Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 88 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Agus Sudarman; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Abdur Rahman, Laila Fitria, Ali Isha Whardana, Carolina Rusdy Akib
T-4527
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Sudarman; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Abdul Rahman, Laila Fitria, Ali Isha Whardana, Carolina Rusdy Akib
T-4529
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Efriyanti Sitorus; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Ema Hermawati, Ririn Arminsih Wulandari, Didik Supriyono, Tutut Indra Wahyuni
T-4680
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rafika Syulistia; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Laila Fitria, Ema Herawati, Didi Purnama, Didik Supriyono
Abstrak: Buruknya kondisi sanitasi dapat berdampak negatif pada kehidupan masyarakat dan meningkatkan jumlah penyakit lingkungan seperti kejadian diare. Dalam hal ini, balita memiliki resiko jauh lebih besar dibandingkan orang dewasa karena dipengaruhi beberapa faktor seperti, status pemberian asi eksklusif maupun imunisasi campak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sanitasi total berbasis masyarakat terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional, sampelnya adalah rumah tangga yang memiliki balita dengan besar sampel 186. Hasil penelitian menunjukkan ada enam variabel yang berhubungan terhadap kejadian diare pada balita yaitu : variabel buang air besar sembarangan (OR= 3,333 CI=95% 1,733-6,267), cuci tangan pakai sabun (OR= 3,928 CI=95% 1,981-7,789), pengelolaan air minum & makanan rumah tangga (OR= 6,613 CI=95% 3,483-12,558), pengamanan limbah cair rumah tangga (OR= 3,609 CI=95% 1,894-6,876), pendapatan keluarga (OR= 6,827 CI=95% 3,541-13,162), dan asi eksklusif (OR= 2,455 CI=95% 1,095-5,505). Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi logistic ganda didapatkan variabel pengelolaan air minum & makanan rumah tangga yang dominan/berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita dengan nilai OR = 13,568 yang artinya adalah rumah tangga yang memiliki balita dan pengelolaan air minum & makanan rumah tangganya buruk beresiko untuk menderita diare 13,568 lebih besar dibandingkan dengan rumah tangga yang memiliki balita dan pengelolaan air minum & makanan rumah tangganya baik.
Kata kunci: Diare, Balita, Sanitasi, STBM, Kampar, Riau

Poor sanitation conditions can have a negative impact on people's lives and increase the number of environmental diseases such as diarrhea. In this case, toddlers have a much greater risk than adults because it is influenced by several factors such as, exclusive breastfeeding status and measles immunization. The purpose of this study was to determine the relation of total community based sanitation on the incidence of diarrhea in under-five children in the working area of Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar Riau Province. The research method used is cross sectional, the sample is household with toddler with big sample 186. Result of research indicate there are six variables that related to diarrhea occurrence in balita that is: indiscriminate defecation (OR = 3,333 CI = 95% 1,733-6,267), hand washing with soap (OR= 3,928 CI=95% 1,981-7,789), drinking water management & household food(OR= 6,613 CI=95% 3,483-12,558),household wastewater safety (OR = 3,609 CI = 95% 1,894-6,876), family income (OR = 6,827 CI = 95% 3,541-13,162), and exclusive ation (OR = 2,455 CI = 95% 1,095-5,505). The result of multivariate analysis using multiple logistic regression test showed that the dominant / influential variable of drinking water and household food management on the occurrence of diarrhea in underfives with OR = 13,568 which means that households with toddlers and drinking water and household food management are at risk for suffering from diarrhea 13,568 larger than households with toddlers and good drinking water and food housekeeping. Key words: Diarrhea, Toddler, Sanitation, STBM, Kampar, Riau
Read More
T-5238
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aditiyana Eka Saputra; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Suyud, Laila Fitria, Miko Hananto, Heri Nugroho
Abstrak: Tesis ini membahas hubungan antara carboxyhemoglobin (COHb) dengan kelelahan kerja serta faktor lain yang mendukungnya seperti usia, berat badan, waktu pajanan, frekuensi pajanan, durasi pajanan dan beban kerja kepada sopir angkot di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melakukan analisis data primer dan sekunder, data primer merupakan hasil dari wawancara dan pengukuran kelelahan kerja, usia, berat badan, waktu pajanan, frekuensi pajanan dan beban kerja, sedangkan data sekunder merupakan hasil dari Proyek Penelitian Hibah Pitta 2019 milik Prof. Umar Fahmi Achmadi, MPH., Ph.D. Hasil penelitian yakni tidak ada hubungan antara COHb dengan kelelahan kerja dengan nilai p=1,000, tetapi memiliki nilai OR=1,111 (0,390- 3,165) yang mempunyai arti sopir angkot yang memiliki COHb yang berisiko mempunyai peluang atau kesempatan untuk mengalami kelelahan kerja 1,1 kali lebih besar dibandingkan dengan sopir angkot yang memiliki COHb yang tidak berisiko. Variabel konfonding dalam penelitian ini adalah usia, frekuensi pajanan dan beban kerja. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada sopir angkot untuk memeriksakan kesehatannya ke puskesmas, klinik atau rumah sakit secara rutin dan selalu menjaga keselamatan penumpangnya. Bagi pihak Dishub dapat memberikan pemeriksaan secara rutin serta memberikan penyuluhan terkait safety driving kepada sopir angkot di Kota Depok
Read More
T-5792
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puti Afifah Sholeha; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Ema Hermawati, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara tingkat polusi udara dan factor lingkungan dengan kejadian hipertensi esensial di Jakarta Pusat pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi berdasarkan data konsentrasi polutan udara dan kejadian hipertensi esensial setiap minggunya pada tahun 2019 di Jakarta Pusat. Hasil studi menunjukkan hubungan yang signifikan antara variabel konsentrasi SO2 dengan kejadian hipertensi dengan korelasi yang cukup kuat (P-value = 0,005; r = 0,421).
Read More
S-10868
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Efi Kurniatiningsih; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Ema Hermawati, Leo Hariono
Abstrak: Konsentrasi PM2,5 dalam ruang mempengaruhi kesehatan apabila terhirup oleh manusia terutama pada kelompok rentan seperti balita. Balita yang tinggal dalam rumah dengan konsentrasi PM2.5 tidak memenuhi syarat memiliki risiko terhadap kejadian gejala ISPA. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional pada balita diwilayah kerja Puskesmas Mekarmukti yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di desa Mekarmukti, Pasirgombong dan desa Wangunharja sebanyak 130 orang. Penentuan gejala ISPA pada balita berdasarkan hasil wawancara dan observasi menggunakan kuesioner sedangkan pengukuran konsentrasi PM2,5 dalam ruang menggunakan Haz dustEPAM 5000.Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM2,5 dengan gejala ISPA pada balita (8,47 ; 3,52-20,36). Faktor lain yang mempengaruhi adalah statusmerokok (1,38; 0,58-3,26), jenis kelamin (1,22; 0,58-2,55), status gizi (1,64; 0,56-4,84), suhu (2,48; 0,97-6,32) dan kelembaban (1,96; 0,89-4,34). Analisis multivariat menunjukkan bahwa balita yang tinggal dalam rumah dengan konsentrasi PM2,5 tidak memenuhi syarat memiliki risiko 15,71 kali mengalami gejala ISPA setelah dikontrol dengan variabel kelembaban dan pendapatan orang tua. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara konsentrasi PM2.5 dengan kejadian gejala ISPA pada balita. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian dan pencegahan terhadap efek PM2.5 dengan konseling kesehatan lingkungan dan peningkatan promosi kesehatan terkait faktor risiko gejala ISPA pada balita
Read More
T-6447
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dortua Lince Sidabalok; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Laila Fitria, Ririn Arminsih Wulandari, Didik Supriyono, Nining Sunengsih
Abstrak: Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar akibat infeksi pada balita di seluruh dunia, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Polusi udara dalam ruangan menjadi salah satu faktor risiko yang mempengaruhi kejadian pneumonia disamping faktor individu dan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara PM2,5 dalam udara ruang rumah dengan kejadian pneumonia pada balita. Penelitian ini bersifat analitik observasional menggunakan desain studi kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 78 balita dari wilayah kerja Puskesmas Citeureup yang terdiri dari 26 kasus dan 52 kontrol. Data penelitian dikumpulkan menggunakan alat mini particle counter dan kuesioner, serta dianalisis menggunakan chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi (OR=12,14; 95%CI: 1,33-110,29), status imunisasi (OR=5,51; 95%CI: 1,82-16,69), ASI eksklusif (OR=3,89; 95%CI: 1,27-11,88), luas ventilasi (OR= 4,09; 95%CI: 1,43-11,75), dan kebiasaan merokok dalam rumah (OR=4,09; 95%CI: 1,51-11,12) berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Konsentrasi PM2,5 dalam rumah berhubungan dengan pneumonia pada balita (aOR=4,092; 95%CI: 1,08-15,45) setelah dikontrol oleh status imunisasi, ASI eksklusif, luas ventilasi dan adanya orang yang merokok di dalam rumah.

Pneumonia is the major causes of death due to infection in children under five around the
world, especially in developing countries including Indonesia. Indoor air pollution is one
of the risk factors that increased the incidence of pneumonia besides individual factors
and infections. This study aimed to determine the relationship between indoor PM2,5 with
the incidence of pneumonia in children under five. This was an analytic observational
study with case control design. The sample study was 78 children under five selected
from working area of Puskesmas Citeureup consisted of 26 cases and 52 controls. The
data were collected by mini particle counter and a set of questionnaire, analyzed by chi
square and multiple logistic regression. The results showed that nutritional status
(OR=12.14; 95% CI: 1.33 to 110.29), immunization status (OR=5.51; 95% CI: 1.82 to
16.69), exclusive breastfeeding (OR=3.89; 95% CI: 1.27 to 11.88), ventilation (OR=4.09;
95% CI: 1.43 to 11.75), and smoking habits at home (OR=4.09; 95% CI: 1.51 to 11.12)
associated with the incidence of pneumonia. Indoor PM2.5 were associated with
pneumonia in children under five (aOR=4,092; 95%CI: 1.08 to 15.45) after being
controlled by immunization status, exclusive breastfeeding, ventilation and smoking
habits at home.
Read More
T-5836
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
R. Siti Mardiyanti Pratiwi; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Zakianis, Al Asyary, Miko Hananto, Didi Purnama
Abstrak: Anemia merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin di dalam darah lebih rendah dari normal. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin yang dapat mengakibatkan terjadinya anemia. Faktor-faktor tersebut diantaranya, kekurangan nutrisi, jenis kelamin, status gizi, umur, sosial ekonomi, serta lingkungan. Pajanan timbal di lingkungan yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menjadi faktor lingkungan yang mempengaruhi kadar hemoglobin seseorang. Timbal yang masuk ke dalam tubuh akan tersimpan di dalam darah dan akan berpengaruh terhadap sintesis heme yang akhirnya terjadilah anemia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kadar timbal dalam darah dengan anemia. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan terhadap 57 siswa/i SD/MI umur 10-13 tahun di Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. Hasil dari penelitian diketahui bahwa seluruh siswa/i memiliki kadar hemoglobin normal, dengan kadar hemoglobin rata-rata, minimum, dan maksimum adalah 14,78 gr/dL; 11,60 gr/dL; dan 17,80 gr/dL sehingga untuk analisis selanjutnya variabel dependen yang digunakan adalah kadar hemoglobin. Pada penelitian ini secara statistik tidak terdapat hubungan/perbedaan yang signifikan antara kadar timbal dalam darah dengan kategori di bawah baku mutu (<10 μg/dL) atau di atas baku mutu (≥10 μg/dL) dengan kadar hemoglobin pada 57 siswa/i SD/MI yang diteliti. Faktor lain yang berhubungan dengan kadar hemoglobin adalah asupan nutrisi zink dan pendapatan orang tua dengan masing-masing nilai p-value sebesar 0,039 dan 0,040 (<0,05) kemudian hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa siswa yang memiliki kadar timbal dalam darah dengan kategori ≥10 μg/dL maka kadar hemoglobin akan berkurang 0,206 gram/dL setelah dikontrol oleh variabel asupan protein dan asupan zink.
Read More
T-5858
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mufidatul Husna; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Laila Fitria, Dewi Susanna, Iwan Nefawan, Betyanti Djaelani
Abstrak: Latar Belakang Pestisida biasanya menjadi sarana utama bagi petani untuk melindungi lahan pertaniannya dari serangan hama dan penyakit. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai aturan akan menyebabkan berbagai masalah baik dari segi lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Tingginya penggunaan pestisida pada produk-produk pertanian dan holtikultura sebagai bahan pokok untuk masyarakat meningkatkan resiko pajanan pada masyarakat yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.pertanian dan holtikultura sebagai bahan pokok untuk masyarakat meningkatkan resiko pajanan pada masyarakat yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Metode Penelitian ini merupakan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) yang melibatkan 160 responden Hasil Berdasarkan hasil analisis di laboratorium dari 4 (empat) jenis sampel yaitu beras, bayam, kangkung dan kacang panjang residu pestisida yang terdeteksi hanya pada sampel sayur kangkung saja yaitu 0.0082 mg/kg Kesimpulan konsentrasi residu pestisida pada sampel masih berada dibawah batas minimum residu yang telah ditetapkan oleh SNI 2008 yaitu 1 mg/kg sehingga masih aman untuk dikonsumsi. Tingkat risiko (RQ) terhadap populasi masih menunjukan RQ<1 sehingga dapat dikatakan bahwa populasi aman terhadap risiko kesehatan baik penyakit non-karsinogen maupun penyakit karsinogen
Read More
T-6166
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive