Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Audrey Hanifa Putri; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Wahyu Septiono, Samuel Josafat Olam
Abstrak:
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Merokok diketahui menyebabkan penurunan kemampuan kognitif serta meningkatkan risiko demensia namun literatur mengenai hubungan merokok dengan kemampuan kognitif pada penduduk usia produktif di Indonesia masih sangat terbatas. Melalui analisis data Indonesian Family Life Survey 5, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan merokok dengan kemampuan kognitif pada penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, kuintil kekayaan, status perkawinan, status bekerja, tempat tinggal, hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia, penyakit jantung, dan stroke. Melalui analisis regresi linier ditemukan bahwa perokok memiliki rata-rata kemampuan kognitif yang lebih rendah dibanding non-perokok sebesar 0,07 (95%CI: -0,10 hingga -0,04) standar deviasi (p<0,05). Perokok berat ditemukan tidak memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah daripada perokok ringan yang signifikan secara statistik. Selain itu ditemukan hubungan merokok dengan kemampuan kognitif dari aspek lama menjadi perokok aktif dimana bertambahnya satu tahun menjadi perokok aktif berhubungan dengan kemampuan kognitif yang lebih rendah 0,01 (95%CI: -0,01 hingga -0,01) standar deviasi (p<0,05).

Indonesia is one of the countries with the largest number of smokers in the world. Smoking is known to negatively affect cognitive ability and increases the risk of dementia, however literature regarding the relationship between smoking and cognitive abilities in the productive age population in Indonesia is still very limited. Through data analysis of the 5th wave of the Indonesian Family Life Survey, this study aims to determine the relationship between smoking and cognitive abilities in the Indonesian population whilst controlling the effect of age, gender, education level, wealth quintile, marital status, work status, place of residence, hypertension, diabetes, hypercholesterolemia, heart disease, and stroke. Through linear regression analysis, it was found that smokers’ cognitive ability was lower than non-smokers by 0.07 (95%CI: -0.10 to -0.04) standard deviations (p<0.05). Heavy smokers were not found to have statistically significant lower cognitive ability than light smokers. There was a relationship between smoking and cognitive ability from the aspect of years of smoking, where an increase of one year of being an active smoker was associated with lower cognitive ability of 0.01 (95%CI: -0.01 to -0.01) standard deviations (p <0.05).
Read More
S-11717
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuniko Ibnu Latif; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dien Anshari, Martya Rahmaniati Makful, Maria Gayatri, Agustin Kusumayati
Abstrak:

Penggunaan kondom di Indonesia masih sangat rendah meskipun tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kontrasepsi ini cukup tinggi. Kondisi tersebut juga ditemukan pada kelompok berpendidikan tinggi, termasuk mahasiswa pascasarjana. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran kesetaraan gender, afeksi, dan kognisi terhadap intensi penggunaan kondom pada mahasiswa pria pascasarjana Universitas Indonesia. Penelitian menggunakan desain potong lintang dengan 251 responden yang dipilih melalui teknik sampel sukarela. Data dikumpulkan secara daring menggunakan instrumen Condom Use Attitude Scale (CUAS) dan Gender Equitable Men Scale (GEMS), lalu dianalisis dengan regresi multivariabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa afeksi, kognisi, rumpun ilmu, dan status pekerjaan berhubungan signifikan dengan intensi penggunaan kondom. Kesetaraan gender tidak terbukti berhubungan langsung, namun tetap relevan dalam memengaruhi dinamika sikap. Faktor afeksi merupakan prediktor dominan, menegaskan bahwa aspek emosional lebih kuat memengaruhi intensi dibandingkan aspek kognitif. Temuan ini menekankan pentingnya strategi promosi kesehatan reproduksi yang menyeimbangkan pendekatan rasional dan emosional serta mempertimbangkan latar belakang sosial-akademik mahasiswa untuk meningkatkan keterlibatan pria dalam penggunaan kontrasepsi.


Condom use in Indonesia remains very low despite the population’s high level of  knowledge about this contraceptive method. A similar condition is found among highly  educated groups, including postgraduate students. This study aimed to analyze the role  of gender equality, affect, and cognition on condom use intention among male  postgraduate students at Universitas Indonesia. A cross-sectional design was applied,  involving 251 respondents selected through voluntary sampling. Data were collected  online using the Condom Use Attitude Scale (CUAS) and the Gender Equitable Men Scale  (GEMS), and analyzed with multivariable regression. The findings revealed that affect,  cognition, academic discipline, and employment status were significantly associated with  condom use intention. Gender equality was not directly significant but remained relevant  in shaping attitudes. Affect emerged as the dominant predictor, indicating that emotional  factors influence intention more strongly than cognitive aspects. These results highlight  the need for reproductive health promotion strategies that balance rational and  emotional approaches while considering students socio-academic backgrounds to  strengthen male participation in contraceptive use. 

Read More
T-7444
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive