Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Akhmad; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Popy Yuniar, Kamaluddin Latif, Dieta Nurrika
T-3916
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Addy Marwardiono; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Purnawan Junadi, Anhari Achadi, Lisa Febrianti, Azhar Ginandjar
T-5302
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Petra Ade Paramita Lestari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Vetty Yulianty Permanasari, Nugroho Kampono, Dewi Yana
Abstrak:
Penyebab kematian pada bayi baru lahir sebagian besar disebabkan oleh prematuritas, asfiksia, sepsis dan kelainan kongenital. Kesemua kondisi klinis tersebut memerlukan NICU dalam perawatannya. RSIA Brawijaya Duren Tiga di bawah Brawijaya Group berusaha memberikan layanan paripurna bagi ibu dan anak. Pasca akuisisi, ekspektasi masyarakat akan layanan yang diberikan meningkat. Rencana strategis pengembangan NICU dibuat dalam upaya meningkatkan mutu layanan RSIA Brawijaya Duren Tiga (BDT).

Prematurity, asphyxia, sepsis and congenital disorder is still considered as the cause of death in many newborns. All of those conditions required NICU treatment. Brawijaya Duren Tiga (BDT) Hospital under the Brawijaya Group has the commitment to give comprehensive care for mother and babies. After the acquisition process, there has been some increase expectation from the public. An affordable NICU for all will make the good image of a hospital. Research purpose is to make a NICU development strategic plan in BDT Hospital year 2021-2025.  The strategic formulation offer alternative strategies based on market development and product development. QSPM prioritize marketing and promoting NICU as its ultimate strategy and generates KPI and activity. Simple revenue projection shows that based on the assumption, NICU is worth to develop because it will achieve the BEP on the second year. Some efforts must be done to fulfill the assumptions : monitoring the NICU census increment, operational cost should be efficient, NICU tariff should be reviewed yearly. Conclusion : this research shows that the development of NICU in BDT hospital is feasible as long as everyone commit to do the strategy and activities.

Read More
B-2142
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurmaida Saana; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Kurnia Sari, Mardiati Nadjib, Nurmetia Priliani, Rahmi Aryani
Abstrak: Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pembiayaan kesehatan termasuk stunting dipengaruhi oleh komitmen pemangku kebijakan didaerah. Tujuan: Untuk melihat gambaran realisasi belanja kesehatan bersumber pemerintah untuk stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun 2018-2019. Metode:Penelitian ini menggunakan desain penelitian non experimental dengan pendekatan Distric Health Account (DHA). Hasil: Analisis menunjukkan bahwa anggaran kesehatan tahun 2018 berjumlah Rp 3.296.445.655.287 (10,73%) dan mengalami peningkatan pada tahun 2019 berjumlah Rp 3.429.111.553.700 (11,48 %). Peruntukkan biaya untuk jenis kegiatan stunting biaya lebih banyak digunakan untuk kegiatan langsung, tahun 2018 porsinya mencapai 58,29 % dan tahun 2019 porsinya sampai 100 %. Dilihat dari mata anggaran, realisasi lebih banyak digunakan untuk biaya operasional. Pada tahun 2018 sebesar 91,63 % dan pada tahun 2019 mencapai 100 %. Pada jenis intervensi stunting menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Serang telah melakukan namun belum memenuhi pedoman pelaksanaan penurunan stunting pada tahun 2018 dan 2019. Kesimpulan: Penelitian ini memberikan informasi bahwa kecukupan pembiayaan stunting di Dinas kesehatan Kabupaten Serang tahun 2018 dan 2019 sudah berbasis kinerja namun kegiatannya belum semua terlaksan sesuai dengan pedoman serta komitmen pemangku kebijakan pada tahun 2019.
Background: Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life (HPK). Health financing including stunting, commitment by regional policy makers. Objective: To find an overview of the realization of health spending from the government for stunting at the Serang District Health Office in 2018-2019. Methods: This study used a non-experimental research design with a Distric Health Account (DHA) approach. Results: The analysis shows that the 2018 health budget states IDR 3,296,445,655,287 (10.73%) and an increase in 2019 may be IDR 3,429,111,553,700 (11.48%). Allocated costs for this type of stunting activity are mostly used for direct activities, in 2018 the portion reached 58.29% and in 2019 the portion was up to 100%. Viewed from the line item budget, the realization is mostly used for operational costs. In 2018 it was 91.63% and in 2019 it reached 100%. The type of stunting intervention shows that the Serang District Health Office has implemented but has not implemented stunting reduction instructions in 2018 and 2019. Conclusion: This study provides information that the adequacy of stunting financing in the Serang District Health Office in 2018 and 2019 is performance-based, but not all activities have been carried out according to new and commitment of policy makers in 2019
Read More
T-6237
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putu Aditya Saputra; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Mieke Savitri, Susi Setiawaty, A. Heri Iswanto
Abstrak: Keterlambatan waktu mulai sebuah operasi elektif dapat mengakibatkan penundaan mulainya operasi berikutnya, mengurangi utilisasi kamar operasi, serta risiko menimbulkan keluhan pasien dan operator. Metode penelitian ini adalah action research, yaitu dengan melakukan observasi untuk mengamati alur proses pelayanan operasi elektif agar diperoleh rekomendasi dan usulan perbaikan dalam upaya mengurangi keterlambatan waktu mulai operasi elektif dan meningkatkan utilitas kamar operasi dengan pendekatan lean thinking dan six sigma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas yang tidak memberi nilai tambah (non value added) selama proses operasi elektif adalah sebesar 62,92% pada pasien yang menggunakan jaminan asuransi, 59,80% pada pasien umum, dan 52,34% pada pasien rawat inap. Usulan perbaikan dengan menggunakan pendekatan lean thinking dan six sigma menghasilkan perbaikan pada proses pelayanan operasi elektif dengan menurunkan kegiatan non value added secara berturut-turut menjadi 34,62% untuk pasien asuransi, 36,41% untuk pasien umum, serta 14,50% untuk pasien rawat inap.
Kata kunci: waktu mulai operasi, metode lean thinking, six sigma, kegiatan value added, kegiatan non value added

The delayed time of starting an elective operation can cause delay to the next scheduled operation, decrease utilization of an operating room, increase risk of complaint from patients and operator doctors. This study was an action research study by observing to analyzing the current state of elective operating room process and value flow, in purpose to reduce the delayed starting time of elective operation and increasing the utilization of operating room using lean thinking and six sigma approach. The result of this study shows that the non value added activities of elective operation process is 62,92 % for patient who use insurance, 59,80% for the out of pocket patient, and 52,34 % for inpatient category. By the implementation of recommended solution for the operation process able to decrease the non value added activities to 34,62% for patient with insurance, 36,41% for out of pocket patient, and 14,50% for inpatient category.
Keyword: start time of operation, lean thinking and six sigma method, value added, non value added
Read More
B-2004
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tumpal Simatupang; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Wahyu Sulistiadi, Tangkudung, Suyanto
Abstrak: Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) yang cepat dan tepat sesuai standar waktu response time yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Dengan menggunakan metode lean, dapat dirumuskan upaya perbaikan untuk memperpendek waktu response time pada tindakan Seksio sesarea emergensi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui value stream mapping alur tindakan, mengidentifikasi kegiatan non value added, waste dan kegiatan value added pada setiap alur pelayanan serta merencanakan future state map alur tindakan Seksio sesarea emergensi. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan menggunakan metode lean melalui observasi dan telaah dokumen proses pelayanan dan juga wawancara kepada direksi, tim PONEK, pasien atau keluarga. Alur proses pelayanan PONEK di RSUD dr. Doris Sylvanus melibatkan sub unit terkait mulai dari triase sampai dimulainya tindakan di kamar operasi. Proses pelayanan yang terkait response time tindakan Seksio sesarea emergensi pada penelitian ini yaitu sejak penetapan keputusan tindakan, depo farmasi, BDRS/ PMI, kasir, transfer dan kamar operasi. Hasil penelitian ditemukan pada current state value streaming mapping tindakan seksio sesarea emergensi sebelum dan sesudah intervensi bahwa waktu yang digunakan untuk kegiatan non value added sebesar 41.17% menjadi 33,9% sedangkan kegiatan value added sebesar 58.83% menjadi 66,1% dengan total lead time 114,4 menit menjadi 49,2 menit sehingga masih diperlukan upaya perbaikan untuk memperpendek response time pelayanan PONEK di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya
The Comprehensive Emergency Obstetrics and Newborn Care (CEmONC/PONEK) services are required to reduce maternal deaths and infant mortality in an easy and sufficient response time performance. Improving the response times in the behavior of caesarean sections at RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya by means, the lean method could be established in this research. The aims of this research are to determine the value stream mapping of the flow, value added activities, non-value added activities and waste in the flow of services, and to prepare the future map in PONEK 's unit of RSUD dr Doris Sylvanus for the operational flow. This research used a qualitative approach using lean methods, by reviewing and evaluating data, and by carrying out insightful interviews with PONEK management, the patient and the family, respectively. The PONEK services run by dr. Doris Sylvanus required few things to be considered such as triage, registration, midwife and doctor evaluation, assessments, acts, prescription, cashiers, transfers and operating rooms. Cesarean section response time systems at RSUD dr. Doris Sylvanus's PONEK facilities are based on some of the policy decisions on the pharmacy store, BDR/ PMI, cashier, relocation and surgical room. The results of this study showed that in the current state of the streaming value mapping, before and after intervention, 41.17% of the non valued added activities for the caesarean sections emergency have been used change to 33.9% while the value added activities were showed at 58.83 % change to 66.1% with the total lead time 114.4 minutes change to 49.2 minutes, so that appropriate steps were needed to shorten the caesarean sections response time mapping in PONEK service of dr. Doris Sylvanus Hospital, Palangkaraya
Read More
B-2176
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diniati Putri Yunitasari; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Masyitoh. Dede Setyadi
Abstrak: Pelayanan rawat jalan merupakan garda utama layanan rumah sakit, apabila kesehatan pasien secara maksimal ditangani di pelayanan poliklinik maka tidak diperlukan lagi pelayanan lanjutan seperti rawat inap. Akan tetapi, waktu tunggu yang lama di pelayanan rawat jalan dapat menghambat kelancaran pelayanan dan menjadikan pasien tidak memberikan kepuasan yang tinggi. Metode Lean Hospital yang telah berhasil diterapkan di beberapa rumah sakit nasional maupun internasional diharapkan dapat menghilangkan hambatan dan menambah aktivitas yang bernilai pada proses pelayanan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi alur pelayanan, letak hambatan dan akar penyebab masalahnya. Penelitian dilakukan pada Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam bulan Mei 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif menggunakan data observasi, wawancara dan telaah dokumen. Sampel diambil secara purposif hingga tercapai keadaan jenuh sejumlah 30 pasien. Analisa data menggunakan flowchart dalam mengidentifikasi alur pelayanan, kemudian Value Stream Mapping untuk mengidentifikasi kegiatan bernilai, menemukan waste serta mengidentifikasi hambatan dan The Five Whys untuk menganalisa akar penyebab hambatan. Penelitian ini menerapkan metode Lean Thinking sampai membuat alur dan Model BAS yaitu Baseline, Assess, dan Suggest Solution dari Model BASICS. Hasil penelitian menunjukkan alur pelayanan pasien rawat jalan secara langsung melibatkan 5 unit; 85.91% waktu pelayanan merupakan kegiatan non value added dan hanya 14.08% kegiatan value added. Total Waiting Time 2 jam 4 menit; Total Cycle Time 20 menit; Total Lead Time 2 jam 24 menit 30 detik. Waste yang terjadi adalah waste of waiting (35%), overproduction (29%), defects (22.5%), transportation (7%), overprocessing (6.2%). Hambatan utama terletak pada bagian Farmasi Rawat Jalan. Dari hasil observasi didapatkan hambatan waktu terbesar ada pada bagian farmasi. Dari analisa The Five Whys didapatkan akar penyebab masalah terbanyak ada pada jumlah sumber daya manusia dan penerapan e-prescription yang belum optimal. Usulan perbaikan dengan lean tools pada proses pelayanan rawat jalan diharapkan dapat menurunkan kegiatan non value added menjadi 60.25% dan meningkatkan kegiatan value added menjadi 39.74%.
Kata kunci: waktu tunggu, metode lean hospital, waste, value stream mapping, kegiatan value added, kegiatan non value added.
Read More
S-10014
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Akbar Nugroho Sitanggang; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Mulyadi
Abstrak: Identifikasi bahaya dan analisis risiko keselamatan dan kesehatan di lingkungan sekolah dasar merupakan salah upaya peningkatan derajat kesehatan serta keselamatan siswa, guru maupun karyawan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahaya serta menganalisis tingkat risiko keselamatan dan kesehatan yang ada pada kegiatan sekolah di 14 sekolah dasar yang ada di Kecamatan Beji, Kota Depok tahun 2018 menggunakan metode semi kuantitatif William T. Fine. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional yang bersifat deskriptif analitik dengan studi observasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 596 potensi bahaya dengan tingkat risiko berkisar dari tingkat acceptable hingga priority 1. Dengan proporsi temuan bahaya yaitu pada kegiatan olahraga sebesar 14%, berjalan dan bermain 21%, belajar di kelas 35%, belajar di perpustakaan 9%, menggunakan toilet 12%, menggunakan laboratorium 6% dan membeli makanan 3%. Tingkat risiko tertinggi merupakan tingkat priority 1 yang ditemukan pada kegiatan belajar di kelas dengan potensi bahaya atap runtuh serta kegiatan berjalan dan bermain dengan potensi bahaya terjatuh dari ketinggian. Sedangkan untuk tingkat risiko substantial, ditemukan di beberapa aktivitas seperti belajar di kelas dengan potensi bahaya pencahayaan yang kurang dan postur janggal serta pada kegiatan berjalan dan bermain yaitu permukaan licin dan laju kendaraan. Untuk itu diperlukan tindakan preventif dan promotif dalam rangka meminimalisasi risiko keselamatan dan kesehatan yang ada di sekolah dasar
Kata kunci: Potensi bahaya, tingkat risiko, kegiatan sekolah, keselamatan dan kesehatan.

Hazard identification and analysis of safety and health risks in primary schools is an effort to improve the health and safety of students, teachers and school employees. This study aimed to determine the potential hazards as well as to analyze the level of safety and health risks that exist in school activities within 14 primary schools in Beji Districk, Depok 2018 using semi-quantitative method William T. Fine. The design of this study was cross sectional with analytic descriptive and observational study. This study found 596 potential hazards with risk level ranged from acceptable to priority level 1. Proportion of hazard was 14% at sport facility, 21% at walking and playing, 35% at studying in classroom, 9% at studying in library, 12% at using toilet, 6% at work in laboratory and 3% at buying food. The highest risk (priority 1) was found in two activities, studying in classroom with potential hazard roof collapse, and walking and playing with potential hazard fall from height. The substantial level was found in various activity such studying in classroom with potential hazard inadequate lighting and awkward posture and walking and playing with potential hazard slippery surface and moving vehicles. Therefore, preventive and promotive action is needed in order to minimize safety and health risk in primary school.
Key words: Hazard potential, risk level, school activity, safety and health
Read More
S-9732
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irmi Nur Aini; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Batara Jadi A. Pane
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja di kegiatan konstruksi erection girder pembangunan tol layang yang dilakukan oleh PT X (di salah satu wilayah Jakarta tahun 2019). Pada penelitian ini, identifikasi bahaya dilakukan menggunakan Job Safety Analysis (JSA) dan analisis risiko menggunakan ukuran standar semi kuantitatif W.T. Fine (1971). Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan observasi langsung dan wawancara kepada pekerja yang terlibat di kegiatan erection girder. Hasil telitian mendapatkan 61 tugas kerja dan ditemukan 6 jenis bahaya biologi, kimia, ergonomi, fisika dan keselamatan dengan jumlah 1 bahaya biologi, 8 bahaya kimia, 8 bahaya ergonomi, 3 bahaya fisik, 40 bahaya keselamatan, dan 2 bahaya psikososial. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung nilai existing risk, dan predictive risk sehingga diketahui tingkat risiko pada setiap penilaian tersebut dengan mempertimbangkan pengendalian yang sudah diterapkan dan rekomendasi pengendalian yang diberikan.
Kata Kunci: Konstruksi, Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, Erection girder, Analisis risiko K3
Read More
S-10000
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulia; Pembimbing:Adang Bachtiar; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Amila Megraini, Baequni; Fajar Ariyanti
Abstrak: Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan melaksanakan kegiatan berdasarkan pada hasil analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan. Perencanaan yang disusun melalui pengenalan permasalahan secara tepat berdasarkan data akurat dapat mengarahkan upaya yang dilakukan puskesmas untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja puskesmas dalam perencanaan kegiatan UKM di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dengan menggunakan kerangka kerja Malcolm Baldrige. Penelitian ini menggunakan pendekatan mix method dengan sequential eksplanatory design (urutan pembuktian) yang didahului oleh penelitian kuantitatif pada 237 orang dengan pengisian kuesioner dan dilanjutkan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, dan observasi proses minilokarya puskesmas. Variabel independen terdiri dari kepemimpinan; perencanaan strategis; fokus pelanggan; pengukuran, analisis dan manajemen pengetahuan; fokus tenaga kerja; dan fokus proses. Variabel dependen adalah hasil kinerja perencanaan kegiatan UKM puskesmas. Hasil analisis bivariat diketahui bahwa seluruh variabel berhubungan signifikan, yaitu kepemimpinan (r = 0.516; R2 = 0.266; p = 0.001), perencanaan strategis (r = 0.540; R2 = 0.2916; p = 0.001), fokus pelanggan (r = 0.395; R2 = 0.1560; p = 0.001), pengukurananalisis- manajemen pengetahuan (r = 0.518; R2 = 0.2683; p = 0.001), fokus tenaga kerja (r = 0.526; R2 = 0.2767; p = 0.001) dan fokus pada proses (r = 0.595; R2 = 0.3540; p = 0.001). Hasil pemodelan terakhir multivariat menunjukkan hanya variabel kepemimpinan (Coef B = 0.16; p = 0.029) dan fokus pada proses (Coef B = 0.14; p = 0.005) yang signifikan dapat memprediksi hasil kinerja perencanaan kegiatan UKM puskesmas. Disarankan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar mengembangkan upaya kaderisasi untuk kepemimpinan masa datang serta memperhatikan sistem antisipasi dan manajemen bencana dalam menyusun perencanaan kegiatan UKM Puskesmas.
Read More
T-5514
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive