Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Penelitian Gizi dan Makanan, Vol. 37, no. 2, Desember 2014: hal. 155-160
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dian Putri Susanti; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Anhari Achadi, Ede Surya Darmawan, Lely Nurlely Setiawan, Suharno
Abstrak:
ABSTRAK Peresepan merupakan pelayanan kesehatan yang paling penting di rumah sakit. Dimana rumah sakit harus bisa mengatur dan mencatat penyimpanan antara obat-obat Fornas dan non Fornas. Obat Fornas diberikan hanya untuk pasien BPJS, sedangkan obat non Fornas diberikan kepada pasien non BPJS. Obat-obat non Fornas merupakan salah satu sumber pemasukan keuntungan bagi rumah sakit. Penelitian dilakukan di RSU XYZ Depok menggunakan rancang desain studi kasus dengan metode kualitatif. Penelitian dilakukan dengan survei dan penelusuran laporan penggunaan obat-obatan non BPJS menggunakan data sekunder yang tersedia di RSU XYZ tahun 2017. Selain itu untuk memperkuat validasi hasil dilakukan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam dengan sejumlah informan yaitu direktur, manajer pelayanan medis, manajer penunjang medis, kepala unit farmasi, staf penagihan tarif dan dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis saraf, dokter spesialis paru yang memberikan resep kepada pasien BPJS di RSU XYZ yang telah bekerja sejak atau sebelum Januari 2017. Hasil penelitian didapatkan dari 1243 obat yang telah tersedia dan terpakai untuk peresepan pasien BPJS terdapat 954 jenis obat me-too yang tercampur yang menyebabkan kerugian terdiri 1.281.843 obat dari keseluruhan jumlah kuantitas jenis obatnya yang setelah dikalikan HNA-nya sebesar Rp. 5.787.688.612,-. Dan dari 289 jenis obat generik Fornas terdiri 1.696.241 obat dari keseluruhan jumlah kuantitas jenis obatnya yang setelah dikalikan HNA-nya sebesar Rp. 4.776.490.372,-. Nilai kerugiannya adalah Rp. 436.618.392,- dari 34% keseluruhan jenis obat me-too yang tercampur. Nilai kerugian dari keseluruhan biaya obat me-too yang viii Universitas Indonesia tercampur adalah 7.5%. Dan nilai kerugian dari seluruh total biaya peresepan obat untuk pasien BPJS adalah 4%. Berdasarkan total pemakaian dari jenis obat me-too yang ada substitusi penggantinya di generik Fornas maka nilai kerugiannya adalah Rp. 1.949.913.662,- yaitu 37,7% dari keseluruhan nilai biaya obat me-too yang tercampur dalam peresepan kepada pasien BPJS. Dan 18,5% dari keseluruhan total biaya peresepan obat untuk pasien BPJS. Dari pemilahan dengan Formularium Nasional berdasarkan kelas dan subkelasnya maka didapatkan obat yang paling banyak menimbulkan kerugian adalah dari kelas larutan, elektrolit, nurisi dan lain-lain yang berpotensi rugi Rp. 665.503.771,- terdiri 146.099 obat dari keseluruhan jumlah kuantitas jenis obat dari 36 jenis obatnya. Setelah dilakukan analisis dari wawancara mendalam maka didapatkan penyebab terjadinya kerugian karena dilihat dari faktor pemesanan yang masih manual sehingga tidak diketahuinya harga obat JKN kemudian dari faktor penyimpanan obat belum menerapkan sistem locking pemisahan obat Fornas dan non Fornas sehingga banyak terjadi pencampuran obat me-too dan generik sehingga menyebabkan pada faktor pemakaian obat terjadi kesalahan peresepan obat me-too diberikan kepada pasien BPJS dan obat generik diberikan kepada pasien non BPJS yang berpotensi menyebabkan kerugian RSU XYZ tahun 2017. Hal ini juga disebabkan karena tidak kompetennya peran direktur, manajemen dan staf rumah sakit dalam menjalankan peraturan kebijakan pelayanan kesehatan BPJS sebagai kendali mutu kendali biaya. Kata kunci : Peresepan, generik, me-too, kerugian. ABSTRACT Prescribing is the most important health services in hospitals. Hence, hospitals must be able to organize and record the storage of Fornas and non-Fornas medicines. Fornas medicine only can be given for BPJS patient, whereas non-Fornas medicine is for non-BPJS patient. Non-Fornas medicines are one of the source of income for hospitals. This research was conducted at XYZ General Hospital Depok by using case study design with qualitative methods. The research was conducted with a surveys and by tracking medicines usage reports with secondary data which available in XYZ General Hospital in 2017. In addition to strengthening the validation of the result, qualitative methods were conducted using in-depth interviews with a number of informan that is director, medical support manager, medical service manager, billing staff and internal doctors, obstetrician and gynecologist doctors, neurologyst doctor, pulmonary doctors who gave a prescriptions to BPJS patients at XYZ General Hospital who have been working since or before January 2017. The research results obtained from 1243 medicines that were available and used for prescribing BPJS patients, there were 954 types of me-too mixed medicines which had the potential loss is consist of 1.281.843 medicines of the total quantity of the type of medicines after multipied by the HNA is Rp. 5.787.688.612,- and 289 types of Fornas generic medicines consist of 1.696.241 medicines of the total quantity of the type of medicines which after multiplied by the HNA is Rp. 4.776.490.372,-. x Universitas Indonesia The value of the loss was Rp. 436.618.392,- from 34% of the total medicines me-too mixed. Value of loss from the overall cost of the medicines me-too mixed is 7.5%. And the loss value of all BPJS pastients is 4%. This could illustrate the loss of prescribing BPJS patients at XYZ General Hospital in 2017 for prescribing medicines. Based on total usage of the type of me-too medicines which has substitution in Fornas generic, the value of the loss is Rp. 1.949.913.662,- which is 37,7% of the total cost of me-too medicines that mixed in prescribing BPJS patients and 18,5% of total cost of prescribing medicines for BPJS patients. After sorting with the National Formulary based on class and subclass, it was found that the most prevalent medicines was from the electrolites, nutritions and fluids which had the potential to lose Rp. 665.503.771,- which consists of 146.099 quantities of the type of medicines from 36 tyoe of medicines.. After analysis with in-depth interview, we found that the cause of the loss was seen from the manual ordering factor so that the JKN medicines price was not known and the medicines storage factor had not yet applied the locking system for Fornas and non Fornas so that me-too and generic medicines that cause of use occur errors in prescribing me-too medicines given to BPJS patients and generic medicines given to non BPJS patients that have the potential to cause losses to the XYZ General Hospital in 2017. This is also due to incompetence of the role of director, management and all staff that carrying out BPJS health service policy regulations as cost quality control. Keywords : Prescribing, generik, me-too, losses
Read More
B-2064
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Shinta Dwi Anggraeny; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Fatma Lestari, Mila Tejamaya, Karel Piet Missa, Handoko Arimurti
Abstrak:
Latar belakang Salah satu kegiatan dalam industri pengolahan minyak dan gas adalah transfer minyak bumi, gas alam, dan/atau hasil bensin melalui pipa. Kegiatan ini memerlukan program manajemen (seperti perencanaan, pengawasan dan inspeksi, serta pemeliharaan peralatan) karena pipa memiliki potensi bahaya terhadap lingkungan seperti kebakaran, ledakan atau kontaminasi lingkungan. Tujuan studi ini meneliti penilaian risiko secara kuantitatif dan kualitatif untuk pipa bawah laut. Model yang digunakan adalah referensi untuk DNVGL RP F-107 Recommended Practice Risk Assesment of Pipeline Protection. Bahwa 42,6 % terkait dengan procedure/drawing/plan yang mana merupakan risk yang paling significan dan 29,6% terkait dengan program-program yang akan diimplementasikan oleh Perusahaan. Berdasarkan scenario kejatuhan dan tergaruk jangkar, level kerusakan berada pada level D3 (level damage) tepatnya masih bersifat tolerable jika ALARP, yang berarti dibutuhkan adanya pengurangan risiko untuk menurunkan residual risk. Sesuai dengan hasil studi penilaian risiko maka direkomendasikan untuk melakukan pelapisan pipa dengan lapisan beton dan dilakukan pemendaman. Kata kunci : Kuantitatif dan penilaian risiko kualitatif, keselamatan, pipa, orang, kerugian
Read More
T-5766
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dina Ramadhani; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Yuni usminanti
Abstrak:
Tangki timbun yang menyimpan premium memiliki risiko kebakaran dan ledakankarena premium bersifat flammable, reactive, dan mudah menguap. Oleh karenaitu, diperlukan penilaian risiko kebakaran dan ledakan pada tangki agar dapat dilakukan tindakan pencegahan dan meminimalisasi dampak yang mungkin terjadi. Penilaian risiko kebakaran pada tangki timbun dilakukan dengan menggunakan metode Dow;s Fire and Explosion Index. Objek penelitian adalah tangki timbun nomor 12 yang menyimpan premium dengan kapasitas 5.020 kL.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F&EI pada tangki timbun nomor 12sebesar 122,24. Hal ini berarti tangki timbun memiliki risiko kebakaran dan ledakan dengan kategori intermediate. Radius pajanan jika terjadi kebakaran da nledakan adalah 43,747 meter. Luas area terpajan jika terjadi kebakaran dan ledakan adalah 3.074,25 m2. Nilai pergantian properti dan seluruh peralatan yang rusak jika terjadi kebakaran dan ledakan adalah Rp 8.357.392.777,-. Denganfaktor kerusakan sebesar 0,50, maka jika terjadi kebakaran dan ledakan nilai kerugian dasar yang diderita adalah Rp 4.178.696.388,-. Faktor pengendali kerugian adalah 0,56, sehingga kerugian sebenarnya jika terjadi kebakaran danledakan adalah Rp 2.340.069.958,-. Lama hari kerja yang hilang jika terjadi kebakaran dan ledakan adalah 23 hari dan besarnya kerugian yang diderita apabila bisnis terhenti sementara adalah Rp 2.597.849.793,-.Kata Kunci:Premium, tangki timbun, kebakaran dan ledakan, analisis kerugian.
Read More
S-7612
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dewi Indah Yuniati; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari, Atik Nurwahyuni; Penguji: Mardiati Nadjib, Doni Arianto, Indah Kristina
B-1687
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Delly Faulina Andriana; Pembimbing: Syahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Adrianus Pangaribuan
S-8055
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wijayanti; Pembimbing: Poppy Yuniar; Penguji: R. Sutiawan, Edy Suryawan Purba, Lita Renata Sianipar
Abstrak:
Penanggulangan Krisis Kesehatan meliputi tiga tahapan, yaitu tahap pra, saat dan pascabencana. Kegiatan pada tahap pascabencana/pemulihan, yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi diakukan untuk menilai tingkat kerusakan, kerugian dan kebutuhan bidang kesehatan. Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan sebagai koordinator dalam penanggulangan krisis kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan telah menyusun pedoman penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan bidang kesehatan pascabencana. Namun sistem yang ada saat ini belum dapat menyajikan data dan informasi yang komprehensif untuk mendukung suatu keputusan dalam penanggulangan krisis kesehatan pada tahap pemulihan secara efisien, efektif dan akurat. Untuk itu perlu dirancang sistem informasi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana untuk penentuan prioritas pemulihan fasilitas pelayanan kesehatan dengan sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS). Prototype sistem telah dibangun dengan menggunakan metodologi pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) dapat menghasilkan ouput yang dapat memudahkan pimpinan untuk mengambil keputusan dalam menentukan perhitungan biaya kerusakan, kerugian dan kebutuhan, penentuan prioritas pemulihan fasilitas pelayanan kesehatan dan pemantauan kegiatan pemulihan pascabencana. Kata Kunci: Krisis kesehatan, rehabilitasi dan rekonstruksi, penilaian kerusakan kerugian dan kebutuhan, pemulihan fasilitas pelayanan kesehatan , Decision Support System (DSS), System Development Life Cycle (SDLC).
Read More
T-4345
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nindiar Darumadi M.; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, RDoni Hikmat amdhan, Torang P. Baubara
T-3460
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
