Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Vania Erika Efitreswari; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Fitri Nursanti
Abstrak: Literasi gizi merupakan kapasitas kemampuan seseorang untuk mendapatkan,memproses, dan memahami informasi dasar mengenai gizi serta kemampuan yangdibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat terkait informasi yang didapat.Penelitian terkait literasi gizi sudah mulai banyak dikembangkan untuk meningkatkankualitas pengetahuan gizi yang dimiliki. Namun di Indonesia, penelitian terkait literasigizi masih sangat terbatas, terutama pada remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui gambaran tingkat literasi gizi dan faktor terkait yang mempengaruhinya.Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif pada 231 siswa/i menggunakandesain studi cross-sectional menggunakan data primer dari penelitian Literasi KesehatanMasyarakat di Indonesia yang dilakukan bersama dengan Pusat Kajian Gizi danKesehatan (PKGK) FKM UI. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pengisiankuesioner yang bersifat self-administered. Hasil penelitian menunjukkan tingkat literasigizi pada remaja di Indonesia masih tergolong terbatas dan terdapat perbedaan proporsiyang bermakna antara tingkat literasi gizi fungsional dengan jenis kelamin, tingkatpendidikan orang tua, dan tingkat pendapatan keluarga (p<0.05). Literasi gizi interaktifjuga memiliki perbedaan proporsi yang bermakna dengan jenis kelamin (p<0.05).Kata kunci:Gizi, literasi gizi, remaja, pendidikan orang tua, pendapatan keluarga.
Read More
S-9682
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bambang Wibowo; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Usman Sumantri, Puji Triastuti, Prastuti C. Soewondo
Abstrak: Terdapat selisih antara klaim INA-CBG dengan pendapatan Rumah Sakit di 4 Rumah Sakit kelas A yaitu RSUP Fatmawati, RSUP Dr. Kariadi, RSUP Dr. Sarjito dan RSUP Dr. Hasan Sadikin. Dalam 6 bulan terdapat selisih terkecil Rp 1.091.205.671 di RSUP Dr. Kariadi dan terbesar Rp 10.142.004.398 di RSUP Fatmawati. Perbedaan selisih terutama dipengaruhi perbedaan pada komponen biaya untuk jasa medis dan farmasi pada seluruh kasus yang dilayani maupun kasus sectio cesarea tingkat keparahan 3. RSUP Dr. Kariadi dan RSUP Dr. Hasan Sadikin adalah Rumah Sakit yang efisien, sedangan RSUP Fatmawati dan RSUP Sarjito adalah Rumah Sakit yang inefisien.

Metode pembayaran INA-CBG meningkatkan upaya pengendalian biaya Rumah Sakit melalui pembayaran jasa medis yang lebih kecil, penggunaan obat generik serta pengendalian pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi. Setiap Rumah Sakit mempunyai karakteristik dalam melakukan pengendalian biaya untuk meningkatkan efisiensi dan dapat menjadi model pembelajaran bagi Rumah Sakit lain. RSUP Fatmawati dalam menerapkan clinical pathway, RSUP Dr. Kariadi dalam pengendalian alat medik habis pakai, RSUP Dr. Sarjito dalam menerapkan jasa pelayanan yang sama untuk semua kelas perawatan dan RSUP Dr. Hasan Sadikin dalam hal kebijakan mewajibkan penggunaan obat generik.

There is a difference between the claims of INA - CBG with hospital revenue in the fourth class A hospitals; Fatmawati, Dr. Kariadi, Dr . Sarjito and Dr. Hasan Sadikin . Within 6 months, difference range between Rp 1,091,205,671 in Dr. Kariadi Hospital and Rp 10,142,004,398 in Fatmawati Hospital . The difference is mainly influenced by the difference of cost component for medical service payment and pharmacy cost in all cases and cesarean section severity level 3. Dr. Kariadi and Dr. Hasan Sadikin Hospital are an efficient hospitals, on the other hand Fatmawati and Sarjito Hosital are an inefficient hospitals.

INA-CBG payment method enhance the cost containment efforts through smaller medical service payment, the use of generic drugs, control of laboratory and radiological investigations. Each hospital has the characteristics in costs containment to enhance hospital efficiency and can be a learning model for other hospitals. Fatmawati hospital in implementing clinical pathways, Dr. Kariadi hospital in the control of medical equipment consumables, Dr. Sarjito hospital in implementing the same payment services to all class care and Dr. Hasan Sadikin hospital in policies require the use of generic drugs.
Read More
B-1593
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irene Jesihka; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Pujiyanto, Mieke Savitri, Resti Damanik, Elis Rohmawati
Abstrak: Di Indonesia kematian ibu melahirkan masih merupakan masalah utama dalambidang kesehatan.Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untukmelihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salahsatu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuanke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Untuk melihat bagaimana kesehatan ibuhamil bisa diukur dengan kesiapan selama hamil sampai melahirkan secara sehat.Tujuan Penelitian: Untuk Mengetahui Determinan Kesiapan Ibu dalamMelahirkan Sehat di wilayah kerja Puskesmas Brebes kabupaten Brebes ProvinsiJawa Tengah tahun 2018.Metode: Desain penelitian kuantitatif yang bersifat cross sectional di mana datayang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat diambil dalam waktu yangbersamaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Probability Samplingyaitu Accidental Sampling dengan jumlah sebanyak 100 sampel. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner dan catatan kehamilan dalam buku Kesehatan Ibu danAnak.Hasil:Analisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95%(α=0,05) dan menunjukkan nilai ρ= 0,016 untuk pendidikan ibu hamil, nilai ρ=0,314 untuk pekerjaan ibu hamil, nilai ρ= 0,903 untuk pendapatan keluarga ibuhamil, nilai ρ= 0,047 untuk Dukungan tenaga kesehatan, dan nilai p = 0,783 untukaksesibilitas ibu menuju pelayanan kesehatan.Kesimpulan: terdapat hubungan pendidikan dengan kesiapan ibu dalammelahirkan sehat, terdapat hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan kesiapanibu dalam melahirkan sehat, tidak terdapat hubungan pekerjaan, pendapatan danaksesibilitas ibu hamil dengan kesiapan ibu dalam melahirkan sehat di PuskesmasBrebebes, Jawa Tengah.
Kata Kunci : Angka Kematian Ibu, Ibu hamil, Kesehatan Ibu Hamil, Pendidikan,Dukungan Tenaga Kesehatan, Pekerjaan, Pendapatan, dan Aksesibilitas.
In Indonesia, maternal status is still a major problem in the health sector. One of thebenchmarks to see the level of public health is to measure maternal mortality in theprovince. Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator to see the degree ofwomen's health. Maternal death is also one of the targets set in the millenniumdevelopment goals of the fifth goal to improve maternal health. To see how thehealth of pregnant women can be measured with readiness during pregnancy untilhealthy delivery.Objective: To Know the Determinant Maternal Preparation on Healthy Delivery atBrebes Health Center in Brebes District, Central Java Province 2018.Method: Quantitative research design is cross sectional where data is different anddifferent variable. Sampling technique using Non Probability Sampling isAccidental Sampling with number of 100 samples. Data collection usingquestionnaires and notes in the Maternal and Child Health book.Result: The analysis using Chi-Square test with 95% significance level (α = 0,05)and value show ρ = 0,016 for education of pregnant mother, value ρ = 0,314 forpregnant woman job, value ρ = 0,903 for income family of pregnant women, ρ =0,047 for health service, and p value = 0,783 for mother access to health service.Conclusion: there is a relationship of education with the readiness of mother inchildbirth, there is relation with others, no relation, income and accessibility ofpregnant mother with readiness giving birth at Brebebes Health Center, CentralJava.
Key Words: Maternal Mortality Rate, Pregnant Women, Pregnant Women'sHealth, Education, Medical Devices, Employment, Income, and Accessibility.
Read More
T-5262
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aldine Andriza Harahap; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Amila Megraini, Emmilya Rossa, Apriyanti Dewi, Shinta
Abstrak: Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalammenyelenggarakan pendidikan. Proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpadukungan biaya.Berdasarkan Keputusan Menkeu RI No. 498/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember2009. Sebagai satker BLU, Politeknik Kesehatan Bandung boleh memungut biayadari masyarakat berdasarkan tarif layanan yang dibuat. Masalahnya belum diketahuiberapa biaya untuk penyelenggaraan pendidikan di Program Studi Farmasi PoliteknikKesehatan Bandung dimana perhitungan biaya dengan metode ABC dapat digunakansebagai bahan dalam menetapkan kebijakan pembiayaan pendidikan.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa biaya pendidikan pada Program StudiFarmasi Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2013. Metode penelitian adalahpenelitian operasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.Metode analisis yang digunakan adalah metode ABC (Activity Based Costing).Hasil penelitian disajikan berdasarkan aktivitas komponen biaya yang mempengaruhibiaya pendidikan. Dimulai dari registrasi kemudian perkuliahan dan diakhiri denganpengumuman. Diketahui total biaya adalah Rp 2,385,856,539,- sedangkan biayasatuan berdasarkan metode perhitungan ABC adalah Rp 12,293,230,-. PendapatanProdi Farmasi adalah Rp 1,638,214,000,- dan Cost Recovery Rate sebesar 69%.Disarankan agar manajemen berusaha mencari sumber pendapatan lain sepertikerjasama dengan perusahaan yang berhubungan dengan kefarmasian ataupunpenelitian oleh dosen Prodi Farmasi. Selain itu Prodi Farmasi perlu memperbaikimanajemen keuangan dalam penyusunan anggaran Prodi Farmasi serta melakukanefisiensi di setiap aktivitas tanpa mengurangi efektifitas.Kata kunci :Activity Based Costing, biaya total, pendapatan, biaya satuan
The cost of education is a very important component in education. The educationprocess can not run without support of costing.Based on the Minister of Finance Decree No. 498 / KMK.05 / 2009 dated December17, 2009. As satker BLU, Health Polytechnic Bandung may collect fees fromcommunity based service rates are made. The problem is not yet known how much itcosts for providing education in Pharmacy Study Program Health PolytechnicBandung where the calculation of the cost of the ABC method can be used as aningredient in determining education funding policies.The aim of this study was to analyze the cost of education of Pharmacy HealthPolytechnic Bandung 2013. The method is operational research using quantitative andqualitative approaches. The analytical method used is the method of ABC (ActivityBased Costing).Results of the study are presented based activities that affect the cost components ofthe cost of education. Starting from the registration later lectures and ends with theannouncement. Known total cost is Rp 2,385,856,539, - while the unit cost based onthe method of calculation ABC is Rp 12,293,230, -. Pharmaceutical Prodi income isRp 1,638,214,000, - and Cost Recovery Rate of 69%.It is recommended that the management tried to find other sources income such ascooperation with companies dealing with pharmaceutical or research by professorsProdi Pharmacy. Besides Prodi Pharmaceutical need to improve financialmanagement in budgeting Prodi Pharmacy and efficiency in every activity withoutreducing effectiveness.Keywords :Activity Based Costing, total cost, revenue, unit cost
Read More
T-4581
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Imas Rahmi Wisdiani; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Jaslis Ilyas, Djoni Darmadjaja
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Imas Rahmi Wisdiani Program Studi : Kajian Adminstrasi Rumah Sakit Judul Tesis : Analisis Implikasi Sistem Pembayaran JKN terhadap Pendapatan Rumah Sakit di Dua Rumah Sakit Swasta Kelas C di Karawang Tahun 2017 (Studi Kasus Herniotomi Tanpa Penyulit) Besaran tarif yang diatur dalam INA-CBG mendorong rumah sakit untuk menciptakan berbagai macam upaya khususnya berupa usaha pengendalian biaya agar tercipta efisiensi yang baik dan mutu pelayanan kesehatan tetap berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi system pembayaran JKN terhadap pendapatan rumah sakit di dua rumah sakit swasta kelas C berdasarkan tarif BPJS dan tarif rumah sakit. Desain penelitian ini berupa studi kasus di dua rumah sakit swasta kelas C dengan desain potong lintang dan melihat tren yang terjadi pada periode tahun 2014 – 2016. Pengumpulan data dilakukan dalam dua bagian, analisis kuantitatif  bertujuan untuk menganalisis selisih pendapatan berdasarkan tarif BPJS dan tarif rumah sakit dan menganalisis komponen-komponen yang menentukan besaran tarif rumah sakit. Analisis kualitatif bertujuan untuk mendapatkan informasi kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit dalam merespon selisih biaya. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2017 di RS A dan RS B dengan karakteristik rumah sakit yang mirip dan bekerjasama dengan BPJS sejak tahun 2014. Terdapat  selisih negatif antara pendapatan berdasarkan tarif umum dengan pendapatan berdasarkan tarif BPJS pada periode tahun 2014 – 2016 baik di RS A maupun di RS B. Selisih negative di RS A sebesar  21,2% dari nilai pendapatan berdasarkan tarif umum, dan selisih negative di RS B sebesar 50,5% dari nilai pendapatan berdasarkan tarif umum. Besaran tarif dan metode pembayaran INACBGs menyebabkan adanya upaya-upaya efisiensi dan kendali biaya rumah sakit bagi pasien BPJS berupa pembayaran jasa medis yang lebih rendah, penggunaan obat generik, pengendalian pemeriksaan penunjang, pengendalian biaya di ruang operasi serta pengendalian jumlah hari rawat. Kata kunci : pembayaran JKN, pendapatan Rumas sakit,  Rumah Sakit swasta,


ABSTRACT Nama : Imas Rahmi Wisdiani Program Studi : Hospital Administration Judul Tesis : Analysis on JKN Payment System and its relation to Hospital Income in two type C private hospitals in Karawang, 2017 The implementation of payment system using INA-CBGs (bundling) has lead hospital to improve efficiency to provide good quality of care. The purpose of this study is to analyze implication of JKN payment system toward hospital revenue in two type C private hospitals. This case study in two type C private hospitals was done using Cross Sectional design. Data was retrospectively collected to capture trend for period 20142016,and analysed to compare hospital revenue using hospital charge vs BPJS payment scheme as set up by BPJS. The study was conducted in May-June 2017 covering 548 cases with Herniotomy in the two private hospitals with similar characteristics and contracted as BPJS service provider since 2014. The study revealed that both hospitals tend to have lower revenue from BPJS using bundling scheme as compared to hospital charge, for period 2014-2016. The result showed that in hospital A  21,2% loss and in hospital B was 50,5% loss, this may caused by unefficient use of resources, or no proper monitoring system. The two hospitals have tried to improved efficiency, implement cost containment such as fee adjustment, use of generic drug, proper length of stay, cost containment in providing medical exam and operation. Key words: JKN payment, private hospital, revenue

Read More
B-1928
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indarwati Hikmawan; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Anhari Achadi, Ridho Lahiya
Abstrak: Dalam dunia asuransi semakin banyaknya peserta semakin baik dan sebaliknya, termasuk asuransi sosial yang dikenal sebagai Jaminan kesehatan Nasional seperti yang diterapkan di Indonesia. Namun faktanya, masih ada masyarakat yang belum menjadi peserta JKN dikarenakan mereka mengganggap mereka harus membayar iuran yang menurut mereka mahal setiap bulan, kemudian masih ada peserta yang belum mengetahui tentang JKN. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepesertaan mandiri di wilayah kerja BPJS Kesehatan kantor layanan operasional Kabupaten Bogor tahun 2015. penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang berarti pengukuran variabel dependen dan independen dilaksanakan pada satu waktu. jumlah populasi pada penelitian ini adalah 110 orang, menggunakan alat ukur kuisoner, analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji statuistk chi-square. Hasil penelitian 6 (enam) variable signifikan berhubungan dengan kepesertaan mandiri yaitu pendidikan, pekerjaan, pandangan terhadap resiko, pendapatan, premi dan kegunaan dan 3 (tiga) variable tidak signifikan berhubungan dengan kepesertaan mandiri yaitu umur, jenis kelamin dan jumlah anggota keluarga Peneliti menyarankan kepada pihak BPJS KLO Kabupaten Bogor untuk melakukan sosialisasi kepada peserta terkait dengan cara, syarat pendaftaran dan manfaat menjadi peserta JKN agar dapat tercapainya cakupan semesta.
Kata kunci: Kepesertaan mandiri, Resiko sakit, Pendapatan, Premi, Kegunaan.
In the insurance world, the better the increasing number of participants and vice versa, including social insurance, known as the National Health Insurance as applied in Indonesia. But in fact, there are still people who have not joined the JKN because they assume they must pay dues according to their expensive every month, then there are participants who do not know about JKN. This thesis aims to determine the factors independently associated with participation in the work area BPJS Bogor district office operational services in 2015. This study uses a quantitative research with cross sectional design meaningful measurements of dependent and independent variables held at one time. the total population in this study were 110 people, using a questionnaire measuring devices, analysis is the analysis of univariate and bivariate with chi-square test statuistk. Results of the study six (6) variables significantly associated with the participation of independent education, employment, views on risk, income, premiums and usability and 3 (three) variables were not significantly related to the participation of self-such as age, gender and number of family members also suggested to KLO BPJS the Bogor Regency for dissemination to participants related to how, registration requirements and the benefits of being JKN participants in order to achieve universal coverage.
Keywords: Independent participation, risk of illness, income, premiums, Usability
Read More
S-8952
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Hidayah; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Ning Pribadi
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi COVID-19 di Kota Depok Tahun 2020. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian yang berjudul Situasi Ketahanan Pangan Keluarga dan Coping Mechanism dalam Kondisi Pandemi COVID-19 di Wilayah Urban dan Semi Urban Tahun 2020. Total sampel pada penelitian ini adalah 259 rumah tangga yang di dalamnya terdapat ibu hamil, ibu menyusui, bayi, atau balita. Data dianalisis menggunakan uji kai kuadrat dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan 61,8% rumah tangga di Kota Depok mengalami rawan pangan.
Read More
S-10826
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Zakiyah Fahiroh; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Asih Setiarini, R. Giri Wurjandaru
Abstrak: ABSTRAK Skripsi ini meneliti tingkat literasi gizi fungsional, interaktif dan kritikal yang dapat menggambarkan tingkatan kemampuan individu untuk memperoleh, menerima dan membuat keputusan gizi yang sesuai pada ibu siswa sekolah dasar. Faktor-faktor yang duji beda proporsinya adalah usia ibu, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, dan paritas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner dengan metode self administered pada 108 responden yang bersedia berpartisipasi dan tidak mengalami kesulitan membaca dan menulis. Variabel yang memiliki perbedaan proporsi yang signifikan adalah tingkat literasi gizi fungsional dengan usia (p value = 0,012) dan tingkat pendapatan keluarga (p value = 0,02), literasi gizi interaktif dengan usia (p value = 0,024) dan pendidikan (p value = 0,035). Kata kunci: Literasi gizi, ibu siswa sekolah dasar, usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, paritas. ABSTRACT This thesis examines the level of functional, interactive and crticical nutrition literacy that can describe the level of individual ability to obtain, receive, anda make appropriate nutritional decisions on tthe mother of elementary school students. Factors analyzed for different proportions were mother‟s age, education level, family income and parity. This research is a quantitative research with cross-sectional study design. Data were colected using quetionnaires with self administered method on 108 respondents who were willing to participate and had no troubling reading and writing. The variables that have significant difference of the proportion are the functional literacy with age (p value = 0,012), and family income (p value = 0,02), the interactive nutritional literacy with age (p value = 0,024) and education (p value = 0,035). Keyword: Nutrition literacy, mother of elementary school students, age, educational level, income level, parity.
Read More
S-9857
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Khairunnisa; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Tri Krianto, Eti Rohati
Abstrak: Menurut Riskesdas Jawa Barat tahun 2007, Kota Depok merupakan kota dengan proporsi Rumah Tangga yang memiliki PHBS baik paling rendah di Jawa Barat yaitu 35,0%, dibanding 8 kota lainnya yang sudah memiliki proporsi di atas 45%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan Rumah Tangga di kota Depok tahun 2014 dan faktor-faktor yang berhubungan, dengan sumber data Survey Cepat PHBS kota Depok tahun 2014. Desain studi cross-sectional digunakan pada 295 responden dari 11 kecamatan di Kota Depok. Hasil penelitian menunjukkan 63,4% responden tingkat pendidikannya tinggi, 51,5% responden pendapatannya sudah di atas UMR Kota Depok, dan 68,1% responden cukup mendapat dukungan sosial. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan dukungan sosial memiliki hubungan yang bermakna dengan PHBS, dimana responden yang tingkat pendidikannya tinggi, berpeluang melakukan PHBS baik hampir 4 kali dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Demikian juga dengan responden dengan pendapatan tinggi berpeluang melakukan PHBS baik hampir 2 kali daripada responden dengan pendapatan rendah, dan responden yang mendapat cukup dukungan sosial berpeluang memiliki PHBS baik 2,2 x dibandingkan responden dengan dukungan sosial kurang. Kata Kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Dukungan Sosial
Read More
S-8594
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayu Prieska Precilia; Pembimbing : Kusharisupeni; Penguji: Kusdinar Acmad, Triyani Kresnawan
Abstrak: ABSTRAK
 
 
Pasien gagal ginjal terminal dengan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis dapat meningkatkan harapan hidupnya, namun kualitas hidup yang rendah pada pasien tersebut masih banyak ditemui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor risiko pada kualitas hidup terkait kesehatan pasien hemodialisis di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2014. Sebanyak 94 responden yang diteliti menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF dan ditemukan sebesar 51,1% responden memiliki kualitas hidup terkait kesehatan yang buruk. Responden dengan kategori usia muda (75,5%), laki-laki (57,4%), berpendidikan tinggi (80,9%), berstatus tidak bekerja (66,0%), berpenghasilan rendah (61,7%), berstatus gizi baik menurut lingkar otot lengan atas (67,0%),memiliki komorbiditas (75,5%), dan dengan tingkat aktivitas fisik rendah (11,7%). Pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,024, OR=4,324). Pendapatan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,005, OR= 3,972). Ahli gizi dan staff dapat membantu meningkatkan pengetahuan pasien tentang terapi gizi terkait penyakitnya yang disesuaikan dengan pendapatannya, sehingga pasien dapat mempertahankan status gizinya dan meningkatkan kualitas hidupnya.Pasien gagal ginjal terminal dengan terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis dapat meningkatkan harapan hidupnya, namun kualitas hidup yang rendah pada pasien tersebut masih banyak ditemui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor risiko pada kualitas hidup terkait kesehatan pasien hemodialisis di RSUPN Cipto Mangunkusumo tahun 2014. Sebanyak 94 responden yang diteliti menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF dan ditemukan sebesar 51,1% responden memiliki kualitas hidup terkait kesehatan yang buruk. Responden dengan kategori usia muda (75,5%), laki-laki (57,4%), berpendidikan tinggi (80,9%), berstatus tidak bekerja (66,0%), berpenghasilan rendah (61,7%), berstatus gizi baik menurut lingkar otot lengan atas (67,0%),memiliki komorbiditas (75,5%), dan dengan tingkat aktivitas fisik rendah (11,7%). Pendidikan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,024, OR=4,324). Pendapatan memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup terkait kesehatan (p= 0,005, OR= 3,972). Ahli gizi dan staff dapat membantu meningkatkan pengetahuan pasien tentang terapi gizi terkait penyakitnya yang disesuaikan dengan pendapatannya, sehingga pasien dapat mempertahankan status gizinya dan meningkatkan kualitas hidupnya.
 

 
ABSTRACT
 
 
ESRD patient with maintenance hemodialysis therapy can increase its life expectancy, but its quality of life is found relatively low in many patients. This research is objected to know the difference proportion of some factors of health related quality of life (HRQOL)in hemodialysis patients. Among 94 samples of hemodialysis patients at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo were participated in this crossectional study.Using WHOQOL-BREF questionnaire there wasfound 51,1% respondent havelow HRQOL. Respondent within the young age category is 75,5%, proportion of male respondent is 57,4%,higher education category is80,9%, unemployeed respondent is 66%, low income category is 61,7%, low nutrition status based on mid arm muscle circumference 67,0%, having comorbidity is 75,5%, and low activity level is 11,7%. Education has a significant relation with health related quality of life (p= 0,024, OR=4,324). Income has a significant relation with health related quality of life (p= 0,005, OR= 3,972). Dietitian and staff can help the patients toincrease their knowledge on nutrition therapy that fit with their disease condition and income, so that patients be able to maintain their nutritional status and increase their quality of life.
Read More
S-8256
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive