Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Agus Suryantoi; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Amila Megraini, Emmy Salman
Abstrak: Sistem manajemen kinerja merupakan proses sitematis yang memiliki ruang lingkup sangat luas mulai dari proses input, proses, output dan outcome untuk mencapai tujuan organisasi. Dokter spesialis merupakan SDM yang sangat sentral dalam rumah sakit. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui implementasi analisis manajemen kinerja dokter spesialis di RSUP Dr.Kariadi Semarang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini input; perencanaan, rekrutmen, kredensial, pembinaan, pengembangan, imbal jasa, kelengkapan pedoman panduan klinis dan sarana prasarana sudah berjalan, program kerja, target kinerja dan tindak lanjut belum berjalan. Proses; kepatuhan terhadap pedoman pelayanan klinis belum baik. Output; pengukuran, evaluasi kinerja dan umpan balik belum berjalan. Kesimpulan implementasisis manajemen kinerja dokter spesialis di RSUP Dr.Kariadi belum berjalan secara terpadu danberkesinambugan. Saran untuk melaksanakan system manajemen kinerja secara benar dan konsisten. Kata Kunci : Sistem, manajemenkinerja, dokterspesialis
Performance management system is a systematic process that has a verywide field of an organization including input, process, output andoutcomes to achieve organizational goals. Specialists are the major ofhuman resource in hospital. This study aims to determine theimplementation of performance management system analytics of specialistat Dr.Kariadi Hospital Semarang. This study is descriptive qualitativeresearch design. The results of this study consist of input include planning,recruitment, credentials, training, development, reward, guidance ofmedical care and complete infrastructure is already running. Workprograms and targets have not been running.Process; adherence toguidance of medical yet either. Output; measurement, performanceevaluation and feedback mechanism are not running well. Conclusion; theimplementation of performance management systems of specialists atDr.Kariadi Hospital have not been integrated and sustainable.Thesuggestion is to organize performance management system of specialistscorrectly and consistently at Dr.Kariadi Hospital.Key WordPerformance management, System, Specialist
Read More
B-1681
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nienne Aridayanthi Hainun; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Anhari Achadi; Puput Oktamianti, I. Ichsan Hanafi, Bambang Wisnubroto
Abstrak: Abstrak

Kepatuhan adalah sikap mentaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. Rendahnya tingkat kepatuhan dokter spesialis terhadap kebijakan dan aturan di rumah sakit penting untuk segera ditangani oleh manajemen. Tujuan penelitian obsevasional ini, dengan pendekatan rancangan penelitian cross sectional, adalah mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kepatuhan dokter spesialis terhadap kebijakan dan aturan di RS Hermina Daan Mogot.

Populasi penelitian: seluruh dokter spesialis di RS Hermina Daan Mogot. Analisis statistik yang digunakan: analisis bivariat dengan uji Chi Squre. Uji statistik Chi Square menghasilkan variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan kepatuhan dokter spesialis yaitu p-value ≤ 0,05 adalah motivasi (p-value = 0,043). Dari analisis diperoleh pula nilai OR=2,4, artinya dokter yang motivasinya lebih mempunyai peluang 2,4 kali lebih baik dalam kepatuhan dibanding dokter yang motivasinya kurang. Perlu upaya mempertahankan motivasi kerja para dokter agar tetap di level yang tinggi, sehingga akhirnya berdampak positif bagi perkembangan rumah sakit kedepan.


Compliance is the attitude of obeying the rules and conditions set unconditionally. Low levels of compliance specialist in the policies and rules of the hospital is important to be addressed by management. The purpose of this observational research, with cross-sectional study design approach, is to know the internal and external factors affecting the specialists adherence to policies and rules in Hermina Daan Mogot Hospital.

Study population: all specialists in Hermina Daan Mogot Hospital. Staristical analysis used: bivariate analysis with Chi squre test. Chi Square statistical test results in variables that have a significant relationship with compliance specialists where p-value ≤ 0.05 is motivation (p-value = 0.043). Obtained also from the analysis of the value of OR = 2.4, meaning that physicians with more motivation have greater odds 2.4 times better adherence than physicians with less motivation. Necessary efforts are to maintain the motivation of doctors to remain at a high level, so that ultimately have a positive impact on the future development of the hospital.

Read More
B-1565
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Kurniasih; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Popy Yuniar, Yeni Mulyawati
T-4018
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
M Rizqy Setyarto; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, puput Oktamianti, Budiman Widjaja
Abstrak: ABSTRAK 
Program Pendidikan Dokter Spesialis merupakan integrasi antara pelayanan dan pendidikan. Permasalahan timbul berkaitan dengan pembiayaan pendidikan dokter spesialis antara Fakultas Kedokteran dengan Rumah Sakit terutama berhubungan dengan penentuan biaya pendidikan.. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis besarnya biaya pendidikan di RSUP Dr. Kariadi Semarang sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama bagi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dengan menggunakan metode activity based costing . Didapatkan bahwa sumber biaya meliputi biaya alat dan bahan habis, alat medik, alat non medik, gaji karyawan dan honor karyawan. Hasil perhitungan menggunakan metode activity based costing mendapatkan satuan biaya pendidikan sebesar Rp. 2.456.181,34 per mahasiswa per tahun.
 ABSTRACT
 Program Pendidikan Dokter Spesialis merupakan integrasi antara pelayanan dan pendidikan. Permasalahan timbul berkaitan dengan pembiayaan pendidikan dokter spesialis antara Fakultas Kedokteran dengan Rumah Sakit terutama berhubungan dengan penentuan biaya pendidikan.. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis besarnya biaya pendidikan di RSUP Dr. Kariadi Semarang sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama bagi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dengan menggunakan metode activity based costing . Didapatkan bahwa sumber biaya meliputi biaya alat dan bahan habis, alat medik, alat non medik, gaji karyawan dan honor karyawan. Hasil perhitungan menggunakan metode activity based costing mendapatkan satuan biaya pendidikan sebesar Rp. 2.456.181,34 per mahasiswa per tahun.
Read More
B-1555
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marina Anggraeni Rosa; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Puput Oktamianti, Jaslis Ilyas, Herni Lestyaningsih, Murniasi Hutapea
Abstrak:
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan terbaru tentang kesehatan, maka Rumah Sakit memiliki hak menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif dan penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun indikator pemberian remunerasi bagi Dokter Spesialis saat ini dinilai belum komprehensif karena belum menunjukkan keadilan dan kinerja diluar tugas utama yang dilakukan oleh Dokter Spesialis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis indikator (struktur pembentuk) pemberian remunerasi untuk pegawai rumah sakit umum daerah di DKI Jakarta, khususnya untuk tenaga medis Dokter Spesialis di RSUD X Jakarta. Pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus menggunakan wawancara kepada informan untuk memperdalam, memperluas/ memperlemah dan memberi makna, dengan cara wawancara mendalam dan penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Hasil studi ditemukan bahwa indikator pemberian remunerasi yang digunakan saat ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2021 lebih menitikberatkan pada kinerja berupa koefisien tindakan sesuai ICD-9 namun belum mencakup pada faktor individu yang juga perlu dipertimbangkan dalam pemberian remunerasi kepada dokter spesialis, seperti masa kerja, kondisi kerja/kegawatdaruratan dan posisi/tangggung jawab. Selain itu penerapannya belum maksimal karena belum terlaksananya penilaian atas kinerja dari dokter spesialis tersebut, dan belum dilakukan monitoring serta evaluasi secara berkala kepada dokter spesialis melalui komite medik. Namun dengan dilaksanakannya pemberian jasa pelayanan terhadap dokter spesialis dengan menggunakan pola perhitungan remunerasi, memperlihatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan saat pemberian jasa pelayanan dengan pola per-kehadiran.

In accordance with the latest laws and regulations on health, the Hospital has the right to receive service fees and determine remuneration, incentives and awards in accordance with applicable regulations. However, the current indicator of remuneration for Specialist Doctors is considered not comprehensive because it has not shown fairness and performance outside the main duties carried out by Specialist Doctors. This study aims to analyze the indicators (forming factors) of remuneration for employees of regional public hospitals in DKI Jakarta, especially for medical personnel of Specialist Doctors at X Hospital. A qualitative approach with the type of case study research uses interviews with informants to deepen, expand/weaken and give meaning, by means of in-depth interviews and determination of informants is carried out by purposive sampling. The results of the study found that the remuneration indicators currently used in accordance with Governor's Regulation Number 51 of 2021 focus more on performance in the form of coefficients of action in accordance with ICD-9 but do not include individual factors that also need to be considered in providing remuneration to specialist doctors, such as working period, working conditions/emergencies and positions/responsibilities. In addition, the implementation has not been maximized because the assessment of the performance of the specialist has not been carried out, and periodic monitoring and evaluation have not been carried out to specialist doctors through the medical committee. However, with the implementation of the provision of services to specialist doctors using the remuneration calculation pattern, it shows better performance than when providing services with a per-attendance pattern.
Read More
B-2485
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuli Restiyanti; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Puput Oktamianti, Amila Megraini, Wirda Saleh, Tommy Aritono
B-1605
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ernes Dariansyah; Pembimbing: Nurhayati A. Prihartono; Penguji: Renti Mahkota, Hariamat Hendrawan
S-8137
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dimas Rangga Murlaseto; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Atik Nurwahyuni, Heru Susmono
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk Menggambarkan faktor-faktor terkait pelaksanaan rujukan PT Askes Cabang Jakarta Pusat di Puskesmas Kecamatan Senen dan Kecamatan Johar Baru Tahun 2012 dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Selain itu ditelaah beberapa aspek yang terkait dengan ketersediaan dokter, ketersediaan obat-obatan, kelengkapan fasilitas alat kesehatan, pemahaman petugas kesehatan sebagai gate keeper dan pemahaman pasien peserta askes tentang rujukan dan rujuk balik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika ketersediaan obat dan kelengkapan fasilitas di puskemas kurang akan membuat kemungkinan pasien dirujuk ke PPK tingkat lanjut semakin besar, pengetahuan pasien akan layanan rujukan juga mempengaruhi keputusan pasien untuk dirujuk, semakin besar pengetahuan pasien, maka akan kecil kemungkinan pasien dirujuk dan sebaliknya semakin sedikit pengetahuan pasien, maka akan semakin besar pasien dirujuk.
 

The purpose of this study was to describe factors related to the implementation reference Askes Branch in Central Jakarta district health centers and sub-Johar Senen Year 2012 by using a qualitative approach. Moreover examined several aspects related to the availability of doctors, availability of drugs, medical devices complete facilities, understanding health as a gate keeper and patient understanding of participants askes about referral and refer back. The results of this study indicate that if the availability of drugs in health centers and complete facilities will make less likely the patient is referred to a greater PPK advanced, knowledge of patient referral service will also influence the decision to refer the patient, the greater the knowledge of the patient, the less likely the patient will be referred and conversely the less knowledge of the patient, the greater the patient is referred.
Read More
S-7729
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Yunianti; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Adang Bachtiar, Vonny Nouva Tubagus, Anna Kurniati
Abstrak:
Permenkes Nomor 14 tahun 2022 tentang Program Adaptasi Dokter Spesialis Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan telah ditetapkan sebagai peraturan dan pedoman yang berlaku dan diimplementasikan sejak Mei 2022. Implementasi kebijakan adaptasi dokter spesialis WNI LLN di fasyankes melibatkan banyak stakeholder yang terdiri dari berbagai unsur yang tergabung dalam komite bersama adaptasi, pemerintah daerah, dan fasyankes tempat adaptasi. Hal ini tentunya akan menjadi suatu proses yang kompleks, banyak tantangannya serta membutuhkan kolaborasi dan koordinasi. Tesis ini bertujuan untuk diketahui efektivitas implementasi kebijakan adaptasi dokter spesialis WNI LLN di fasyankes tahun 2022-2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dengan menggunakan teori Donabedian sebagai grand design dan teori implementasi kebijakan Van Meter Van Horn, Edward III, dan Matland yang sejalan dengan teori efektivitas. Penilaian efektivitas dalam pelaksanaan kebijakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan sistem (struktur, proses, hasil) dan melihat lima indikator efektivitas yaitu ketepatan kebijakan, pelaksanaan, target, waktu, dan lingkungan. Kemudian dalam penilaian keefektifan implementasi kebijakan juga dilihat dari elemen-elemen yang terkait dengan implementasi kebijakan, fokus pada penelitian ini adalah sumber daya, komunikasi, disposisi para pelaksana, dan lingkungan ekonomi, sosial, dan politik. Berdasarkan kriteria ini didapatkan pelaksanaan kebijakan adaptasi dokter spesialis WNI LLN di fasyankes, dinilai belum berjalan efektif. Disarankan untuk mengukur ekuitas, mutu, kompetensi, dan kecepatan program adaptasi dokter spesialis WNI LLN di fasyankes. Hal ini memastikan fasyankes untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Penyederhanaan proses administrasi yang berbelit-belit untuk menghindari kendala yang mungkin timbul serta penting untuk melakukan global camparison dalam memahami dan mengadopsi praktik terbaik dari sistem kesehatan di negara-negara lain dan penilaian indeks kepuasan dan komitmen untuk bekerja di Indonesia.

Minister of Health Regulation Number 14 of 2022 concerning Adaptation Program for Indonesian Specialists Graduates Abroad in Health Care Facilities has been established as applicable regulations and guidelines and implemented since May 2022. The implementation of the adaptation policy for Indonesian specialists graduates abroad in health care facilities involves many stakeholders consisting of various elements who are members of the joint adaptation committee, local governments, and health facilities where adaptation. This will certainly be a complex process, many challenges and requires collaboration and coordination. This thesis aims to determine the effectiveness of the implementation of the adaptation policy for Indonesian specialists graduates abroad in health care facilities in 2022-2023. This research uses a qualitative approach with a case study method using Donabedian theory as a grand design and Van Meter policy implementation theory Van Meter Van Horn, Edward III, and Matland which are in line with effectiveness theory. Assessment of effectiveness in policy implementation in this study is carried out with a system approach (structure, process, results) and looks at five effectiveness indicators, namely policy accuracy, implementation, targets, time, and environment.Then in assessing the effectiveness of policy implementation is also seen from elements related to policy implementation, the focus of this research is resources, communication, disposition of implementers, and economic, social, and political environment. Based on this criterion, it was found that the implementation of the adaptation policy for Indonesian specialists graduates abroad in health care facilities was considered to have not been effective. It is recommended to measure the equity, quality, competence, and speed of the adaptation program for Indonesian specialists graduates abroad in health care facilities. This ensures health facilities to provide quality health services. Simplification of convoluted administrative processes to avoid obstacles that may arise and it is important to conduct a global camparison in understanding and adopting best practices of health systems in other countries and assessment of satisfaction index and commitment to work in Indonesia.
Read More
T-6847
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizza Norta Villeny Rosita Dewi; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Dian Muliawati
Abstrak:
Rasio kebutuhan dokter di Indonesia masih dibawah standar WHO. Sesuai dengan amanat Undang-undang, Kementerian Kesehatan berkomitmen memenuhi kebutuhan dokter spesialis di seluruh wilayah Indonesia melalui Kebijakan bantuan biaya Pendidikan dokter spesialis-dokter gigi spesialis. Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi kebijakan yang sudah dilaksanakan yaitu kebijakan bantuan biaya Pendidikan dokter spesialis-dokter gigi spesialis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian Rapid Assesment Procedure. Penelitian ini menggabungkan model implementasi kebijakan Edward III dan Van Meter Van Horn dengan menggunakan 6 variabel yaitu ukuran dan tujuan kebijakan, komunikasi, sumber daya, disposisi, karakteristik organisasi pelaksana, serta lingkungan politik, sosial dan ekonomi. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Informan Penelitian terdiri dari ketua dan anggota tim kerja penyelenggaraan beasiswa PPDS-PPDGS, dinas Kesehatan provinsi Riau, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei- Juni 2023. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan sudah berjalan dengan baik. Pada variable ukuran dan tujuan Kebijakan bantuan biaya PDS-DGS telah jelas dan dapat diukur dan tertuang kedalam indikator kinerja kegiatan Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan yang terdapat dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan. Komunikasi kebijakan antar organisasi berjalan baik antara Direktorat penyediaan Tenaga Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan stakeholder lainnya melalui sosialisasi dan koordinasi secara rutin. Sumber daya dalam implementasi kebijakan bantuan biaya PDS-DGS baik sumber daya manusia, anggaran, dan kewenangan telah dioptimalkan dengan baik oleh Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan, namun untuk sumber daya fasilitas yaitu system informasi masih diperlukan pengembangan agar dapat digunakan secara optimal. Karakteristik organisasi pelaksana didukung dengan ketersediaan SOP penyelenggaraan beasiswa PPDS-PPDS yang sudah lengkap dan pembagian wewenang antar organisasi yang sudah jelas. Pada variable disposisi, komitmen pimpinan dan tim kerja dalam implementasi kebijakan bantuan biaya PDS-DGS dengan melaksanakan tugas sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing. Variabel lingkungan ekonomi, sosial dan politik menunjukkan besarnya dukungan stakeholder terkait dalam implementasi kebijakan bantuan biaya PDS-DGS 
The ratio of the need for doctors in Indonesia is still below the WHO standard. In accordance with the mandate of the Law, the Ministry of Health is committed to meeting the needs of specialist doctors in all regions of Indonesia through a policy of assistance with the cost of education for specialist dentists. This study aims to analyze the implementation of policies that have been implemented, namely the policy of educational assistance for specialist dentists. This research is a qualitative research with a Rapid Assessment Procedure research design. This study combines the policy implementation model of Edward III and Van Meter Van Horn by using 6 variables, namely policy size and objectives, communication, resources, dispositions, characteristics of implementing organizations, as well as the political, social and economic environment. Data collection was carried out through in-depth interviews, document review and observation. The research informants consisted of the heads and members of the PPDS-PPDGS working team members, the Riau, East Nusa Tenggara, Maluku and South Sulawesi provincial health offices. The research was conducted from May to June 2023. The research results show that policy implementation has been going well. The size and objective of the PDS-DGS cost assistance policy are clear and measurable and are contained in the performance indicators for the Directorate of Provision of Health Personnel activities contained in the Strategic Plan of the Ministry of Health. Inter-organizational policy communication runs well between the Directorate for the provision of health workers, the Provincial Health Office and other stakeholders through regular outreach and coordination. Resources in the implementation of the PDS-DGS financial assistance policy, both human resources, budget, and authority, have been well optimized by the Directorate for Provision of Health Personnel, but for facility resources, namely the information system, development is still needed so that it can be used optimally. The characteristics of implementing organizations are supported by the availability of complete PPDS-PPDS scholarship implementation SOPs and a clear division of authority between organizations. In the disposition variable, the commitment of the leadership and work team in implementing the PDS-DGS financial assistance policy by carrying out tasks according to their respective roles and responsibilities. The economic, social and political environment variables show the magnitude of the support of relevant stakeholders in the implementation of the PDS-DGS financial aid policy
Read More
T-6711
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive