Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Elyana Sri Sulistyowati; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Dumilah Ayuningtyas, Megraini, Juli Prapancha Satar
Abstrak:

Abstrak

Pembatalan operasi elektif di RSUP Dokter Kariadi, sebesar 6,49% di atas angka standar tahun 2012 ( ≤ 5% ). Pembatalan operasi elektif dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien, peningkatan biaya, lama rawat pasien di rumah sakit, dan mencerminkan inefisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pembatalan operasi elektif. Sebanyak 6,8 % operasi elektif dibatalkan karena alasan medis 106 (46,1%) dan non medis 124 (53,9%). Pembatalan operasi berhubungan dengan kondisi pasien, hasil laboratorium tidak normal, dan kesiapan operator. Sehingga disarankan untuk dikembangkan klinik pra bedah.


Cancellation of elective surgery at Doctors Hospital Kariadi, amounting to 6.49% is still above the standard ( ≤ 5% ). Cancellation of elective surgery could lead to patient dissatisfaction, increased costs, length of stay and reflects the inefficiency. This study aims to determine the factors associated with the cancellation of elective surgery. 6.8 % elective operations were canceled due to medical reasons (46.1%) and non-medical (53.9%). Cancellation of operations related to the patient's condition, abnormal laboratory results, and operator. It is suggested to develop pre ? surgery clinic.

Read More
B-1495
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anastasia Nuansa Fitri; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Sirpan
Abstrak: Analisis waktu tunggu operasi elektif memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan khususnya untuk pasien operasi elektif. Adapun tujuan daripenelitian ini yaitu untuk mengetahui rata-rata waktu tunggu operasi elektif pasienkhususnya dari rawat inap dan untuk mengetahui penyebab lamanya waktu tunggu dilihat dari input, proses dan output. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, pencatatan waktu, telaah dokumen dan wawancara mendalam. Waktutunggu dihitung 2 kali, yaitu ketika pasien di poliklinik dan ketika pasien di rawatinap. Hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu tunggu operasi elektif (daripoliklinik) yaitu 5.39 hari, dan 0.32 hari (dari rawat inap). Lamanya waktu tungguoperasi elektif dipengaruhi oleh kekurangan kamar perawatan, kamar dan alatoperasi, kekurangan SDM medis operasi, serta kondisi fisik pasien. Kesimpulan padapenelitian ini adalah waktu tunggu operasi elektif pasien rawat inap masih cukuplama, yaitu 5.39 hari yang melebihi standar SPM Rumah Sakit.
Read More
S-8439
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewa Ngakan Gde Wahyu Mahatma Putra; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Adang Bachtiar, Bambang Dwipoyono, Chairulsjah Sjahruddin
Abstrak: ABSTRAK Latar belakang dari penelitian ini adalah adanya waktu tunggu antrian pasien OK yang cukup lama hingga 21 hari dan angka utilisasi beberapa ruangan OK yang masih di bawah standar utilisasi. Waktu tunggu antrian OK yang lama dan angka utilisasi yang belum optimal salah satunya disebabkan oleh metode penjadwalan operasi yang belum akurat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui utilisasi ruangan OK IBS dan mengetahui hubungannya dengan akurasi waktu mulai operasi, jumlah operasi, dan jenis operasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode telaah dokumen. Uji korelasi dilakukan dengan menggunakan metode Spearman. Berdasarkan 320 data sampel yang diteliti diperoleh rata-rata utilisasi ruangan OK IBS pada bulan Januari-Maret 2018 adalah 53,36%. Total pemakaian ruangan OK adalah 555 jam 24 menit. Terdapat dua faktor yang berhubungan dengan utilisasi kamar operasi yaitu akurasi waktu mulai operasi (p-value=0,012) dan jumlah operasi (p-value=0,015) dengan hubungan positif. Sedangkan jenis operasi (p-value = 0.373) tidak memiliki hubungan dengan utilisasi kamar operasi. Faktor lain yang mempengaruhi utilisasi kamar operasi adalah hari efektif jam buka ruangan OK setiap bulannya. Kata Kunci: Kamar Operasi, Operasi Elektif, Utilisasi, Akurasi Waktu Operasi, Jumlah Operasi, Jenis Operasi The background of this research is the high number of OK patients queue and delayed operation schedule due to the high utilization rate in the OK room in Central Surgery Installation Sanglah General Hospital. The study aims to find out the utilization of OK IBS room and to know its relation to the accuracy of the starting time of operation, the number of operation, and the type of operation. This research uses quantitative approach with document review method. The correlation test is done by using Spearman method. Based on the 320 sampled data obtained, the average utilization of OK IBS room in January-March 2018 is 53.36%. The total usage of OK room is 555 hours 24 minutes. There are two factors related to operating room utilization that is accuracy of starting time of operation (p-value = 0,012) and number of operation (p-value = 0,015) with positive relation. While the type of operation (p-value = 0.373) has no relationship with operating room utilization. Another factor affecting operating room utilization is the effective day open room hours OK in every month. Keywords: Operating Room, Elective Operation, Utilization, Accuracy of Starting Operation Time, Number of Operations, Type of Operation
Read More
B-2014
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Devi Setyawati; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Ede Surya Darmawan, Sonia Redmana, Immanuel Natanael Tarigan
Abstrak:

Latar Belakang: Waktu tunggu sering kali dijadikan untuk menilai kualitas pelayanan rumah sakit oleh pasien. Penelitian ini menunjukkan bahwa waktu tunggu penjadwalan operasi pada pelayanan bedah elektif onkologi di RSUD Kota Bogor masih lebih dari 90 hari, jauh melampaui standar nasional maupun internasional yang idealnya berada di bawah 30–45 hari. Persentase pasien yang sudah dioperasi di tahun 2024 mencapai 46,1%. Banyak pasien mengalami nyeri berkepanjangan, kecemasan, bahkan satu kasus meninggal dunia dalam masa tunggu, yang menandakan bahwa sistem belum responsif terhadap kebutuhan klinis yang mendesak. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dari total 154 pasien bedah elektif onkologi, sebanyak 72 pasien (46,8%) telah mendapatkan jadwal operasi, sementara 82 pasien (53,2%) belum dijadwalkan hingga waktu pengumpulan data dilakukan. Data ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh pasien belum memperoleh kepastian waktu tindakan medis, meskipun telah memenuhi indikasi untuk menjalani operasi. HasiI: Hasil penelitian ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu penjadwalan operasi elektif onkologi sangat mempengaruhi proses pelayanan yang akhirnya berdampak pada outcome berupa kepuasan dan keterlambatan tindakan medis. Kesimpulan : Permasalahan di dalam pelayanan operasi elektif pasien onkologi di RSUD Kota Bogor adalah keterbatasan sumber daya manusia, fasilitas, dan sistem yang belum terdigitalisasi, serta kurangnya penguatan koordinasi antar elemen pelayanan.

Background: Waiting time is often used to assess the quality of hospital services by patients. This study shows that the waiting time for scheduling surgery in elective oncology surgery services at Bogor City Hospital is still more than 90 days, far exceeding national and international standards which are ideally below 30-45 days. The percentage of patients who have been operated on in 2024 reached 46.1%. Many patients experience prolonged pain, anxiety, and even one case died during the waiting period, indicating that the system is not yet responsive to urgent clinical needs. Methods: This study used a qualitative method. Of the total 154 elective oncology surgery patients, 72 patients (46.8%) had received a surgery schedule, while 82 patients (53.2%) had not been scheduled until the time of data collection. These data indicate that more than half of the patients have not received certainty about the time of medical action, even though they have met the indications for surgery. Results: The results of the study found that factors that influence the waiting time for scheduling elective oncology surgery greatly affect the service process which ultimately has an impact on outcomes in the form of satisfaction and delays in medical action. Conclusion: Problems in elective surgery services for oncology patients at Bogor City Hospital are limited human resources, facilities, and systems that have not been digitized, as well as the lack of strengthening coordination between service elements.

 

Read More
B-2536
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fani Farhansyah; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Vetty Yuliyanty Permanasari, Heriyadi Manan, Budiman Wijaya
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keterlambatan operasi elektif di kamar bedah RS Awal Bros Pekanbaru. Variabel yang diteliti adalah kedatangan tim operasi, kedatangan pasien, waktu persiapan pasien, operasi cito sebelumnya, keterlambatan operasi sebelumnya, kelengkapan sarana operasi, kelengkapan administrasi dan kondisi medis pasien. Penelitian ini adalah penelitian gabungan kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data retrospektif dengan desain penelitian cross sectional dilanjutkan dengan metode concensus decision making grup (CDMG). Sampel dalam penelitian ini menggunakan penghitungan rumus penelitian Slovin, dengan jumlah sampel 100 sampel. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan data sekunder dari laporan kinerja kamar bedah. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian pada uji statistic bivariat, dari semua variabel yang diteliti ada 3 yang memiliki hubungan signifikan dengan keterlambatan operasi elektif, yaitu kedatangan pasien, waktu persiapan pasien, dan keterlambatan operasi sebelumnya. Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan bahwa angka keterlambatan operasi elektif adalah 81,15 menit jauh diatas standar mutu RS yang ditetapkan yaitu <30 menit. Kata kunci : keterlambatan operasi elektif, kedatangan pasien, waktu persiapan pasien, keterlambatan operasi sebelumnya. This study aims to determine the factors associated with the delay in elective surgery in the operating room of Awal Bros Pekanbaru Hospital. The variables studied were the arrival of the surgical team, the arrival of the patient, the patient's preparation time, the previous cito surgery, the previous surgical delay, the completeness of the surgical means, the administrative completeness and the patient's medical condition. This research is a quantitative and qualitative combined research, using retrospective data with cross sectional research design followed by concensus decision making grup (CDMG). The sample in this study used Slovin formula calculation, with sample size of 100 samples. Data collection using research instruments and secondary data from surgical room performance reports. The statistical test used in this research is univariate and bivariate analysis using chi square test. Result of the research on bivariate statistic test, from all variables studied there are 3 which have significant relation with elective surgery delay, that is patient arrival, patient preparation time, and previous operational delay. The conclusion of this research is that the elective operation delay is 81.15 minutes far above the defined standard of hospital quality <30 minutes. Keywords: elective surgical delay, patient arrival, patient preparation time, previous surgery delay.
Read More
B-1925
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive