Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Merry Maeta Sari; Pembimbing: Besral; Penguji: Evi Martha, Rita Damayanti, Yanti Damayanti, Linda Siti Rohaeti
Abstrak:
Pendahuluan : Beberapa data statistik menunjukkan bahwa 80% wanita dan 50% pria tunagrahita mengalami pelecehan seksual sebelum usia 18 tahun. Orang tua yang merupakan pendidik seks utama, seringkali takut berbicara tentang kesehatan reproduksi karena kurang pengetahuan.
Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas intervensi psikoedukasi kesehatan reproduksi remaja tunagrahita terhadap pengetahuan dan praktik orangtua siswa tunagrahita di SLB C Tri Asih Jakarta.
Metode : Kuasi eksperimen dengan pre-post test without control yang ditujukan kepada 36 orangtua siswa tunagrahita di SLB C Tri Asih Jakarta. Hasil : Rata-rata pengetahuan orangtua siswa tunagrahita sebelum diberikan intervensi adalah 10,28, setelah diberikan intervensi, pada post test 1 menjadi 11,61 dan pada post test 2 menjadi 11,94. Rata-rata praktik orangtua siswa tunagrahita sebelum intervensi adalah 1,08 dan setelah intervensi menjadi 1,11.
Kesimpulan : Terjadi peningkatan pengetahuan dan praktik orangtua siswa tunagrahita di SLB Tri Asih Jakarta setelah diberikan intervensi psikoedukasi kesehatan reproduksi remaja tunagrahita, namun, peningkatan ini belum bisa dikatakan efektif.
Kata kunci : psikoedukasi, kesehatan reproduksi, remaja tunagrahita
Read More
Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas intervensi psikoedukasi kesehatan reproduksi remaja tunagrahita terhadap pengetahuan dan praktik orangtua siswa tunagrahita di SLB C Tri Asih Jakarta.
Metode : Kuasi eksperimen dengan pre-post test without control yang ditujukan kepada 36 orangtua siswa tunagrahita di SLB C Tri Asih Jakarta. Hasil : Rata-rata pengetahuan orangtua siswa tunagrahita sebelum diberikan intervensi adalah 10,28, setelah diberikan intervensi, pada post test 1 menjadi 11,61 dan pada post test 2 menjadi 11,94. Rata-rata praktik orangtua siswa tunagrahita sebelum intervensi adalah 1,08 dan setelah intervensi menjadi 1,11.
Kesimpulan : Terjadi peningkatan pengetahuan dan praktik orangtua siswa tunagrahita di SLB Tri Asih Jakarta setelah diberikan intervensi psikoedukasi kesehatan reproduksi remaja tunagrahita, namun, peningkatan ini belum bisa dikatakan efektif.
Kata kunci : psikoedukasi, kesehatan reproduksi, remaja tunagrahita
T-4823
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Cempaka Rini; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Mieke Savitri, Anwar Hasan, Irwanto, Linda Siti Rohaeti
Abstrak:
Kesehatan reproduksi merupakan hak bagi setiap manusia namun belum adakebijakan publik program kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitas intelektual.Penelitian ini bertujuan melakukan pengumpulan informasi untuk advokasikebijakan publik program kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitas intelektual.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Rapid AssesmentProsedure. Informan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang, dipilih secarapurposive dan snowball, yaitu berbagai pemangku kepentingan yang terkaitdengan isu kesehatan reproduksi dan disabilitas. Metode pengumpulan datamelalui indepth interview pada tahap analisis. Tahapan penelitian ini yaituanalisis; strategi pro aktif dengan membuat factsheet, press release sertapenyelenggaraan lokakarya; mobilisasi sebagai langkah awal dari membangunkoalisi; dan aksi advokasi melalui lokakarya. Hasil analisis didapatkan belumadanya kebijakan publik program kesehatan reproduksi bagi remaja disabilitasintelektual karena bukan program prioritas dan hasil lokakarya diperoleh usulanrekomendasi yang selanjutnya dibuat dalam bentuk policy brief berupa melakukankajian perundang-undangan dan modul yang sudah ada terkait kesehatanreproduksi dan disabilitas dengan melibatkan semua pihak untuk berkoordinasi,modul psikoedukasi kesehatan reproduksi bagi remaja tunagrahita yang sudah adaperlu masuk ke dalam sistem pemerintah serta penyediaan alat peraga kesehatanreproduksi di SLB C.Kata kunci : Advokasi, disabilitas intelektual, kebijakan publik, kesehatanreproduksi, remaja
Reproductive health is a right for every human being yet there is no public policyfor concentrating reproductive health for adolescents intellectual disability. Thisstudy aims at collecting information for advocacy on the issue. This study used aqualitative research with Rapid Assessment Procedure design. The informants inthis study amounted to 12 people were selected purposively and employedsnowball, procedure a number of informant were selected consist of differentstakeholder. Data were collected through in-depth interview on the analysis stage.Stages of this research is the analysis; pro-active strategy to create factsheets,press releases and organizing workshops; mobilization as the first step of buildingcoalitions; and advocacy action through workshops. The results of the analysisindicated no public policies for reproductive health programs for adolescentsintellectual disability because is not a priority program and the results of theworkshop obtained by the proposed recommendations were subsequently made inthe form of policy briefs be reviewing legislation and existing modules related toreproductive health and disabilities by involving all parties to coordinate,psychoeducation module reproductive health for adolescents intellectualdisability existing need to get into the government system and the provision ofreproductive health props in SLB C.Keywords: advocacy, adolescent, intellectual disability, public policy,reproductive health.
Read More
Reproductive health is a right for every human being yet there is no public policyfor concentrating reproductive health for adolescents intellectual disability. Thisstudy aims at collecting information for advocacy on the issue. This study used aqualitative research with Rapid Assessment Procedure design. The informants inthis study amounted to 12 people were selected purposively and employedsnowball, procedure a number of informant were selected consist of differentstakeholder. Data were collected through in-depth interview on the analysis stage.Stages of this research is the analysis; pro-active strategy to create factsheets,press releases and organizing workshops; mobilization as the first step of buildingcoalitions; and advocacy action through workshops. The results of the analysisindicated no public policies for reproductive health programs for adolescentsintellectual disability because is not a priority program and the results of theworkshop obtained by the proposed recommendations were subsequently made inthe form of policy briefs be reviewing legislation and existing modules related toreproductive health and disabilities by involving all parties to coordinate,psychoeducation module reproductive health for adolescents intellectualdisability existing need to get into the government system and the provision ofreproductive health props in SLB C.Keywords: advocacy, adolescent, intellectual disability, public policy,reproductive health.
T-4629
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Vahlufi Eka Putri; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dadan Erwandi, Nasyith Forefry
Abstrak:
Read More
Jumlah penyandang disabilitas usia sekolah (5-19 tahun) berkisar 2.197.833 jiwa. Sementara, yang terdata di Pusat Data dan Informasi Kemendikbudristek ada sekitar 269.398 anak yang mendapatkan pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) dan sekolah inklusi artinya baru sekitar 12 % anak yang dilayani kebutuhan pendidikannya. Siswa remaja dengan disabilitas intelektual membutuhkan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas dalam konteks pendidikan formal di SLB sebagai bekal pengetahuan dan untuk merespons dengan tepat situasi bahaya kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan menganalisis pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas termasuk kesulitan yang dialami guru dan siswa remaja dengan disabilitas intelektual di SLB X dan SLB Y Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus yang dilakukan selama bulan Januari-Februari 2024 di SLB X dan SLB Y Kota Depok. Jenis analisis yang digunakan adalah analisis tematik. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder ; wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Penentuan informan wawancara mendalam (WM) dilakukan secara purposive sampling. Metode penelitian ini menggunakan model CIPP. Hasil analisis variabel Context ; sebagian besar komponen kebijakan sudah terpenuhi, analisis variabel Input ; sebagian besar komponen sudah terpenuhi dengan baik, analisis variabel Process; dilaksanakan dengan maksimal di SLB X sedangkan di SLB Y belum maksimal, analisis variabel Product : Dampak program di SLB X sudah ada dampak dari hasil pelaksanaan sedangkan di SLB Y belum ada dampak dikarenakan belum adanya program. Kesulitan yang dialami guru adalah waktu pelaksanaan dan kompetensi guru. Kesulitan yang dialami siswa adalah lingkungan dan dukungan orangtua/pengasuh. Kata kunci : CIPP, Disabilitas Intelektual, Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas, Siswa Remaja, SLB.
The number of people with disabilities of school age (5-19 years) is around 2,197,833 people. Meanwhile, as recorded by the Data and Information Center of the Ministry of Education, Culture, Research, and Technology, there are around 269,398 children who receive education in special schools and inclusion schools,it’s meaning only around 12% of children have their educational needs served. Adolescent students with intellectual disabilities need reproductive health and sexuality education in the context of formal education in special schools to provide knowledge and to respond appropriately to dangerous situations of sexual violence. This research aims to analyze the implementation of reproductive health and sexuality education, including the difficulties experienced by teachers and adolescent students with intellectual disabilities at Special School X and Special School Y, Depok City. This research is a descriptive qualitative research with a case study design conducted during January-February 2024 at Special School X and Special School Y, Depok City. The type of analysis used is thematic analysis. Data collection uses primary data and secondary data; in-depth interviews, observations, and document review. Determination of informants for in-depth interviews was carried out using purposive sampling. This research method uses the CIPP model. Results of analysis of Context variables; most of the policy components have been fulfilled, analysis of Input variables; most of the components have been fulfilled properly, Process variable analysis; implemented optimally in Special School X than Special School Y. analysis of Product variable; The Impact of Program in Special School X showed the positive impact than Special School Y. The difficulties experienced by teachers are implementation schedule and teacher competencies. The difficulties experienced by students are the environment and parents/caregivers’s supports. Keywords: CIPP, Intellectual Disability, Reproductive Health and Sexuality, Adolescent Students, Special School.
T-7041
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
