Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Frandy Sinatra Surbakti; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Benyamin Argubie, Muhammad Ginanjar Noor
Abstrak: Penelitian tesis ini menganalisis iklim K3 pada PT.XYZ yang merupakan perusahaan eksplorasi dan produksi minyak bumi dan gas alam. Data perusahaan menunjukkan terjadi 16 kasus recordable injury (RI) pada tahun 2019, 9 kasus RI pada tahun 2020 dan 2 kasus RI sampai dengan 31 Agustus 2021 yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran, kewaspadaan serta kelalaian. Survei iklim budaya K3 pada PT. XYZ dilakukan untuk mendapatkan potret terkini, menganalisis kelemahan dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meminimalisir angka kecelakaan kerja. Studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif serta metode penelitian Iklim K3 dipergunakan dengan menyebar survei kuisioner melalui Google Form dengan pemilihan sampel bersifat proporsional cluster random sampling yang melibatkan 322 responden. Hasil survei menunjukkan nilai rata-rata iklim K3 perusahaan adalah 4.12 pada skala 1-5 dengan nilai rata-rata pada masing-masing variabel >3.75 menunjukkan bahwa pekerja mempersepsikan bahwa nilai keselamatan sudah terinternalisasi dengan optimal baiik sebagai individu, kelompok dan organisasi. Fokus perbaikan pada variabel kelompok yang memiliki 2 subvariabel dibawah nilai rata-rata. Terdapat perbedaan signifikan pada kelompok status pekerja (Supportive Environment p-value 0.048, Involvement p-value 0.001) dan kelompok lokasi kerja (Management Commitment p-value 0.018).
This thesis research analyzes the OHS climate at PT. XYZ, an oil and natural gas exploration and production company. Company data shows that there were 16 recordable injury (RI) cases in 2019, 9 RI cases in 2020 and 2 RI cases up to 31 August 2021 which were caused by lack of awareness, vigilance and complacency. OHS climate survey at PT. XYZ is carried out to get the latest OHS climate portrait, analyze weaknesses and provide recommendations for improvement to decrease the accidents. A cross-sectional study with a quantitative approach and research methods on OHS Climate was used by distributing questionnaires survey via Google Form and sample selection by proportional cluster random sampling involving 322 respondents. The survey results show that the average value of the company's OHS climate is 4.12 on a scale of 1-5 and average value for each variable >3.75 indicating that workers perceive that safety values have been optimally internalized as individuals, groups and organizations. The focus of improvement is on group variables which have 2 sub-variables below the average value. There was a significant difference in worker status group (Supportive Environment p-value 0.048, Involvement p-value 0.001) and work location group (Management Commitment p-value 0.018).
Read More
T-6313
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Venti Novriza; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Zulkifli Djunaedi, Estu Subagyo, Wenny Ipmawan
Abstrak: Pemerintah Indonesia saat ini memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang berdampak pada meningkatnya permintaan semen dan beton siap pakai. PT. XYZ sebagai salah satu produsen beton siap pakai terbesar di Indonesia menekankan pada upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik untuk mencapai zero harm. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi profil iklim keselamatan dan membandingkan variabelnya antara batch plant dan posisi. Ini adalah studi cross-sectional menggunakan kuesioner online yang diadopsi dari studi Safety Climate Survey sebelumnya. Data ditabulasi dan dianalisis menggunakan metode univariat dan hasilnya disajikan dalam grafik, variabel, dan skoring. Secara umum, iklim keselamatan di perusahaan PT XYZ cukup memuaskan
Read More
T-6262
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Inti Sari Puspita Dewi; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Robiana Modjo, Errik Yusnadi Saleh, Wayne Satria
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penerapan budaya keselamatan, khususnya perusahaan logistik PT XYZ yang memiliki spesialisasi pengangkutan over dimension & heavy cargo. Penelitian melibatkan 192 pekerja di kantor pusat dan di kantor cabang PT XYZ melalui survei online & offline yang mengukur dimensi iklim keselamatan. Analisis statistik dilakukan dengan uji t-test 2 sampel untuk melihat perbedaan persepsi elemen iklim keselamatan pada setiap karakteristikdemografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim keselamatan dalam dimensi organisasi, pekerjaan dan individu memperolah nilai masing-masing 4,25; 3,82 dan 3,83. Dilihat dari faktor keselamatannya, Priority of Safety (PS) secara umum memiliki persepsi skor tertinggi di antara yang lainnya, sedangkan Personal Appreciation of Risk (PAR) memiliki skor yang paling rendah. Dari hasil pengukuran tingkat kematangan budaya K3 didapati PT XYZ berada pada level Kalkulatif (skor 3,4) dimana manajemen PT XYZ masih menjadi penggerak sentral dari implementasi K3 di perusahaan (top down). Dari hasil observasi didapat nilai index safety behavior yaitu 79%. Untuk itu perusahaan disarankan untuk lebih sering turun kelapangan untuk menangkap aspirasi dari pekerja serat memfasilitasi lebih banyak pelatihan keselamatan untuk pekerja. Serta disarankan lebih konsisten dalam realisasi anggaran K3
This study aims to provide an overview of the safety culture application, especially in companies PT XYZ that specialize in overdimension & heavy cargo transportation. The study involved 192 workers at the head office and at PT XYZ branch offices through online & offline surveys measuring safety climate. Statistical analysis using 2-sample t-test to see differences in perceptions of safety elements on each demographic characteristic. The results showed that the safety climate in the dimensions of the organization, work and individual earned a score of 4.25; 3.82 and 3.83. For safety factor, Priority of Safety generally the highest perceived score among the others, while Personal Appreciation of Risk has the lowest score. The results of the measurement of the maturity level of K3 culture, it was found that PT XYZ was at the calculative level (score 3.4) where the management of PT XYZ was still the central of the implementation of K3 in the company. From observation, index value of safety behavior is 79%. For this reason, companies are advised to observe more often to capture the aspirations of workers and facilitate safety training for workers. PT XYZ also to be more consistent in the realization of the HSE budget
Read More
T-6337
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atta Rizky Suharto; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Zulkifli Djunaidi, Estu Subagyo, Wenny Ipmawan
Abstrak: Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan dapat diukur dengan berapa banyak kecelakaan yang terjadi setiap tahun dan banyak profesional telah mengembangkan indikator utama sebagai budaya keselamatan untuk mencegahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang migas juga memiliki potensi risiko kebakaran, ledakan, pencemaran lingkungan dan kecelakaan kerja lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang penerapan budaya keselamatan di tempat kerja, khususnya perusahaan pengolahan minyak dan gas bumi dan akan digunakan sebagai perilaku keselamatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Studi penelitian melibatkan 356 pekerja di kantor dan lapangan PT XYZ melalui survei online yang menanyakan item demografis dan dimensi iklim keselamatan. Analisis statistik dilakukan dengan uji T sampel independen yang membandingkan item iklim keselamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim keselamatan dalam dimensi organsisasi, pekerjaan dan individu memperolah nilai masing-masing 4,23, 3,98 dan 4,36. Dilihat dari faktor keselamatannya, Personal Priorities and Need for Safety (PPNS) secara umum memiliki persepsi skor tertinggi di antara yang lainnya, sedangkan lingkungan kerja adalah yang paling rendah. Rata-rata perbandingan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara iklim keselamatan berdasarkan lokasi kerja dan pendidikan. Sedangkan variabel posisi manajemen menunjukkan perbedaan rata-rata yang meliputi komitmen manajemen, komunikasi, lingkungan yang mendukung, keterlibatan, prioritas pribadi dan kebutuhan akan keselamatan, dan lingkungan kerja. Selain itu, terdapat tiga kategori temuan paling sering dari PEKA (Safety Observation) yaitu peralatan dan perlengkapan sekitar 61,29%, kondisi lingkungan 25,32%, dan Alat Pelindung Diri 5,34%. Dari hasil pengukuran Tingkat Kematengan Budaya K3 pada PT XYZ terlihat bahwa PT XYZ berada pada level kalkulatif dengan nilai 3,04. Ditinjau dari Level jabatannya yaitu manajemen 3,1 dan pekerja level bawah 2,98
The implementation of Occupational Health and Safety (OHS) in the company can be measured with how many accidents happened each year and many professionals have developed leading indicators as safety culture to prevent these. The company focused on oil and gas sector has also potential risk to fires, explosions, environmental poollution and other work accidents. This study aims to provide comprehensive overview of safety culture implementation in the workplace, in particular oil and gas refining company and will be utilized as safety behaviour to achieve target set by the company. The research study included 356 workers in both office and field through online survey asking for demographic items and safety climate dimensions. The statistical analysis was performed with independent-samples T test comparing safety climate items. The study resulted the safety climate in the dimensions of the organization, work and individual earned values of 4.23, 3.98 and 4.36, respectively. Based on the safety factor, Personal Priorities and Need for Safety (PPNS) in general having highest score perception among others, while work environment has lowest score. The mean comparison showed there was no significant among safety climates based on work location and education. Meanwhile the variable of management position indicated mean difference including management commitment, communication, supportive environment, involvement, personal priorities and need for safety, and work environment. In addition, Three categories of common finding from Safety Observation (PEKA): equipment and supplies around 61.29%, environmental conditions 25.32%, and Personal Protective Equipment 5.34%. From the measurement results of the Safety Culture Maturity Level at PT XYZ, it can be seen that PT XYZ is at a calculative level with a value of 3.04. In terms of position level: upper management 3.1 and lower management 2.98.
Read More
T-6213
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shakila Davisha Alexandrite; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Sancoyo Budi Utomo
Abstrak:
Pratik kerja pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia memiliki risiko tinggi bagi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk para guru, siswa, tenaga pendidik dan warga sekitar. Pada beberapa Sekolah Menengah Kejuruan, masih didapati beberapa laporan kecelakaan kerja seperti terjatuh, terkena cairan kimia, terpeleset, luka bakar,dan patah tulang terkena mesin. Salah satu penyebab kecelakaan kerja adalah rendahnya komitmen dan pengetahuan siswa tentang penerapan budaya K3, sehingga mereka tidak terbiasa dalam menerapkan perilaku aman saat bekerja atau praktik. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran terkait gambaran awal budaya K3 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bandung dan Cimahi tahun 2023. Metode penelitian adalah deskriptif observasional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menggambarkan dan menganalisis implementasi K3 pada SMK di Kota Bandung dan Cimahi yang mengkaji dimensi organisasi, manusia dan teknologi. Lokasi penelitian di 6 Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung dan Cimahi. Sampel penelitian meliputi siswa, guru dan tenaga pendidikan, sedangkan informan penelitian meliputi kepala sekolah atau kepala program jurusan di SMK. Hasil penelitian adalah gambaran awal budaya K3 di keenam SMK di kota Bandung dan Cimahi adalah sudah cukup baik

Work practices in Vocational High Schools (SMK) in Indonesia have a high risk for occupational safety and health (K3) for teachers, students, educators and local residents. In several Vocational High Schools, there are still several reports of work accidents such as falls, exposure to chemical fluids, slips, burns, and broken bones hit by machines. One of the causes of work accidents is the low commitment and knowledge of students about the application of OSH culture, so they are not accustomed to applying safe behavior when working or practicing. The research objective was to obtain an overview regarding the initial picture of OSH culture in Vocational High Schools (SMK) in the cities of Bandung and Cimahi in 2023. The research method is descriptive observational with a quantitative and qualitative approach. This study describes and analyzes the implementation of OSH at SMKs in the cities of Bandung and Cimahi which examines the organizational, human and technological dimensions. Research locations in 6 Vocational High Schools in Bandung and Cimahi. The research sample included students, teachers and educational staff, while the research informants included school principals or heads of departmental programs at SMKs. The results of the initial picture of OSH cultur in six Vocational High Schools in the cities of Bandung and Cimahi are quite good.
Read More
S-11427
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Rimba Alifandy Putra; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Sancoyo Budi Utomo
Abstrak:
Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh unsafe acts dan unsafe conditions berkaitan erat dengan bagimana budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diterapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran awal budaya K3 enam SMK di Kota Depok tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan analisis deskriptif menggunakan data kualitatif dan kuantitatif untuk memberikan gambaran terkait domain organisasi, teknologi, dan manusia terkait iklim K3 di enam SMK di Kota Depok. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan sampel guru, tenaga kependidikan, dan siswa, instrumen wawancara dengan sampel pihak kepala sekolah atau perwakilan yang ditunjuk, dan instrumen observasi dilakukan peneliti secara langsung di SMK. Hasil gambaran awal budaya K3 antara lain empat SMK memiliki nilai baik dan dua SMK memiliki nilai cukup baik.

Accidents caused by unsafe acts and unsafe conditions are closely related to how the safety culture is implemented. The purpose of this study is to get an initial overview of the safety culture in six Depok City Vocational Schools in 2023. The research method used is descriptive analysis using qualitative and quantitative data to provide an overview related to organizational, technological, and human domains related to safety climate in six Vocational High Schools in Depok City. The instruments in this study were questionnaires with samples of teachers, educational staff, and students, interview instruments with samples of school principals or designated representatives, and observation instruments carried out by researchers directly at Vocational Schools. The results of the initial overview of the OSH culture included four Vocational Schools having good category and two Vocational Schools having fairly good category.
Read More
S-11308
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ni Wayan Ayu Vivi Mahardevi; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Ridwan Zahdi Sjaaf, Abdul Farid Syam
Abstrak: This study describes the picture of the strength of the safety culture in the project area Y and company. X. Its scope is limited to artifact factors, espoused values and basic assumptions. The study design used was descriptive with qualitative data analysis technique. The results of the research with interviewees on 5 informants, field observation and document review show that safety culture in PT X is at a moderate level or can be interpreted as safety, cost and production are considered to overlap / reduce each other. The possible causes of this cultural weakness stem from supervisory of payment by result basis, workers' responses to management efforts are lacking, safety is not yet integrated into all parts of the company, inconsistencies of value being exposed and employee behavior and workers selection are not yet applicable. The researcher's recommendation is to maintain consistency and evaluate the supervisory for payment by result basis system.
Read More
S-9645
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sulistyo Priyembodo; Pembimnbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Mila Tejamaya, Wawan Irawan
T-4287
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syahrul Badri; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Sancoyo Budi Utomo
Abstrak:
Kecelakaan dan penyakit akibat kerja di Indonesia masih relatif tinggi meskipun Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selalu diperingati setiap tahunnya sebagai manifestasi implementasi budaya K3 di tempat kerja. Budaya K3 merupakan suatu variabel yang dapat dinilai (assessment). Beberapa metode penilaian budaya K3 untuk berbagai sektor industri sudah pernah dibuat oleh beberapa lembaga dari luar negara Indonesia. Namun, keterbatasan akses untuk memahami dan menggunakan metode-metode tersebut secara efektif masih menjadi tantangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran berupa komparasi dan analisis terkait lima metode penilaian budaya K3 yang dipilih. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa lima metode penilaian budaya K3 yang akan diteliti menggunakan metode kualitatif berupa studi literatur naratif dengan menganalisis masing-masing dari kelima metode penilaian budaya K3 yang dipilih berdasarkan teori. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa kesamaan dan perbadaan dalam aspek kompleksitas, variabel yang dinilai, dan cara penilaian dari kelima metode penilaian budaya K3. Sementara itu, berdasarkan teori yang dijadikan dasar penelitian ini, masing-masing metode penilaian secara umum mencakup aspek-aspek yang disyaratkan dalam teori segitiga organisasi. Harapannya pembaca dapat terbantu dalam menentukan metode penilaian budaya K3 yang tepat dengan mengacu pada hasil analisis yang disuguhkan oleh penelitian ini.

Work-related accidents and diseases in Indonesia are still relatively high even though the Occupational Health and Safety Month is always celebrated every year as a manifestation of the implementation of the Occupational Health and Safety culture in the workplace. Occupational Health and Safety culture is a variable that can be assessed. A number of Occupational Health and Safety Culture assessment methods for specific industrial sectors have been developed by several institutions from across the world except Indonesia. Speaking of which, as an Indonesian, we are still struggling to use and understand these methods effectively due to limited access. The aim of this study is to provide an overview of comparison and analysis regarding the five selected Occupational Health and Safety Culture assessment methods. The data used in this study is secondary data of the five selected Occupational Health and Safety assessment methods. The method used is qualitative method in the form of a narrative literature study by analyzing Occupational Health and Safety Culture assessment methods based on theory. The results of this study indicate that there are some similarities and also differences in the aspect of complexity, variables used, and the ‘how to use’ of the assessment methods. Meanwhile, based on the theory used as the basis of this research, each assessment method generally covers the overall aspects described in the organizational triangle theory. It is hoped that the reader can be assisted in determining the appropriate Occupational Health and Safety Culture assessment method by referring to the results of the analysis presented in this study.
Read More
S-11258
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive