Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Brian Orchidias Seik; Pembimbing: Doni Hikmat Ramadhan; Penguji: Mila Tejamaya, Ali Syahrul Chairuman
Abstrak: Diesel Engine Exhaust adalah campuran kompleks dari substansi pada fase akhir gas danpartikulat pada saat pembakaran bahan bakar diesel. Fase partikulat DEE disebut dengan DieselExhaust Particles (DEP) dimana pada fase ini, terdapat beberapa elemen seperti ElementalCarbon (EC) dan komponen organik lainnya. Saat ini, EC digunakan sebagai parameterturunan bagi penilaian pajanan terhadap Diesel Particulate Matter (DPM) karena keakuratanpengukuran pada konsentrasi partikulat yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiapakah parameter EC dapat digunakan sebagai penanda DPM dengan menggunakan fraksipartikulat yang lebih kecil yaitu PM 0.25 dengan menggunakan desain penelitian observasionaldengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian ini mengambil 46 sampel filter yangdiambil di UP PKB Cilincing, Ujung Menteng dan Kelompok Kontrol pada bulan April-Mei2018. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kelompok pengukuran dengan hasil analisis ECterhadap PM 0.25 bekorelasi positif dan linear signifikan adalah kelompok uji UP PKBCilincing, Kelompok Terpajan (Cilincing-Ujung Menteng), dan seluruh kelompok uji(Cilincing, Ujung Menteng, dan Kelompok Kontrol) (Sig<0.05) dengan derajat keeratansedang berkisar antara r=0,437 hingga r=0,526 serta koefisien determinasi berkisar antaraR2 =0,191 hingga R2 =0,277 (p<0.05) yang berarti parameter konsentrasi PM 0.25 memilikihubungan yang linear dan signifikan terhadap parameter EC. Korelasi paling erat ditunjukkandi UP PKB Cilincing (r=0,526, p=<0.025) sedangkan hasil uji analisis menyimpulkan bahwatidak terdapat korelasi positif antara variabel EC terhadap PM 0.25 di UP PKB Ujung Menteng(Sig>0.05, r=0,250; R 2 =0,063).Kata Kunci: Analisis Konsentrasi; Diesel Particulate Matter; Elemental Carbon; KonsentrasiParticulate Matter; Particulate Matter 2.5; Particulate Matter 0.25.
Read More
S-10285
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maya Kartika; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Dewi Susanna, Rahmat Suherwin
S-6828
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Samuel Peratenta Tarigan; Pembimbing: Doni Hikmat Ramadhan; Penguji: Dadan Erwandi, Hendra, Ade Kudirman, wahyudin Lihawa
Abstrak: Kualitas udara adalah salah satu penentu kesehatan yang penting. Polusi udara dikaitkan dengan spektrum luas penyakit akut dan kronis, seperti kanker paru-paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan penyakit kardiovaskular. Particulate Matter 2.5 μm (PM 2.5) dianggap sebagai salah satu polutan udara paling berbahaya bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran konsentrasi PM2,5, PM1, PM0,5, dan PM0,25 dengan fungsi paru-paru di warga Kabupaten Karet Tengsin, Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan 57 peserta dari warga Kabupaten Karet Tengsin, Jakarta. Pengukuran fungsi paru dilakukan dengan spirometri. Pengambilan sampel PM dilakukan pada 28 titik menggunakan pompa dengan laju aliran 9L / menit, bertahan 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi PM rata-rata antara 45,77 - 121,888 μg / m3. Responden dengan restriksi paru 24,6%, dan obstruksi paru 17,5%.
Read More
T-5753
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mafta Eka Priyanti; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Mila Tejamaya, Surila
Abstrak: Pencemaran udara yang mengandung Particulate Matter (PM) baik dalam jangka panjang maupun pendek telah diketahui dapat menyebabkan kematian dan efek kesehatan terutama pada jantung serta paru-paru. Polisi Satgatur Polda Metro Jaya merupakan salah satu pekerja yang terpajan akan pencemaran udara tersebut. Maka dari itu penulis melakukan penelitian pada Polisi Satgatur Polda Metro Jaya untuk mengetahui gambaran konsentrasi pajanan PM 10 dan 2,5 yang berasal dari pencemaran udara terutama hasil pembakaran kendaraan bermotor di Pos Polisi Harmoni, Bundaran HI dan Bundaran Senayan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Gravimetri untuk mengetahui konsentrasi dari partikulat. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu konsentrasi PM 2,5 dan 10 terbesar di Bundaran Senayan pada shift 1 disaat hari kerja dan jika dibandingkan dengan standar ACGIH, NIOSH dan OSHA belum melebihi nilai ambang batas. Akan tetapi jika dibandingkan dengan WHO, sudah melebihi nilai ambang batas. Kata kunci: Particulate Matter, Polisi, Jakarta, Personal Monitoring
Read More
S-8778
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Damai Arum Pratiwi; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Agustin Kusumayati, Laila Fitria, Miko Hananto, Didi Purnama
Abstrak: Sopir angkutan kota (angkot) di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, menghabiskan waktu berjam-jam di jalan sehingga terpajan particulate matter (PM2,5) dalam konsentrasi yang tinggi sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan bahkan kematian dini melalui mekanisme stres oksidatif. Malondialdehyde (MDA) adalah salah satu produk sampingan dari stres oksidatif yang menjadi biomarker peroksidasi lipid. Dalam tesis ini, peneliti mengukur PM2,5 pada 130 driver saat mereka mengendarai angkot selama satu kali pulang pergi. Kadar MDA diperiksa dari sampel urin, indeks massa tubuh (IMT) diukur dengan berat dan tinggi badan, dan data variabel lainnya (masa kerja, durasi kerja, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, konsumsi vitamin, konsumsi minuman energi, kebiasaan olahraga, dan trayek angkutan) dikumpulkan dengan kuesioner dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pajanan PM2,5 dan IMT secara signifikan berhubungan dengan kadar MDA (p <0,05). Secara keseluruhan, tesis ini menyarankan pengemudi untuk mengontrol berat badannya agar kadar MDA dalam tubuh tidak meningkat serta agar sopir melindungi kesehatan dirinya
Read More
T-5773
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amiati Silitonga; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Budi Hartono, Mifta Rohim
S-9737
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Naura Azka Nabila; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Bambang Wispriyono, Qobus Abdul Qowey
S-10185
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Fitriani Ahmad; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Mila Tejamaya, Fatma Lestari, Muhayatun Santoso, Diah Dwiana Lestiani
T-4451
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Efi Kurniatiningsih; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Ema Hernawati, Erlinawati Pane
Abstrak: Anak-anak merupakan kelompok umur yang memiliki risiko tinggi karena pencemaran particulate matter PM10. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk melihat hubungan asupan pajanan PM10 dengan gejala gangguan pernafasan pada anak sekolah dasar. Dalam penelitian ini variabel intake pajanan particulate matter, jenis kelamin, umur dan status gizi diteliti pengaruhnya terhadap gejala gangguan pernafasan. Disain studi yang digunakan adalah cross sectional, analisis data dilakukan dengan univariat dan bivariat terhadap 102 responden. Pengukuran PM10 dilakukan selama 1 jam pada 4 titik sampling telah menunjukkan bahwa konsentrasi PM10 telah melampaui baku mutu sebesar 120,25 µg/m3 . Sebanyak 43,1% responden mengalami gejala gangguan pernafasan dan disimpulkan bahwa intake pajanan PM10 yang tinggi berhubungan signifikan dengan gejala gangguan pernafasan dengan peluang 3 kali dibanding responden dengan intake pajanan rendah (p value =0,009). Hubungan antara intake PM10 dan gejala gangguan pernafasan dipengaruhi juga oleh umur responden dengan p value 0,018.
Kata kunci : Particulate Matter, PM10, gangguan pernafasan, sekolah
Read More
S-8630
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitriyani; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Sri Tjahjani Budi Utami, Ririn Arminsih Wulandari, Priagung, Widiawati
Abstrak:

Pemaparan partikulat PM10 dapat menimbulkan risiko terjadinya penyakit kesehatan terhadap pekerja, seperti gangguan saluran pernafasan atau gejala infeksi saluran pernafasan akut/ISPA. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional bertujuan ingin mengetahui besarnya masalah hubungan pajanan PM10 dengan kejadian gejala ISPA pada pekerja pergudangan semen di Kotamadya Palembang sebanyak 420 pekerja dari 19 gudang semen dijadikan responden dalam penelitian ini, serta dilakukan pengukuran konsentrasi PM10 dan variabel lain seperti umur, masa kerja, kebiasaan merokok, indeks masa tubuh dan penggunaan APD. Hasil penelitian menunjukkan PM10 mempunyai hubungan yang kuat terhadap gejala ISPA pada pekerja, kebiasaan merokok, indeks masa tubuh dan penggunaa APD. Diantara faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan tersebut konsentrasi PM10 merupakan faktor dominan, yang berpengaruh terhadap kejadian gejala ISPA. Hasil akhir model persamaan regresi logistik kejadian gejala ISPA pada pekerja di pergudangan semen risiko kejadian gejala ISPA pada pekerja yang bekerja di gudang semen dengan kadar PM10 tidak memenuhi syarat, IMT tidak normal, merokok dan tidak menggunakan APD adalah 5,1 kali dibandingkan dengan pekerja yang bekerja di gudang semen dengan kadar PM10 yang memenuhi syarat, IMT normal, tidak merokok dan menggunakan APD. Kata kunci: Partikulat PM10, gejala ISPA.


PM10 particulate exposure may pose health risk for the disease to workers, such as respiratory tract disorders or symptoms of acute respiratory tract infection / ARI. This study used a cross-sectional study design aimed to know the magnitude of relationship problems with PM10 exposure on the incidence of respiratory symptoms cement warehouse workers in the Municipality of Palembang as many as 420 workers from 19 warehouses cement used as respondents in this study, as well as the measured concentrations of PM10 and other variables such as age, period of employment, smoking habits, body mass index and use of PPE. The results showed that PM10 has a strong relationship to the symptoms of ARI on the workers, smoking habits, body mass index and use of PPE. Among the factors associated significantly the concentration of PM10 is a dominant factor, which affects the incidence of respiratory symptoms. The final outcome logistic regression equation model ARI incidence of symptoms in workers in cement warehousing risk of symptoms of ARI incidence in workers who worked at the cement warehouse with high levels of PM10 are not eligible, not normal BMI, smoking and not using the PPE was 5.1 times compared with workers who worked at the cement warehouse with PM10 levels are eligible, a normal BMI, not smoking and using PPE. Key words : Particulate Matter (PM10), symptoms ARI

Read More
T-3519
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive