Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Amanda Alda Zhafira; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Jaslis Ilyas, Yusman Irvan
Abstrak:
Menurut Permenkes No. 755/MENKES/PER/IV/2011 Tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit, tugas dari Komite Medis Rumah Sakit ialah menjaga mutu profesi, disiplin, etika dan perilaku staf medis dengan cara menyelenggarakan evaluasi kinerja terhadap staf medis. RS Hermina Ciputat terakhir melakukan penilaian kinerja terhadap staf medis, yakni pada tahun 2015. Idealnya penilaian tersebut dilakukan setiap tahun. Penelitian ini bertujuan menganalisis adakah dari faktor individu, psikologis dan organisasi yang memiliki hubungan dengan kinerja dokter di RS Hermina Ciputat pada tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain studi cross sectional dan menggunakan uji Chi Square. Pengambilan data melalui penyebaran kuesioner skala likert terhadap 60 responden, yakni dokter spesialis dan dokter umum yang praktek tahun 2018, serta telaah dokumen dari Form OPPE (On Going Professional Practice). Hasil penelitian menunjukkan variabel status kepegawaian (p=0,005) dan budaya organisasi (p=0,039) memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja dokter, sedangkan variabel karakteristik individu (umur, jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja), serta variabel psikologi, yakni kepuasan kerja dan motivasi tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sebagian besar kinerja dokter sudah baik, namun pihak manajemen masih perlu mengaktifkan peran KSM dan Komite Medik dengan mengadakan rapat secara rutin untuk mewadahi usulan dokter dan meningkatan atensi dokter mengenai pentingnya kegiatan RS.
Read More
S-10107
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Selly Gloria Lengkong; Pembimbing: Wiku Bakti B. Adisasmito; Penguji: Ede Surya Darmawan, Wachyu Sulistiadi, Hendro Bakti Wibowo, Cornelia Jaqualina
Abstrak:
Read More
Pendahuluan: Pandemi COVID-19 menyebabkan tantangan tersendiri bagi Rumah Sakit (RS) Meilia yaitu tingginya angka pasien pulang Atas Permintaan Sendiri (APS) karena mencari second opinion ke RS lain sebesar 22%, rendahnya kepatuhan visit dokter spesialis < pukul 14.00 (50,56% dari target >80%), rendahnya kepatuhan asesmen medis rawat inap80%), dan tingginya turnover dokter spesialis yaitu 22%, serta belum adanya standar penilaian kinerja dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja terhadap kinerja dokter di instalasi rawat inap RS Meilia selama pandemic COVID-19 tahun 2021. Metode: desain penelitian cross sectional dengan metode kuantitatif. Penelitian berlokasi di RS Meilia pada bulan Juni-Juli 2022. Untuk variabel kepuasan kerja menggunakan instrumen kuesioner kepuasan kerja yang cara penilaiannya mengadaptasi kuesioner Job Satisfaction Survey, namun dengan indikator yang disesuaikan dengan pandemi COVID-19. Penilaian kinerja dokter dilakukan dengan menggunakan data sekunder rekam medis secara retrospektif menilai kinerja dokter di instalasi rawat inap pada tahun 2021, berdasarkan indikator waktu, efek, dan reaksi pada dokter umum yang bekerja di instalasi rawat inap RS Meilia dan dokter spesialis yang pernah menjadi Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP). Hasil penelitian: terdapat hubungan antara pendidikan terakhir (p-value = 0,02) dan status kepegawaian (p-value = 0,03) terhadap kepuasan kerja dokter di Instalasi Rawat Inap RS Meilia, terdapat hubungan antara kepuasan kerja, keadaan lingkungan kerja, tuntutan pekerjaan, dan gaji terhadap kinerja dokter di Instalasi Rawat Inap RS Meilia selama Pandemi COVID-19 (p=0,04; p=0,03; p=0,03; p=0,04; secara berurutan), sedangkan indikator kepuasan kerja yang lain dan variabel individu tidak berhubungan terhadap kinerja dokter di Instalasi Rawat Inap RS Meilia. Kesimpulan: terdapat hubungan antara kepuasan kerja terhadap kinerja dokter di Instalasi Rawat Inap RS Meilia Selama Pandemi COVID-19. Baik komite medis maupun manajemen rumah sakit diharapkan dapat membuat indikator kinerja yang baku sehingga ada evaluasi kinerja bagi dokter di RS Meilia. Dengan adanya evaluasi kinerja, pemberian gaji maupun jasa medis dapat sesuai dengan penilaian kinerjanya.
Introduction: The COVID-19 pandemic has caused its own challenges for the Meilia Hospital, namely the high number of patients going home on their own request (APS) to seek second opinion from another hospital of 22%, the low compliance of specialist doctor visits < 14.00 (50.56% of the target > 80%), low compliance with inpatient medical assessments 80%), and high turnover of specialists at 22%, and the absence of standards for assessing physician performance. This study aims to determine the relationship between job satisfaction and the performance of doctors in the inpatient installation of Meilia Hospital during the COVID-19 pandemic in 2021. Methods: cross sectional research design with quantitative methods. The research is located at Meilia Hospital in June-July 2022. For the job satisfaction variable, the job satisfaction questionnaire instrument is used, the assessment method is based on the Job Satisfaction Survey questionnaire, with indicators adapting COVID-19 situation. The doctor's performance assessment is carried out using secondary medical record data retrospectively assessing the performance of doctors in inpatient unit in 2021, based on performance indicators of time, effects, and reactions of general practitioners who work in inpatient installations at Meilia Hospital and specialist doctors who have been the Incharge Doctor. Results: there is a relationship between the latest education (p-value = 0.02) and employment status (p-value = 0.03) on the job satisfaction of doctors at the Inpatient Unit of Meilia Hospital, there is a relationship between job satisfaction, job resources, job demands, and salaries on the performance of doctors at the Meilia Hospital Inpatient Unit during the COVID-19 Pandemic (p=0.04; p=0.03; p=0.03; p=0.04; respectively), while the other indicators of job satisfaction and individual variables are not related to the performance of doctors in the Inpatient Unit of Meilia Hospital. Conclusion: there is a relationship between job satisfaction and the performance of doctors at the Meilia Hospital Inpatient Installation during the COVID-19 Pandemic. Both the medical committee and hospital management are expected to be able to make standard performance indicators so that there is a performance evaluation for doctors at Meilia Hospital. With the performance evaluation, the provision of salaries and medical services can be in accordance with the performance appraisal.
B-2332
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Agus Suryantoi; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Amila Megraini, Emmy Salman
Abstrak:
Sistem manajemen kinerja merupakan proses sitematis yang memiliki ruang lingkup sangat luas mulai dari proses input, proses, output dan outcome untuk mencapai tujuan organisasi. Dokter spesialis merupakan SDM yang sangat sentral dalam rumah sakit. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui implementasi analisis manajemen kinerja dokter spesialis di RSUP Dr.Kariadi Semarang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini input; perencanaan, rekrutmen, kredensial, pembinaan, pengembangan, imbal jasa, kelengkapan pedoman panduan klinis dan sarana prasarana sudah berjalan, program kerja, target kinerja dan tindak lanjut belum berjalan. Proses; kepatuhan terhadap pedoman pelayanan klinis belum baik. Output; pengukuran, evaluasi kinerja dan umpan balik belum berjalan. Kesimpulan implementasisis manajemen kinerja dokter spesialis di RSUP Dr.Kariadi belum berjalan secara terpadu danberkesinambugan. Saran untuk melaksanakan system manajemen kinerja secara benar dan konsisten. Kata Kunci : Sistem, manajemenkinerja, dokterspesialis
Performance management system is a systematic process that has a verywide field of an organization including input, process, output andoutcomes to achieve organizational goals. Specialists are the major ofhuman resource in hospital. This study aims to determine theimplementation of performance management system analytics of specialistat Dr.Kariadi Hospital Semarang. This study is descriptive qualitativeresearch design. The results of this study consist of input include planning,recruitment, credentials, training, development, reward, guidance ofmedical care and complete infrastructure is already running. Workprograms and targets have not been running.Process; adherence toguidance of medical yet either. Output; measurement, performanceevaluation and feedback mechanism are not running well. Conclusion; theimplementation of performance management systems of specialists atDr.Kariadi Hospital have not been integrated and sustainable.Thesuggestion is to organize performance management system of specialistscorrectly and consistently at Dr.Kariadi Hospital.Key WordPerformance management, System, Specialist
Read More
Performance management system is a systematic process that has a verywide field of an organization including input, process, output andoutcomes to achieve organizational goals. Specialists are the major ofhuman resource in hospital. This study aims to determine theimplementation of performance management system analytics of specialistat Dr.Kariadi Hospital Semarang. This study is descriptive qualitativeresearch design. The results of this study consist of input include planning,recruitment, credentials, training, development, reward, guidance ofmedical care and complete infrastructure is already running. Workprograms and targets have not been running.Process; adherence toguidance of medical yet either. Output; measurement, performanceevaluation and feedback mechanism are not running well. Conclusion; theimplementation of performance management systems of specialists atDr.Kariadi Hospital have not been integrated and sustainable.Thesuggestion is to organize performance management system of specialistscorrectly and consistently at Dr.Kariadi Hospital.Key WordPerformance management, System, Specialist
B-1681
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Roy Michael Suranta; Pembimbing:Ascobat Gani; Penguji: Adang Bachtiar, Atik Nurwahyuni, Ani Ruspitawati, Vera Marietha
Abstrak:
Read More
Jumlah dan jenis rumah sakit di Jakarta setiap waktu semakin meningkat dan menyebabkan timbulnya kompetisi untuk mendapatkan pelanggan atau pasien. Rumah sakit milik pemerintah provinsi DKI Jakarta menghadapi tantangan dalam hal menyediakan layanan dokter spesialis dengan kinerja terbaik untuk masyarakat, hal ini erat kaitannya dengan imbalan yang ditawarkan kepada dokter spesialis. Salah satu Upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kinerja dokter spesialis adalah dengan mengeluarkan peraturan pemberian remunerasi bagi Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebijakan remunerasi dengan kinerja dokter dokter spesialis di RSUD Kramat Jati. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan pada 11 dokter spesialis dengan kuesioner dan wawancara mendalam kepada informan. Hasil studi menemukan bahwa implementasi kebijakan remunerasi di RSUD Kramat Jati meningkatkan rata-rata pendapatan dokter spesialis sebesar 42,9% dari pendapatan dokter spesialis sebelum pemberlakuan remunerasi. Studi ini juga menemukan bahwa implementasi kebijakan remunerasi di RSUD kramat jati memiliki hubungan terhadap kinerja dokter spesialis secara kuantitas.
The number and types of hospitals in Jakarta are increasing every time and causing competition to get customers or patients. Hospitals owned by the DKI Jakarta provincial government face challenges in terms of providing specialist services with the best performance to the community, this is closely related to the rewards offered to specialist doctors. One of the local government's efforts to improve the performance of specialist doctors is to issue regulations on providing remuneration for hospitals. This study aims to determine the relationship between remuneration policy and the performance of specialist doctors at RSUD Kramat Jati. The research was conducted using the case study method with a qualitative approach. The study was conducted on 11 specialist doctors with questionnaires and in-depth interviews with informants. The results of the study found that the implementation of the remuneration policy at RSUD Kramat Jati increased the average income of specialist doctors by 42.9% of the income of specialist doctors before the implementation of remuneration. This study also found that the implementation of remuneration policy at RSUD Kramat Jati has a relationship with the performance of specialist doctors in quantity.
B-2361
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
