Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
ABSTRAK
Pada tahun 2004, Pemerintah mengesahkan sistem jaminan atau yang lebih dikenal dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang merupakan suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. Salah satu penyakit dijamin yaitu GEAD atau Gastroentritis Acute Disease. Dari data diketahui bahwa diagnosa penyakit tertinggi diruang inap rawat kelas I dan II adalah GEAD (Gastroentritis Acute Disease), dan di ruang rawat inap kelas III pasien GEAD (Gastroentritis Acute Disease) termasuk dalam 4 penyakit terbesar. Akan tetapi terdapat perbedaan Average Length of Stay (LOS) pasien yang terkena GEAD di ruang rawat inap kelas I, II dan III. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan lama hari rawat inap pasien GEAD di ruang rawat inap kelas I, II, dan III RSUD Palembang BARI. Pengumpulan data primer dan sekunder didapat melalui wawancara mendalam dan data rekam medis. Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori quality of care yaitu keunggulan teknis dan interpersonal. Evaluasi ini dilakukan dengan menganalisa 10 variabel yaitu pilihan antibiotik, jenis antibiotik, frekuensi visite, pemeriksaan lab, umur, gender, pekerjaan, faktor komplikasi penyakit, cara pembayaran dan kelas perawatan. Penelitian menemukan bahwa determinan yang berkorelasi dengan lama hari rawat inap adalah umur pasien, pekerjaan pasien, cara pembayaran yang dilakukan pasien dan kelas perawatan. Dokter berperilaku sama terhadap pasien yang membayar biaya pengobatannya sendiri dengan yang gratis
Tesis ini membahas tentang kepuasan pasien terhadap kualitas layanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PMI Bogor Tahun 2011. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan harus terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanannya agar dapat memberikan kepuasan kepada pasien. Pelayanan kesehatan dikatakan bermutu apabila dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan serta penyelengaraannya sesuai standard an kode etik profesi yang telah ditetapkan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien yang dilihat dari 5 dimensi mutu dilakukan untuk mengetahui kualitas layanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PMI Bogor . Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional dengan menggunakan wawancara dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat, selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien pada dimensi tangible sebesar 88%, reliability sebesar 81%, responsiveness sebesar 88%, assurance sebesar 95%, emphaty sebesar 85%. Kualitas layanan secara keseluruhan didapatkan 59% mengatakan baik. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas layanan dilihat dari lima dimensi mutu adalah : tangible, reliability, responsiveness, emphaty. Faktor yang paling dominan terhadap kualitas layanan adalah tangible. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar Rumah Sakit PMI Bogor dapat memperhatikan kinerja dari petugas IGD agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien, dan selalu memperhatikan lima dimensi mutu dalam pelayanan kepada pasien. Kata Kunci : Kualitas Layanan, Instalasi Gawat Darurat
This thesis discusses the patient's satisfaction on the quality of service in the Emergency Red Hospital PMI Bogor in 2011. Hospital as a health care institution must continually strive to improve the quality of its services in order to give satisfaction to patients. Health services if the quality is said to satisfy every user services and operate according to standards and professional codes of ethics that has been set. Measurement of patient satisfaction rates seen from the five dimensions of quality is performed to determine the quality of service in the Emergency Red Hospital PMI Bogor. This research uses descriptive method with cross-sectional study design using interviews and observation. Data collected were analyzed by univariate, bivariate, and multivariate, then the data presented in tabular form. The results showed that the level of patient satisfaction in the tangible dimension by 88%, 81% reliability, responsiveness by 88%, 95% assurance, emphaty by 85%. Overall quality of service found 59% said good. Factors associated with visits of the five service quality dimensions of quality are: tangible, reliability, responsiveness, emphaty. The most dominant factor on the quality of service is tangible. Based on the results of the study recommended that the Hospital PMI Bogor can observe the performance of the ER staff in order to improve the quality of service to patients, and always pay attention to the five dimensions of quality in services to patients. Keywords: Quality of care, the Emergency Red
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi di Indonesia dan berisiko menimbulkan komplikasi serius jika tidak tertangani dengan baik. Di Kabupaten Belitung, capaian pelayanan hipertensi belum mencapai target 100% sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM). Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi pelayanan hipertensi berdasarkan SPM tahun 2024 menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dan model Donabedian (struktur, proses, hasil). Informan terdiri dari pengelola program, tenaga kesehatan, kepala Puskesmas, dan pemerintah desa di empat Puskesmas. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen pada Februari–Mei 2025.
Hasil penelitian menunjukkan keterbatasan SDM, ketidakterpaduan regulasi, serta bervariasinya dukungan desa memengaruhi efektivitas layanan. Proses pelayanan seperti deteksi dini, terapi, edukasi, dan pencatatan di aplikasi ASIK belum berjalan sistematis. Capaian pelayanan tahun 2024 berada di kisaran 44,76–92,66% dengan rata-rata 76,10%. Kepatuhan pasien dalam minum obat rendah dan pengukuran mutu belum konsisten. Kesimpulannya, pelayanan hipertensi belum memenuhi target nasional. Diperlukan penguatan regulasi teknis, distribusi SDM yang merata, peningkatan kapasitas pelaksana, serta kolaborasi lintas sektor dengan dukungan desa dan kader untuk mewujudkan layanan hipertensi yang merata dan bermutu.
