Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ayu Citra Wangsanita; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: R. Sutiawan, Nur Abadi, Yana Yojana
Abstrak: Pencatatan dan pelaporan peserta internsip saat ini masih manual, yaitu baik olehpeserta, pendamping, wahana dan Komite Internsip Dokter Indonesia. Haltersebut menyebabkan masih sulitnya data diolah, karena belum ada basis datayang dapat digunakan untuk mengeluarkan informasi yang dibutuhkan. Penelitianini merancang sistem pencatatan dan pelaporan peserta internsip yang mampumenyediakan data dan informasi dari seluruh wahana. Metodologi yangdigunakan dalam pengembangan sistem ini adalah Prototype. Data dikelolamelalui cara telaah dokumen dan wawancara mendalam. Sistem yangdikembangakan membantu peserta, pendamping, wahana dan Komite InternsipDokter Indonesia sejak registrasi pencatatan sampai dengan pelaporan dansertifikasi. Banyak informasi yang dihasilkan dari basis data seperti: indikatorkinerja bagi peserta internsip, pendamping dan wahana. Pengejawantahan sistemdapat terlaksana dengan baik jika didukung oleh aspek manusia, keuangan,material, metode, mesin dan legal telah dipersiapkan. Agar berjalan optimal, perlukebijakan untuk mendukung pemanfaatan teknologi komputer di wahana, sertamekanisme pengiriman data secara manual apabila terjadi kelumpuhan padajaringan internet.Kata Kunci : Prototipe, Sistem Pencatatan dan Pelaporan, Program InternsipDokter Indonesia
The activities of recording and reporting of participants internship havebeendone manually by the participants, supervisor, health facilities and theIndonesia Committee of Internship Doctor. This causes the difficulty ofprocessing data since there is no database availabe that can be used to issue theneeded information. It is important to conduct a research in order to design asystem for recording and reporting internship participants that can provide dataand information from all the health facilities, using the prototype methodology.Data is managed by analysing documentandconducting in-depth interviews. Thedevelopment of the sistem is aimed to help participants, supervisor, healthfacilities and the Indonesia Committee of Internship Doctor, starting formrecording registration until reporting and certification. Many information can bedeveloped from database such as: performance indicator for participantsinternship, supervisor and health facility. The implementation of the system canbe implemented properly if it is supported by human, financial, material, method,machine and legal aspects. In order to run the system optimally, it need policies tosupport the use of computer technology in health facilities, as well as the deliverymechanism for data manually in case of paralysis on the Internet.Keywords: Prototype; Recording and reporting system; The IndonesiaInternship Doctor Program
Read More
T-4350
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Liasari; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: PopyYuniar, Besral, Eka Jusuf Singka, Herlia Susilawati
Abstrak: ABSTRAK
Kuota jemaah haji Indonesia merupakan kuota terbesar di dunia. Jawa Barat merupakan provinsi dengan kuota haji terbesar di Indonesia. Sedangkan Kota Bekasi merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang memiliki kuota terbesar di Jawa Barat. Untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan sebaik-baiknya bagi jemaah haji di bidang kesehatan, maka dibutuhkan pencatatan dan pelaporan pemeriksaan kesehatan jemaah haji yang efektif dan efisien dimulai dari jenjang pertama yaitu Puskesmas. Tujuan studi ini untuk membangun model sistem automasi pencatatan dan pelaporan pemeriksaan kesehatan jemaah haji di puskesmas. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD). Penelitian dilakukan di Kota Bekasi, melibatkan Puskesmas Pondok Gede dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
 
Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya prosedur yang belum dilakukan yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan jiwa, penilaian kemandirian, dan tes kebugaran. Adanya pencatatan berulang-ulang juga mengakibatkan kegiatan pencatatan dan pelaporan menjadi kurang efisien, dan belum adanya informasi yang efektif untuk melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap jemaah haji risiko tinggi. Dari hasil uji coba, sistem baru dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencatatan dan pelaporan sebesar 84-88,9% waktu yang dihemat untuk menyajikan 8 indikator pemeriksaan kesehatan haji.
ABSTRACT
Indonesia has the largest Hajj quota in the world. West Java is the province with the largest Indonesian Hajj quota. While Bekasi is one of the city with the largest quota in West Java. To provide guidance, service, and the best protection for pilgrims in the health sector, an effective and efficient pilgrims health reporting and recording is required from the first level of the health center. The purpose of this study is to build a model of automation systems for recording and reporting of the pilgrims health screening. The study used a qualitative approach and Rapid Application Development (RAD) as system development method. The study was conducted in the city of Bekasi, involving primary health center Pondok Gede and Bekasi City Health Office. There were still procedures that has not been done. Redundancy found in recording and reporting caused less efficient, and there was still the absence of effective information to monitor and guide the high risk pilgrims. From the test results it can be concluded that the new system can improve the efficiency and effectiveness as it saves time by 84 to 88.9% to present 8 indicators of Hajj Pilgrims Health Screening.
Read More
T-3744
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Liasari; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: PopyYuniar, Besral, Eka Jusuf Singka, Herlia Susilawati
Abstrak: ABSTRAK
Kuota jemaah haji Indonesia merupakan kuota terbesar di dunia. Jawa Barat merupakan provinsi dengan kuota haji terbesar di Indonesia. Sedangkan Kota Bekasi merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang memiliki kuota terbesar di Jawa Barat. Untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan sebaik-baiknya bagi jemaah haji di bidang kesehatan, maka dibutuhkan pencatatan dan pelaporan pemeriksaan kesehatan jemaah haji yang efektif dan efisien dimulai dari jenjang pertama yaitu Puskesmas. Tujuan studi ini untuk membangun model sistem automasi pencatatan dan pelaporan pemeriksaan kesehatan jemaah haji di puskesmas. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD). Penelitian dilakukan di Kota Bekasi, melibatkan Puskesmas Pondok Gede dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
 
Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya prosedur yang belum dilakukan yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan jiwa, penilaian kemandirian, dan tes kebugaran. Adanya pencatatan berulang-ulang juga mengakibatkan kegiatan pencatatan dan pelaporan menjadi kurang efisien, dan belum adanya informasi yang efektif untuk melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap jemaah haji risiko tinggi. Dari hasil uji coba, sistem baru dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencatatan dan pelaporan sebesar 84-88,9% waktu yang dihemat untuk menyajikan 8 indikator pemeriksaan kesehatan haji.
ABSTRACT
Indonesia has the largest Hajj quota in the world. West Java is the province with the largest Indonesian Hajj quota. While Bekasi is one of the city with the largest quota in West Java. To provide guidance, service, and the best protection for pilgrims in the health sector, an effective and efficient pilgrims health reporting and recording is required from the first level of the health center. The purpose of this study is to build a model of automation systems for recording and reporting of the pilgrims health screening. The study used a qualitative approach and Rapid Application Development (RAD) as system development method. The study was conducted in the city of Bekasi, involving primary health center Pondok Gede and Bekasi City Health Office. There were still procedures that has not been done. Redundancy found in recording and reporting caused less efficient, and there was still the absence of effective information to monitor and guide the high risk pilgrims. From the test results it can be concluded that the new system can improve the efficiency and effectiveness as it saves time by 84 to 88.9% to present 8 indicators of Hajj Pilgrims Health Screening.
Read More
T-3744
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Liasari; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: PopyYuniar, Besral, Eka Jusuf Singka, Herlia Susilawati
Abstrak: ABSTRAK
Kuota jemaah haji Indonesia merupakan kuota terbesar di dunia. Jawa Barat merupakan provinsi dengan kuota haji terbesar di Indonesia. Sedangkan Kota Bekasi merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang memiliki kuota terbesar di Jawa Barat. Untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan sebaik-baiknya bagi jemaah haji di bidang kesehatan, maka dibutuhkan pencatatan dan pelaporan pemeriksaan kesehatan jemaah haji yang efektif dan efisien dimulai dari jenjang pertama yaitu Puskesmas. Tujuan studi ini untuk membangun model sistem automasi pencatatan dan pelaporan pemeriksaan kesehatan jemaah haji di puskesmas. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD). Penelitian dilakukan di Kota Bekasi, melibatkan Puskesmas Pondok Gede dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
 
Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya prosedur yang belum dilakukan yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan jiwa, penilaian kemandirian, dan tes kebugaran. Adanya pencatatan berulang-ulang juga mengakibatkan kegiatan pencatatan dan pelaporan menjadi kurang efisien, dan belum adanya informasi yang efektif untuk melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap jemaah haji risiko tinggi. Dari hasil uji coba, sistem baru dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencatatan dan pelaporan sebesar 84-88,9% waktu yang dihemat untuk menyajikan 8 indikator pemeriksaan kesehatan haji.
ABSTRACT
Indonesia has the largest Hajj quota in the world. West Java is the province with the largest Indonesian Hajj quota. While Bekasi is one of the city with the largest quota in West Java. To provide guidance, service, and the best protection for pilgrims in the health sector, an effective and efficient pilgrims health reporting and recording is required from the first level of the health center. The purpose of this study is to build a model of automation systems for recording and reporting of the pilgrims health screening. The study used a qualitative approach and Rapid Application Development (RAD) as system development method. The study was conducted in the city of Bekasi, involving primary health center Pondok Gede and Bekasi City Health Office. There were still procedures that has not been done. Redundancy found in recording and reporting caused less efficient, and there was still the absence of effective information to monitor and guide the high risk pilgrims. From the test results it can be concluded that the new system can improve the efficiency and effectiveness as it saves time by 84 to 88.9% to present 8 indicators of Hajj Pilgrims Health Screening.
Read More
T-3744
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ira Liasari; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: PopyYuniar, Besral, Eka Jusuf Singka, Herlia Susilawati
Abstrak: ABSTRAK
Kuota jemaah haji Indonesia merupakan kuota terbesar di dunia. Jawa Barat merupakan provinsi dengan kuota haji terbesar di Indonesia. Sedangkan Kota Bekasi merupakan salah satu Kabupaten/Kota yang memiliki kuota terbesar di Jawa Barat. Untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan sebaik-baiknya bagi jemaah haji di bidang kesehatan, maka dibutuhkan pencatatan dan pelaporan pemeriksaan kesehatan jemaah haji yang efektif dan efisien dimulai dari jenjang pertama yaitu Puskesmas. Tujuan studi ini untuk membangun model sistem automasi pencatatan dan pelaporan pemeriksaan kesehatan jemaah haji di puskesmas. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD). Penelitian dilakukan di Kota Bekasi, melibatkan Puskesmas Pondok Gede dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
 
Berdasarkan penelitian, ditemukan adanya prosedur yang belum dilakukan yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan jiwa, penilaian kemandirian, dan tes kebugaran. Adanya pencatatan berulang-ulang juga mengakibatkan kegiatan pencatatan dan pelaporan menjadi kurang efisien, dan belum adanya informasi yang efektif untuk melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap jemaah haji risiko tinggi. Dari hasil uji coba, sistem baru dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencatatan dan pelaporan sebesar 84-88,9% waktu yang dihemat untuk menyajikan 8 indikator pemeriksaan kesehatan haji.
ABSTRACT
Indonesia has the largest Hajj quota in the world. West Java is the province with the largest Indonesian Hajj quota. While Bekasi is one of the city with the largest quota in West Java. To provide guidance, service, and the best protection for pilgrims in the health sector, an effective and efficient pilgrims health reporting and recording is required from the first level of the health center. The purpose of this study is to build a model of automation systems for recording and reporting of the pilgrims health screening. The study used a qualitative approach and Rapid Application Development (RAD) as system development method. The study was conducted in the city of Bekasi, involving primary health center Pondok Gede and Bekasi City Health Office. There were still procedures that has not been done. Redundancy found in recording and reporting caused less efficient, and there was still the absence of effective information to monitor and guide the high risk pilgrims. From the test results it can be concluded that the new system can improve the efficiency and effectiveness as it saves time by 84 to 88.9% to present 8 indicators of Hajj Pilgrims Health Screening.
Read More
T-3744
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Uswatun Hasanah Nuri Rosyidi; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Zakiah
Abstrak: Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit utama penyebab kematian terbesar di dunia, peningkatan prevalensi penderita PTM di Indonesia meningkat berdasarkan Riskesdas tahun 2013 dan Riskesdas tahun 2018. PTM menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menyebabkan tingginya mortalitas dan morbiditas pada pasien yang mengakibatkan beban pembiayaan kesehatan yang tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan data yang valid dan akurat untuk menciptakan sebuah program kesehatan untuk upaya pengendalian PTM, salah satunya adalah dengan memperkuat sistem informasi surveilans faktor risiko PTM. Penyelenggaraan sistem informasi surveilans faktor risiko PTM diharapkan dapat memberikan data yang vailid dan adekuat sebagai salah satu landasan dalam mengambil keputusan dan perencanaan program pengendalian PTM yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran penerapan sistem informasi surveilans faktor risiko PTM di Indonesia untuk digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi di masa mendatang. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan menggunakan metode literature review dengan basis data google scholars dan dokumen penelitian alumni FKM UI. Pendekatan input, proses, output digunakan untuk memperoleh gambaran terperinci dalam komponen penyelenggaraan sistem informasi surveilas faktor risiko PTM. Hasil pencarian diperoleh dua studi terinklusi yang menunjukkan bahwa sumber daya yang menjadi komponen input dalam penyelenggaraan sistem informasi surveilans faktor risiko PTM tidak memadai, komponen proses yang mencakup kegiatan surveilans belum dilaksanakan menggunakan web based system secara keseluruhan, dan pada ouput informasi didiseminakan kepada jajaran strukturl yang lebih tinggi, namun belum ada bukti yang menunjukkan hasil diseminasi tersebut dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat umum. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa adanya kendala yang ditemui mengakibatkan sistem informasi surveilans faktor risiko PTM belum terlaksana dengan optimal. Kata kunci: Sistem Surveilans, Faktor Risiko, Penyakit Tidak Menular, Pencatatan dan Pelaporan. Non-Communicable Diseases (NCDs) is are the main cause of death in the world, the prevalency of NCDs in Indonesia increased based on according to Riskesdas in 2013 Riskesdas in and 2018. NCDs are public health problems that cause high number in mortality and morbidity in patients, which results in high burden of the health financing. With that being said, it is necessary to develop comprehensive, effective, efficient, and sustainable prevention through systematically targeted health programs. Therefore, valid and accurate data to create a health program for NCDs control efforts is highly needed by strengthening the surveillance information system risk factor of NCDs. The expectancy of implementing surveillance information systems for risk factor of NCDs to provide adequate and reliable data as a basis for making decisions and planning for the proper NCDs control program. This study aims to get an overview of apply the surveillance information systems for risk factor of NCDs in Indonesia that can be used as material for monitoring and evaluation in the future. This research is a qualitative study using the literature review method with a Google Scholars database and FKM UI alumni research documents database. The used of input, process and output approaches to get a detail picture of the components of the surveillance information systems risk factor of NCDs. The researchers get results of the search by Two inclusive studies which met the inclusive criteria showed that the resources that became the input part in the implementation of the surveillance information system risk factor of NCDs were inadequate, the process part that included surveillance activities had not been carried out using a web-based system as a whole thoroughly, and the output was disseminated to the ranks of the structure higher, but there is no evidence that the results of dissemination can be easily accessed by the public. Based on the results of this study, the researcher concluded that the obstacles encountered resulted in the surveillance information system risk factor of NCDs not being implemented optimally. Key words: Surveillance system, Risk Factors, Non-Communicable Diseases, Recording and Reporting
Read More
S-10372
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Memy Syamniati; Pembimbing: Zulasmy Mamdy; Penguji: Zarfiel Tafal, Toha Muhaimin, Gumay, Safaruddin S., Arel ST. Iskandar
T-3365
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Daniel Parnasipan Pakpahan; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Sandi Iljanto, Amal Chalik Sjaaf, Tatiek Wahjuningtyas, Beata Rivani
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan kesadaran pencatatan dan pelaporan insiden keselamatanpasien oleh tenaga kesehatan di RS Omni Alam Sutera tahun 2015. Penelitian inimenggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yangdilakukan untuk menganalisis kesadaran pencatatan dan pelaporan insidenkeselamatan pasien oleh tenaga kesehatan di RS Omni Alam Sutera.Dari hasil penelitian ini berdasarkan analisis multivariat, variabel-variabelyang berhubungan dengan kesadaran pencatatan dan pelaporan insiden keselamatanpasien yaitu kerjasama tim, pelaksana, organisasi, komunikasi, pemimpin danlingkungan kerja.. Rekomendasi peneliti kepada pihak manajemen adalah perlumeningkat budaya keselamatan pasien untuk meningkatkan kesadaran pencatatandan pelaporan insiden keselamatan pasien di rumah sakit.Kata kunci :Analisa faktor-faktor, kesadaran pencatatan dan pelaporan insiden keselamatanpasien.
Read More
B-1806
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herlina Purba; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar, Popy Yuniar; Penguji: R. Sutiawan, Yuniarto Budiasantoso
Abstrak: ABSTRACT
 
 
SIMPUS merupakan aplikasi untuk manajemen pelayanan dan pelaporan
 
di puskesmas yang sejak lama dipergunakan di Puskesmas. Aplikasi Primary
 
Care BPJS Kesehatan diterapkan sejak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional
 
Januari 2014. Adanya beberapa sistem informasi yang tidak terintegrasi di
 
puskesmas mengakibatkan terjadinya double entry sehingga menambah beban
 
petugas dalam hal pelayanan dan pelaporan maupun kualitas data dan informasi
 
yang dihasilkan, karena masing-masing sistem berdiri sendiri sesuai kebutuhan
 
program/unit masing-masing. Perancangan integrasi P-Care BPJS Kesehatan dan
 
Simpus mampu mengatasi masalah yang dihadapi puskesmas. Aplikasi
 
Penghubung yang dibangun menjadi jembatan antara kedua sistem yang
 
memungkinkan petugas cukup melakukan satu kali entry dalam pelayanan pasien
 
maupun dalam proses pencatatan dan pelaporan. Metode penelitian yang
 
digunakan dalam penelitian ini adalah metode RAD (Rapid Application
 
Development). Hasil perancangan integrasi sistem informasi ini sangat berguna
 
bagi puskesmas di era BPJS dan Simpus saat ini, oleh sebab itu kerjasama dan
 
dukungan antara institusi dalam lembaga Kementerian Kesehatan ini sangat
 
diharapkan untuk maksimalnya penggunaan sistem aplikasi ini.
 

 
ABSTRACT
 
 
SIMPUS is an application for service management and reporting that have
 
long been used at primary health care. Primary Care’s BPJS applied since the
 
enactment of National Health Coverage in January 2014. The existence of several
 
information systems that are not integrated in Primary Health Care resulted in the
 
occurrence of double entry so that adds to the burden on officers in terms of
 
service and reporting as well as the quality of the resulting data and information
 
because each system stand alone as needed program each unit. The design of the
 
integration of the P-Simpus and Health Care and the BPJS were able to overcome
 
the problems faced by the East Bogor Primary Health Care. Connecting
 
applications built a bridge between the two systems that allow enough officers
 
doing a one time entry in the service of patients as well as in the process of
 
recording and reporting. Research methods used in this research is RAD (Rapid
 
Application Development). The design of system integration of information is
 
very useful to East Bogor Primary Health Care in the era of bpjs and simpus
 
currently, therefore, the cooperation and support between institutions within the
 
Ministry of health is expected to maximum system use this application.
Read More
S-8487
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Stephanie Yesica; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Trini Sudiarti, Eko Prihastono, Fajrinayanti
Abstrak: Tesis ini membahas program pemberian makanan tambahan berupa biskuit pabrikan bagi balita gizi kurang (pengukuran perbandingan berat badan menurut panjang atau tinggi badan balita) yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia sejak tahun 2004 - 2022. Pada praktiknya Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) berupa biskuit pabrikan juga diberikan bagi balita dengan berat badan kurang (pengukuran perbandingan berat badan menurut umur). Perlu adanya analisis untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan dengan Prevalensi Balita Berat Badan Kurang dan Gizi Kurang di Indonesia Tahun 2022. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dengan desain cross-sectional. Data yang digunakan adalah Data Sekunder Sigizi Terpadu / EPPGBM dari Kementerian Kesehatan RI. Data tersebut meliputi jumlah balita penerima PMT-P dan balita dengan berat badan sangat kurang (severely underweight), berat badan kurang (underweight) dan gizi kurang (moderate wasted) seluruh provinsi di Indonesia tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pemberian makanan tambahan dengan prevalensi balita berat badan kurang (underweight) nilai P = 0,026 (CI = 0,007-0,101), sangat kurang (severely underweight) nilai P = 0,026 (CI = -0,101 s/d -0,007) dan gizi kurang (moderate wasted) nilai P = 0,021(CI = 0,056-0,650). Seluruh nilai P <0.005 menunjukkan ada hubungan prevalensi balita berat badan kurang dan gizi kurang. Penelitian menyarankan program pemberian makanan tambahan berupa biskuit dilanjutkan diikuti dengan program pendekatan keluarga bagi balita gizi kurang dan adanya penambahan pelaporan faktor determinan kejadian balita gizi kurang di aplikasi EPPGBM. --- This thesis discusses the supplementary feeding program in the form of manufactured biscuits for malnourished toddlers (measurement of the ratio of body weight according to the length or height of toddlers) that has been carried out by the Government of Indonesia from 2004 - 2022. In practice, supplementary feeding in the form of manufactured biscuits is also given to toddlers with underweight (a measure of the ratio of body weight to age). An analysis is needed to determine the relationship between supplementary feeding and the Prevalence of Underweight and Malnourished Children in Indonesia in 2022. This research is a quantitative study using secondary data with a cross-sectional design. The data used is Integrated Nutrition Secondary Data / EPPGBM from the Indonesian Ministry of Health. The data includes the number of toddlers receiving PMT-P and severely underweight, underweight and wasted toddlers in all provinces in Indonesia in 2022. The results show that there is a relationship between supplementary feeding and prevalence of underweight toddlers P value = 0.026 (CI = 0.007-0.101), severely underweight P value = 0.026 (CI = -0.101 to -0.007) and moderate wasted P value = 0.021(CI = 0.056-0.650). All P values <0.005 indicated that there was a relationship between the prevalence of underweight and malnutrition. The research suggested that the supplementary feeding program in the form of biscuits be continued followed by a family approach program for undernourished toddlers and additional reporting of the determinants of the incidence of undernourished toddlers in the EPPGM application.
Read More
T-6761
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive