Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nindya Nuriesta Prilly; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Anitarahma Dewi Annur
Abstrak: UPT Puskesmas Lima Kaum I termasuk 5 besar puskesmas yang memiliki capaian pendistribusian Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil yang rendah yaitu sebesar 62,43%. Rendahnya cakupan ini disebabkan rendahnya tingkat kepatuhan ibu hamil mengonsumsi TTD. Rendahnya tingkat mengonsumsi TTD pada ibu hamil disebabkan karena timbulnya efek samping yang mereka rasakan dan keterlambatan melakukan ANC. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi ibu hamil dengan kepatuhan mengonsumsi TTD di wilayah kerja UPT Puskesmas Lima Kaum I. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 64 sampel Ibu (ibu hamil, ibu nifas, ibu yang memiliki anak usia maksimal 6 bulan) yang sudah mendapatkan Tablet Tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menjelaskan bahwa berdasarkan uji statistik didapatkan persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, efikasi diri, dan isyarat untuk bertindak berhubungan dengan tingkat kepatuhan mengonsumsi TTD secara teratur. Intervensi yang disarankan menekankan bahwa manfaat yang lebih besar daripada efek samping yang dirasakan saat mengonsumsi TTD. Untuk mengatisipasi kelupaan, petugas kesehatan dapat menginformasikan untuk mencatat setiap mengonsumsi TTD di buku KIA dengan bekerjasama dengan kader kesehatan dan keluarga ibu hamil.
Lima Kaum I Health Center is one of the top 5 health centers that have a low distribution of iron tablet to pregnant women, which is 62.43%. This low coverage is due to the low level of compliance in pregnant women taking iron tablets. The low level of taking iron tablets in pregnant women is due to the side effects they feel and the delay in performing ANC. The purpose of this study was to determine the relationship between perceptions of pregnant women and adherence to taking iron tablets in the working area of the Lima Kaum I Health Center. This study used a quantitative method with a cross-sectional study design. The sample of this study consisted of 64 samples of mothers (pregnant women, postpartum mothers, mothers with children with a maximum age of 6 months) who had received IFA tablets. of at least 90 tablets during the selected period using consecutive sampling technique. The results of the study explained that based on statistical tests obtained perceptions of severity, perceived benefits, perceived barriers, self-efficacy, and cues to aciont related to the level of adherence to taking iron tablets regularly. The recommended intervention is to inform that the benefits outweigh the perceived side effects of taking iron tablet.. To anticipate forgetfulness, health workers can inform to record every consumption of iron tablets in the KIA book in collaboration with village health workers and families of pregnant women.
Read More
S-10954
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadia Rana Nabila; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Asih Setiarini, Fadila Wirawan
Abstrak: Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) sebanyak minimal satu kali per minggu merupakan suatu bentuk usaha pemerintah dalam penanggulangan anemia pada remaja putri. Meski demikian, konsumsi TTD pada remaja putri masih rendah. Terlebih pada kalangan mahasiswi karena mereka tidak lagi menerima TTD program seperti saat di bangku sekolah. Penelitian ini membahas faktor faktor yang berhubungan dengan konsumsi TTD pada mahasiswi di Rumpun Ilmu Kesehatan UI tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang yang melibatkan 115 mahasiswi berusia 18 19 tahun yang aktif berkuliah pada tahun ajaran 2021/2022. Mahasiswi yang sedang hamil dan/atau tidak dapat mengonsumsi TTD karena kondisi kesehatan dikeluarkan dari penelitian. Responden dipilih melalui sampel acak sederhana. Hubungan antara sikap, pengetahuan, perceived threat, perceived benefit, perceived barrier, self-efficacy, dukungan keluarga, dukungan sebaya, dan pekerjaan orang tua dianalisis menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Penelitian ini menemukan adanya hubungan yang signifikan antara perceived benefit (P-value=0,01; OR=2,72) dan dukungan keluarga (P-value=0,00; OR=4,19) dengan konsumsi TTD pada mahasiswi. Dukungan keluarga ditemukan paling berhubungan dengan konsumsi TTD pada mahasiswi RIK (P-value=0,00; OR=4,01). Hasil penelitian menyarankan perlu dilaksanakannya sosialisasi TTD kepada orang tua, pembentukan kelompok sebaya untuk saling mengingatkan konsumsi TTD, dan sosialisasi TTD kepada mahasiswi melalui organisasi mahasiswa di kampus.
Read More
S-10988
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nelda Amir; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Ahmad Syafiq, Diah Mulyawati Utari, Dewi Damayanti, Dwi Suwartini
Abstrak: Remaja putri merupakan kelompok yang rentan terkena anemia karena menstruasi tiap bulan. Anemia mempunyai dampak yang serius terutama pada ibu hamil, oleh sebab itu remaja putri harus mempunyai status besi yang baik untuk mencegah anemia, salah satunya dengan mengonsumsi tablet tambah darah (TTD). Tesis ini membahas faktorfaktor yang berhubungan dengan niat konsumsi TTD pada remaja putri di dua sekolah menengah atas di kota Pariaman tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara manfaat yang dirasakan (perceived benefit), hambatan yang dirasakan (perceived barrier), dukungan keluarga, dan dukungan teman dengan niat konsumsi TTD pada remaja putri. Faktor dominan pada penelitian ini adalah hambatan yang dirasakan (perceived barrier) dengan Odds Ratio (OR) sebesar 6,910.
Kata kunci: Remaja putri, Tablet Tambah Darah (TTD), Perceived Barrier, Sekolah Menengah Atas

An adolescent girl is a group that more affected by anemia due to menstruation every month. Anemia has a serious impact especially in pregnant women, therefore adolescent girls must have a good iron status to prevent anemia, one of which is by taking iron tablets (TTD). This study aims to discuss the factors associated with the intention of consumption TTD in Adolescent girls in two high schools in Pariaman in 2019. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. The results showed a significant relationship between perceived benefits, perceived barriers, family support, and friend support to consume TTD in adolescent girls. The dominant factor in this study is the perceived barrier with an Odds Ratio of 6,910.
Key words: Adolescent girl, iron tablet, Perceived Barrier, senior high schoo
Read More
T-5770
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Candra Kurniawati; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Zakiah, Retno Palupi
Abstrak:
Anemia pada remaja putri masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan dampak jangka panjang terhadap kesehatan ibu dan generasi berikutnya. Salah satu upaya penanggulangan anemia adalah dengan meningkatkan kepatuhan minum Tablet Tambah Darah (TTD). Pengetahuan tentang anemia merupakan faktor predisposisi penting yang mempengaruhi perilaku kepatuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan anemia dengan kepatuhan minum TTD pada remaja putri di SMAN Kecamatan Sukmajaya, Depok, tahun 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswi kelas XI di SMAN Kecamatan Sukmajaya Depook, dengan jumlah sampel sebanyak 190 responden melalui proportional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square untuk analisis bivariat dan regresi logistik untuk analisis multivariat. Paling banyak responden memiliki pengetahuan tinggi tentang anemia dan patuh minum TTD sebesar 70,0%. Hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan anemia (p = 0047), efikasi diri (p = <0,001), dukungan keluarga (p = <0,001), dukungan guru (p = <0,001), dukungan teman sebaya (p = 0,013), serta sumber informasi kesehatan (p = 0,012) dengan kepatuhan minum TTD. Analisis multivariat menunjukkan ada interaksi antara pengetahuan dengan dukungan guru terhadap kepatuhan minum TTD (OR = 0,288), responden yang memperoleh dukungan guru tinggi berpeluang 0,288 kali untuk patuh dibanding dukungan guru rendah, setelah dikontrol oleh variabel lain. Kesimpulannya Pengetahuan anemia berhubungan signifikan terhadap kepatuhan remaja putri minum TTD. Intervensi promotif preventif melalui edukasi terstruktur di sekolah, pelibatan guru, keluarga serta dukungan lintas sektor sangat penting untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan konsumsi TTD.


Anemia among adolescent girls remains a public health problem with long-term impacts on maternal health and the health of future generations. One of the efforts to overcome anemia is by improving adherence to iron and folic acid supplementation (TTD). Knowledge about anemia is an important predisposing factor that influences adherence behavior. This study aims to determine the relationship between knowledge of anemia and adherence to TTD consumption among adolescent girls at a senior high school (SMAN) in Sukmajaya District, Depok, in 2024. This study employed a quantitative approach with a cross-sectional design. The study population consisted of all grade XI female students at SMAN in Sukmajaya District, Depok. A total of 190 respondents were selected using proportional random sampling. The research instrument was a questionnaire tested for validity and reliability. Data were analyzed using chi-square tests for bivariate analysis and logistic regression for multivariate analysis. Most respondents had high knowledge about anemia and were adherent to TTD consumption (70.0%). Bivariate analysis showed a significant relationship between anemia knowledge (p = 0.047), self-efficacy (p < 0.001), family support (p < 0.001), teacher support (p < 0.001), peer support (p = 0.013), and health information sources (p = 0.012) with TTD adherence. Multivariate analysis showed an interaction between knowledge and teacher support in relation to TTD adherence (OR = 0.288) respondents who received high teacher support were 0.288 times more likely to be adherent compared to those with low teacher support, after controlling for other variables. Knowledge Knowledge of anemia is significantly associated with adherence to TTD consumption. Preventive and promotive interventions through structured education in schools, involving teachers, families, and cross-sectoral collaboration, are crucial to improving adolescents’ understanding and adherence to TTD consumption.
Read More
T-7418
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive