, health promotion regarding healthy living needs to be improved again
Read More
S-10923
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Desi Irawati; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Fadila Wirawan
Abstrak:
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang substansial di setiap negara, karena menimbulkan berbagai konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang yang mempengaruhi kehidupan penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor risiko paling dominan dan perbedaan proporsi kejadian bayi berat lahir rendah berdasarkan faktor janin, faktor ibu dan obstetri, dan faktor sosiodemografi pada balita di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan data Riskesdas 2018. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional dengan analisis univariat, bivariat (chi-square), dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Data penelitian menggunakan data Riskesdas 2018 dengan jumlah sampel sebesar 4255 balita yang bertempat tinggal di Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi BBLR di Jawa Tengah berdasarkan data Riskesdas, yaitu sebesar 5,8%. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi BBLR yang signifikan ditemukan pada variabel kehamilan ganda, paritas, komplikasi kehamilan, frekuensi kunjungan ANC, usia gestasi, dan status pendidikan ibu (p-value<0,05). Usia gestasi ditemukan sebagai faktor dominan terkait kejadian BBLR pada balita di Jawa Tengah (OR=15,50). Sosialisasi mengenai standar antenatal care yang dianjurkan dan penggalakan program-program, seperti kelas ibu hamil dapat dilakukan untuk membantu mencegah BBLR di Jawa Tengah.

Low birth weight (LBW) is a major public health challenge worldwide, with significant short-term and long-term consequences for individuals and societies. This study aims to examine the most dominant risk and variations in the proportion of LBW based on fetal factors, maternal and obstetric factors, and sociodemographic factors among toddlers in Central Java Province, utilizing the 2018 Riskesdas data. The research design employed in this study is cross-sectional, utilizing univariate, bivariate (chi-square), and multivariate analysis (multiple logistic regression). The dataset utilized for the research comprises 4255 toddlers residing in Central Java, derived from the 2018 Riskesdas data. The findings indicate that the prevalence of LBW in Central Java, as indicated by the Riskesdas data, stands at 5.8%. The analysis reveals significant disparities in the proportion of LBW concerning variables such as multiple pregnancies, parity, pregnancy complications, frequency of antenatal care visits, gestational age, and the mother's educational status (p-value <0.05). Gestational age was found to be the dominant factor related to the incidence of LBW in toddlers in Central Java (OR=15,50). Socialization regarding recommended ANC standards and promotion of programs, such as classes for pregnant women can be carried out to help prevent LBW in Central Java.
Read More
S-11391
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nafikhatul Khikmah; Pembimbing: Syahrizal; Penguji: Helda, Dyah Armi Riana
Abstrak:
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk usia ≥ 18 tahun sebesar 25,8% dan mengalami kenaikan pada tahun 218 menjadi 34,11%. Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan prevalensi hipertensi tertingi keempat di Indonesai pada tahun 2018 dengan angka prevalensi sebesar 37,57% dan angka tersebut melebihi angka nasional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubugan dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Tengah tahun 2018. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain studi cross-sectional dengan menggunakan data sekunder Riskesdas 2018 di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 62.482 responden. Uji statistik yang dilakukan yaitu uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018 sebesar 38,6%. Terdapat 11 variabel yang mempunyai hubungan secara signifikan dengan kejadian hipertensi. Variabel tersebut, yaitu usia (PR=2,44; 95% CI: 2,37-2,50), jenis kelamin (PR=0,87; 95% CI: 0,85- 0,89), pendidikan (PR=1,44; 95% CI: 1,40- 1,47), status pekerjaan (PR=1,18; 95% CI: 1,16- 1,21), perilaku merokok (PR=0,78; 95% CI: 0,76- 0,80), konsumsi alkohol (PR=0,70; 95% CI: 0,63-0,77), aktivitas fisik (PR=1,20; 95% CI: 1,17- 1,23), konsumsi makanan manis (PR=0,89; 95% CI: 0,87- 0,90), konsumsi minuman manis (PR=0,89; 95% CI: 0,87- 0,92), konsumsi makanan asin (PR=0,93; 95% CI: 0,92-0,95), dan konsumsi makanan berlemak/ berkolesterol/ gorengan (PR=0,91; 95% CI: 0,89- 0,93). Kesimpulan penelitian ini yaitu bahwa terdapat hubugan antara usia, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan; perilaku merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik; konsumsi makanan manis, minuman manis, makanan asin, makanan berlemak/ berkolesterol/ gorengan dengan kejadian hipertensi pada penduduk usia ≥ 18 tahun di Provinsi Jawa Tengah.

Based on Riskesdas data in 2013, the prevalence of hypertension in Indonesia in people aged ≥ 18 years was 25.8% and increased in 2018 to 34.11%. Central Java Province was the province with the fourth highest prevalence of hypertension in Indonesia in 2018, with a prevalence rate of 37.57%, and this figure exceeds the national rate. This research was conducted to determine the factors associated with the incidence of hypertension in residents aged ≥ 18 years in Central Java Province in 2018. This research was conducted using a cross-sectional study design using secondary data from Riskesdas 2018 in Central Java Province, totaling 62.482 respondents. The statistical test performed was the chi-square test. The results showed that the prevalence of hypertension in residents aged ≥ 18 years in Central Java Province in 2018 was 38.6%. There are 11 variables that have a significant relationship with the incidence of hypertension. These variables are age (PR=2.44; 95% CI: 2.37-2.50), gender (PR=0.87; 95% CI: 0.85-0.89),education (PR=1.44; 95% CI: 1.40-1.47), employment status (PR=1.18; 95% CI: 1.16-1.21), smoking behavior (PR=0.78; 95% CI: 0.76-0.80), alcohol consumption (PR=0.70; 95% CI: 0.63-0.77), physical activity (PR=1.20; 95%CI: 1.17- 1.23), consumption of sweet foods (PR=0.89; 95% CI: 0.87- 0.90),consumption of sweet drinks (PR=0.89; 95% CI: 0.87- 0.92), consumption of salty (PR=0.93; 95% CI: 0.92- 0.95), and consumption of fatty/cholesterol/friedfoods (PR=0.91; 95% CI: 0.89- 0.93). This study concludes that there is a relationship between age, gender, education, employment status; smoking behavior,alcohol consumption, physical activity; consumption of sweet foods, sweet drinks, salty foods, and fatty/cholesterol/fried foods with the incidence of hypertension in people aged ≥ 18 years in Central Java Province.
Read More
S-11300
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive