Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nur Fatimah; Pembimbing: Hasbullah Thabrany; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Hamid Kusuma
S-6763
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Helly Yulianti; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Vetty Yulianty Permanasari, H. Edi Supriyatna, H. Junaidi
T-3829
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meike Magnasofa; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Adik Wibowo, Adang Bachtiar, Made Indra Wijaya, Basilius Beni RD
Abstrak: Mempunyai pemimpin yang efektif merupakan komponen yang sangat prominen dalam sebuah organisasi termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan gaya kepemimpinan yang diterapkan di RS Siloam Bali terhadap kinerja para staf non-medis yang bekerja di garda terdepan di tahun 2020. Disain penelitian ini adalah cross-sectional eksploratif dengan gabungan uji kuantitatif untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan kinerja, dan penelitian kualitatif untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam mengenai persepsi staf terhadap pimpinannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang paling dominan dirasakan oleh staf frontliners adalah responsible leadership dan tidak terdapat dampak signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja. Didapatkan motivasi yang cukup tinggi di kalangan staf terutama pada level supervisor sehingga tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara motivasi staf yang sudah baik terhadap kinerja yang secara umum cukup baik.
Having an effective leader is a very prominent component for an organization, includes managing human resources. The purpose of this study was to analyze the relation of the leadership style applied at Siloam Hospital Bali on the performance of non-medical staff working at the forefront in 2020. The design of this study was an explorative crosssectional with a combination of quantitative tests to determine the relation between independent variables with performance, and qualitative research to gain a deeper understanding of staff perceptions of their leaders. The results showed that the most dominant leadership style felt by frontline staff was Responsible Leadership, and there was no significant impact between leadership style and performance. There is a high enough motivation among staff, especially at the supervisor level, so that there is no significant difference between the staff's motivation and performance as both already good.
Read More
B-2167
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ojak Manurung; Pembimbing: Suharnyoto Martomulyono
S-1297
Depok : FKM UI, 1998
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurul Khasanah Tri Lestari; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Dadan Erwandi, Iptu Nurasih Romadloni
S-7632
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Risma Nur Hakiki; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Bram Burmanajaya
Abstrak:
Seperti negara lain di dunia, Indonesia turut menghadapi pandemi Covid-19. Dalam rangka percepatan penanganan pandemi dilaksanakan PPKM. Sektor non-kesehatan melaksanakan kegiatan secara terbatas dan/atau jarak jauh. Sedangkan sektor kritikal seperti kesehatan beroperasi 100% staf (termasuk tenaga kesehatan) tanpa pengecualian. Selama pandemi covid-19, beberapa negara telah melakukan penelitian tentang risiko psikologi yang harus diterima tenaga kesehatan. Di Indonesia, 83% tenaga kesehatan mengalami burnout syndrome selama pandemi covid-19. Pemerintah turut mengambil peran dalam meningkatkan semangat kerja dengan memberikan kompensasi. Kompensasi dan stres kerja dapat mempengaruhi motivasi kerja tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan stres dan kompensasi dengan motivasi kerja tenaga kesehatan RS X di Kota Bogor selama pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan desain analitik cross sectional. Dilaksanakan di RS X Kota Bogor pada Juli 2022. Penarikan sampel dilakukan dengan purposif sampling berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan kuesioner online. Analisis data dilakukan dengan analisis chi square. Hasilnya didapatkan adanya hubungan antara stres kerja dan kompensasi dengan motivasi kerja tenaga kesehatan RS X di Kota Bogor selama masa pandemi. Tenaga kesehatan diharapkan dapat melaksanakan strategi koping stres dan manajemen RS dapat melaksanakan rotasi kerja rutin, mengevaluasi jadwal dan beban kerja, pelaksanaan K3RS dan komunikasi efektif terkait pemberian kompensasi pada tenaga kesehatan.

Indonesia is currently dealing with the Covid-19 outbreak, just as other nations around the globe. PPKM is implemented in order to quicken the pandemic response. Limited and/or distant activities are carried out by the non-health sector. Meanwhile, essential industries like the health sector run completely on staff, especially healthcare professionals. Several nations have researched the psychological hazards that healthcare professionals must take during the COVID-19 epidemic. During the COVID-19 epidemic, 83% of health professionals in Indonesia reported having burnout syndrome. By offering rewards, the government contributes to raising morale as well. Health professionals' motivation to work can be impacted by compensation and workplace stress. The goal of this study is to ascertain how the COVID-19 pandemic's stress and compensation levels relate to the job motivation of healthcare professionals at Bogor City's X Hospital. Cross sectional analytic design was employed in this investigation. held in July 2022 at RS X Bogor City. Purposive sampling was used to collect samples, and it was based on inclusion and exclusion criteria. An online survey is the tool used to gather the data. Chi square analysis was used to analyze the data. The findings revealed a connection between work-related stress and pay and the motivation of health professionals at RS X in Bogor City during the epidemic. Health workers must be able to use stress management techniques, and hospital management must be able to implement K3RS, carry out normal work rotations, assess workloads and work schedules, and effectively communicate with regard to health workers' compensation.
Read More
S-11123
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Juanda; Pembimbing: M. Hafizurrachman; Penguji: Agustin Kusumayati, Wahyu Sulistiadi, Firman Rahmatullah, Lindawaty
T-3955
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arsy Cakra Ananda; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Mona Lisa, Dien Anshari
Abstrak: Dalam bermain game online, terdapat berbagai motivasi yang menjadi dasar para remaja untuk terus bermain. Semakin tinggi motivasi, maka perilaku bermain game akan menjurus pada adiksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi bermain game (achievement, social, immersion, dan escapism) dengan adiksi game online pada mahasiswa di DKI Jakarta. Studi ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 367 mahasiswa dengan teknik consecutive sampling. Instumen alat ukur adiksi game online menggunakan Game Addicition Scale oleh Lemmens (2009) dengan format pendekatan monothetic dan alat ukur motivasi bermain game dengan Motivation to Play Online Game Questionnaire oleh Nick Yee (2006). Data dikumpulkan melalui survei yang disebarkan secara daring dan dipromosikan di berbagai media sosial. Hasil studi ini menunjukkan bahwa proporsi adiksi game online pada mahasiswa di DKI Jakarta adalah 17,4%. Terdapat hubungan antara adiksi game online dengan motivasi bermain game achievement (p-value < 0.01), immersion (p-value < 0.01), social (p-value < 0.05), dan escapism (p-value < 0.01). Penelitian ini menunjukkan mahasiswa yang masuk dalam kategori addiction memiliki tingkat motivasi bermain game yang lebih tinggi dari pada mahasiswa dengan kategori non-addiction. Penelitian ini merekomendasikan untuk diadakan nya diagnosis dini akan adiksi dan melaksanakan kegiatan intervensi mengenai adiksi game online di wilayah kampus.
Undergraduate female students have high learning activities and need a balanced nutritional intake, especially energy and macronutrients to meet their needs. However, in reality due to their busy schedule during lectures, many undergraduate female students do not pay attention to their nutritional intake, so the amount of energy and macronutrient intake consumed becomes more or less than the recommended one. This research is quantitative research with a descriptive survey that aims to describe the characteristics, energy intake, and macronutrients of undergraduate female students in the Nutrition Program at the University of Indonesia. The design of this study was cross-sectional using secondary data analysis of FKM UI undergraduate from February to July 2022. The respondents in this study were 137 active Nutrition FKM UI undergraduate female students. Data analysis used univariate analysis on undergraduate female students characteristics variables (pocket money, nutritional knowledge, nutritional status, eating frequency, breakfast habits, and snacking frequency), energy intake, intake of macronutrients (carbohydrates, protein, and fat). ). The results showed that most of the respondents' variables were in the low or less than average category, namely pocket money (59.9%), knowledge of nutrition (71.5%), frequency of food (56.9%), breakfast habits (58, 4%), and snacking frequency (59.1%), energy intake (95.6%), carbohydrate intake (99.3%), protein intake (70.1%), and fat intake (77.4%). Meanwhile, the respondent variable in the normal category is the nutritional status (67.2%).
Read More
S-11115
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agustina Kurniasih; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Dien Anshari, Dumilah Ayuningtyas, Indah Nugraheni Mardhika, Pribudiarta Nur Sitepu
Abstrak:
Masalah kesehatan mental pada pekerja merupakan hal yang tidak boleh dianggap remeh karena dapat mengganggu produktivitas pekerja itu sendiri maupun instansi. Tesis ini membahas hubungan work-life balance, motivasi dan faktor demografi dengan kepuasan kerja pegawai yang bekerja di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross- sectional. Sampel sebesar 150 dari 338 pegawai diambil secara simple random sampling. Data dikumpulkan dengan cara responden mengisi kuesioner secara online karena Indonesia sedang mengalami pandemi COVID-19. Data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistik ganda menggunakan program SPSS. Hasil penelitian mendapatkan 59,3% pegawai merasa tidak puas bekerja, 56,7% pegawai memiliki work-life balance tidak seimbang dan 54,7% memiliki motivasi kerja tinggi. Work-life balance, umur dan lama bekerja tidak berhubungan dengan kepuasan kerja dalam penelitian ini sedangkan motivasi dan pendidikan berhubungan dengan kepuasan kerja. Pegawai dengan motivasi tinggi merasa lebih puas dengan pekerjaannya dibanding yang motivasinya rendah. Pegawai yang bependidikan rendah lebih merasa puas dengan pekerjaannya dibanding pegawai yang berpendidikan tinggi. Saran yang dapat diberikan adalah pemberian insentif, diklat secara berkala, pembagian tugas sesuai beban kerja secara proporsional dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang baik.

Mental health problems in workers are things that should not be underestimated because they can interfere with the productivity of workers themselves and agencies. This thesis discusses the relationship between work-life balance, motivation and demographic factors with job satisfaction of employees who work at the Ministry of Women's Empowerment and Child Protection. This research is a quantitative study with cross-sectional design. 59.3% of employees were not satisfied working, 56.7% of employees had an unbalanced work-life balance and 54.7% had high work motivation. Work-life balance is not statistically related in this study while motivation is related to employee job satisfaction, employees who have high motivation feel more satisfied with their work than those with low motivation. Demographic factors related to employee job satisfaction are education. Low-educated employees are more satisfied with their work than highly educated employees after being controlled by work-life balance and motivation. Age and length of work are not related to employee job satisfaction. Suggestions that can be given based on the results of the study are the provision of incentives, regular training, division of tasks according to workload proportionally and the use of good information and communication technology to help employees achieve work-life balance and satisfaction.

Read More
T-5890
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Roosmayasari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Dumilah Ayuningtyas, Tetra Fajarwati, Yuyun Widyaningsih
Abstrak:
Tesis ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi retensi dokter di puskesmas Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder hasil Riset Ketenagaan di Bidang Kesehatan (Risnakes) 2017, dengan jumlah sampel sebanyak 14.091 orang dokter yang bertugas di puskesmas. Pengolahan data menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dekat dengan keluarga besar adalah alasan utama kebetahan yang paling banyak disampaikan (34%). Pengaruh total variabel karakter terhadap kebetahan (retensi) 0,23, terhadap kepuasan kerja 0,04, dan terhadap motivasi 0,08. Pengaruh total variabel manfaat non finansial terhadap kebetahan (tingkat retensi) 0,15, dan motivasi 0,03. Pengaruh total variabel manfaat finansial terhadap kebetahan (tingkat retensi) 0,04, kepuasan kerja 0,13 dan motivasi 0,11. Tidak ada pengaruh langsung dari variabel manfaat finansial kepada tingkat retensi, dan dari variabel manfaat non finansial ke kepuasan. Pengaruh total variabel kepuasan terhadap retensi 0,26 dan terhadap motivasi 0,58. Pengaruh total variabel motivasi terhadap retensi 0,05. Disarankan agar Pemerintah Pusat melakukan sinkronisasi kebijakan rekruitmen dan distribusi tenaga dokter, subsidi anggaran insentif dokter daerah dengan kapasitas fiskal rendah dan atau memiliki keterbatasan finansial, dan melanjutkan program penugasan khusus penempatan dokter, menyusun dan mengaplikasikan kebijakan afirmatif distribusi tenaga dokter di puskesmas, antara lain program ikatan dinas dan beasiswa pendidikan kedokteran, datasering. Pemerintah Daerah dapat menyelenggarakan inovasi rekruitmen dan distribusi tenaga dokter melalui jalur penugasan khusus, program beasiswa daerah untuk pendidikan kedokteran, menyediakan subsidi insentif finansial yang layak bagi tenaga dokter, dan memberikan fasilitasi yang cukup bagi dokter puskesmas untuk dapat mengikuti program peningkatan kapasitas

This thesis discusses the factors that influence the retention of doctors in community health center. The study was conducted by processing secondary data from the results of the Health Research in 2017 (Risnakes), with total sample of 14,091 doctors who served at the community health center. Processing data using path analysis. The results of the study showed that being close to extended families was the main reason for most retention (34%). The effect of total character variables on retention is 0.23, on job satisfaction 0.04, and on motivation 0.08. The effect of the total non-financial benefit variable on retention rate -0.15, and motivation 0.03. The effect of the total variable financial benefits on retention rate 0.04, job satisfaction 0.13 and motivation 0.11. There is no direct effect from the financial benefit variable on the level of retention, and from the non-financial benefit variable to satisfaction. The effect of total satisfaction variables on retention is 0.26 and on motivation 0.58. Effect of total motivational variables on retention of 0.05. It is recommended that the Central Government synchronize the recruitment and distribution policy for doctor, subsidize the budget incentives doctor for regional with low fiscal capacity and or have financial limitations, and continue  2 special assignment programs for the placement of doctor, compile and apply affirmative policies for the distribution of doctor in community health center, including programs official ties and medical education scholarships, datasering. Local Governments can carry out recruitment innovation and distribution of doctor through special assignments, regional scholarship programs for medical education, provide appropriate financial incentives for doctor, and provide sufficient facilitation for capacity building programs.

Read More
T-5950
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive