Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Maria Francisca Antonelly Schoggers; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Jaslis Ilyas, Puput Oktamianti, Tri Hesti Widyastoeti Marwotosoeko
Abstrak: Tesis ini membahas perhitungan kebutuhan SDM kesehatan khususnya dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi, apoteker dan tenaga teknis kefarmasian, bagi RSUD di Kabupaten Kayong Utara tahun 2017- 2022. Penelitian ini merupakan penelitian operasional dan bersifat deskriptif analitik. Peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan analisis beban kerja dengan memproyeksikan data-data yang ada, membuat analisis kesenjangan serta melakukan penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi riil di Kabupaten Kayong Utara. Hasil penelitian menyimpulkan masih adanya kekurangan tenaga terutama dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi dan apoteker. Saran yang diberikan adalah pengajuan program wajib kerja dokter spesialis, pemberian insentif yang layak, pembekalan bagi tenaga-tenaga di Puskesmas yang akan direkrut ke Rumah Sakit melalui pendidikan dan pelatihan. Kata kunci: analisis, kebutuhan, SDM kesehatan This thesis discusses the calculation of the health human resource requirement especially the specialist doctors, general practitioners, dentists, nurses, midwives, dental nurses, pharmacists and pharmaceutical technicians, for hospitals in North Kayong District 2017-2022. This research is operational research and is analytical descriptive. Researcher do calculations using workload analysis by projecting existing data, making gap analysis and making adjustments based on real conditions in North Kayong District. The results concluded that there are still shortages of personnel, especially specialists, general practitioners, dentists and pharmacists. The advice given is the submission of compulsory programs of specialist doctors, the provision of appropriate incentives, the provision of personnel at the Puskesmas to be recruited to the hospital through education and training. Key words: analysis, requirement, health human resources
Read More
B-1911
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Retno Prihastuti; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Prastuti Soewondo, Pujiyanto, Iyan Apriyanto, Efraim Mudumi
Abstrak:
Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Bidang Kesehatan digunakan untuk operasional bidang kesehatan untuk program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Realisasi anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas tahun 2022 yaitu 69,32%. Kabupaten Tangerang mencapai realisasi anggaran BOK Puskesmas sebesar 86,11%. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan realisasi anggaran BOK Puskesmas Kabupaten Tangerang tahun 2022. Penelitian merupakan penelitian non-eksperimental dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan perencanaan penganggaran belum sesuai juknis, ketersediaan SDMK tidak berhubungan dengan realisasi anggaran BOK Puskesmas, petunjuk teknis belum dapat diimplementasikan seluruhnya. Pengelolaan yang fektif, pelaporan yang tepat waktu dan monitoring dan evaluasi berhubungan dengan realisasi anggaran BOK Puskesmas yang optimal. Sistem informasi/aplikasi dalam pengelolaan BOK Puskesmas belum digunakan oleh Puskesmas di tahun 2022 sehingga tidak dapat dibuktikan hubungannya terhadap realisasi anggaran. Non-physical Special Allocation Funds (DAK Nonfisik) for the Health Sector Nonfisik are allocated for health sector operation for the community health effort (UKM).

The realization of the Health Operational Assistance (BOK) budget for Puskesmas in 2022 is 69,32%. Tangerang Regency achieved the realization of the BOK Puskesmas budget of 86,11%. This realization has quite wide variations from 97,41% to 72,33%. This research aims to determine and analyze the factors related to the realization of the BOK budget for Tangerang regency in 2022. The research is non-experimental research with a qualitative approach. Data collection was carried out through in-dept interview and document review. The result of the research show that planning and budgeting is not accordance to technical guidelines, availability of health human resources is not related to the realization of BOK budget and technical guidelines can not fully implemented. Effective management, timely reporting, and monitoring and evaluation related to realization of the optimal BOK Puskesmas budget. Information system/application in managing BOK Puskesmas has not been used by Puskesmas in 2022 so the relationship to budget realization cannot be proven.

Read More
T-7173
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rowena Sofia Zepanya; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Riza Srie Ambari
Abstrak:
Penelitian ini mengeksplorasi penerimaan sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) terhadap Rekam Medis Elektronik (RME) pada klinik-klinik di DKI Jakarta tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam dengan tenaga kesehatan dan staf administrasi, serta analisis dokumen dan regulasi terkait. Kerangka teori yang digunakan adalah Modified Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), yang mengevaluasi pengaruh harapan kinerja, harapan usaha, pengaruh sosial, dan kondisi yang memfasilitasi terhadap penerimaan RME. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun manfaat RME diakui dalam hal peningkatan aksesibilitas data dan manajemen pasien, terdapat hambatan signifikan seperti variasi tingkat literasi digital di antara tenaga kesehatan, resistensi terhadap perubahan alur kerja, serta kekhawatiran tentang privasi data dan keandalan sistem. Harapan kinerja ditemukan sebagai faktor penting dalam penerimaan RME, di mana banyak responden percaya bahwa RME dapat menyederhanakan operasi dan meningkatkan pengambilan keputusan klinis. Namun, transisi ke sistem digital membutuhkan usaha besar, terutama bagi tenaga kesehatan dengan pengalaman terbatas pada teknologi digital, sehingga mereka menghadapi kurva pembelajaran yang menantang. Pengaruh sosial dari regulasi dan kepemimpinan institusi memainkan peran signifikan dalam mendorong adopsi RME. Kondisi yang memfasilitasi, seperti dukungan teknis dan pelatihan berkelanjutan, terbukti penting untuk mengurangi resistensi dan mempermudah proses integrasi. Validasi data dilakukan dengan triangulasi antara wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa adopsi RME yang berhasil memerlukan penanganan hambatan secara menyeluruh. Rekomendasi meliputi pelatihan terstruktur, dukungan teknis yang kuat, dan penciptaan budaya yang mendukung teknologi. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi adopsi RME yang efektif untuk peningkatan layanan kesehatan dan efisiensi operasional di klinik.

This study explores the acceptance of health human resources (HHR) toward Electronic Medical Records (EMR) in clinics in DKI Jakarta in 2024. The research type is qualitative with a case study design. The study was conducted through in-depth interviews with healthcare professionals and administrative staff, as well as a review of relevant documents and regulations. The theoretical framework used is the Modified Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), which assesses the impact of performance expectancy, effort expectancy, social influence, and facilitating conditions on EMR acceptance. Data collection was conducted through in-depth interviews and document analysis. The results indicate that while the benefits of EMR, such as enhanced data accessibility and patient management, are recognized, significant barriers exist. These barriers include varying levels of digital literacy among healthcare professionals, resistance to changes in established workflows, and concerns about data privacy and system reliability. Performance expectancy was identified as a crucial factor influencing EMR acceptance, with many respondents acknowledging that EMR can streamline operations and improve clinical decision-making. However, transitioning to digital systems requires substantial effort, especially for healthcare professionals with limited prior experience with digital technology, leading to a steep learning curve. Social influence from regulations and institutional leadership plays a significant role in driving EMR adoption. Facilitating conditions, such as the availability of technical support and ongoing training programs, are essential in reducing resistance and easing the integration process. Data validation was performed through triangulation between interviews, observations, and document analysis. The study concludes that successful EMR adoption requires comprehensive handling of these barriers. Recommendations include structured training, robust technical support, and fostering a culture that supports technology adoption. This study emphasizes the need for effective EMR adoption strategies to improve healthcare services and operational efficiency in clinics.
Read More
S-11577
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive