Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ratih Komala; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Hendra, Mayarni
S-7927
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alvira Rachmawati; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Yan Wahid Prasetyo
Abstrak:
Pekerjaan pengolahan makanan di dapur sebagian besar dilakukan secara manual. Kegiatan kerja dengan waktu yang panjang, berada pada postur janggal, mengangkat beban berat, gerakan berulang-ulang, dan aktivitas manual handling yang tidak tepat menjadi penyebab timbulnya keluhan muskuloskeletal pada pekerja. Penelitian ini membahas faktor risiko ergonomi terhadap muskuloskeletal disorder pada pekerja unit produksi PT X cabang Jakarta dan Cirebon. Desain penelitian ini adalah mix method dengan teknik penelitian observasional. Hasil penelitian menunjukan keluhan banyak ditemukan pada pekerja dengan postur janggal, masa kerja kurang dari lima tahun, bekerja melebihi 8 jam/hari, bekerja di area panas, berusia lebih dari 30 tahun, berjenis kelamin laki-laki, tidak merokok, dan tidak terbiasa olahraga. Hasil observasi pada keluhan muskuloskeletal menunjukkan 78% pekerja merasakan adanya pegal/tidak nyaman/nyeri/ kesemutan/kaku/mati rasa pada bagian tubuh. Keluhan tertinggi berada di betis kanan (32%), betis kiri (32%), pinggang (30%), bahu kanan (22%), dan bahu kiri (22%). Pekerja disarankan untuk melakukan peregangan otot secara berkala, mengurangi konsumsi rokok, dan membiasakan olahraga 150 menit dalam seminggu. Perusahaan dapat memberikan pelatihan guna meningkatkan kesadaran bahaya dan risiko ergonomi.

Food processing work in the kitchen is mostly done manually. Work activities for long periods of time, in awkward postures, lifting heavy loads, repetitive movements, and inappropriate manual handling activities are the causes of musculoskeletal complaints in workers. This study discusses ergonomic risk factors for musculoskeletal disorders in production unit workers at PT X Jakarta and Cirebon branches. This research design is a mix method with observational research techniques. The results showed that many complaints were found in workers with awkward postures, working periods of less than five years, working more than 8 hours/day, working in hot areas, over 30 years old, male, not smoking, and not used to sports. The results of observations on musculoskeletal complaints showed that 78% of workers felt aches/discomfort/pain/tingling/stiffness/numbness in parts of the body. The highest complaints were on the right calf (32%), left calf (32%), waist (30%), right shoulder (22%) and left shoulder (22%). Workers are advised to stretch muscles regularly, reduce cigarette consumption, and get used to exercising 150 minutes a week. Companies can provide training to increase awareness of ergonomic hazards and risks.
Read More
S-11435
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Priska Aulianingrum; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Chandra Satrya, Hendra, Ika Ratnawati, Jubaedah
Abstrak:
Musculoskeletal Disorders (MSDs) telah menjadi salah satu masalah kesehatan kerja paling serius yang dihadapi perawat di seluruh dunia. Cedera ini sebagian besar disebabkan oleh kelelahan yang terkait dengan mengangkat, memindahkan, dan mengubah posisi pasien secara manual. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor risiko MSDs pada perawat ruang rawat inap di RS X. Design penelitian ini adalah cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 127 perawat runag rawat inap. Penelitian ini menggunakan kuesioner REBA untuk mengukur postur kerja, kuesioner SNI 9011:2021 untuk menilai tingkat risiko MSDs dan kuesioner COPSOQ III untuk menilai faktor risiko psikososial. Uji statistik chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel faktor risiko individu,pekerjaan, dan psikososial dengan keluhan MSDs. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebanyak 89,9% perawat melaporkan keluhan nyeri dengan lokasi nyeri keluhan terbanyak adalah leher (72,44%), punggung bawah (62,99) & betis kiri (62,99%), kemudian betis kanan (62,20%). Memindahkan pasien dari brankar ke tempat tidur merupakan aktivitas dengan postur kerja yang paling berisiko tinggi terhadap kejadian MSDs. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor psikososial tuntutan kerja dengan keluhan MSDs (p value = 0,024 ; OR 5,127). Kesimpulannya postur kerja janggal dan tuntutan kerja berkontribusi terhadap keluhan MSDs pada perawat.

Musculoskeletal Disorders (MSDs) have become one of the most serious occupational health problems faced by nurses worldwide. These injuries are mostly due to fatigue associated with manually lifting, moving, and repositioning patients. The purpose of this study was to analyze the risk factors for MSDs in inpatient nurses at X Hospital. The study design was cross-sectional, research on 127 nurses, used the REBA questionnaire to measure work posture, the SNI 9011:2021 questionnaire to assess the risk level of MSDs and the COPSOQ III to assess psychosocial risk factors. The chi-square statistical test was used to determine the relationship between individual, occupational, and psychosocial risk factor with MSDs complaints. The results of this study found that 89.9% of nurses reported complaints of pain with the most common locations of pain complaints being the neck (72.44%), lower back (62.99%) & left calf (62.99%), then right calf (62.20%). Transferring patients from gurney to bed is an activity with work postures that has the highest risk of MSDs. There is a significant relationship between psychosocial factors of work demands and MSDs complaints (p value = 0.024; OR 5.127). In conclusion, awkward work postures and work demands are contribute to MSDs complaints among nurses.
Read More
T-6614
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anis Rohmana Malik; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Chandra Satrya, Chandra Prijanahadi, Irma Setiawaty Wulandari
Abstrak: Musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan cedera dan gangguan yang mempengaruhi pergerakan tubuh manusia atau sistem muskuloskeletal. Salah satu penyebab dari keluhan MSDs adalah getaran (whole body vibration). Driver ojek online yang mempunyai aktivitas berkendara setiap hari mempunyai risiko untuk terpajan getaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara pajanan getaran (whole body vibration) dan keluhan MSDs pada driver ojek online di Jakarta tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah driver ojek online region Jakarta, dengan total sampel sebanyak 42 orang untuk menggambarkan keluhan MSDs dan 30 orang untuk menganalisis hubungan antara whole body vibration dengan keluhan MSDs. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Nordic Body Map and vibration meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah tersering yang mengalami keluhan MSDs pada pekerja driver ojek online adalah pinggang bawah (76,2%), pantat (78,6%), bahu kanan (47,6%), bahu kiri (47,6%), dan pergelangan tangan kanan (45,2%). Pada penelitian ini diketahui bahwa usia, IMT, masa kerja, durasi pajanan kerja, frekuensi kerja, dan whole body vibration belum cukup berpengaruh dalam menyebabkan keluhan MSDs.
Read More
T-5617
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hanif Bangun Nuranto; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Baiduri Widanarko, Katherina Welong, Ns. Gusneli
Abstrak: Sektor perkebunan dianggap sebagai sektor dengan tingkat risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang relatif tinggi. Perkebunan karet dengan tuntutan kinerja fisik yang tinggi dan pajanan bahaya ergonomi yang terjadi dapat menyebabkan timbulnya keluhan MSDs pada pekebun. Studi pendahuluan menunjukkan bahwa pekebun karet mengalami berbagai keluhan MSDs saat melakukan proses pemanenan. Keluhan tersebut dapat berdampak negatif seperti berkurangnya performa, berkurangnya pendapatan, hingga besar biaya yang dikeluarkan untuk proses pemulihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis faktor risiko ergonomi terhadap keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja perkebunan karet rakyat di Kecamatan Sungai Rumbai Provinsi Sumatera Barat tahun 2021. Jenis penelitian berupa studi cross-sectional dengan jumlah sampel 95 pekebun. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan faktor risiko serta formulir Rapid Entire Body Assessment (REBA). Hasil penelitian menunjukkan penilaian REBA pada proses sadapan bawah memiliki tingkat risiko sangat tinggi sehingga perlu dilakukan perubahan postur dan kondisi kerja saat ini juga. Prevalensi keluhan MSDs pada pekebun karet sebanyak 71 pekebun (74,7%) dan keluhan MSDs yang paling banyak dirasakan pada bagian pinggul sebanyak 31 keluhan. Faktor risiko ergonomi yang memiliki hubungan signifikan terhadap keluhan MSDs pada pekebun berupa berat beban, frekuensi, durasi, usia, dan masa kerja
Read More
T-6354
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atriani Indah Permatasari; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Hendra. Irma Setiawaty Wulandari
Abstrak: Pekerjaan cleaning service seperti mengangkat, membungkuk, gerakan memutar pada saat memindahkan barang dari sisi ke sisi lainnya dan menunduk saat bekerja dapat menimbulkan keluhan MSDs. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara faktor risiko individu, faktor risiko pekerjaan, dan faktor lingkungan terhadap keluhan gejala musculoskeletal disorders pada pekerja cleaning service di Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi deskriptif observasional dengan menggunakan metode QEC (Quick Exposure Checklist) dan Nordic Body Questionnaire (NBM), serta pengukuran faktor lingkungan menggunakan lux meter dan WGBT Meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 27 responden (84,4%) mengaku adanya keluhan subyektif musuloskeletal disorders. Faktor pencahayaan yang kurang kemungkinan menjadi risiko tingginya keluhan gejala musculoskeletal disorders. Hasil analisis QEC menunjukkan bahwa aktifitas pekerjaan termasuk risiko rendah hingga tinggi.
Kata kunci: cleaning service, ergonomi, musculoskeletal disorders, risiko

Cleaning service work such as lifting, bending, twisting movements at the time of moving things from side to side and looked down when the work may give rise to complaints of MSDs. This research was conducted to look at the relationship between the individual risk factors, risk factors, and environmental factors work against complaints of symptoms of musculoskeletal disorders in cleaning service workers in student dormitories of the University of Indonesia. The type of research that is a descriptive observational study by using the method of QEC (Quick Exposure Checklist) and Nordic Body Questionnaire (NBM), as well as the measurement of environmental factors using a lux meter and WGBT meters. The results showed that as many as 27 respondents (84.4%) admitted to the existence of a subjective complaint of musuloskeletal disorders. Lighting is less likely to factor into a risk high complaints of symptoms of musculoskeletal disorders. The results of the QEC analysis show that the work activity including low risk to high.
Key words: cleaning service, ergonomics, musculoskeletal disorders, risk
Read More
S-9709
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febri Siswanto; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusminanti
S-6835
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Annisa Faradilla Puteri; Pembimbing: Hendra; Penguji: Chandra Satrya, Ike Pujiriani
S-7681
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Arif Dalimunthe; Pembimbing: Doni Hikmat Ramadhan; Penguji: Hendra, Fani Syafani
Abstrak: Aktivitas mengendarai sepeda motor sangat erat kaitanya dengan ketidaknyamanan akibat posisi duduk atau dalam istilah lain disebut sebagai risiko ergonomi. Aktifitas mengendarai sepeda motor yang terus menerus setiap harinya menimbulkan risiko mengalami musculoskeletal disorder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pengendara ojek online di Kota Depok. Variabel yang diteliti dalam peneltian ini adalah tingkat risiko ergonomi, usia, jenis kelamin, masa kerja, durasi kerja, indeks massa tubuh, aktifitas olahraga, kebiasaan merokok, jenis sepeda motor, dan keluhan musculoskeletal disorder. Penelitian ini dilakukan kepada 150 pengendara ojek online dengan desain studi crossectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan antara usia, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, durasi kerja, masa kerja, dan jarak tempuh terhadap keluhan subjektif MSDs
Read More
S-10139
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Restu Bagus Riyanto; Pembimbing: Hendra; Penguji: Franky H. Sitinjak, Baiduri Widanarko
Abstrak: Aktivitas di dalam ruang kantor seperti menggunakan komputer merupakan pekerjaan yang paling sering dilakukan. Penggunaa komputer yang terus-menerus setiap harinya akan menimbulkan risiko pekerja mengalami musculoskeletal disorders (MSDs). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pekerja pengguna komputer di kantor PT XYZ. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat risiko ergonomi, usia, jenis kelamin, masa kerja, durasi kerja, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, dan keluhan subjektif MSDs. Penelitian ini dilakukan kepada 26 pekerja dengan desain studi cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan antara indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, serta kebiasaan olahraga terhadap keluhan subjektif MSDs.
Read More
S-9637
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive