Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Ayesha Nuraini; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Zakianis, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi dalam menghadapi bencana banjir saat pandemi COVID-19 yang diukur berdasarkan empat parameter yaitu a) parameter pengetahuan dan sikap tentang risiko bencana; b) parameter rencana tanggap darurat bencana banjir; c) parameter sistem peringatan bencana banjir; dan d) parameter mobilisasi sumber daya. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan metode kualitatif. Sebanyak 150 rumah tangga menjadi sampel dalam penelitiaan ini. Terdapat juga 3 informan yang diwawancari untuk mendapatkan gambaran lebih dalam mengenai lokasi penelitian. Data yang didapatkan dari rumah tangga melalui kuesioner dianalisis dengan analisa univariat dan analisa indeks kesiapsiagaan.
Read More
S-10770
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Avinia Ismiyati; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Robiana Modjo, Dadan Erwandi, Berton Suar Panjaitan, Aminah
Abstrak:
Kota Palu dan Gorontalo adalah ibu kota provinsi yang terletak di Pulau Sulawesi, Indonesia. Di tahun 2018, Kota Palu mengalami bencana, gempa, tsunami danfenomena likuifaksi yang menyebabkan ribuan orang meninggal dunia dan ratusan ribu orang harus mengungsi. Potensi bencana dan keadaan darurat ini juga berpotensi terhadap Kota Gorontalo yang secara geografis tidak berbeda dengan Kota Palu. Kejadian bencana alam tersebut memberikan dampak terhadap tenaga kerja dan perusahaan, termasuk industri perhotelan Tidak hanya bencana alam, keadaan darurat di industri perhotelan juga dapat terjadi akibat bencana nonalam maupun bencana sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesiapsiagaan keadaan darurat dan bencana khususnya di bidang perhotelan yang berada di Kota Palu dan Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diadopsi dari APEC tourism risk management dan tourism resilience index. Focus Group Discussions dan Wawancara juga dilakukan untuk mengeksplorasi implementasi manajemen keadaan darurat dan bencana di tempat kerja. Hasil analisis korespondensi berganda faktor kesiapsiagaan manajemen keadaan darurat dan bencana pada hotel di Kota Palu relatif lebih dekat dengan kategori variabel sedang dibandingkan dengan Kota Gorontalo yang relatif cenderung berada pada kategori rendah untuk di seluruh variabel penelitian. Berdasarkan hasil tersebut, peran serta sektor private dan pemerintah sangat diperlukan untuk membangun sinergisitas program disaster risk reduction baik skala lokal maupun nasional.
Palu and Gorontalo cities are provincial capitals located on Sulawesi Island, Indonesia. In 2018, the city of Palu was hit by the earthquake, tsunami disaster and liquefaction which a phenomenon that caused thousands of people to lose the world and thousands of people had to be displaced. Potential disasters and emergencies also discussed Gorontalo City which is different from Palu City. Natural disasters have an impact on workers and companies, including the hospitality industry. Not only natural disasters, emergency situations in the hotel industry can also occur due to non-natural disasters or social disasters. This study aims to increase the level of emergency and disaster preparedness in the hotel sector in Palu and Gorontalo. The method used in this study is a questionnaire adopted from APEC tourism risk management and tourism resilience index. Focus Group Discussions and Interviews were also conducted to discuss the implementation of emergency and disaster management in the workplace. The results of the multiple correspondence analysis of emergency preparedness and disaster management factors in hotels in Palu are relatively closer to the medium rating, while the emergency and disaasters preparedness factors in Gorontalo were relatively on the low categories for research variables. Based on these results, the participation of the private sector (hospitality industry) and the government is needed to build synergy in disaster risk reduction programs both locally and nationally
Read More
Palu and Gorontalo cities are provincial capitals located on Sulawesi Island, Indonesia. In 2018, the city of Palu was hit by the earthquake, tsunami disaster and liquefaction which a phenomenon that caused thousands of people to lose the world and thousands of people had to be displaced. Potential disasters and emergencies also discussed Gorontalo City which is different from Palu City. Natural disasters have an impact on workers and companies, including the hospitality industry. Not only natural disasters, emergency situations in the hotel industry can also occur due to non-natural disasters or social disasters. This study aims to increase the level of emergency and disaster preparedness in the hotel sector in Palu and Gorontalo. The method used in this study is a questionnaire adopted from APEC tourism risk management and tourism resilience index. Focus Group Discussions and Interviews were also conducted to discuss the implementation of emergency and disaster management in the workplace. The results of the multiple correspondence analysis of emergency preparedness and disaster management factors in hotels in Palu are relatively closer to the medium rating, while the emergency and disaasters preparedness factors in Gorontalo were relatively on the low categories for research variables. Based on these results, the participation of the private sector (hospitality industry) and the government is needed to build synergy in disaster risk reduction programs both locally and nationally
T-5978
Depok : FKM UI, 2020
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sri Arinda; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Dadan Erwandi, Iche Andriyani Liberty, Jimmy Tiarlina
Abstrak:
Read More
Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak yang sangat luas tidak hanya pada sektor kesehatan tetapi juga pada sektor industri, salah satunya yakni di PT X. Berbagai dampak negatif telah dialami oleh PT X baik dari sisi kesehatan, produktifitas hingga finansial. Meskipun saat ini kasus COVID-19 telah mengalami penurunan namun kewaspadaan tetap harus dilakukan. Selain itu, bencana merupakan suatu hal yang tidak dapat diprediksi dengan pasti di masa yang akan datang sehingga pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini dapat menjadi kesempatan bagi suatu organisasi untuk meninjau kembali penerapan manajemen bencana yang telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan siklus manajemen bencana yang telah diterapkan di PT X, yang terdiri dari upaya prabencana, saat terjadi bencana dan pascabencana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan pada Bulan Agustus - Desember 2022. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan dan telaah dokumen menggunakan pedoman analisis penerapan manajemen bencana yang disusun berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007, berdasarkan pedoman penerapan manajemen bencana dalam menghadapi pandemi menurut World Health Organiziation (WHO) dan Pan American Health Organization (PAHO) serta berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07-MENKES/328/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT X belum menerapkan siklus manajemen bencana secara keseluruhan. Diketahui bahwa pada tahap prabencana, perusahaan belum menyusun perencanaan, serta belum melakukan program pendidikan dan pelatihan, penilaian risiko dan latihan keadaan darurat. Selain itu, pada tahap pascabencana diketahui bahwa perusahaan belum melakukan upaya pemulihan mental meskipun pada saat terjadinya pandemi COVID-19 perusahaan telah melakukan berbagai upaya pencegahan penularan, tatalaksana kasus dan deteksi dini serta pemulihan fisik, aktifitas, sarana dan prasarana. Disarankan kepada PT X untuk mengoptimalkan penerapan manajemen bencana di tempat kerja melalui adanya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan pada tahap prabencana serta adanya upaya pemulihan pada tahap pascabencana guna meningkatkan resiliensi dalam menghadapi bencana akibat wabah penyakit di masa yang akan datang
The COVID-19 pandemic has severely affected not only the health sector but also the industrial sector, including PT X. This pandemic has affected PT X in terms of health, productivity, and finances. Recently, the numbers of new COVID-19 cases and fatalities worldwide have continued to decline. Staying vigilant against covid-19 in the workplace is an option since the disasters cannot be predicted. This COVID-19 pandemic can be an opportunity for organizations to review the implementation of their disaster management cycle. This study aims to analyze the implementation of the disaster management cycle at PT X covering pre-disaster, during disaster, and post-disaster. This analytic descriptive study used a qualitative approach. It was conducted in August - December 2022. Data were collected through in-depth interviews, field observations, and document reviews using guidelines for analyzing the implementation of disaster management based on Law No. 24 of 2007, disaster management guidelines in dealing with a pandemic by the World Health Organization (WHO) and the Pan American Health Organization (PAHO) as well as the Minister of Health Decree No. HK.01.07-MENKES/328/2020. The results of the study showed that PT X had not implemented the entire disaster management cycle yet. At the pre-disaster stage, the company had not prepared a plan and had not provided the education and training programs, risk assessment and emergency drills. Besides, at the post-disaster stage, the company had not made any mental recovery efforts even though the company had made various efforts to prevent transmission, case management and early detection as well as physical, activities, facilities, and infrastructure recoveries during the COVID-19 pandemic. PT X is suggested to optimize the implementation of disaster management in the workplace through mitigation and preparedness efforts at the pre-disaster stage and recovery efforts at the post-disaster stage to increase resilience in dealing with the pandemic in the future
T-6522
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Denny Febrian; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Robiana Modjo, Dadan Erwandi, Bahauddin, Sarto
Abstrak:
Rumah sakit-rumah sakit yang terletak di Kota Bontang, dimana Kota Bontang merupakan kota yang sedang berkembang dengan keberadaan dua perusahaan besar berskala internasional dengan potensi bencana seperti kegagalan teknologi, banjir, angin puting beliung, kebakaran lahan/hutan, dan kebakaran permukiman. Untuk mengatasi hal ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapsiagaan manajemen bencana rumah sakit di Kota Bontang menggunakan studi deskriptif observasional dan mixed methode dengan mengadopsi versi Hospital Safety Index.
Metodenya adalah dengan pendekatan penilaian diri terhadap rumah sakit yang diaplikasikan untuk menilai kesiapsiagaan bencana dalam 151 item yang dikategorikan dalam tiga komponen termasuk keselamatan struktural, keselamatan nonstruktural, dan manajemen Bencana dan Kegawatdaruratan. Data primer tersebut kemudian diolah melalui Ms Excel dan hasilnya berupa mean untuk setiap komponen pada manajemen bencana rumah sakit lalu diklasifikasikan ke dalam kategori A (0.66-0.1), B (0.36-0.65), atau C (0-0.35).
Hasil dari penelitian ini total nilai Hospital Safety Index untuk masing-masing rumah sakit, yaitu 0,90 untuk RSUD Taman Husada, 0,99 untuk RS Pupuk Kaltim, dan untuk RS 0,79 Islam Bontang. Namun tetap menunjukkan bahwa manajemen bencana rumah sakit telah siap dalam menghadapi bencana dan tetap berfungsi dalam situasi bencana. Meskipun demikian, rumah sakit tetap perlu melakukan usaha pencegahan dalam jangka panjang untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
Read More
Metodenya adalah dengan pendekatan penilaian diri terhadap rumah sakit yang diaplikasikan untuk menilai kesiapsiagaan bencana dalam 151 item yang dikategorikan dalam tiga komponen termasuk keselamatan struktural, keselamatan nonstruktural, dan manajemen Bencana dan Kegawatdaruratan. Data primer tersebut kemudian diolah melalui Ms Excel dan hasilnya berupa mean untuk setiap komponen pada manajemen bencana rumah sakit lalu diklasifikasikan ke dalam kategori A (0.66-0.1), B (0.36-0.65), atau C (0-0.35).
Hasil dari penelitian ini total nilai Hospital Safety Index untuk masing-masing rumah sakit, yaitu 0,90 untuk RSUD Taman Husada, 0,99 untuk RS Pupuk Kaltim, dan untuk RS 0,79 Islam Bontang. Namun tetap menunjukkan bahwa manajemen bencana rumah sakit telah siap dalam menghadapi bencana dan tetap berfungsi dalam situasi bencana. Meskipun demikian, rumah sakit tetap perlu melakukan usaha pencegahan dalam jangka panjang untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
T-5657
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Syahri Choirrini; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Robiana Modjo, Riyadh Firdaus
Abstrak:
Kota Cilegon memiliki risiko tinggi terkena bencana sehingga rumah sakit di Kota Cilegon perlu memiliki kesiapsiagaan manajemen bencana rumah sakit agar dapat menimimalisir dampak bencana di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapsiagaan manajemen bencana rumah sakit di Kota Cilegon menggunakan studi deskriptif observasional dan metode semi-kuantitatif. Data primer didapat dari wawancara mendalam staf ahli rumah sakit menggunakan pedoman wawancara modifikasi dari Safe Hospital Checklist. Data primer tersebut kemudian diolah melalui Ms Excel dan hasilnya berupa mean untuk setiap komponen pada manajemen bencana rumah sakit lalu diklasifikasikan ke dalam kategori A (0.66-0.1), B (0.36-0.65), atau C (0-0.35). Hasil dari penelitian ini kedua rumah sakit termasuk kategori A, yang menunjukkan bahwa manajemen bencana kedua rumah sakit telah siap dalam menghadapi bencana dengan masing-masing nilai, rumah sakit Z 0.67 dan rumah sakit X 0.85. Meskipun begitu, kedua rumah sakit tetap perlu melakukan usaha pencegahan dalam jangka panjang untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana.
Kata kunci: HSI, manajemen bencana, rumah sakit, Kota Cilegon
Cilegon city has a high risk of disaster. Hospitals need to know whether they prepared or not, in order to minimize the impact of disaster in future. This descriptive observational study aimed to analyze preparedness of hospital disaster management at Cilegon city using semi-quantitative method. Primary data was collected by utilizing a Safe Hospital Checklist modified as an indepth interview manual to do the indepth interview for each hospital key person, then processing the data with Ms Excel which the results was mean (average) of every component in hospital disaster management, continue clasifying them into three category, A (0.66-0.1), B (0.36-0.65), or C (0-0.35). The results show both hospitals was A category, hospital Z got score 0.67 and hospital X got score 0.85, that means their disaster management prepared enough to face the disaster in future. However, they still need to maintain the long last preventing efforts to increase the disaster preparedness.
Key words: HSI, manajemen bencana, rumah sakit, Kota Cilegon
Read More
Kata kunci: HSI, manajemen bencana, rumah sakit, Kota Cilegon
Cilegon city has a high risk of disaster. Hospitals need to know whether they prepared or not, in order to minimize the impact of disaster in future. This descriptive observational study aimed to analyze preparedness of hospital disaster management at Cilegon city using semi-quantitative method. Primary data was collected by utilizing a Safe Hospital Checklist modified as an indepth interview manual to do the indepth interview for each hospital key person, then processing the data with Ms Excel which the results was mean (average) of every component in hospital disaster management, continue clasifying them into three category, A (0.66-0.1), B (0.36-0.65), or C (0-0.35). The results show both hospitals was A category, hospital Z got score 0.67 and hospital X got score 0.85, that means their disaster management prepared enough to face the disaster in future. However, they still need to maintain the long last preventing efforts to increase the disaster preparedness.
Key words: HSI, manajemen bencana, rumah sakit, Kota Cilegon
S-9754
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yulia Rahmadona Putri; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Budi Haryanto, Soehatman Ramli
S-6757
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fiori Amelia Putri; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Ina Agustina Isturini
Abstrak:
Universitas merupakan salah satu institusi yang memiliki kemungkinan terjadi bencana. Selama dua dekade, terdapat sejumlah bencana yang memberikan dampak negatif terhadap universitas. Ketangguhan adalah sebuah konsep penting yang telah dikembangkan dalam bidang manajemen bencana. Hal ini merupakan konsep yang menekankan untuk membangun kapasitas adaptif melalui pengembangan sosial, kompetensi komunitas, dan komunikasi yang kuat dan sistem informasi. Mahasiswa sebagai komunitas yang sering berada di kampus untuk melakukan aktivitas, baik kegiatan belajar, penelitian, maupun kegiatan organisasi memiliki risiko dan bahaya, dan merupakan hal penting bahwa mahasiswa seharusnya memiliki kesiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Sehingga mampu meningkatkan ketangguhan apabila terjadi bencana di universitas. Mahasiswa fakultas kedokteran, fakultas kedokteran gigi, fakultas ilmu keperawatan, dan fakultas farmasi universitas indonesia dalam menghadapi bencana sebagai upaya peningkatan ketangguhan menghadapi bencana di universitas. Desain penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa sudah tangguh dalam menghadapi bencana di universitas. Namun perlu dilakukan perbaikan pada beberapa variabel, antara lain persiapan menghadapi bencana di kampus, pengetahuan sistem peringatan dini di lingkungan kampus, kepemilikan asuransi bencana, sumber informasi, dan keikutsertaan dalam pelatihan penanggulangan bencana.
Kata kunci: bencana, manajemen bencana, kesadaran, kesiapsiagaan, ketangguhan, sistem peringatan dini bencana, respon tanggap darurat
The university is one of the institutions that have the possibility of disaster event. For two decades, there have been a number of disasters that negatively impacted the university. Resilience is an important concept that has been developed in disaster management. This is a concept that emphasizes building adaptive capacity through social capital development, community competences, and solid communication and information systems. Students as a community that is often on campus to conduct activities, both learning activities, research, and organizational activities have risks and dangers, and it is important that students should be prepared for the possibility of disaster event, as of to increase the resiliency of disaster at university. The purpose of this study is to explain the preparedness and awareness of the students from the faculty of medicine, faculty of dentistry, faculty of nursing, and faculty of pharmacy university of indonesia in facing disaster as efforts to enhance the resilience of the university. The research design of this study using cross sectional study conducted with a quantitative approach. The results show that students are already resilient facing disaster at university. However, several variables needs to be improved, there are: disaster preparedness, knowledge of disaster early warning system in university, disaster insurance ownership, resources of information, and participation in disaster management training.
Keywords: disaster, disaster management, awareness, preparedness, resilience, disaster early warning system, emergency responses
Read More
Kata kunci: bencana, manajemen bencana, kesadaran, kesiapsiagaan, ketangguhan, sistem peringatan dini bencana, respon tanggap darurat
The university is one of the institutions that have the possibility of disaster event. For two decades, there have been a number of disasters that negatively impacted the university. Resilience is an important concept that has been developed in disaster management. This is a concept that emphasizes building adaptive capacity through social capital development, community competences, and solid communication and information systems. Students as a community that is often on campus to conduct activities, both learning activities, research, and organizational activities have risks and dangers, and it is important that students should be prepared for the possibility of disaster event, as of to increase the resiliency of disaster at university. The purpose of this study is to explain the preparedness and awareness of the students from the faculty of medicine, faculty of dentistry, faculty of nursing, and faculty of pharmacy university of indonesia in facing disaster as efforts to enhance the resilience of the university. The research design of this study using cross sectional study conducted with a quantitative approach. The results show that students are already resilient facing disaster at university. However, several variables needs to be improved, there are: disaster preparedness, knowledge of disaster early warning system in university, disaster insurance ownership, resources of information, and participation in disaster management training.
Keywords: disaster, disaster management, awareness, preparedness, resilience, disaster early warning system, emergency responses
S-9519
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
