Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
ABSTRAK Nama : R. Lita Ayuningdyah Program Studi : Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan : Kesehatan Reproduksi Judul : Penerimaan orangtua terhadap vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Kecamatan Tanah Abang Tahun 2017 Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penerimaan orangtua terhadap vaksinasi HPV melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di DKI Jakarta Tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah Mix Methods, yaitu secara kuantitatif dengan pengisian kuesioner dan kualitatif dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian kuantitatif didapatkan 92,7% orangtua menerima vaksinasi HPV yang diberikan melalui kegiatan BIAS. Sementara itu, pada hasil penelitian kualitiatif ditemukan bahwa penolakan orang tua merupakan salah satu kendala yang ditemui dalam pelaksanaan BIAS HPV tahun 2016. Kurangnya pengetahuan orang tua terkait manfaat vaksin HPV, sangat berkaitan dengan kurangnya dukungan dari petugas kesehatan, terutama perihal sosialisasi program BIAS HPV. Kata Kunci : Penerimaan, Orangtua, Vaksinasi HPV, BIAS.
ABSTRACT Name : R. Lita Ayuningdyah Study Program : Magister of Public Health Peminatan : Reproductive Health Judul : Parental Acceptance of Human Papilloma Virus (HPV) Vaccination through School Students Immunization Month (BIAS) In Tanah Abang, In 2017 The study was designed to explore the Parental Acceptance of Human Papilloma Virus (HPV) Vaccination through School Students Immunization Month (BIAS) In DKI Jakarta in 2017. This study using quantitative method by filling questionnaires dan qualitative method with in-depht interview. The result from quantitative research found that 92,7% of parents accept the HPV vaccination that given through BIAS. Meanwhile, the result from qualitative research found that parental’s rejection is one of the obstacles encountered in the implementation of HPV BIAS 2016. The lack of parental knowledge regarding the benefits of HPV vaccine, is strongly related to the lack of support from healthcare workers, especially regarding the socialization of the HPV BIAS program. Keywords : Acceptance, Parental, Vaccination, HPV, BIAS
Ikan merupakan sumber makanan hewani yang penting karena ikan mengandung berbagai nutrisi. Namun konsumsi ikan di kalangan remaja di Indonesia masih rendah. Konsumsi ikan yang kurang pada masa remaja dapat mempengaruhi status kesehatan di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi ikan pada remaja di SMAN 39 Jakarta tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan responden 150 siswa kelas X dan XI. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April 2019 melalui pengisian kuesioner, pengukuran antropometri, dan pengisian kuesioner frekuensi makanan semi kuantitatif (SFFQ). Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan chi-square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 57,3% siswa pada kategori konsumsi ikan kurang dengan rata-rata konsumsi ikan 34,1 gram/hari. Konsumsi ikan memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap (p = 0,009), preferensi (p = 0,020), pengaruh orang tua (p <0,001), dan ketersediaan ikan di rumah (p = 0,006). Analisis lebih lanjut berupa analisis multivariat menunjukkan bahwa pengaruh tetua (p = 0,001; OR = 3,407) merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi ikan pada siswa. Artinya, berbagai pihak khususnya para orang tua dapat mengambil bagian dalam intervensi gizi terkait peningkatan konsumsi ikan di kalangan pelajar.
Fish are an important source of animal food because they contain a variety of nutrients. However, fish consumption among adolescents in Indonesia is still low. Less fish consumption during adolescence can affect health status later in life. This study aims to determine the dominant factors associated with fish consumption in adolescents at SMAN 39 Jakarta in 2019. This study used a cross-sectional research design with 150 respondents in class X and XI. Data collection was carried out in April 2019 through filling out questionnaires, anthropometric measurements, and filling in the semi-quantitative food frequency questionnaire (SFFQ). Bivariate analysis was performed using chi-square and multivariate analysis using multiple logistic regression tests. The results of this study indicate that there are 57.3% of students in the fish consumption category with an average fish consumption of 34.1 grams/day. Fish consumption has a significant relationship with attitude (p = 0.009), preference (p = 0.020), parental influence (p <0.001), and fish availability at home (p = 0.006). Further analysis in the form of multivariate analysis showed that the influence of parents (p = 0.001; OR = 3.407) was a dominant factor related to fish consumption in students. This means that various parties, especially parents, can take part in nutrition interventions related to increased fish consumption among students.
Masih banyaknya orangtua yang menganggap membicarakan tentang seks atau pendidikan seks sangatlah tabu hal inilah yang mengakibatkan kesalahpahaman tentang pendidikan seks dan pencarian informasi seks yang salah dan tidak terarah pada remaja mengakibatkan kurang siap untuk menghadapi kehidupan remaja yang sehat, bertanggung jawab, dan mempunyai moral yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peranan orangtua dalam pemberian pendidikan seks pada remaja awal usia 10-14 tahun di Kelurahan Pamoyanan Bogor Selatan tahun 2024 dengan metode cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, pengetahuan, tingkat pendidikan, paparan informasi, sikap, norma subjektif, persepsi kontrol perilaku, dan niat memiliki hubungan yang signifikan dengan peran orangtua dalam pemberian pendidikan seks pada remaja awal. Pengetahuan (OR = 1,9; 95% CI 1,028-3,699) dan norma subjektif OR = 2,75; 95% CI 1,356-5,293) merupakan faktor yang paling berhubungan dengan peran orangtua dalam pemberian pendidikan seks pada remaja awal usia 10-14 tahun.
There are still many parents who consider talking about sex or sex education to be very taboo, this is what results in misunderstandings about sex education and the search for wrong and undirected sex information in adolescents, resulting in less preparation to face a healthy, responsible, and morally sound adolescent life. This study was conducted to determine factors related to the role of parents in providing sex education to adolescents aged 10-14 years in Pamoyanan Village, South Bogor in 2024 using the cross-sectional method. The results showed that age, knowledge, education level, information exposure, attitudes, subjective norms, perception of behavior control, and intention had a significant relationship with the role of parents in providing sex education to early adolescents. Knowledge (OR = 1.9; 95% CI 1.028-3.699) and subjective norms OR = 2.75; 95% CI 1,356-5,293) is the factor most related to the role of parents in providing sex education to adolescents in early 10-14 years of age.
This study aims to get a picture of family social control, reinforcing factors and predisposing factors with sexual risk behavior in adolescents SMK M in Jakarta in 2013. Research design using cross sectional approach and Rapid Assessment Procedures. Respondents totaled 108 teens and 12 focus group members and informants as informants two parents and teachers of SMK student M.
