Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Sri Novianti; Pembimbing: Doni Hikmat Ramadhan; Penguji: Dadan Erwandi, Hendra; Ade Kurdiman, Wahyudin Lihawa
Abstrak:
Sesuai dengan target pembangunan nasional Indonesia yaitu pembangunan infrastruktur, khususnya infrastruktur yang mendukung konektivitas antardaerah dalam bentuk jalan tol sangat intensif dilakukan. Namun demikian, seiring dengan perkembangan tersebut, aspek K3 juga muncul sebagai topik utama yang memicu perhatian untuk diteliti oleh penulis. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pada tahun 2018 ada deretan insiden kecelakaan kerja yang terjadi di industri konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja subyektif dalam proyek pembangunan jalan tol PT X, Jakarta. Desainnya adalah cross sectional dan sampel terdiri dari 120 pekerja yang menanggapi kuesioner dasar yang dikelola sendiri untuk nutrisi pekerja, karakteristik individu dan karakteristik pekerjaan. Kelelahan diukur dengan Kuesioner IFRC dengan 30 item. Karakteristik psikologis kerja terdiri dari tuntutan di tempat kerja, dukungan sosial, peran dalam organisasi, dan kepuasan kerja yang diukur dengan Kuisioner COPSOQ III. Sleep hygiene diukur dengan Sleep Hygiene Index dan kualitas tidur diukur dengan kuesioner PSQI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kelelahan kerja subyektif dengan riwayat penyakit, kegiatan olahraga, masa kerja, shift kerja, tuntutan tempat kerja, peran organisasi, sleep hygiene, kualitas tidur. Namun, tidak ada korelasi yang menunjukkan antara kelelahan kerja subyektif dengan usia, status perkawinan, perilaku merokok, posisi kerja, durasi kerja harian, BMI, kegiatan minum kopi, kegiatan konsumsi minuman energi, konsumsi gorengan, dukungan sosial, kepuasan kerja.
Read More
T-5743
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhammad Ilhan Khazin; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Evi Martha, Moh Ilyas
Abstrak:
Read More
Tidur merupakan hal yang penting bagi manusia untuk bertahan hidup, bahkan tidur menghabiskan sepertiga dari hidup manusia. Kejadian kurang tidur saat ini menjadi masalah yang umum terjadi di sekolah menengah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di berbagai sekolah menengah atas di Indonesia menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kualitas tidur yang buruk lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memiliki kualitas tidur yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara sikap, dukungan sosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur pada remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 258 responden yang terdiri dari kelas 10 dan kelas 11. Penelitian yang dilakukan menunjukkan sebagian remaja di SMA Negeri 21 Kota Bekasi memiliki sikap, dukungan sosial, efikasi diri, niat, dan praktik sleep hygiene yang baik tetapi memiliki kualitas tidur yang buruk, hal ini dikarenakan untuk memiliki kualitas tidur yang baik, diperlukan adanya kesadaran dan praktik untuk menerapkan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Sebanyak 180 responden (69,8%) memiliki kualitas tidur yang buruk. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara efikasi diri dan praktik sleep hygiene dengan kualitas tidur. Sementara pada sikap, dukungan sosial, dan niat tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kualitas tidur. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi maupun program kesehatan untuk meningkatkan kualitas tidur pada remaja
Sleep is essential for humans to survive, even it takes one-third of human life. Sleep deprivation is now a common problem in middle school students. Based on research conducted in various high schools in Indonesia, It shows that more students have poor sleep quality than students who have good sleep quality. This research was conducted to identify a possible relationship between attitudes, social support, self-efficacy, intentions and sleep hygiene practices with sleep quality in adolescents at SMA Negeri 21 Bekasi. This study used a cross-sectional method. The sample used in this study was 258 respondents consisting of grades 10 and grade 11. The research conducted showed that some adolescents at SMA Negeri 21 Kota Bekasi have good attitudes, social support, self-efficacy, intentions, and sleep hygiene practices but have poor sleep quality, this is because to have good sleep quality, awareness and practices both needed to implement things that can improve sleep quality. 180 respondents or 69.8% had poor sleep quality. The results showed that there was a positive association between self-efficacy and sleep hygiene practices and sleep quality, which means that students with good self-efficacy and sleep hygiene practices will have good sleep quality. Meanwhile, attitudes, social support and intentions did not show a relationship with sleep quality. Therefore, education and health programs are needed to improve the quality of sleep in adolescents.
S-11345
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Vindry Yana Cappenberg; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Baiduri Widanarko, Rizqi Firdausi
Abstrak:
Pengemudi adalah salah satu pekerjaan kompleks yang melibatkan persepsi, koordinasi sensorimotorik serta membutuhkan kewaspadaan dan pembuatan keputusan. Jam kerja yang tidak tentu akan berpengaruh terhadap kuantitas tidur dan kualitas tidur meeka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pengaruh sleep hygiene terhadap kuantitas tidur dan kualitas tidur pengemudi truk muatan. Desain studi cross-sectional digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) terhadap 45 pengemudi laki-laki. Ditemukan sebanyak 25 orang (55,6%) mendapatkan penilaian sleep hygiene buruk, dengan jumlah pengemudi yang mengalami kuantitas tidur kurang sebanyak 13 orang (52%) dan kualitas tidur buruk sebanyak 14 orang (56%). Kesimpulannya sleep hygiene memberi pengaruh baik terhadap kuantitas tidur maupun kualitas tidur pengemudi truk di PT. X walaupun dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan.
Kata kunci: Sleep hygiene, Kesehatan kerja, Pengemudi Truk
The driver is one of the complex jobs involving perception, sensorimotoric coordination as well requires vigilance and decision-making. Unnecessary working hours will affect the quantity of sleep and the quality of their sleep. The purpose of this study was to look at the effect of sleep hygiene on the quantity of sleep and the sleep quality of truckload drivers. A cross-sectional study design was used in this study using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire of 45 male drivers. It was found that 25 drivers (55,6%) got poor sleep hygiene score, with the number of drivers who experienced less sleeping quantity as many as 13 people (52%) and poor sleep quality as many as 14 people (56%). In conclusion sleep hygiene gives good influence on the quantity of sleep and sleep quality truck drivers at PT. X although in this study there is no significant relationship.
Key words: Sleep hygiene, Occupational Health, Truckload drivers
Read More
Kata kunci: Sleep hygiene, Kesehatan kerja, Pengemudi Truk
The driver is one of the complex jobs involving perception, sensorimotoric coordination as well requires vigilance and decision-making. Unnecessary working hours will affect the quantity of sleep and the quality of their sleep. The purpose of this study was to look at the effect of sleep hygiene on the quantity of sleep and the sleep quality of truckload drivers. A cross-sectional study design was used in this study using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire of 45 male drivers. It was found that 25 drivers (55,6%) got poor sleep hygiene score, with the number of drivers who experienced less sleeping quantity as many as 13 people (52%) and poor sleep quality as many as 14 people (56%). In conclusion sleep hygiene gives good influence on the quantity of sleep and sleep quality truck drivers at PT. X although in this study there is no significant relationship.
Key words: Sleep hygiene, Occupational Health, Truckload drivers
S-9686
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Amanda Rosdiana Fitri; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Dian Ayubi, Ika Malika
Abstrak:
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan setiap individu. Kualitas tidur yang baik dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yaitu praktik sleep hygiene. Studi di berbagai negara menunjukkan bahwa kualitas tidur dan praktik sleep hygiene mahasiswa tergolong buruk. Oleh karena itu, Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran praktik sleep hygiene dan kualitas tidur pada mahasiswa Pembelajaran Jarak Jauh program sarjana reguler Universitas Indonesia dengan menggunakan desain studi potong lintang. Pengambilan 336 sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling berbasis kuota per rumpun keilmuan Universitas Indonesia. Praktik Sleep Hygiene diukur menggunakan Sleep Hygiene Index (SHI) dan kualitas tidur diukur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) secara online. Penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai skor SHI 33,6 dari skala 12-60 juga sebagian mahasiswa PJJ memiliki Praktik sleep hygiene yang adekuat (51,8%) dan mayoritas mahasiswa PJJ termasuk dalam kategori kualitas tidur yang buruk (86,3%) dengan ratarata nilai skor PSQI sebesar 8,96 dari skala 0-21. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diperlukan pembuatan program intervensi terkait edukasi dan promosi kesehatan tidur yang efektif dan berkualitas bagi mahasiswa sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Kata kunci: Praktik sleep hygiene; kualitas tidur; mahasiswa; pembelajaran jarak jauh
Sleep is a basic human need which has important function in maintaining health and well-being. Good sleep quality is influenced by many factors, such as sleep hygiene practice. Various research have shown that the quality of sleep and sleep hygiene practice in college student are quite poor. Thus, the purpose of this research is to estimate prevalence of sleep hygiene practice and sleep quality in online learning college student of regular undergraduate program at Universitas Indonesia using cross sectional study designs. 336 samples in this research were selected by using a quotabased purposive sampling method in three clusters of Universitas Indonesia. A selfadministrated online questionnaire is used to assess prevalence of sleep hygiene practice using Sleep Hygiene Index (SHI) and sleep quality using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results showed that some of online college student have an adequate sleep hygiene practice with the average value of SHI is 33,6 from a scale of 12-60 and the majority of online college students were in the category of poor sleep quality (86,3%) with an average PSQI score is 8,96 from a scale of 0-21. Based on these results, it is recommended to develop interventions related to education and promotion of sleep hygiene practices and sleep quality for college students who enrolled in online learning programs.
Key words: Sleep hygiene practice; sleep quality; college students; online learning
Read More
Kata kunci: Praktik sleep hygiene; kualitas tidur; mahasiswa; pembelajaran jarak jauh
Sleep is a basic human need which has important function in maintaining health and well-being. Good sleep quality is influenced by many factors, such as sleep hygiene practice. Various research have shown that the quality of sleep and sleep hygiene practice in college student are quite poor. Thus, the purpose of this research is to estimate prevalence of sleep hygiene practice and sleep quality in online learning college student of regular undergraduate program at Universitas Indonesia using cross sectional study designs. 336 samples in this research were selected by using a quotabased purposive sampling method in three clusters of Universitas Indonesia. A selfadministrated online questionnaire is used to assess prevalence of sleep hygiene practice using Sleep Hygiene Index (SHI) and sleep quality using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). The results showed that some of online college student have an adequate sleep hygiene practice with the average value of SHI is 33,6 from a scale of 12-60 and the majority of online college students were in the category of poor sleep quality (86,3%) with an average PSQI score is 8,96 from a scale of 0-21. Based on these results, it is recommended to develop interventions related to education and promotion of sleep hygiene practices and sleep quality for college students who enrolled in online learning programs.
Key words: Sleep hygiene practice; sleep quality; college students; online learning
S-10347
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Abstrak:
Industri petrokimia beroperasi sepanjang jam, durasi kerja tanpa henti selama operasi normal, terlebih pada kegiatan turn around, program pemeliharaan yang harus sesuai target dan tepat waktu. Pada pelaksanaan turn around jumlah jam kerja diperpanjang tidak seperti hari biasanya, hal ini dapat mengakibatkan personil terganggu dengan kuantitas tidur, kualitas tidur dan sleep hygiene individu, kondisi seperti ini mengakibatkan potensi kelelahan akut, mengurangi performance dan berpotensi meningkatnya jumlah kejadian kecelakaan kerja. Penelitian analitik dengan desain cross-sectional ini bertujuan mengetahui pola dan gambaran kuantitas tidur, kualitas tidur, durasi kerja pada tenaga kerja turn around terhadap potensi kelelahan kerja akut. Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpulan data yaitu: kuesioner, tensimeter, thermogun dan alat actigraph fitbit. Analisis data menggunakan uji beda mean dan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara variable kuantitas tidur (p value = 0,001; OR = 0,115), kualitas tidur (p value = 0,030; OR = 8,143), dan durasi kerja (p value = 0,013; OR = 5,769) dengan variable potensi kelelahan kerja akut, penelitian ini terbukti dengan hasil pengukuran actigraph fitbit dengan rata-rata tidur 235 menit atau setara dengan 3 jam 55 menit serta durasi kerja yang lebih dari 12 jam setiap harinya selama kegiatan turn around
Read More
T-5588
Depok : FKM UI, Depok: FKMUI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Herol Efendi; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Hendra, Yulia Kusminanti
Abstrak:
Shift kerja menjadi salah satu solusi meningkatkan produktivitas. Namun, dengan adanya shift kerja ini, akan menimbulkan berbagai dampak salah satunya adalah terganggunya siklus sirkadian yang akan menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas tidur pekerja, sehingga berdampak pada kelelahan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan shift kerja , kuantitas kualitas tidur serta faktor risiko kelelahan terhadap kelelahan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dengan desain studi cross sectional yang dilakukan pada pekerja petugas pengamanan kampus universitas indonesia dalam periode mei sampai juni 2017 dengan sampel 150 responden instrument yang digunakan dalam penenlitian ini adalah kuesioner industrial fatigue research committe (ifrc) dan the pittsburgh sleep quality index (psqi), serta pengukuran kualitas kuantitas tidur secara objektif melalui alat actigraph. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sleep hygiene dengan kuantitas tidur para pekerja petugas pengamanan lingkungan kampus ui dengan nilai-p 0,044 dan ada hubungan antara kelelahan kerja dengan sleep hygiene dengan memperlihatkan hasil nilai-p 0,006
Work shift to be one solution to increase productivity. However, with the existence of this work shift, will cause various impacts one of them is the disruption of circadian rhythm which will cause decrease of quality and quantity of worker sleep, so that impact on worker fatigue. This study aims to see the correlation shift work, the quantity of sleep quality and fatigue risk factors to fatigue. The study used an observational approach with cross-sectional study design conducted on campus security guards universitas indonesia in the period may to june 2017 with a sample of 150 respondents. Used in this study are the industrial fatigue research committee (ifrc) and the sleep sleep quality index (psqi) questionnaires, as well as objective measurements of the quantity of sleep quality through the actigraph (fitbit blaze ) tool. The results showed that there was a correlation between sleep hygiene and sleep quantity of the workers of the ui campus security officer with p-value 0.044 and there was a correlation between work fatigue with sleep hygiene by showing p-value of 0.006
Read More
Work shift to be one solution to increase productivity. However, with the existence of this work shift, will cause various impacts one of them is the disruption of circadian rhythm which will cause decrease of quality and quantity of worker sleep, so that impact on worker fatigue. This study aims to see the correlation shift work, the quantity of sleep quality and fatigue risk factors to fatigue. The study used an observational approach with cross-sectional study design conducted on campus security guards universitas indonesia in the period may to june 2017 with a sample of 150 respondents. Used in this study are the industrial fatigue research committee (ifrc) and the sleep sleep quality index (psqi) questionnaires, as well as objective measurements of the quantity of sleep quality through the actigraph (fitbit blaze ) tool. The results showed that there was a correlation between sleep hygiene and sleep quantity of the workers of the ui campus security officer with p-value 0.044 and there was a correlation between work fatigue with sleep hygiene by showing p-value of 0.006
S-9354
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Khaerul Nisa; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Rita Damayanti, Rachmat Priyono
Abstrak:
Read More
Tidur merupakan kebutuhan dasar agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Remaja merupakan salah satu kelompok umur yang sering mengalami masalah kualitas tidur buruk. Remaja rentan mengalami masalah kualitas tidur yang buruk karena penyesuaian berbagai faktor dan gaya hidup. Kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan munculnya risiko kesehatan baik fisik dan psikis serta terganggunya perkembangan kognitif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kualitas tidur dan hubungannya dengan durasi tatap layar, kecemasan, aktivitas fisik, dan kebiasaan tidur pada remaja di SMA Negeri 1 Kebumen tahun 2024. Studi ini menggunakan desain cross-sectional dengan responden sebanyak 304 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,6% responden memiliki kualitas tidur yang baik. Analisis bivariat yang dilakukan memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan (p-value < 0,001) dengan nilai OR 8,971 dan kebiasaan tidur (p-value < 0,001) dengan nilai OR 3,24 dengan kualitas tidur remaja. Kemudian dari analisis bivariat juga memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara durasi tatap layar dan aktivitas fisik dengan kualitas tidur remaja (p-value>0,05). Intervensi mengenai tips mengontrol kecemasan dan edukasi terkait kebiasaan tidur yang baik diharapkan dapat diterapkan di sekolah untuk meningkat kualitas tidur remaja.
Sleep is a basic need for the body to function properly. Adolescents are one of the age groups that often experience poor sleep quality problems. Adolescents are susceptible to poor sleep quality problems due to adjustments to various factors and lifestyles. Poor sleep quality can lead to physical and psychological health risks and disrupt cognitive development. This study was conducted to determine the picture of sleep quality and its relationship with screen time, anxiety, physical activity, and sleep hygiene in adolescents at SMA Negeri 1 Kebumen in 2024. This study used a cross-sectional design with 304 students as respondents. The results showed that 53,6% of respondents had good sleep quality. The bivariate analysis showed that there was a significant relationship between anxiety (p-value <0.001) with an OR value of 8.971 and sleep hygiene (p-value <0.001) with an OR value of 3.24 with adolescent sleep quality. Then the bivariate analysis also showed that there was no significant relationship between screen time and physical activity with adolescent sleep quality (p-value>0.05). Interventions regarding tips for controlling anxiety and education regarding good sleep hygiene are expected to be implemented in schools to improve the quality of adolescent sleep.
S-11614
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Pentha Mayasari; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Baiduri Widanarko, Mila Tejamaya, Muhammad Novie Anshari, Priyo Djatmiko
Abstrak:
Pengemudi profesional dengan karakteristik pekerjaan yang monoton denganjarak tempuh yang panjang dan durasi mengemudi yang lama bahkan melewati waktuistirahat yang seharusnya sehingga bertentangan dengan ritme sirkadian alami, sertaposisi duduk pengemudi yang terus menerus sepanjang perjalanan dapat menyebabkankelelahan pada pengemudi. Kondisi ini diperparah dengan kurangnya kuantitas tidur sertaburuknya kualitas tidur dan sleep hygiene pengemudi. Pengemudi pada PT. X bertugasmelakukan pendistribusian BBM menggunakan mobil tangki berkapasitas 16.000 Ldengan rata-rata jarak tempuh yang ditempuh lebih dari 300 km dan durasi perjalananlebih dari 8 jam. Berbagai kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kelelahan padapengemudi PT. X. Penelitian analitik dengan desain cross-sectional ini bertujuan untukmenganalisis hubungan antara kuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene, durasimengemudi dan jarak tempuh dengan kelelahan pengemudi truk muatan barang pada PT.X. Penelitian yang dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Juni 2018 inimenggunakan beberapa alat pengumpulan data yaitu: kuesioner, tensimeter, oksimeterdan alat smartwatch fitbit. Analisis data menggunakan uji beda mean dan uji chi square. Dari uji beda mean diketahui bahwa terjadi kelelahan kerja pada pengemudi PT. X setelahselesai mengemudi. Dari uji chi square diperoleh bahwa terdapat hubungan antarakuantitas tidur, kualitas tidur, sleep hygiene dan jarak tempuh dengan kelelahanpengemudi muatan barang pada PT. X.
Professional drivers with monotonous work characteristics with long mileage andlong driving duration even past supposed rest periods so as to conflict with naturalcircadian rhythms, as well as continuous driver seats along the way may cause driverfatigue. This condition is exacerbated by the lack of quantity of sleep as well as poor sleepquality and sleep hygiene drivers. The driver at PT. X has the task of distributing fuelusing a tank with a capacity of 16,000 L with an average mileage taken over 300 km andthe duration of travel more than 8 hours. These various conditions can cause fatigue inthe driver of PT. X. Analytical research with cross-sectional design is aimed to analyzethe relationship between the quantity of sleep, sleep quality, sleep hygiene, drivingduration and mileage with driver truckload fatigue at PT. X. Research conducted inFebruary to June 2018 uses several data collection tools, namely: questionnaires,tensimeter, oximeter and smartwatch fitbit tool. Data analysis used mean difference testand chi square test. From the different test mean known that there is fatigue work on thedriver PT. X after driving. From chi square test obtained that there is relation betweenquantity of sleep, sleep quality, sleep hygiene and mileage with fatigue of driver of goodscargo at PT. X.
Read More
Professional drivers with monotonous work characteristics with long mileage andlong driving duration even past supposed rest periods so as to conflict with naturalcircadian rhythms, as well as continuous driver seats along the way may cause driverfatigue. This condition is exacerbated by the lack of quantity of sleep as well as poor sleepquality and sleep hygiene drivers. The driver at PT. X has the task of distributing fuelusing a tank with a capacity of 16,000 L with an average mileage taken over 300 km andthe duration of travel more than 8 hours. These various conditions can cause fatigue inthe driver of PT. X. Analytical research with cross-sectional design is aimed to analyzethe relationship between the quantity of sleep, sleep quality, sleep hygiene, drivingduration and mileage with driver truckload fatigue at PT. X. Research conducted inFebruary to June 2018 uses several data collection tools, namely: questionnaires,tensimeter, oximeter and smartwatch fitbit tool. Data analysis used mean difference testand chi square test. From the different test mean known that there is fatigue work on thedriver PT. X after driving. From chi square test obtained that there is relation betweenquantity of sleep, sleep quality, sleep hygiene and mileage with fatigue of driver of goodscargo at PT. X.
T-5212
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
